Happy reading.........
tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang intan sudah memasuki usia 23 tahun dan Aina berusia 17 tahun yang sudah hampir tidak lagi memakai seragam putih abu-abu nya.
Di usia intan yang 23 tahun tidak merubah kehidupan keluarga nya, namun sekarang intan sudah menyelesaikan studi nya dan bekerja di sebuah restauran sebagai asisten chef.
di sekolah
Ting Ting....... suara bell jam istirahat
"Rik kekantin yuk, gue dah laper cacing gue dah pada teriak nih."
"Cauuuuu " jawab rika.
di kantin sekolah
"Ai, lu mau pesan apa biar gue pesanin,"ucap Rika.
"Gue bakso yah biasa gak pak-"
belum selesai Aina mengatakan pesanannya sudah dipotong sama rika.
"Gak pakek sawi, toge, daun bawang dan juga baksonya yang kecil-kecil aja iya kan lu mau ngomong gitu?"ucap Rika yang sudah tahu kesukaan Aina.
"Hehe lu emang the best." Nyengir Aina sambil mengacungkan kedua jempol nya.
Rika hanya geleng-geleng kepala, melihat sahabatnya yang seperti itu, dan langsung memesan makanan karena dia juga sudah lapar.
setelah pesanan sudah datang mereka langsung melahap makanan nya sampai habis.
"Hmmm rik gue mau ngomong," ucap aina.
"Yaelah, biasanya juga lu gak nanya langsung aja nyerocos tu mulut."
"Iya sih, tapi ini gue agak serius." Balas Aina menatap sahabat nya itu dengan serius.
Rika pun melihat aina seperti itu sedikit heran, karena setau nya sahabat nya itu orang yang gak pernah serius pikirnya.
"Setelah lulus dari sini gue mau bantu kakak gue kerja, gue gak mau buat dia susah mikirin biaya gue kuliah ntar rik,"ucap aina.
"Orang tua gue juga cuma penghasilan dari warung kecil."
Rika pun yang mendengar sahabat nya pun menghela nafas.
"Ai, gue tau kehidupan lo, jadi gue ingin kita tetap jadi sahabat sampai kapanpun,
lu juga bisa minta bantuan gue kan ai?"jawab Rika.
"Lo udah banyak bantu gue rik, jadi gue gak mau nambah beban berat, di hidup lu." Balas Aina sambil memegang tangan rika dan sedikit mulai berkaca-kaca.
"Gue juga berharap kita bersahabat sampai nanti rik,"lanjutnya.
Mendengar itu Rika langsung memeluk erat sahabatnya..
'gue akan terus mendukung lu ai sampai kapanpun lu sahabat gue' batinnya
Tidak lama setelah adegan haru, mereka melepas pelukannya saat sudah mendengar bel sekolah bunyi.
Ting Ting....
"Kita lanjut nanti lagi ngobrolnya, bel udah bunyi. Lagian masih tinggal berapa bulan lagi kita lulus gak usah lebay deh lo." Rika tersenyum sambil menyeka air mata sahabat nya itu.
"Yaelah baru juga melow, gue sambil belajar akting kali rik." Jawab aina cengengesan dan sambil berjalan masuk kelas.
Sepulang sekolah, aina langsung membantu mama nya di warung.
"Assalamu'alaikum ibu," teriak aina.
"Wa'alaikum salam, ya ampun ai gak usah teriak gitu ibu belum budek bisa-bisa bentar lagi nih budek." Sahut mama Meisya.
"Iya bu maaf deh, aina ganti baju dulu ya habis itu bantu mama ke warung." Balas aina sambil berlari ke kamar nya.
Melihat itu Meisya hanya geleng-geleng kepala, melihat anaknya yang masih seperti anak SD padahal sebentar lagi udah lulus dari sekolah menengah atas itu.
Meisya langsung bergegas ke warung depan rumah nya.
Setelah selesai berganti pakaian nya dan sholat, aina membantu mama nya ke depan.
tring..... tring..... intan calling 📞
Melihat anak nya yang menelpon,
meisya sangat senang dan langsung mengangkat nya.
"Assalamu'alaikum sayang,"ucap Meisya.
"wa'alaikum salam bu"jawab intan
"Sayang, kamu gimana kerjanya disana? kapan kamu pulang? udah makan apa belum? ibu kangen sama kamu," balas Meisya.
