Episode 20

Beberapa hari telah berlalu. Elia dan Jhon kini sudah boleh pulang ke rumah. Tentu saja kini mereka akan membawa Ive.

" Ibu, aku tidak perlu diperlakukan begini. " Elia benar-benar merasa tidak enak karena Ibu mertuanya menyuruhnya untuk duduk di kursi roda. Padahal, dia benar-benar merasa kuat kalau hanya untuk berjalan.

" Duduklah, Elia. " Jhon mendorong pelan pundak Elia agar dia duduk dan tidak lagi membantah.

Elia hanya bisa pasrah dan mengikuti titah suami dan mertuanya. Canggung sekali rasanya. Dia benar-benar belum terbiasa diperlakukan sebaik ini meski Jhon dan Ibu Sofia memang selalu baik padanya.

Jhon dengan hati-hati mendorong kursi roda Elia. dan Ive sedang tertidur pulas di gendongan Ibu Sofia. Mereka memang sempat berpapasan dengan kedua orang tua Hendrick. Tapi Jhon, Elia dan Ibu Sofia, mereka kompak mengacuhkan adanya orang Tua Hendrick disana.

Sesampainya dirumah.

Jhon membantu Elia untuk berpindah ketempat tidur dan Ibu Sofia membaringkan Ive di boks bayi yang sudah di sediakan. Elia tersenyum takjub melihat kamarnya dan Jhon sudah di dekorasi. Tadinya kamar mereka sudah sangat luas, tapi sekarang bertambah luas karena ruang buku disebelah di satukan dengan kamar mereka. Di separuh kamarnya sudah di dekor dengan begitu lucu. Yang sudah bisa Elia tebak itu area untuk Ive. Temboknya di cat berwarna pink, kemudian ditempel berbagai stiker bergambar binatang, buah, dan bunga-bunga cantik.

" Jhon, apa tidak masalah jika Ive ada di sini? apa kau tidak akan terganggu? "

Elia menatap Jhon yang tengah merapikan beberapa barang dari rumah sakit dan ia serahkan kepada pelayan rumahnya untuk dirapihkan.

" Ini keputusan ku. Tentu saja aku tahu resikonya. Sekarang fokuslah pada kesembuhan mu dan Ive. Selain itu jangan memusingkannya. Aku tahu konsekuensi dari setiap tindakan ku. Maka jangan khawatirkan aku. "

Ibu Sofia tersenyum mendengar Jhon yang begitu romantis kepada Elia. Sifat Jhon benar-benar sangat mirip dengan Ayahnya. Baik dalam berbicara ataupun bersikap. Ibu Sofia memandangi Ive yang tengah tertidur pulas di box bayinya. Jujur, awalnya dia merasa agak ragu menerima Elia dan bayinya. Bukan tidak setuju, tapi masalahnya anak yang dikandung Elia adalah anaknya Hendrick. Tentu akan ada rasa yang sulit di jelaskan. Tapi saat melihat Ive pertama kali, hatinya begitu bahagia. Entah mengapa dia tidak perduli lagi siapa Ayah kandung Ive yang sebenarnya. Baginya, Ive adalah cucunya yang akan dia jaga sebaik mungkin. Dia juga akan mencintai Ive seperti dia mencintai anak-anaknya.

" Ive, tidurlah yang nyenyak ya.. Nenek harus mandi dan beristirahat sebentar. " Ibu Sofia mengusap pipi Ive lalu bergegas meninggalkan Ive dan kedua orang tuanya yang sedang bermain canggung canggungan.

" Kau mau makan? " Tanya Jhon.

Elia menggeleng pelan. Selain dia belum lapar, dia benar-benar merasa kasihan kepada Jhon yang tidak cukup beristirahat selama dia dan putrinya ada di rumah sakit. Dengan sangat telaten Jhon menggendong Ive dan mendekatkan pada Elia saat Ive menangis di tengah malam. Dia juga tidak ragu memperhatikan suster yang membantu untuk membersihkan Ive. Bahkan dia juga tidak terlihat jijik saat mengganti popok. Padahal, Elia sudah melarang nya. Tapi Jhon begitu keras kepala dan malah semakin membuatnya tak melakukan apa-apa.

Elia tersenyum menatap Jhon yang kini berada di dekat box Ive. Pria tanpa ekspresi itu benar-benar berubah drastis akhir-akhir ini. Dia bahkan selalu tersenyum saat Ive menggeliat dan bibirnya sedikit manyun.

