"Penjaga di depan pintu kamar ku ada empat, di sebrang ku ada 2, di pintu utama ada 1, dan di pintu belakang ada 3." kata Yang Fei yang sudah berhasil mengingat ada berapa penjaga yang akan berjaga pada malam ini. Ia sudah mempersiapkan rencana untuk melarikan diri malam ini juga.
"Baiklah, kalau begitu berarti nanti aku akan melakukan rencana A untuk mengelabui penjaga di depan pintu kamar ku. Lalu, rencana B untuk mengelabui penjaga di sebrang kamar ku. Dan rencana C untuk mengelabui 3 penjaga di pintu belakang. Pintu belakang adalah jalan yang langsung menembus ke hutan. Kalau begitu, aku harus mempersiapkan segalanya." kata Yang Fei.
"Huft, baiklah. Ayo lakukan ini, Yang Fei!" katanya sambil menarik napas panjang. Ia pun keluar dari jendela atas dan melempar beberapa batu kecil untuk mengelabui penjaga di depan dan sebrang kamarnya.
"Siapa?" tanya penjaga di depan kamar.
"Siapa disana?" tanya penjaga di sebrang kamarnya.
Ketika para penjaga itu sudah pergi, Yang Fei keluar dengan mengendap-endap. Namun, sayang, tindakannya itu ketahuan oleh kepala penjaga yang datang dari pintu depan.
"Bocah, sedang apa kamu disini?" tanya kepala penjaga itu. Yang Fei tidak mempedulikannya dan ia tetap berjalan mengendap-endap ke arah pintu belakang. Pasangan mata dari sang kepala penjaga itu menatap tajam ke arah Yang Fei.
"Hei, berhenti!" teriak para penjaga lain. Mereka terus berlari mengejar Yang Fei sehingga Yang Fei hampir tertangkap. Namun, Bai Xue yang sudah selesai menyambut tamu melihat hal itu dan memutuskan untuk membantu Yang Fei.
Tok. Terdengar suara batu yang dilemparkan ke arah pintu bagian depan.
"Siapa?" tanya salah satu penjaga.
"Bocah itu pasti lari ke arah sana. Ayo kita kejar dia!"
"Benar. Ayo!" sahut yang lain.
"Di mana dia?" tanya salah satu dari mereka.
"Apa itu dia?" tanya kepala penjaga kepada yang lain. Ada seseorang yang memakai jubah hitam dan juga topeng. Kepala penjaga segera mendekat ke arah orang berjubah hitam itu.
"Hei, bocah. Kamu pasti sudah tidak sanggup berlari lagi, menyerah saja..." kata si kepala penjaga yang mengira orang berjubah hitam di depannya adalah Yang Fei.
"Apa?!" sembur kepala penjaga yang terkejut.
"Beraninya dia memakai orang-orangan untuk mengelabuiku!" seru sang kepala penjaga geram setelah ia melepas topeng itu.
"Ayo kita kejar ke arah lain!" teriak kepala penjaga itu.
"Ayo!" seru penjaga lain. Bai Xue yang mengintip dari belakang rumah langsung menyusul Yang Fei ke arah pintu belakang.
...****************...
"Yang Fei." panggil Bai Xue.
"Kakak hanya bisa membantumu sampai sini. Selebihnya tergantung padamu. Hiduplah baik-baik diluar sana. Jadilah orang baik yang selalu membantu orang lain." kata Bai Xue.
"Terima kasih, Kak. Aku akan selalu mengingat pesan kakak." balas Yang Fei. Ia membalas pelukan Bai Xue. Mereka berpelukan sebentar lalu Yang Fei langsung melarikan dirinya ke hutan belantara.
...****************...
"Bocah itu, berani sekali dia!" sembur Yang Jie.
"Dan kalian semua! Bisa-bisanya kalian dikelabui oleh seorang anak kecil!" teriak Yang Jie.
"Maafkan kami, Tuan." kata para anak buahnya yang langsung berlutut karena ketakutan melihat raut wajah Yang Jie yang nampak seperti akan membakar orang hidup-hidup.
"Sudahlah. Kalian memang tidak berguna!" seru Yang Jie yang langsung pergi meninggalkan mereka semua.
...****************...
"Kamu yang membebaskannya?" tanya Bai Ming sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Aku hanya membantunya." jawab Bai Xue.
"Apa kamu tahu betapa beresikonya tindakanmu jika Tuan mengetahui kamu yang membantunya melarikan diri?" tanya Bai Ming dengan nada yang sedikit emosi.
"Aku tahu. Tapi, aku tidak tega melihatnya menderita. Dia masih sangat muda." jawab Bai Xue sambil menghela napas panjang.
"Aku tahu. Dia memang kasihan. Semoga Tuan tidak pernah mengetahui ini." kata Bai Ming.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Klebunsastro Vadhil
xuhjj
m
.hi
GG
2023-04-15
0
anggita
oke thor., mampir ng👍like aja. terus berkarya dan semoga sukses novelnya. ✌
2022-12-05
1