Episode 16

Mewah, itulah yang terlihat nyata di acara pesta perayaan empat bulan kehamilan Zila. Tidak ada manusia yang tidak terlihat bahagia. Semua sibuk mengucapkan selamat untuk keluarga Dargo karena akan segera mendapatkan penerusnya.

" Elia, ka yakin akan masuk? " Tanya Ibu Sofia yang merasa kasihan kepada menantunya itu. Dibanding itu, sebenarnya dia juga memiliki trauma di rumah besar milik keluarga Dargo itu. Tapi karena permintaan Elia, dia terpaksa memenuhinya. Tapi walau bagaimanapun, melihat keyakinan Elia membuat dirinya ikut merasa bahwa semua akan baik-baik saja.

" Ibu, percayalah padaku. Aku memiliki Jhon yang seribu kali lipat lebih baik dari Hendrick. Aku tidak takut apapun, atau pada siapapun. Karena Jhon pasti akan mengatakan ini juga padaku. " Elia meraih jemari Ibu mertuanya lalu menggenggamnya erat. Perlahan Elia menuntun Ibu mertuanya untuk masuk ke ruang utama keluarga Dargo.

" Wah, coba lihat. Ternyata Sofia dan Elia. " Ujar Ibunya Hendrick sembari menatap Elia dan Ibu Sofia dengan tatapan mengejek.

Elia tersenyum tanpa terlihat marah ataupun sedih. Jujur saja, melihat Hendrick yang tadi mengelus perut Zila memang cukup membuat dadanya nyeri. Tapi, dibandingkan itu, keberanian dan keyakinannya kini tidak akan mudah untuk dikalahkan oleh rasa sakit hanya karena cemburu. Memang benar, Hendrick tidak pernah mengelus perutnya seperti itu. Dan sampai akhir nanti, dia tidak akan membiarkan Hendrick menyentuh anaknya walau sehelai rambut pun.

" Iya, kami terpaksa datang. Mau bagaimana lagi, kan yang mengundang kami adalah keluarga Dargo yang terhormat. " Ucap Elia tersenyum ramah membalas tatapan sinis mantan mertuanya itu.

" Elia, apa kabar? " Tanya Hendrick dengan tatapan sendu. Tak bisa ia sangkal. Hatinya benar-benar merindukan Elia. Wanita cantik yang selalu tersenyum walau ia sedang terluka. Elia yang akan menyambutnya hangat saat pulang kerja. Elia yang akan menyuapi makan saat ia tengah sibuk dan melupakan jadwal makan. Elia yang selalu mengirimi pesan setiap waktu. Sayang sudah makan? sayang, masih sibuk? sayang jangan lupa istirahat walau sebentar. Semua seakan hancur dan menjauh hingga sangat jauh. Elia kini selalu menatap nya sinis. Elia yang ia lihat kini, adalah Elia yang tengah menatapnya penuh dendam.

" Ah, aku baik-baik saja. Semua berkat Ibu dan Suamiku yang selalu memperhatikan ku. "

Semua orang menatap Elia kaget. Mereka benar-benar tida tahu kalau Elia sudah menikah lagi dalam keadaan hamil. Terlebih Hendrick. Pria itu menggeleng tak percaya dengan apa yang ia dengar.

" Maksudmu? kau menikah dengan Jhon? " Tanya mantan mertuanya dengan tatapan penuh tanya.

" Iya begitulah. " Elia menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinganya.

Hendrick menatap Elia pilu. Dia pikir, apa yang dia lihat kemarin adalah kebohongan Elia untuk membuatnya cemburu. Tapi tidak disangka, Elia menikah dengan Jhon. Ini akan menjadi semakin sulit bagi Hendrick untuk mendapatkan Elia kembali. Karena Jhon, tidak akan pernah membiarkan apa yang menjadi miliknya diambil oleh orang lain.

" Iyah, tidak heran. Kau memang pantas memiliki mertua seperti Sofia. " Ujar Ibunya Hendrick sembari tersenyum mengejek.

" Syukurlah, kalau itu tanggapan anda. Aku memang beruntung menjadi menantunya. Ibu Sofia adalah Ibu yang baik. Dia memperlakukan ku penuh kasih sayang. Dia menerimaku dengan sangat baik. Aku bahkan sekalipun tidak pernah mendengar Ibu mertuaku memaki siapapun. Bahkan dengan pelayan sekalipun. " Ibu Sofia menatap haru menantunya itu. Dulu, selain suami dan anaknya tidak ada satupun yang mau membelanya. Dan sekarang, orang yang menyayanginya bertambah Dua orang. Yaitu Elia dan bayinya yang akan segera lahir.

" Itu karena kau pantas di perlakukan dengan baik, Elia. "

" Wah! mengharukan sekali. " Lagi-lagi, ibunya Hendrick tersenyum dengan tatapan mencemooh.