" Jhon, istirahatlah. Aku tahu kau sangat lelah. Ive selalu tidur dan jarang sekali membuka mata kalau bukan karena haus dan lapar. Jadi, lebih baik kau tidur dari pada memandanginya saat tidur. "

" Sebentar lagi. " Jawab Jhon yang masih asyik memandangi Ive. Dia benar-benar tidak percaya akan ada bayi secantik Ive di rumah itu. Mungkin Ive adalah cinta ke duanya setelah Elia. Pesona Ive benar-benar sama dengan Ibunya. Mereka membuat Jhon jatuh cinta pada pandangan pertama. Jhon semakin terang-terangan tersenyum saat mulai membayangkan Ive tumbuh besar nanti. Mulai saat dia berjalan, berbicara, kemudian memanggilnya Ayah. Ive akan berlarian dan tersenyum bahagia di setiap saat. Menggandeng tangannya dan melakukan banyak hal bersama.

" Jhon? "

Jhon menoleh ke arah Elia yang entah dari kapan berada dibalik punggungnya.

" Ada apa? kenapa kau turun dari tempat tidur? apa kau lupa pesan Dokter? "

Elia tersenyum lalu memeluk Jhon. Tentu saja Jhon begitu terkejut. Meski dia merasa bahagia, tapi dia bingung maksud Elia memeluknya. Dari pada memikirkan itu, Jhon akhirnya memilih untuk membalas pelukan Elia.

" Jhon, terimakasih banyak untuk semua yang kau berikan kepada ku dan Ive. "

" Aku hanya memberikan apa yang seharusnya kau dapatkan. Kau adalah istriku. Maka kau pantas mendapatkan yang sepantasnya sebagai istri dan menantu dirumah ini. "

Elia semakin mempererat pelukannya. Biarlah orang berpikir dia gila karena begitu mudah melupakan Hendrick dan sudah jatuh cinta dengan pria lain. Siapa juga yang bisa mengatur hatinya agar tak jatuh cinta? apalagi dengan sikap Jhon yang begitu berbanding terbalik dengan Hendrick. Pria itu memang sangat manis dalam berkata-kata. Apalagi, saat dia memberikan janji-janji, semua yang keluar dari mulutnya benar-benar terdengar sangat meyakinkan. Tapi Jhon, Pria itu tak mau berjanji saat dia merasa tidak yakin. Dia juga tidak pernah berwajah manis ataupun berkata-kata romantis. Tapi perhatian yang dia berikan cukup memberikan bukti tentang kualitas dirinya.

" Jhon, apa kau akan menganggap ku gila? "

" Gila? "

" Iya. Aku mengatakan padamu jika aku jatuh cinta padamu sebelum operasi kemarin. Aku tahu cintaku datang begitu terburu-buru. Tapi Jhon, aku tidak bisa membohongi perasaan ku dan menahannya. "

Jhon tersenyum dibalik punggung Elia. Mereka masih saling memeluk dengan erat.

" Maka kau hanya perlu membiarkan rasa cintamu semakin besar. Aku bisa jamin jika kau tidak akan menyesal karena mencintaiku. "

Elia mengangguk dengan perasaan lega. Dia memang masih belum tahu pasti bagaimana perasaan Jhon yang sebenarnya. Tapi mendengar ucapan Jhon barusan, Elia sudah memastikan bahwa dia tidak akan menyesal karena mencintai Jhon.

Jhon, aku janji akan melakukan yang terbaik agar kau juga mencintaiku.

Jhon menghirup aroma Tubuh Elia yang begitu segar. Dia memang belum bisa mengatakan langsung bahwa dia juga mencintai Elia. Bukan karena meragukan perasaanya. Tapi dia begitu malu untuk mengungkapkan itu. Biarlah dia akan menyatakannya saat Elia tidur sebagai latihan untuknya agar bisa dengan gagah berani menyatakan cinta kepada Elia.

Elia, aku juga sangat mencintaimu. Aku belum bisa mengatakannya secara langsung. Tapi aku akan melakukan apapun untuk mewakili perasaanku terhadapmu. Juga terhadap Ive.

TBC

Terpopuler

Comments

Dwisur

Dwisur

elia..aku juga sangat mencintai mu, cepatlah tidur, biar aku juga bisa mengatakannya padamu...
#jhon..Jhon...gagah2 sih gagah, tapi Emang boleh semalu itu?

2024-03-15

4

Bzaa

Bzaa

selamat berbahagia semoga kalian bs saling menjaga

2023-01-21

0

Mamah Andri

Mamah Andri

uuuukkhhhh jhon.....

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Promo Novel Baru!
86 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Promo Novel Baru!
86
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!