Pertemuan Tak Terduga.

Mereka pun masuk mencari Hesti dan Fahmi, di dalam hati Mita masih sakit, wanita mana yang tak akan sakit bila di fitnah merebut calon suami orang lain.

Setelah sampai mereka pun duduk dekat Hesti dan Fahmi di meja bundar melihat acara pemberkatan.

Air mata Mita mengalir dia menangis bukan karena tak bisa melepas kepergian Firman dan tak rela dia bersanding degan wanita lain, tapi fitnah itu yang membekas di hatinya.

"Mereka serasi ya, yang satu cantik dan satu tampan," kata Ibu-ibu yang pakai pakaian Formal.

"Iya, tapi sayang yang lelakinya tak mencintai yang wanitanya, karena dia masih mencintai mantannya, katanya dia itu di paksa menikah oleh kedua orang tuanya.'kata wanita satunya.

"Apa cantik orang nya?" tanya wanita satunya.

"Katanya cantik sic, tapi sayang janda itulah orang tua lelaki tak suka, mana lagi pas yang lelakinya kaya dan mapan dia mau kembali dan mau mem batalkan pernikahan mantan kekasihnya, agar mau kembali padanya, karena dia di campak suami, karena selingkuh," kata Ibu yang terlihat centil.

"Ya, Tuhan begitu hina kah diri ku, yang janda ini," batin Mita.

Hesti yang mendegar sahabatnya di hina, marah besar dan berbicara degan lantang.

"Maaf Ibu-ibu bila kalian tak tau permasalah nya, Jagan menghakim orang lain tanpa tau sebab dan kehidupan orang lain, sahabat saya tak pernah megoda atau bahkan mau merebut orang lain, buat apa orang yang telah sudah kita buang malah kita ambil lagi," kata Hesti.

"Eh situ siapa kami tau Fakta itu dari Ibunya mempelai laki-laki," kata Ibu yang ke centilan.

Mita tau dari dulu Bu Rosa tak suka degannya makanya Firman di sekolahkan jauh agar bisa melupakan Mita, itu juga yang membuat Mita menerima Ariya dulu.

"Kamu tak berhak menghakim orang lain Kaka ku memang janda tapi dia bukan pelakor, jadi Ibu jaga mulut Ibu sebelum binasa," kata Maya.

"Situ ade nya, pantas," kata Ibu yang pakaian Formal.

"Iya saya ade nya, dan saya tidak terima ka saya di hina dan di fitnah, paham," kata Maya marah.

"Eh jaga mulut mu, anda tau saya siapa saya ," kata wanita itu lagi.

"Siapa pun kamu aku tak takut," kata Hesti.

" Aku mannejer keuangan di Perusahan PT Batu Bara Buhot berjaya ," kata Wanita itu lagi.

"Baru mannjer aku kira pemiliknya," kata Hesti, masih tinggi suami ku dari kamu batin Hesti.

"Sudah Jagan ribut, biarkan saja dia ngomong apa," kata Mita.

"Tapi mereka menghina mu ka," kata Maya.

"Biar kan saja, karena mereka tak tau yang sebenarnya, biar yang Maha Kuasa yang membalas," kata Mita.

"Udah --udah kata Fahmi, kita fokus kedepan aja.

Mereka pun terdiam dan melihat depan di mana tepatnya pemberkatan.

"Semoga kau bahagia ka," batin Mita.

Setelah semua selesai semua hadirin pun di suruh mencicipi hidanggan yang di persendian kan.

Karena asik melihat hidanggan tanpa sengaja Mita menabrak seorang, minum yang di pegang orang itu tumpah di gaun Mita.

"Maaf Mbak," kata lelaki itu sopan tapi terkesan dingin.

"Tak apa-apa, maaf permisi aku mau ketoilet dulu," kata Mita.

"Iya silakan," kata lelaki itu.

"Aduh gaun kok jadi basah begini," kata Mita.

Setelah selesai Mita pun keluar mencari Hesti dan Maya.

Terlihat mereka sedang mengobrol degan orang yang menabrak Mita.

