"Aaaaa!!! Oke, Yang Fei, kamu sudah melewati setengahnya. Ayo lakukan lagi!" seru Yang Fei menyemangati dirinya sendiri lalu mulai melangkah maju lagi. Tak terasa, dirinya sudah sampai di ujung gunung yang lain.
"Kamu cukup bernyali juga." kata Guo Lin Xu setelah Yang Fei sampai di ujung.
"Lin Xu?" tanya Yang Fei.
"Kenapa selalu memanggilku seenaknya seperti itu?!" bentak Guo Lin Xu
"Maaf, jadi aku harus memanggilmu apa?" tanya Yang Fei dengan polosnya.
"Hmm... Semua orang menjulukiku putri salju. Kamu bisa memanggilku dengan sebutan itu juga." jawab Guo Lin Xu. Sambil terus berjalan, mereka berdua tetap mengobrol. Namun, mereka harus melewati hutan lagi untuk bisa.sampai ke Gunung Xuan Zheng.
"Putri salju?" tanya Yang Fei tampak heran.
"Kenapa? Itu julukan yang sangat cocok untukku, 'kan?" tanya Guo Lin Xu.
"Iya. Tapi, kenapa harus putri salju?" sahut Yang Fei sambil menatap mata gadis di hadapannya ini.
"Karena aku adalah orang yang paling dingin sedingin salju." jawab Guo Lin Xu sambil melihat ke arah lain.
"Apa? Menurutku, kamu tidak seperti itu." sahut Yang Fei.
"Menurutmu, aku seperti apa?" tanya Guo Lin Xu.
"Kamu adalah orang yang baik. Kamu tidak terlihat dingin sama sekali." sahut Yang Fei.
"Kamu tahu apa tentangku! Kita baru bertemu hari ini. Bagaimana bisa kamu langsung menyimpulkan bahwa aku adalah orang yang baik?" tanya Guo Lin Xu sedikit menaikkan intonasi suaranya.
"Karena setidaknya kamu tidak seburuk orang-orang yang aku temui di masa laluku." jawab Yang Fei.
"Apa? Siapa?" tanya Guo Lin Xu.
"Tidak. Bukan siapa-siapa. Aku bersamamu sekarang. Jadi, aku merasa lebih senang dan aman." kata Yang Fei.
"Huh!" sahut Guo Lin Xu kesal.
"Apa kamu marah padaku?" tanya Yang Fei setelah melihat perubahan raut wajah Guo Lin Xu.
"Aku tidak marah. Aku memang seperti ini setiap kali berbicara dengan seseorang, termasuk saat aku berbicara dengan Guru Besar Duan Xing." sahut Guo Lin Xu.
"Jadi, kamu mengenal Guru Besar Duan Xing?" tanya Yang Fei senang.
"Tidak, aku tidak mengenalnya." jawab Guo Lin Xu tidak acuh.
"Tapi, tadi kamu bilang..." kata Yang Fei.
"Hei, lihat kunang-kunang itu. Mereka terlihat indah, bukan?" sela Guo Lin Xu yang langsung berlari ke arah kunang-kunang di depan mereka.
"Benar. Mereka terlihat sangat cantik di malam hari." sahut Yang Fei sambil tersenyum melihat ke arah kunang-kunang yang banyak di hadapannya. Kemudian, ia melirik Guo Lin Xu yang juga tampak senang saat melihat kunang-kunang yang cantik di hadapannya.
"Tapi, ini sudah malam, kita akan bermalam dimana?" tanya Yang Fei setelah ia dan Guo.Lin Xu melihat kunang-kunang dalam kurun waktu yang cukup lama.
"Dimana? Di sana juga boleh." jawab Guo Lin Xu sambil menunjuk tempat yang hanya beberapa meter di hadapannya.
"Bisa." jawab Yang Fei.
"Ya sudah, malam ini tidur saja disana." kata Guo Lin Xu sambil menunjuk ke arah yang tadi ia tunjuk. Mereka berdua berjalan ke arah sana. Yang Fei bersiap untuk membaringkan tubuhnya dan tidur di tanah tanpa alas sementara Guo Lin Xu tidur menggunakan alas transparan dari kekuatan magisnya.
"Wah, bahkan kamu tidur menggunakan sihirmu!" teriak Yang Fei yang takjub melihat kekuatan magis yang Guo Lin Xu miliki.
"Kenapa? Apa ini sesuatu yang baru bagimu?" tanya Guo Lin Xu tanpa menengok ke arah Yang Fei.
"Iya, aku tidak bisa sihir." jawab Yang Fei jujur.
"Ini bukan sihir! Ini ilmu..." sahut Guo Lin Xu menghentikan ucapannya. Ia takut jika Yang Fei akan memintanya untuk mengajari ilmu yang saat ini ia kuasai.
"Ilmu apa?" tanya Yang Fei bingung.
"Ya sudahlah, sama saja dengan sihir dan magis." jawab Guo Lin Xu.
...****************...
Di sisi lain...
Seseorang yang misterius dan bertopeng hitam dan berpakaian serba hitam melihat Yang Fei dan Guo Lin Xu hanya berdua saja di hutan. Ia mengirimkan surat melalui burung merpati untuk diantarkan kepada Tuannya yang berada di pegunungan lain.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Fendi Uke
gak menarik
2022-07-20
0