"Apa, yang kau katakan ada benarnya, Mit," kata Hesti.
"Sekarang hidupku Fokus kedepan untuk menjaga anak ku dan membahagiakan dia meski tanpa seorang Ayah," kata Mita.
"Ku degar Firman akan menikah, Mit," kata Hesti.
" Biarkan dia pantas bahagia," kata Mita.
"Iya, rencana mu kedepan apa, Mit," kata Hesti.
"Aku ingin membahagiakan, putri ku dan kedua orang tua ku," kata Mita.
"Sungguh mulia hati mu Mit, kau tak hanya memikirkan diri mu sendiri," Kata Hesti.
" Kalau ada keuntungan pertama kau yang aku traktir ," kata Mita.
"Ka di depan ada bakso," kata Mita.
" Beli lah," kata Hesti.
" Aku gak punya uang ka," kata Maya.
" Masa suami mannejer keuangan di perusahan sawit gak ada uang," kata Hesti.
" Mau hemat ka, kan mau bikin rumah," kata Maya.
" Lalu rumah Ibu dan bapa siapa yang nempatin?" tanya Hesti.
"Ada, ka Mita lah," kata Maya.
"oh, gitu," kata Hesti.
" Mana uangnya ka?" tanya Maya.
" Ini de, punya ka Jagan di kasih sayur, minumnya teh es, dan pentulnya suruh di bungkus," kata Mita.
"Oke ka," kata Maya.
Maya pun beranjak ke depan buat memesan bakso dan minuman nya .
Setelah semua selesai, mereka pun ingin melahap bakso itu, karena perut merasa lapar.
Setelah semua selesai, mereka pun beranjak pulang, karena besok toko di buka.
Di dalam perjalanan Mita melamun dan tak sengaja hampir saja menabrak gerobak sayur.
cittt.....
"Maaf Bu, aku gak sengaja ," kata Mita.
"Iya, neng tak apa-apa," kata Ibu itu.
"Ini Bu, aku ada sedikit uang ," kata Mita.
" Gak usah neng, Ibu gak apa-apa kok," kata Ibu itu.
" Gak boleh nolak Bu, mungkin ini rejeki anak Ibu," kata Mita.
" Terimakasih neng baik sekali," kata Ibu itu.
Setelah urusan degan Ibu itu selesai aku pun memaju motor ku kerumah, sesampai di rumah aku pun mandi . Selesai mandi aku pun ganti pakaaian dan Keluar kamar menuju ruang tamu.
Disaat asik ceng kerama, terdegar suara orang dari luar.
" Kaya suaranya aku kenal," batin Mita.
" Biar Mita, aja kedepan Yah," kata Mita.
"Iya nak," kata Ibu.
" Di depan pintu aku mematung, sosok yang selalu aku rindu ada di depan rumah ku.
" Eh Mita, kapan kamu datang?" tanya Firman.
" Lama sudah ," jawab ku.
" Aku kesini untuk mengantar ini, datang yang di Minggu depan.
" Oke," kata Mita.
" Ya sudah aku nyebar undagan lagi.
" Iya Silakan," kata Mita.
Setelah Firman hilang dari pandang,airmata Mita berjatuhan.
" Bukan dia yang salah, tapi kamu Mita," batin Mit.
Aku pun masuk ke dalam rumah, dan kasih udang itu buat bapa.
" Siapa yang nikah nak?" tanya Ayah.
"Mas Firman dan Anggun Bu ," kata Mita.
"" oh gitu," kata Ibu.
" Kamu kenapa bersedih ?" tanya Ibu.
"Gak ada aja, ayo minum," kata Ibu.
" Bu titip Kanaya ya, aku mau istrahat siang dulu.
" Ya silakan," kata Ibu.
" Di dalam kamar aku pun menagis jadi-jadian aku menyesal dan rindu.
Bila orang bertanya, bohong bila dia bilang tak rindu dan masih mencintai lelaki itu.
" Kerinduan ini selalu ada buat mu, cintaku masih ada, dan biarkan namamu meraja Lela di hati mu ," batin Mita .
" Aku akan berjanji akan hadir di pernikahan mu," batin Mita lagi.
Cinta yang tulus tak memandang harta dan ketampanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments