"Mit,Aku pulang dulu ya, takut suami nyari aku gak ada di rumah," kata Hesti.
"Ya Hesti, hati-hati di jalan," kata Mita.
"Oke Bos," kata Hesti.
Hesti pun berlalu meningalkan sahabatnya, Mita melihat punggung Hesti semakin jauh.
"Kau, teman terbaikku, Hesti, kau berteman tak memandang setatus meski kau anak orang berada tapi kau mau saja berteman degan ku.
Terkenang kembali di 18 tahun silam dimana anak kecil yang di kepang 2 rambutnya, terkesan manis dan lugu tampangnya memasuk ke sekolah SDN Negri 2 kecematan Kapuas tengah. Dia tampak riang dan bersemangat hari ini, karena awal dia masuk SDN dan di sini awal persahabatan terjalin.
Bel pun berbunyi semua murid pun masuk dan menempat posisi masing begitu juga degan Mita, gadis cantik yang rambutnya di kepang 2.
Di sebelahnya duduklah Anak perempuan yang pendiam dan terkesan tomboi.
"Hay perkenalkan, Aku Mita," kata Mita.
"Aku, Hesti," kata Anak itu.
"Kamu tinggal di mana?" tanya Mita.
"Aku tinggal di RT 2 , jalan pelajar" kata Hesti. kalau kamu tinggal dimana?" tanya Hesti balik.
" Aku, RT 3 dekat gang teluk Bayau," kata Mita.
"jauh juga," kata Hesti.
"Iya"kata Mita .
Jam pelajaran pun berakhir mereka berdoa pun pulang degan berjalan kaki, karena waktu itu tak ada alat sejenis Bis atau apa ke sekolah, jalan kaki aja. ke pasar pun pakai becak waktu itu.
" Aku sudah sampai, mau mampir?" tanya Hesti.
"Gak lain kali aja," kata Mita.
Gimana Mita gak malu rumah Hesti besar dan bagus, tak pantas dia sebagai anak petani masuk kerumah anak orang kaya.
Dia pun pulang dan sesampai di rumah ganti baju dan makan. setelah selesai dia pun tidur.
lamunan Mita buyar, karena ada sebuah mobil berhenti di muka rumah mereka.
Keluarlah Ariya, Ibu mertua dan Vanya.
"Ternyata kamu disini wanita murahan," kata Ariya.
" Apa aku kelihatan murah, karena pulang kerumah orang tuaku," kata Mita.
" Iya, karena kamu pulang tak minta izin kepada suamimu," kata Ibu Mertua.
" Tak minta izin, apa kau lupa Ibu mertua aku tersayang, Ariya sendiri yang mengusirku dari rumah tanpa bekas kasihan, demi wanita yang perebut suami orang," kata Mita tegas.
"Cepat kemas barang mu, kita pulang kamu tak akan hidup tanpa aku menafkah kamu," kata Ariya.
"Maaf ada kamu dan tak ada kamu," aku tetap makan dan bisa mencari pekerjaan. Ada kamu dan tak ada kamu tetap aku yang menafkah diri aku sendiri," kata Mita tegas.
"Kau wanita tak tau diri," kata Ariya.
"Lebih baik dari mu yang membuat anak istri demi wanita lain," kata Mita tegas.
"Kurang ajar kau, kata Ariya dan mau menampar muka Mita.
Sebelum tangganya sampai ada Maya yang memegang tangganya.
"Sebelum kau menampar Kaka ku, Ingat satu hal, Ibu dan Bapak tak pernah menampar kami dan apa hak mu mau menampar Kaka ku," kata Maya.
"Dia Istriku," kata Arya.
"Dulu tapi sekarang gak ," kata Maya.
"Mana, Kanaya aku ingin membawanya ke kota," kata Ariya.
"Tak akan," kata Mita.
"Kamu Jagan egois Mita kalau di kota Kanaya terjamin ada Ariya yang berkerja, ada Ibu dan ada Vanya Ibu yang baik," kata Ibu mertua.
"Maaf Ibu mertua yang baik sebelum kau bicara pikirkan dulu," kata Mita.
Ibu Mana Yang rela anaknya hidup bersama orang lain, meski Ayah kadung dan Neneknya.
Karena cinta Ibu lebih tulus dari segalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Amrih Ledjaringtyas
bahasanya tolong di perbaikin y thor tersayang, aku bacanya blepetan🤣
2021-11-26
0