"Hes," kata Mita.

"Kamu kemana aja sic Mit, dari tadi aku nyari," kata Hesti.

"Maaf Hes, aku tadi dari Toilet ," kata Mita.

"Mbak yang tadi, saya tabrakan?" tanya lelaki itu.

"Apa, Pa Rian kenal sama Mita," tanya Fahmi.

"Kami tak sengaja ketemu tadi, aku menabrak dia dan tak sengaja air minum ku tumpah megenai dia," kata Rian.

"Oh, gitu ya Pak," Kata Fahmi.

"Kenapa suami mu memanggil dia Pa ," kata Mita.

"Dia CEO dari PT Batu bara Buhot berjaya ," kata Mita.

"Yang benar," kata Mita.

"Benar kelihatanya dia suka sama kamu, biasanya dia tak akan repot minta maaf bila menabrak orang lain," kata Hesti pajang lebar.

"Jagan ngaco deh, dia sudah punya istri nanti aku di bilang pelakor lagi," kata Mita.

"Dia duda, mar Jonah," kata Hesti.

"Mana mungkin cowok ganteng dan keren gitu kamu bilang duda," kata Mita.

"Emang kenyataanya," kata Hesti.

"Apa dia gak laku," kata Mita.

"Hus, jaga mulut mu bayak wanita berlomba jadi istrinya, setelah penghianatan istrinya dia menjadi lelaki yang gila kerja dan pendiam, dan dingin mengalah kutub Utara," kata Hesti.

"Oh gitu, berarti sama nasib degan ku, suara lirih Mita tapi tetap dapat di degar Hesti.

"Ya kalian cocok Duda sama Janda," kata Hesti ngakak.

"Eh kamu ni gak ada manis dan anggun nya ini di pesta bayak orang bukan pasar," kata Mita.

"Ah ogah jadi orang lain, lebih baik jadi diri sendiri," kata Hesti.

"Maya, Mana Hes?" tanya Mita.

"Datangin suaminya," kata Hesti.

" Apa Johan ada di sini ,Hes?" tanya Mita.

"Ada, Johan ingin per kenalkan Maya sama rekan nya ," kata Hesti.

"Aku duduk di sana aja ya, Aku malu ikut kalian ," Kata Mita.

"Aku ikut kamu ya," kata Hesti.

"Jagan, kamu harus bersama Fahmi," kata Mita.

"Oke deh, kamu gak apa-apa kan," kata Hesti.

"Gak apa-apa kok," kata Mita .

Disini Mita mendegar orang lain menghujat dia lagi, degan derai airmata Mita pun pergi keluar dari pesta itu dan pergi ke depan rumah di mana ada pohon besar di sebrang rumah itu ada bangku pajang buat nyantai di sini dia merenung nasibnya.

"Apa seorang janda harus di hina dan di fitnah, apa semua janda itu haram di mata orang lain," batin Mita.

Lama Mita melamun tanpa di sadari ada seorang di sampingnya.

"Hai, boleh kita kenalan," kata lelaki itu.

"Boleh," kata Mita.

"Rian, kamu siapa?"tanya Rian.

"Aku Mita ," kata Mita.

"Cantik, sama orangnya," kata Rian lirih.

"Apa, pak?" tanya Mita.

"Gak apa-apa," kata Rian.

Mita di saat pesta itu sederhana tapi cantik

Rian Pertama Wijaya, putra pertama ,29 tahun , Duda beranak dua. CEO di perusahaan PT Batu bara Kalimantan

Maaf ya teman-teman aktor belum pengelaman degan foto dan menulis karena aktor pertama nulis mohon dukungan nya ya teman-teman.

kalau ada yang mau liat cerita aku up lagi nanti.

