Dari itu Mita menjauh dari Firman, di sekolah dia terus pergi ke pustaka, tanpa Hesti sekarang. Dia benar-benar tertutup dan tak mau percaya lagi degan orang lain.
Tapi Firman tak patah arang dia tetap mengejar cinta Mita.
Di lain tempat Viona ces mengadakan pesta di kantin,anak itu tak akan berani macam-macam sama kita. "Dan Firman yang tampan jadi milik ku," kata Viona.
" Apa Hesti si tomboi itu gak tau kita ngerjain temannya," kata Mala.
" Tutup mulut mu Mala, kita di kantin," kata Viona.
Tapi terlambat Hesti dan Firman, sudah mendegar semuanya.
"Oh ternyata Ini olah mu, nyonya Viona," kata Hesti.
"Hesti, Firman," kata Viona.
"Kenapa Diam Viona, kamu kan yang menjebak Mita dan mengurung dia di kamar, kamu benar tak punya hati," kata Hesti.
"Apa buktinya," kata Viona.
"Tak perlu bukti buat sampah seperti kau," kata Hesti.
"Kurang ajar, jaga mulut mu wanita murah," kata Viona.
" Kamu yang murahan Men halal segala cara demi mendapat seorang cowok," kata Hesti.
"Kurang ajar, kau ," kata Viona marah dia pun mau menampar pipi Hesti.
Tapi degan mudah Hesti menangkis tagan Viona.
"Jagan harap tahan kotor mu dapat menyetuh kulit ku," kata Hesti.
" Aku tak menyangka Viona ternyata bagi mu terlalu busuk," kata Firman.
"Ini aku laku kan demi kamu Firman supaya kita akan bersama," kata Viona.
" Sampai dunia kiamat pun aku tak akan menjadi mu pasangan ku ," kata Firman.
"Men degar perkataan Firman Viona marah dan mengacak rambutnya, aku bersumpah Taka akan ada yang bisa mendapati kamu selain aku ," kata Viona.
"Siapa yang mau sama kamu yang tak punya hati," kata Hesti.
"Viona pun marah dan melempar Hesti degan mangkok, dan Hesti pun bisa menghindar, tapi Hesti pun tersulut Emosinya.
Hesti pun meninju Muka Viona, dia boleh menghina Hesti, tapi dia tak terima mereka mengurung sahabatnya .
"Ini buat sahabat ku, kalian mengurung nya," kata Hesti menendang satu persatu Viona dan Teman-teman nya.
Mereka semua pun terkapar di kantin, Hesti pun berlari mencari temannya.
Dia berhenti di depan per pustakaan, dia sedih melihat sahabatnya menjauh dirinya.
"Mita, aku mohon jangan menjauh sobat aku tak bisa hidup tanpa mu," kata Hesti menagis.
Mita pun bersedih melihat temannya bersedih.
"Aku, tak meninggalkan mu, aku cuma perlu sendiri sobat", kata Mita.
" Mulai sekarang kita akan terus bersama sampai nanti meski kita ada anak dan cucu ," kata Hesti.
" Kalau kau jadi seorang Nenek mana kuat kau membela ku," kata Mita.
" Kan pakai tongkat memukulnya," kata Hesti.
Firman pun mendekat mereka berdua.
"Mita, jangan tinggalkan aku mohon, aku tak ingin mengantikan dirimu degan yang lain," kata Firman.
"Gimana, jika aku menghianati cintamu , ka," kata Mita.
" Aku akan menunggu mu, kalau sudah menikah, akan ku tunggu janda mu," akta Firman.
"Mana ada yang mau bekas orang ka," Kata Mita.
Dan datang waktu itu dimana Mita menghianati sang kekasih, apa yang di harap lagi tak mungkin Firman kembali padanya, yang nasibnya sekarang tak mungkin salah takdir, tapi ini jalan hidupnya .
Memang yang di kata Firman tak menjadi kenyataan sekarang dia menikah degan orang lain, semoga dia bahagia selalu, tak mungkin Mita berharap Firman kembali padanya, karena dia seorang janda dan bekas orang lain.
Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan memang datang terlambat, tapi kita akan belajar dari kesalaan kita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments