Pak Guru! I Love You

Pak Guru! I Love You

Prolog

Amel mengintip dari balik kaca nako belakang kelasnya, hatinya gerimis melihat nasib surat cintanya diperlakukan seperti itu.

Bastian menatap ke arah jendela dengan pandangan merendahkan sekaligus jijik.

" Hei anak kampung, berkaca kau sebelum mengiris surat seperti itu "

Bastian kembali menatap ke arah tong sampah.

" Kurus, hitam, dekil, untung kau hidup, jangan pernah kau perlihatkan senyuman jelek-mu itu padaku lagi ! Masih ingusan sudah kegatelan "

Umpatnya kasar.

Bastian lupa jika dia adalah calon seorang pengajar, dan saat ini sedang PKL di area perkebunan kelapa sawit.

Jarak antara kota kecamatan dengan perumahan karyawan perkebunan kelapa sawit milik salah satu perseroan terbatas lebih kurang dua puluh kilometer.

Sementara untuk sampai ke kota provinsi, tempat Bastian menimba ilmu bisa di tempuh dengan jalan darat, selama delapan jam.

Amel sangat terluka oleh penghinaan yang barusan di ucapkan oleh Bastian.

" Semoga apa yang Bapak ucapkan, akan berbalik ke Bapak "

Mendengar jawaban dari bibir Amel yang bergetar dengan mata yang basah, Bastian hanya mencibir.

" Kau menyumpahi aku ? Memangnya siapa kau ? "

" Bukankah tadi Bapak yang mengatakan kalau aku kurus, hitam, dekil ? Anak yang Bapak hina-kan ini, yang akan membuat hidup Bapak bahagia, aku kutuk Bapak tidak akan menikah seumur hidup kalau tidak dengan aku "

Bastian mencibir.

Anwar, teman sekelas Amel, yang sama sama duduk di kelas enam sekolah dasar, menarik paksa Amel untuk menjauhi kaca jendela samping kelas.

...******...

" Mel, dari pada cari kerja susah susah, kawin aja ! "

" Nikah Om, memangnya kucing "

Bibir Amel mengerucut lima senti kedepan.

Om Joko terkekeh.

" Ya emang nikah dulu, setelah itu baru...."

" Om, ada Carla tuh ? "

Tunjuk Amel pada sepupunya yang berusia lima tahun.

Untung saja bocah itu sedang belajar mengenal huruf dan mengejanya dengan suara full, Carla, anak pertama Om Joko, baru kelas nol kecil di sekolah TK Pertiwi.

" Tau tuh Abang, kalau ngomong gak pakai filter "

Omel Tante Widuri sembari menyusui anak kedua Om Joko yang baru berusia enam bulan.

Ya anak Tante Widuri juga sih, kan Om Joko suaminya.

" Coba kau pikir Mel, sudah tiga tahun lulus sekolah, sampai saat ini, belum juga dapat kerja, cakep ? Jangan ditanya, body ? Beuh, tuh penyanyi dangdut Depe aja lewat "

" Lewat mana Om ? "

" Lewat rumahnya lah, masa' lewat depan rumah kita, bisa minta foto bersama dan tanda tangan di leher ntar "

Amel tergelak, Tante Widuri cuma melengos.

Om Joko mengesap kopi buatan Amel yang dipesannya tadi, pulang kerja kehujanan, dingin dingin kan enaknya minum yang anget anget, sembari ditemani gorengan yang sama angetnya, kebetulan Amel sedang menggoreng ketela pohon tadi, cocok.

Buurrrrr....

Om Joko menyemburkan kopi yang baru diminumnya.

" Ameeeelllll....Apa yang kau masukkan ? "

Om Joko mengusap usap bibirnya yang sedikit ndower, tapi kata Tante Widuri, sexy.

Mik jengger aja kalah sexy dengan Om Joko, tapi bukan Mick Thongraya ya ? Itu aktor idola emak, ganteng.

Hallah Mak, ngehalunya ketinggian.

Terserah deh, asal Tante dan Om-nya senang, Amel mah no komen.

" Air panas, kopi, gula ditambah dengan Bismillah, kenapa Om ? Enak kan kopi buatan aku ? "

Tanya Amel tanpa merasa bersalah.

" Kamu beneran naruh gula apa garam ? Kopinya asin, Amel, kalau enggak percaya, nih, minum ! "

Amel tersentak lalu cengengesan.

" Gak perlu Om, terimakasih, aku ganti lagi aja ya "

Amel segera ngacir ke dapur sebelum mendengar omelan dari mulut Om Joko.

" Nih, Om, aku jamin yang ini gak salah, pasti manis, semanis aku "

Amel segera bersembunyi di belakang badan Tantenya sebelum Om Joko akan melemparkan potongan ubi goreng ke arah Amel.

Dia jengkel dengan Amel ponakannya, jahilnya gak ketulungan, untung saja keponakannya cuma satu, coba ada tiga yang kaya' Amel, Om Joko bisa mati berdiri.

" Dasar, perawan ke ganjenan, udah minta kawin, bilang ? Jangan malu malu ! "

" Om, nikah Om, nikah "

Amel berteriak gemas.

" Bang, masa' guru bahasa Indonesia tetapi kalimatnya enggak banget, untung saja murid murid Abang gak ada yang denger "

Tante Widuri mencibir

" Iya iya maaf, keceplosan.

Mau gak Mel ? Nikah. "

" Sama siapa ? Sama Duda tajir ? Udah bau tanah ? Warisannya banyak, tapi untuk aku ya ? Mau mau ! "

Tante Widuri cekikikan, sampai Alif yang sudah tertidur tersentak kaget

" Ssshhhh....Cup cup sayang, maafin Mama ya ! Ketawa Mama kekencangan ya ? "

Tante Widuri menepuk nepuk bokong Alif agar batita itu kembali tenang.

" Ngawur, ada teman Om yang sudah kepengen nikah juga, tapi gak jadi terus, pertama sudah mau akad nikah, besoknya ijab Kabul, tiba tiba calon istrinya kena serangan jantung, lalu Innalilahi, kedua sudah tunangan, eee.... Tunangannya hamil duluan, oleh orang lain, yang ketiga ...."

" Dia ditinggal nikah "

Sela Amel

" Kok tau Mel, memangnya kamu kenal dengan teman Om ? "

" Idih, kenal dari mana ? Dengerin ya Om, selama tiga bulan aku tinggal disini, memangnya Om pernah kedatangan tamu ? Paling juga, noh, tukang kredit panci karena Tante telat mbayar angsuran "

Tante Widuri mendelik, Amel menutup mulutnya, tapi telat, Om Joko sudah tahu.

" Dek, untuk apa kredit panci ? "

" Jaga jaga bang, siapa tahu pas kita buat acara syukuran sunatan Alif, barang barang di rumah ini sudah lengkap, gak perlu minjam punya tetangga lagi, malu bang, panci aja minjem "

" Astagfirullah, dek, dek, Alif masih berusi enam bulan, mikir-mu kejauhan, kamu gak ada niatan untuk meng-khitan Alif segera kan ? Bisa habis punya dia, dek, suram masa depannya "

Om Joko menepuk jidatnya sendiri.

" Bukan punya Alif yang di khitan bang, tapi punya Bapak-nya Alif, biar gak sering sering masuk ke dalam sangkar, capek bang hamil terus, kapan aku mengurus diri sendiri, biar cantik dan sexy, nah ini ? Gembrot "

Tante Widuri gantian ngomel.

" Om, Tan, ada anak anak kecil yang ndengerin, ternoda nih telingaku "

Amel menutup kedua telinganya dengan telapak tangan yang jari jemarinya di renggangkan.

" Keceplosan Mel "

Tante Widuri ngeloyor masuk ke dalam kamar.

Om Joko nyengir malu.

" Walaupun kamu sedikit berdaging dek, tapi Abang tetap cinta kamu, empuk, anget lagi kalau di peluk, eh "

Om Joko menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

" Keceplosan lagi, Mel "

Amel memutar bola matanya jengah.

" Eh, Mel, mau gak kalau Om cocokkan dengan teman Om "

" Setua Om ya ? "

" Matang Mel, bukan Tua, tiga puluh tiga, gak ketuaan lah Mel sama kamu "

" Beda sebelas tahun, tua dong Om "

" Enggak juga, laki laki itu ibarat buah kelapa Mel, semakin tua semakin berminyak "

" Asal gak busuk aja Om "

...*****...

...🌵🌵🌵🌵🌵🌵🌵...

Terpopuler

Comments

Mryn

Mryn

😍😍😍

lanjut lah yaa 😊

makasih thor 😊, maap ya telat bacanua 😁

2024-05-04

0

Fe

Fe

ya allah ngakak😄😄😄😄 aku mampir nih kak.. baru nemu cerita se kocak ini..