Ibu Sofia dan Elia berjalan mendekati Zila dan tidak lagi mau mendengar ucapan menyakitkan dari mulut Ibunya Hendrick.

" Ini hadiah dari kami. Mungkin ini tidak seberapa. Tapi aku harap, kau menghargainya. " Ucap Ibu Sofia sopan.

" Iya, kami sudah memilih kado ini dengan baik. Malah aku yakin, ini lebih mahal dari harga dirimu. " Timpal Elia yang sukses membuat Zila emosi.

" Oh? kenapa melotot begitu? hati-hati jangan terlalu sering marah. Nanti tidak baik untuk anakmu loh. " Elia tersenyum menatap Zila.

" Lebih baik kau pergi saja, jal*ng! "

Ibu Sofia sudah memajukan langkah karena merasa marah mendengar Elia di hina seperti itu di hadapannya. Tapi langkahnya tercegah saat Elia menahan lengan Ibu mertuanya.

" Ya baiklah, aku akan segera pergi. Tapi sebelum itu, aku ingin menyampaikan sesuatu. " Elia mendekatkan bibirnya di telinga Zila.

" Kemarin, aku dan Jhon tidak sengaja bertemu dengan Bram. Dia menyuruhku menyampaikan salam padamu. Dia bilang, dia masih menyimpan Video yang waktu itu. "

Ucapan Elia mampu membuat Zila bungkam dengan tubuh yang gemetar. Ibunya Hendrick yang melihat itu, langsung saja bereaksi tak terima.

" Ancaman apa yang kau berikan kepada menantuku?! jangan membuatnya tertekan! ada penerus keluarga Dargo di dalam perutnya.

Elia menatap kesal mantan mertuanya itu. Memang benar, orang semacam itu tidak akan pernah melihat segala sesuatunya dengan benar. Apa hanya bayi di dalam kandungan Zila yang milik Hendrick? rasanya putri yang belum ia lahirkan itu sama sekali tak di akui.

" Elia, ayo kita pergi saja nak. Todak baik bagimu terus ada di sini. " Elia hanya menurut saja apa yang di ucapkan Ibu mertuanya degan mata yang seakan ingin menangis sejadi-jadinya.

Ibu Sofia terdiam saat tak sengaja menatap Nenek dan Kakeknya Hendrick. Atau, mertuanya. Mertua yang membuatnya sama seperti Elia. Tidak pernah di inginkan keberadaanya. Tak menunjukkan ekspresi apapun. Ibu Sofia pergi tanpa kata sembari menggenggam jemari Jhon.

" Dengar Nak, berada di lingkungan Dargo hanya akan membuatmu terluka. Lebih baik jika kita abaikan undangan apapun dari keluarga Dargo ya? "

Elia menatap Ibu mertuanya itu. Dia juga melihat ada kepahitan yang tersimpan disana. Seolah telah membeku dan tidak lagi bisa dicairkan. Sorot mata teduhnya nampak emosi begitu memasuki rumah mewah keluarga Dargo. Entah seperti apa kehidupan di masa lampau ibu mertuanya itu. Tapi yang pasti, dia juga sama menderitanya seperti Elia.

" Ibu, aku memang sedih. Tapi aku tidak mau membiarkan mereka menang dan bahagia atas kesedihanku. Jhon memang tidak pernah banyak berkata denganku. Tai aku bisa melihat Jhon yang selalu membantuku menghadapi kenyataan. Mungkin memang terasa berat dan menyakitkan. Tapi semua akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu. "

Ibu Sofia tersenyum lalu mengusap pipi Elia.

" Seandainya, aku memiliki keberanian seperti itu dulu. Mungkin semua akan baik-baik saja. "

Elia meraih kedua tangan mertuanya.

" Ibu, jika Ibu merasa terluka, maka Ibu hanya perlu membenci orang itu agar hati Ibu menjadi kuat. "

Ibu Sofia terkekeh. " Kata-katamu sama persis seperti Jhon. "

TBC

Terpopuler

Comments

V-hans🌺

V-hans🌺

,revisi lg thor..

2024-05-14

2

novi 99

novi 99

klo dalam agama Islam ... wanita hamil gak bisa dinikahi ... apalagi yang menikahinya bukan ayah biologis dari bayi yang di kandung ibunya.

2024-05-13

2

Nani Mardiani

Nani Mardiani

Yang namanya menyimpan bangkai lama kelamaan tercium juga baunya.

2022-09-25

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Promo Novel Baru!
86 Promo Novel Terbaru
87 Promosi Novel Baru, seru banget! kepoin yuk!!
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Promo Novel Baru!
86
Promo Novel Terbaru
87
Promosi Novel Baru, seru banget! kepoin yuk!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!