"satu-satu dong bu intan jawab nya bingung"jawab intan dengan lembut
Meisya hanya tertawa.
"intan baik-baik aja bu disini, dan intan udah makan, pulangnya gak tau deh nanti intan izin sama bos ya biar intan bisa pulang"ucap intan
Sebelum Meisya melanjutkan obrolan nya, ada yang datang dan langsung berteriak..
"Kakakkkkk..... kapan kakak pulang? aina kangen, apa kakak udah gak inget kalau punya adik yang manis seperti aina ini?"
Mendengar itu intan pura-pura tidak mendengar ucapan adiknya.
"Bu jaringan nya gak bagus yah disitu kok bunyinya kek radio rusak"ucap intan sambil tertawa karena dia tau adiknya pasti sekarang sudah cemberut.
Meisya pun ikut tertawa mendengar anaknya itu menggoda adiknya.
"Ih kakak, suara aina yang menyaingi suara nya raisa ini masa iya disamain sama suara radio rusak." Jawab aina cemberut.
"iya suara adik aku ini memang sangat bagus tapi kalau didengar sendiri dikamar mandi"balas intan dengan tetap tertawa.
buahahahhahahahhaha
Suara tawa Meisya di warung saat itu sangat menggelegar, apalagi dia terkenal dengan suara tawa yang kuat tidak ada yang menyamai khas tawanya, sampai terdengar keluar.
Pak ahmad pun yang baru datang langsung mendatangi istrinya itu.
"Ada apa sih bu? kok ribut banget."
"Ini yah, intan godain adiknya. Ibu kan gak kuat mau ketawa," jawab Meisya tetap dengan tawanya tapi sudah turun oktaf.
"Sayang udah deh adik kamu cemberut nih, kamu kan tahu sendiri, dia kalau cemberut makin jelek."
"iya bu, maafin kakak ya dek."
"Ayah apa kabar?" tanya intan pada ayahnya setelah minta maaf sama adiknya yang masih cemberut.
"Ayah baik sayang, kamu baik-baik ya disana. Nanti kalau ada waktu kita yang kesana jenguk kamu ke kontrakan," jawab ahmad.
"yang bener ya, kalian kabarin nanti kalau mau ke kontrakan intan"balas intan.
"Iya, kita nanti kabarin lagi," ucap Ahmad.
"kalau gitu intan lanjut kerja lagi ya tadi intan istirahat makan aja bentar"balasnya lagi
"Iya sayang, jangan lupa shalat nya yah."
"iya yah assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam." Meisya dan Ahmad barengan.
tuttuttt..
panggilan telepon berakhir
Malam harinya ditempat lain..
"Den ardi ayo turun makan, nyonya dan tuan udah nunggu dimeja makan," ucap bi marni.
Dari dalam kamar Ardi yang baru saja keluar mandi karena baru pulang saat maghrib tadi.
"Iya bi, habis shalat aku turun." Jawab Ardi dari dalam kamar.
"Baik den," balas bi marni dan langsung turun menyampaikan pada nyonya dan tuan nya.
"Mana Ardi, bi?" tanya mama nela.
"Katanya habis sholat, den ardi baru turun nya," jawab bi marni dengan sopan.
"Yaudah pa kita tunggu aja bentar," ucap nela pada suaminya.
"Iya ma," jawab papa bima.
Setelah selesai ardi turun untuk makan yang udah ditunggu kedua orang tuanya.
"Ma, pa, maaf ya nunggu Ardi, kan tadi baru pulang," ucap Ardi.
"Iya sayang gak apa, yaudah kita langsung makan aja udah mau dingin nanti gak enak," mama nela.
Papa bima hanya berdehemmm "ehemmmmm," Begitu lah kira-kira yah hihi.
Hanya suara sendok garpu piring yang terdengar disana karena disaat makan mereka tidak berbicara. Tapi disela makan mama nela membuka suara.
"Nak apa kamu belum kepikiran mau menikah?" tanya mama nela.
sontak membuat ardi tersedak
uhhuk uhukk...
Cepat mama nela memberikan air minum pada anak tunggal nya itu.
"Nanti aja ma bahas nya habis makan," jawab papa bima.
"Iya pa," balas mama nela.
Ardi hanya tersenyum sebentar dan melanjutkan makannya.
Setelah makan mereka keruang tamu.
.
.
.
bersambung .....💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yunaanita
sepertinya menarik
2023-01-05
0