Satu jam berlalu Mita pun mendapatkan penginapan. Mita pun mendatang buat bayar admitrasi dan megambil kunci.
"Mbak, apa ada kamar yang kosong?" tanya Mita.
"Ada, Mbak," kata pelayan penginapan itu.
"Aku pesan ya, Mbak," kata Mita.
"Iya Mbak, ini kuncinya," kata pelayan.
Mita pun pergi dan menuju kamarnya. sesampai dia di kamar penginapan, dia termenung dan sedih.
"Kenapa, nasib aku seperti ini," batin Mita.
Disisi lain Ibu Andin perasaannya tak enak. Ada apa ini kenapa perasaanku tak enak," batin Bu Andin.
"Bu kenapa gelisah dari tadi, bapa perhatian in ," kata Pa Rianto.
" "Perasaanku jia mangat, Pak. ( perasaanku tak enak, Pak)," kata Bu Andin.
"Mikeh perasaan ih herah anah Bu. ( Mungki perasaan mu saja Bu)," kata Pa Rianto.
"Tau herah ah Pa. ( mungkin kali Pa).
Ya udah Bu, kita tidur udah malam," kata Pa Rianto.
"Ya Pak," kata Bu Andin.
Tak terasa malam berubah menjadi pagi, tetapi perasaan Mita tetap sama, sakit, sedih dan kecewa, suami yang dia bangga dan dia sayang tega membagi cinta.
"Tuhan, kuat kan aku untuk menghadapi kenyataan ini," batin Mita.
Hari ini Mita berencana Pulang kampung, ingin membuka usaha di sana saja.
Setelah selesai mandi dan serapan Mita mencari taksi ke kampung halamannya.
Satu jam lebih dia naik ojek akhirnya ketemu juga taksi jurusan ke Pujon .
Dia pun turun membayar ongkos dan naik taksi.
"Aku harap degan perpisahan ini akan berakhir semua," batin Mita.
8 jam menempuh perjalanan akhirnya sampai juga di kampung halamannya. Dia pun turun megetuk rumah.
" tokkk, Bapa, Ibu, Mita pulang," teriak Mita.
"Mita kamu pulang Nak?" tanya pa Rianto.
"Iya, pak,"jawab Mita.
"ini cucu, Bapa?" tanya Bapak.
"Iya Pak, Kanaya cucu, Bapak dan Ibu," kata Mita.
"Udah besar cucu kakek, cantik lagi sini ikut kakek, ya," kata Bapa.
"Siapa Pak?" tanya Ibu.
"Mita, Bu," kata Bapak.
"Mita, kamu pulang juga nak!, sama siapa kamu kesini, mana Nak Ariya?" tanya Ibu.
"A...ku pu..lang sen..diri, Bu," jawab Mita tergagap.
" Apa, Ariya mana tak mengantar mu?" tanya Ibu.
"Kami berpisah Bu," kata Mita.
"Apa, yang terjadi?"tanya Ibu.
"Karena Mas Ariya ada perempuan lain Bu," kata Mita.
"Astaga anakku," kata Bapak.
"kami di usir dari rumah, tengah malam tanpa arah tujuan, utung ketemu sopir baik hati dan membawa kami ke penginapan," kata Mita pajang lebar.
"Kurang ajar kau Ariya, dulu kau meminta anak ku secara baik-baik, tapi kau pulang dia seperti binatang," kata Bapak berapi-api.
" Sudah lah Pak, yang penting anak dan cucu kita selamat," kata Ibu.
"Tapi Bu, andai mereka tak menggin anak kita, pulangkan dia secara baik-baik bukan degan cara mengusirnya," kata Bapak.
Aku cuma bisa menangis, apa yang di kata Bapak benar, tapi apa daya semua sudah terjadi.
"Selama 5 tahun aku disana cuma di jadikan babu saja. Aku tak pernah merasa kan pergi keluar rumah buat belanja baju atau apa, uang jatah ku cuma 5 puluh ribu perbulan. Wanita mana yang tahan seperti itu di tambah lagi dia ingin menikah," kata Mita.
"Sungguh malang nasib mu, Nak," kata Ibu.
Airmataku turun menganak sungai, deras dan tak bertepi. Wanita mana yang tak hancur hatinya bila suaminya membanding dia dengan wanita lain.
"Pasrahkan dirimu, Nak kepada yang Maha kuasa," kata Bu Andin.
"Ya Bu," jawab Mita.
"Sekarang rencana mu apa, Nak?" tanya Ibu.
"Aku akan membuka toko Bu," jawab Mita.
"uang darimana, Nak ," tanya Bapak.
" Uangku sendiri Pak," kata Mita.
"Kamu kerja apa di sana nak?" tanya Ibu.
"Aku menulis Bu, di alpikasi dan di gajih setiap bulan," kata Mita.
" Puji Tuhan, Nak," kata Bu Andin.
"Itu lah buat makan kami dua Kanaya, Susu dan Pampres dia," kata ku pajang lebar.
" Tak di sangka kau di sana menderita Nak," kata Bapak.
"Ya udah kalian istrahat dulu Ibu mau masak buat makan malam," kata Ibu.
"Iya Bu," jawab ku.
Aku pun membawa Kanaya dan koper ke kamar, tak ada yang berubah di sini masih sama seperti yang dulu seperti lagu dari Anji.
Aku pun menyusui Kanaya, setelah Kanaya tidur aku pun membuka Alpikasi dan mulai menulis di sini lah tempat ku mencari nafkah, mesti sedikit tapi enak uang kita sendiri.
Ku liat banyak yang komen merasa kasian dan bayak juga yang komen menghujat yang salah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rany Dwi L
bagus tapi d perbaiki aja kosa kta nya thor baca nya agak belibet
2025-01-23
0
widi tuti
thor diperbaiki ejaanya ya..
2025-01-23
0
Fitri
bagus thor
2021-09-06
0