Episodes
1 Kemarahan Mita
2 Tak ingin Di Madu.
3 Pergi Dari Rumah.
4 Peginapan
5 Membuka Usaha.
6 Ketemu Mantan
7 Memilih Sendiri
8 Sahabat terbaiku
9 Kembalinya Ariya.
10 Pertengkaran
11 Kemarahan Hesti.
12 Ingatan Ariya.
13 Ke toko.
14 Undangan Dari Mantan.
15 Masalalu
16 Masa lalu2.
17 Ke Pernikahan Mantan
18 Pertemuan Tak Terduga.
19 Aku jatuh Cinta Lagi.
20 Sama-sama Memiliki Anak.
21 Saling Membuka Hati.
22 Saling Membuka Hati.
23 Saling Membuka Hati.
24 Bertemu Kembali
25 Berkunjung Ke rumah Kekasih .
26 Cake Rasa Cinta.
27 Kedatangan Teresia
28 Foto Fereweding
29 Berliburan
30 Hari bahagia.
31 Malam Refsesi
32 Malam Pertama.
33 Liburan bersama.
34 Bali.
35 Visual.
36 Terkesan
37 Kebahagiaan ku.
38 Kehadiran mu.
39 Aku ingin kebahagian ini untuk selamanya.
40 Aku ingin kebahagian ini untuk selamanya.
41 Rindu.
42 Rindu.
43 pulang kampung.
44 Ketemu lagi musuh buyutan.
45 Ketiban Sial.
46 Mengunjung kafe.
47 Ketemu Mantan.
48 Pertengkaran kembali.
49 Rindu Sang Istri.
50 Aku jatuh cinta
51 Jadi idola
52 Teruma.
53 Merindukan mu.
54 Ingin berdamai
55 Kehamilan.
56 Mengutar kata Hati.
57 Aku pastikan kau tak menangis
58 Kangen Suami.
59 Pergi ke rumah sakit.
60 Aku ingin kau menjadi milik ku.
61 Mulai Siksaan.
62 Mau Tempuyak udang sambal petai.
63 Bisa bikin gila.
64 Ingin merebut kembali.
65 Makan siang bersama keluarga Pacar
66 Aku akan selalu menanti kehadiran mu.
67 Aku sakit melihat mu menangis.
68 Rumah baru
69 Masalalu Marvin.
70 Dendam
71 Memaaf kan
72 Kau telah membangun Macan.
73 Rencana Licik Teresia.
74 Penyesalan Bu Siska.
75 Penyesalan Bu Siska 2
76 Teror Ana.
77 Fajar
78 jangan terlalu berharap.
79 2 Tahun
80 Ainaya Andara Rian wijaya
81 Cinta Ibu lebih besar.
82 Aku takut kehilangan Bunda.
83 Kegaduhan di rumah besar.
84 Harta adalah Keluarga.
85 Ketemu Pelakor.
86 Aku mempertahakan atau melepaskan.
87 Pura-pura tak tau.
88 Sakit perut.
89 Ku Tendang kau Pelakor.
90 Kau Jadi Pembantu.
91 Kau Akan aku buat Menderita karena membuat Bunda menderita.
92 Aku bersalah.
93 Aku Sekarang menderita karena perbuatan ku.
94 Sakit
95 Ini bukan Anakmu.
96 Inggin bermain-main dulu.
97 Kecewa
98 Ulang tahun
99 Pertunangan Devano dan Aira.
100 Menyebalkan.
101 Ku Menyesal
102 Aku Rindu Ayah.
103 Bertemu.
104 Aku ingin kau kembali mas.
105 Ke pesta ulang tahun.
106 Berpisah lah.
107 Aku memilih Diam.
108 Penyesalan Ariya yang terdalamnya
109 Kehidupan.
110 Ingatan Ali.
111 Masuk Rumah sakit
112 Perjalanan.
113 Bertemu dokter Lim.
114 Jalan-jalan
115 Takdir tak pernah salah.
116 Kami Tak Punya Papah.
117 Ingin Bertemu .
118 Pertemuan Devano dan Kembar.
119 Surat terakhir Rian.
120 Penyesalan Devano.
121 Kau bisa bersama mereka .
122 Kehidupan
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Kemarahan Mita