2023-10-17

0

Septiana Tri Rahayu

Septiana Tri Rahayu

eehh kok lucu Yo? hahahaaaa
lanjut lanjut bacaaaa

2022-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 2. Lamaran
3 3. Aku terima bersih
4 4. Pernikahan
5 5. Kalian menjebak saya ?
6 6. Percuma
7 7. Sudah jinak.
8 8. Mencari Alasan
9 9. Membeli CD
10 10. Jadi siapa yang pantas ?
11 11. Pengen meluk tapi gengsi
12 12. Bastian yang keringetan, Amel yang kepanasan
13 13.Hei janda-ku
14 14. Bastian Ngambek
15 15. Keluh kesah Amel
16 16. Jangan menunggu jandamu
17 17. Tidak sabar
18 18. Jadi bahan gosip di toilet
19 19. PPKM
20 20. Jadi horang kaya
21 21. Aku sudah ready
22 22. Apa enaknya ?
23 23. Beda dengan milik Alif
24 24. Gaya pasrah
25 25. POV Bastian
26 26. Akhirnya tahu juga rasanya
27 27. Bertemu lagi
28 28. Kemarahan Bastian
29 29. Usaha Amel
30 30. Seperti seorang matador
31 31. Protesan Amel.
32 32. Kedatangan Om Joko
33 33. Abang jadi pengen
34 34. Bastian ketagihan
35 35. Turunan.
36 36. Status WA.
37 37. Mas sih oke
38 38. Kehilangan
39 39. Bastian kena amuk
40 40. Menyesali diri
41 41. Pulang
42 42. Lebih beruntung
43 43. Pertemuan yang tidak terduga.
44 44. Tidak ada tempat untuk pengkhianat
45 45. Bertemu Wulan kembali
46 46. Kegiatan yang lebih menyenangkan
47 47. Bertemu ibu
48 48. Tergantung
49 49. Cara Bastian menghibur Amel
50 50. Keputusan
51 51. Kata maaf itu akhirnya terucap juga
52 52. Ikut menyalahkan
53 53. Dua garis merah
54 54. Menyelesaikan misi
55 55. Bastian kena sawan
56 56. Latihan
57 57. Mengucapkan selamat tinggal
58 58. Permintaan pertama
59 59. Puas dari Hongkong?
60 60. Datang pada Papa!
61 61. Tidak akan ada siaran ulang.
62 62. Pesan
63 63. Nasehat yang menyakitkan
64 64. Buang saja ke laut
65 65. CCB
66 66. Ancaman santet
67 67. Banyak larangan
68 68. Merasa tua
69 69. Drama rumah tangga
70 60. Jamur salah nama
71 71. Kelas kehamilan
72 72. Ternyata
73 73. Bekerja lebih ekstra
74 74. Andai dia bisa aku miliki
75 75. Balik mengancam
76 76. Tahanan rumah
77 77. Kandang Serigala
78 78. Melimpahkan kesalahan
79 79. Amel, Kamu dimana ?
80 80. Seperti Rahwana
81 81. Firasat
82 82. TAU GITU DIBUANG KE LAUT
83 83. Masih takut
84 84. BASTIAN YANG LEBAY
85 85. PERMINTAAN ANWAR
86 86. TANGGUNG
87 87. ENDING
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Prolog
2
2. Lamaran
3
3. Aku terima bersih
4
4. Pernikahan
5
5. Kalian menjebak saya ?
6
6. Percuma
7
7. Sudah jinak.
8
8. Mencari Alasan
9
9. Membeli CD
10
10. Jadi siapa yang pantas ?
11
11. Pengen meluk tapi gengsi
12
12. Bastian yang keringetan, Amel yang kepanasan
13
13.Hei janda-ku
14
14. Bastian Ngambek
15
15. Keluh kesah Amel
16
16. Jangan menunggu jandamu
17
17. Tidak sabar
18
18. Jadi bahan gosip di toilet
19
19. PPKM
20
20. Jadi horang kaya
21
21. Aku sudah ready
22
22. Apa enaknya ?
23
23. Beda dengan milik Alif
24
24. Gaya pasrah
25
25. POV Bastian
26
26. Akhirnya tahu juga rasanya
27
27. Bertemu lagi
28
28. Kemarahan Bastian
29
29. Usaha Amel
30
30. Seperti seorang matador
31
31. Protesan Amel.
32
32. Kedatangan Om Joko
33
33. Abang jadi pengen
34
34. Bastian ketagihan
35
35. Turunan.
36
36. Status WA.
37
37. Mas sih oke
38
38. Kehilangan
39
39. Bastian kena amuk
40
40. Menyesali diri
41
41. Pulang
42
42. Lebih beruntung
43
43. Pertemuan yang tidak terduga.
44
44. Tidak ada tempat untuk pengkhianat
45
45. Bertemu Wulan kembali
46
46. Kegiatan yang lebih menyenangkan
47
47. Bertemu ibu
48
48. Tergantung
49
49. Cara Bastian menghibur Amel
50
50. Keputusan
51
51. Kata maaf itu akhirnya terucap juga
52
52. Ikut menyalahkan
53
53. Dua garis merah
54
54. Menyelesaikan misi
55
55. Bastian kena sawan
56
56. Latihan
57
57. Mengucapkan selamat tinggal
58
58. Permintaan pertama
59
59. Puas dari Hongkong?
60
60. Datang pada Papa!
61
61. Tidak akan ada siaran ulang.
62
62. Pesan
63
63. Nasehat yang menyakitkan
64
64. Buang saja ke laut
65
65. CCB
66
66. Ancaman santet
67
67. Banyak larangan
68
68. Merasa tua
69
69. Drama rumah tangga
70
60. Jamur salah nama
71
71. Kelas kehamilan
72
72. Ternyata
73
73. Bekerja lebih ekstra
74
74. Andai dia bisa aku miliki
75
75. Balik mengancam
76
76. Tahanan rumah
77
77. Kandang Serigala
78
78. Melimpahkan kesalahan
79
79. Amel, Kamu dimana ?
80
80. Seperti Rahwana
81
81. Firasat
82
82. TAU GITU DIBUANG KE LAUT
83
83. Masih takut
84
84. BASTIAN YANG LEBAY
85
85. PERMINTAAN ANWAR
86
86. TANGGUNG
87
87. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!