Bab 5: Cafe Queen Dream 2

Tanpa basa basi. Ria dengan tegas dan sigap menjelaskan dan mempraktekkan setiap pekerjaan yang harus di lakukan Kei. Karena Cafe yang mulai dibuka, akhirnya Kei langsung ikut melayani meski dalam pengawasan Ria. Cafe Queen Dream yang memiliki luas yang cukup lumayan itu memiliki banyak karyawan dan di dua tempat itu memiliki karyawan yang berbeda. Sehingga tidak akan ada yang namanya kekurangan karyawan, jika pelanggan mereka datang secara bersamaan. Cafe dengan dua tingkat itu memiliki karyawan masing-masing, lantai pertama yang Kei tempati masih menjadi tempat biasa dan ada 20 Karyawan yang melakukan pekerjaan sama seperti dirinya. Sedangkan di lantai ke dua hanya berisi 10 orang, dan lantai ke dua menjadi tempat yang cukup jauh lebih private dibandingkan lantai pertama.

Cafe ini didesain untuk semua kalangan dan dilengkapi dengan taman kecil, di lantai pertama disudut tangga yang mengarah ke lantai dua. Hanya taman seluas 5 x 5 meter yang dipenuhi bunga asli dan dikelilingi lampu taman yang berbentuk seperti hati dan menggantung di setiap tiang besi yang digunakan sebagai tempat untuk menggantung tanaman yang ada.

..............

Pemandangan yang dengan kesibukan setiap karyawan yang sedang melakukan tugasnya, terlihat jelas dari luar cafe. Pengunjung yang tidak sedikit di setiap harinya, Kei yang sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya selama 2 minggu ini. Kini menjadi lebih santai tanpa rasa gugup seperti di saat hari pertama bekerja. Hari ini seperti biasa bekerja di mulai dari pagi yang sibuk berbenah di dalam cafe sebelum di buka.

Waktu semakin berjalan ke arah malam. Cafe ini memang memperkerjakan karyawan hinga 2 sift meski begitu, sift malam hanya beberapa orang saja yang minat. Karena itu bisa dianggap lembur. Namun meski begitu karyawan yang di lantai dua tidak memiliki pilihan selain lembur, karena disana tempat yang khusus. Orang-orang yang biasanya melakukan meeting akan memesan meja disana karena private room.

Keisha yang memiliki waktu kerja dari jam 8 pagi hingga 8 malam itu, tidak berniat untuk lembur karena ia harus membantu ibunya juga untuk mempersiapkan jualan nasi uduk dirumah. Namun ntah ada apa hari, saat dirinya mendengar bahwa salah satu karyawan di lantai dua tidak masuk karena sakit dan akhirnya kekurangan karyawan disana.

Ria pun menyarankan Kei untuk lembur hari ini. Awalnya Kei menolak namun karena Ria memastikan hanya hari ini saja. Akhirnya Kei setuju dan mau membantu lembur. Ria memang berada di lantai pertama, namun saat berganti malam ia juga ikut bekerja diatas waktu tertentu, anggap saja dirinya mendapatkan kepercayaan lebih dari managernya itu.

Pergantian waktu yang terasa cepat, membuat Kei tidak sadar kini waktunya berpindah ke lantai dua. Saat Kei menaiki tangga dan sampai diatas terlihat jelas bagaimana perbedaan dari lantai pertama. Terlihat lantai dua terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama tersusun rapi kotak-kotak ruangan kaca yang diselimuti tirai gelap namun elegan dari dalam ruangan dan kotak-kotak itu memutar di setiap sudut sehingga seperti sebuah kota yang tengahnya memiliki bebas pandangan.

Bagian kedua pun tak kalah indah, karena berada di balkon yang dihiasi langit dipenuhi bintang saat malam hari, penuh dengan bunga dan pemandangan yang menenangkan. Karena hanya memiliki 10 meja pemesanan saja, tempat ini didesain sedemikian rupa agar para pengunjung tidak perlu memikirkan terlalu dekat dengan pengunjung lain. Dan lebih indahnya lagi setiap meja di balkon itu terlindungi oleh tiang yang berdiri melingkar dan terdapat tirai tipis panjang yang beterbangan karena angin.

Dan kini di tengah ruangan terdapat meja kaca yang sangat besar, disini lah jika seseorang ingin merayakan pesta pasti dapat mudah dengan menyatukan semua orang. Meski konsep terakhir sangat terbuka, namun itu disambut baik para pelanggan yang bisa menyewa saat acara-acara yang mengharuskan untuk berkumpul dalam satu tempat.