2
Tak ingin Di Madu.
3
Pergi Dari Rumah.
4
Peginapan
5
Membuka Usaha.
6
Ketemu Mantan
7
Memilih Sendiri
8
Sahabat terbaiku
9
Kembalinya Ariya.
10
Pertengkaran
11
Kemarahan Hesti.
12
Ingatan Ariya.
13
Ke toko.
14
Undangan Dari Mantan.
15
Masalalu
16
Masa lalu2.
17
Ke Pernikahan Mantan
18
Pertemuan Tak Terduga.
19
Aku jatuh Cinta Lagi.
20
Sama-sama Memiliki Anak.
21
Saling Membuka Hati.
22
Saling Membuka Hati.
23
Saling Membuka Hati.
24
Bertemu Kembali
25
Berkunjung Ke rumah Kekasih .
26
Cake Rasa Cinta.
27
Kedatangan Teresia
28
Foto Fereweding
29
Berliburan
30
Hari bahagia.
31
Malam Refsesi
32
Malam Pertama.
33
Liburan bersama.
34
Bali.
35
Visual.
36
Terkesan
37
Kebahagiaan ku.
38
Kehadiran mu.
39
Aku ingin kebahagian ini untuk selamanya.
40
Aku ingin kebahagian ini untuk selamanya.
41
Rindu.
42
Rindu.
43
pulang kampung.
44
Ketemu lagi musuh buyutan.
45
Ketiban Sial.
46
Mengunjung kafe.
47
Ketemu Mantan.
48
Pertengkaran kembali.
49
Rindu Sang Istri.
50
Aku jatuh cinta
51
Jadi idola
52
Teruma.
53
Merindukan mu.
54
Ingin berdamai
55
Kehamilan.
56
Mengutar kata Hati.
57
Aku pastikan kau tak menangis
58
Kangen Suami.
59
Pergi ke rumah sakit.
60
Aku ingin kau menjadi milik ku.
61
Mulai Siksaan.
62
Mau Tempuyak udang sambal petai.
63
Bisa bikin gila.
64
Ingin merebut kembali.
65
Makan siang bersama keluarga Pacar
66
Aku akan selalu menanti kehadiran mu.
67
Aku sakit melihat mu menangis.
68
Rumah baru
69
Masalalu Marvin.
70
Dendam
71
Memaaf kan
72
Kau telah membangun Macan.
73
Rencana Licik Teresia.
74
Penyesalan Bu Siska.
75
Penyesalan Bu Siska 2
76
Teror Ana.
77
Fajar
78
jangan terlalu berharap.
79
2 Tahun
80
Ainaya Andara Rian wijaya
81
Cinta Ibu lebih besar.
82
Aku takut kehilangan Bunda.
83
Kegaduhan di rumah besar.
84
Harta adalah Keluarga.
85
Ketemu Pelakor.
86
Aku mempertahakan atau melepaskan.
87
Pura-pura tak tau.
88
Sakit perut.
89
Ku Tendang kau Pelakor.
90
Kau Jadi Pembantu.
91
Kau Akan aku buat Menderita karena membuat Bunda menderita.
92
Aku bersalah.
93
Aku Sekarang menderita karena perbuatan ku.
94
Sakit
95
Ini bukan Anakmu.
96
Inggin bermain-main dulu.
97
Kecewa
98
Ulang tahun
99
Pertunangan Devano dan Aira.
100
Menyebalkan.
101
Ku Menyesal
102
Aku Rindu Ayah.
103
Bertemu.
104
Aku ingin kau kembali mas.
105
Ke pesta ulang tahun.
106
Berpisah lah.
107
Aku memilih Diam.
108
Penyesalan Ariya yang terdalamnya
109
Kehidupan.
110
Ingatan Ali.
111
Masuk Rumah sakit
112
Perjalanan.
113
Bertemu dokter Lim.
114
Jalan-jalan
115
Takdir tak pernah salah.
116
Kami Tak Punya Papah.
117
Ingin Bertemu .
118
Pertemuan Devano dan Kembar.
119
Surat terakhir Rian.
120
Penyesalan Devano.
121
Kau bisa bersama mereka .
122
Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!