Tanpa menjawab ucapan ayahnya, kini semua sibuk memakan makanan dengan tenang. Selesai dengan sarapan bersama, Kei kembali ke kamar untuk memakai sepatu dan jacket serta tas kecil yang hanya muat untuk HP dan dompet kecil. Di rasa sudah semua, Kei menunggu sang ayah di ruang tamu ditemani ibunya.
"Nak yang semangat ya. Jangan lupa sholat dan makan tepat waktu meski sesibuk apapun kerjaan!" nasehat bu Lili yang selalu mengingatkan Kei untuk tetap berdoa dan menjaga dirinya.
"Baik bu. Doain Kei ya semoga lancar dan bisa melewati masa uji coba selama 3 bulan nanti." Kei memeluk ibunya dengan senyuman manis.
"Ibu selalu mendoakan yang terbaik, Ndu. Ameen." ucap Bu Lili mengelus kepala Kei dan memberikan ciuman di kepala anaknya.
"Ayo ndu! Ntar telat kalau gak cepet-cepet!" tukas Pak Siregar sambil menyodorkan helm ke Kei dan menerima tangan istrinya yang sudah berdiri dan siap menyalami tangannya karena akan pergi keluar.
"Hati-hati di jalannya, Pak. Ini jam orang pada sibuk." Bu Lili mewanti suaminya.
"Iya bu." Pak Siregar menjawab istrinya sambil keluar rumah menyalakan mesin motor.
"Bu, Kei pamit kerja dulu. Ibu gak usah cape-cape. Kalau gak kuat nanti Kei aja yang kerjain pekerjaan rumah." Kei menyalami tangan sang ibu sebelum keluar rumah.
"Fokus kerja, Nak! Gak perlu mikirin pekerjaan rumah. Ibu masih kuat." Bu Lili tersenyum dengan manis menjawab ucapan putrinya yang khawatir akan keadaannya.
"Baik bu." Kei berjalan menuju motor, dimana sang ayah sudah menunggunya.
"Berangkat dulu bu" seru Kei bersamaan dengan ayahnya dan hanya di jawab lambaian tangan dari ibunya.
Perjalanan yang tidak memakan banyak waktu, setelah sampai di depan cafe yang masih pagi. Tapi sudah terlihat sibuk dengan beberapa karyawan di dalam sana. Kei melihat ke jam di pergelangan tangannya masih jam 8 kurang 15 menit tapi sudah pada dateng fikirnya, karena takut dirinya telat Kei buru-buru pamit ke ayahnya dan berjalan cepat setelah mendapatkan izin dari sang ayah.
Begitu masuk ke dalam cafe, Kei yang kini menjadi perhatian karyawan yang sedang berbenah itu merasa tidak tenang. Seseorang mendekati Kei. Seorang gadis yang terlihat lebih tua Kei beberapa tahun.
"Pagi. Kamu anak baru ya? Kenalin nama aku Ria." Ria mengulurkan tangannya ke arah Kei dengan senyuman.
"Keisha," Kei menjawab dengan singkat, namun tetap tersenyum pada Ria sambil menerima jabatan tangan dari karyawan itu.
"Ayo aku antar ke ruang manager. Biar kamu tahu apa tugas mu." ajak Ria dan berbalik berjalan menuju ke ruangan wawancara yang kemarin didatangi Kei.
"Terimakasih Ria." ucap Kei yang melihat Ria berbaik hati padanya yang masih karyawan baru.
"Sama-sama." balas Ria.
Ketukan pintu yang terdengar, membuat seorang pria paruh baya mempersilahkan masuk.
"Masuk!" perintah pria paruh baya itu.
Ria dan Kei masuk setelah mendapatkan izin.
"Permisi Pak. Ini karyawan baru yang bapak tunggu." ucap Ria dengan sopan.
"Ok. Kamu disini tugasnya sama seperti Ria, melayani para tamu dan sisanya akan dijelaskan Ria. Lebih baik langsung praktek dari pada bicara panjang. Paham!" tutur pak manager tanpa basa basi ke Kei.
"Paham pak" Kei menjawab dengan sedikit gugup menyanggupi ucapan atasannya itu .
Ria yang mendapatkan perintah dari bosnya, kini mengajak Kei untuk memulai pekerjaan diluar. Tentunya setelah pamit keluar dari ruang managernya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nana
Galak amat si pak, cepat tua entar tau
2022-06-05
1