Di lain tempat Mita termenung dia pun
membayang nasibnya, sungguh miris
hidupnya. Dia yang rela meninggalkan Firman
demi lelaki yang selalu ada di samping nya.
Andai waktu dapat di ulang kembali dia ingin
selalu bersama Firman, bukan sama Ariya
yang tega mencampakan dirinya demi wanita lain.
Tangisnya kembali pecah dan menganak sungai, hatinya betapa hancur, aku harus bisa
bangkit dati keterpurukan ini batin Mita.
3 tahun bukan waktu yang singkat buat Mita
Menjalani hidupnya.
Banyak suka dan duka dia bersama suaminya,
dimana dia harus menemani suaminya untuk meniti karirnya dia selalu setia menanti suaminya, tapi mengapa di saat suaminya sukses kenapa orang lain yang menikmatinya.
Ini tak adil degan kehidupan Mita dan Kanaya, tapi dia sadar ini coba dari Tuhan.
Dia pun beranjak dari tempat teras dan menuju kamar tidurnya.
tak lama kemudian dia pun terlelap dalam mimpi indahnya.
Tak terasa pagi pun meyapa degan baik, sinarnya pun memasuk ruang dari cela gorden kamar Mita dan menuju matanya, karena tak biasa degan sinar ini, Mita pun terbagun.
"Astaga aku kesiangan teriak Mita heboh, hari ini dia ada janji buat datang ke tokonya dan mulai mengisi barang di tokonya dan cafenya.
Setelah selesai mandi, Mita pun memakai baju Atasan longgar dan celana kulut, sungguh indah di tubuhnya yang tinggi semampai dan putih.
Dia pun dandan degan cantik, bibir di oles lipstik merah delima, bulu mata lentik dan rambut di sanggul indah ke atas memperlihat leher jenjangnya, siapa pun melihat dia akan menelan senliva.
setelah selesai dia pun menuju dapur buat serapan.
" Pagi semua," kata Mita.
"Pagi," kata mereka serempak.
" Nak, jadi kamu ke toko hari ini?" tanya bapa.
" Iya Pak, ngisi barang dulu," kata Mita.
" Oke lah ka, perlu semagat nanti Maya dan Hesti bantuin ka," kata Maya.
" Kalau kamu kesana siapa yang jaga Kenaya ?" tanya Mita.
" Biar Ibu menjaganya, biar kan Ade mu ikut degan mu biar bersih-bersih dan menyusun barang," kata Ibu.
"Iya, Bu aku berangkat dulu ya, Bu," kata Mita .
"Iya, hati-hati di jalan ," kata Ibu.
Di perjalan Mita membayang toko dan cafenya berjalan lancar, kalau toko dan cafenya berjalan degan lancar dia ingin menngugat cerai suaminya.
Setelah sampai di tokonya dia pun membuka toko dan membersih nya, karena hari ini barang datang dan mengumpulnya.
Senyum di wajah Mita selalu keluar dia tak menyangka bisa mem bagun toko dan cafenya dengan uang sendiri meski degan susah payah dia menabungnya.
Dia pun megenang jika dia tetap bersama Ariya maka dia tak akan seperti ini, dia berterimakasih dengan lelaki itu yang telah mengusirnya.
Tak lama kemudian Hesti dan Maya datang, mereka berdua pun berdecak kagum degan toko dan desain cafe ini.
"Ka, udah cari pelayan," kata Maya.
" Ini baru permulaan de, kita tak usah cari pelayan dulu, cukup ka, Hesti dan Ade aja, paling cari dua aja pelayannya karena Kaka harus jaga toko juga ," kata Mita.
" Kalau barang di rumah gimana ka?" tanya Maya.
" Biar Bapak dan Ibu jaga sana, sekalian Kanaya tinggal bersama mereka, kalau sawah biar orang lain menggarapnya ," kata Mita.
"Oke deh ka, degan senang hati ," kata Maya.
" Aku bangga sama kamu, meski suami mu pelit kamu tetap bisa sukses ," kata Hesti.
" Aku tak mau terpuruk Hesti, karena aku dan putri ku jalannya masih pajang," kata Mita.
Setiap keputusan dan konsewe nya , jadi Jagan menyesal degan apa yang kita ambil, bahagia sederhana, bila orang yang terdekat kita bahagia maka kita akan bahagia ," Kata Mita juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Tri Soen
Salut sama Mita semoga toko nya sukses biar bisa membuktikan ke Ariya dan ibunya tanpa mereka pun Mita bisa menghidupi diri nya sendiri dan anak nya....
2022-01-30
2