Episode 5 : Artefak

Di gua tempat adam beristirahat.

Mendengar penjelasan dari Brule, Adam sedikit berpikir. Apa yang seharusnya ia lakukan, dan kenapa ia harus menuruti semua itu. Dengan sedikit kebingungan, Adam Masih terus bertanya-tanya.

"Tapi bagaimana caranya aku menghentikan perang ini?" Tanya Adam.

"Hanya ada satu cara, yaitu dengan mengumpulkan 11 artefak Guardian yang tersebar di penjuru dunia," ucap Brule.

"11 artefak? Untuk apa itu?" Adam semakin bingung dengan yang dijelaskan Brule.

"Artefak yang digunakan untuk mengendalikan para monster," ucap Brule.

11 artefak guardian adalah benda peninggalan sejarah yang tersebar di pejuru dunia, konon dahulu kala artefak itu digunakan para guardian untuk menjaga keseimbangan dunia. Dan artefak itu diyakini sebagai pemberian dari Dewa. Wujud dari artefak itu sendiri bermacam-macam, dari mulai senjata hingga sebuah tunggangan. Namun artefak itu sangat sulit untuk didapatkan, karena para small guardian menjaga artefak itu, dan barang siapa yang mendapat kan 1 artefak saja, maka tak ada satu orang pun yang bisa menandingi orang itu. Dan rumor tentang artefak itu pun mulai bermacam-macam versinya, entahlah apakah itu hanya sebuah rumor belaka ataukah sebuah kenyataan.

Sebenarnya pencarian artefak ini sudah sering dilakukan oleh para pemburu yang berada di level epic, namun diantara mereka belum pernah ada yang berhasil menemukannya.

"Bagaimana aku tahu letak artefak itu? Aku saja baru mendengar mengenai artefak ini darimu," tanya Adam yang kini nampak fokus dengan semua penjelasan dari Brule.

"Untuk sekarang para Zodiak telah berusaha mencari letak keberadaan artefak itu, dan memurut berita telah ditemukan letak salah satu artefak, sekarang aku yakin saat ini banyak kubu yang mengincar artefak itu, maka sebelum mereka menemuknya, kita harus terlebih dahulu mendapatkannya," ucap Brule sangat serius.

"Tapi untuk mendapatkannya tidak mudah, karena mereka dijaga oleh para small guardian," masih ucap Brule.

"Sebenarnya kenapa aku harus repot-repot membantu? Apa untungnya untukku?" Tanya Adam.

"Apa kamu mau para Hybrid menemukan artefak itu dan menguasai dunia?" Brule menatap tajam mata Adam dan meyakinkannya, entahlah apakah semua yang diucapkan Brule itu sebuah kenyataan atau hanya akal-akalannya saja.

"Ah iya juga ya," jawab Adam terlihat polos.

"Tentu saja aku tak mau," ucap Adam lagi.

"Kau benar, ini kesempatanku untuk menunjukkan bahwa aku bukanlah orang lemah tak berguna, dan ini untuk menunjukkan pada Rebecca kalau aku bisa menjadi pemburu profesional," Adam sepenuhnya terpengaruh dengan cerita Brule, karena ini seperti sebuah pembuktian untuknya.

"Tenang saja aku akan membantumu," seru Brule.

Akhirnya mereka membuat kesepakatan untuk menemukan dan mendapatkan artefak itu, Adam harus terlebih dulu melatih tubuhnya, agar lebih siap memasuki tempat keberadaan artefak itu.

Akhirnya setelah hari itu, Adam mulai berlatih bersama beruang cakar emas.

Tepat di ibukota kerajaan Kilat Utara, markas Asosiasi pemburu internasional, berita yang mengejutkan yang mereka terima dari tim pemantau kenaikan tingkat membuat mereka terkejut. Bagaimana tidak, untuk ujian kenaikan tingkat tahun ini mereka kehilangan para grandmaster yang mendampingi para pemburu kelas master kebawah. Hal itu menimbulkan ketakutan di kubu Asosiasi, mereka mengadakan pertemuan yang membahas seekor monster yang mampu mengalahkan para grandmaster.

Di ruang Asosiasi pemburu profesional, tampak beberapa orang sedang membicarakan sesuatu, nampaknya itu sesuatu yang sangat penting.

Seseorang duduk mengenakan seragam militer, dia adalah pemimpin Asosiasi pemburu, namanya adalah Ricchan mantan pemburu level epic.

"Apa-apaan ini? Bagaimana bisa ada satu monster yang dapat mengalahkan para grandmaster? sebenarnya siapa mereka?" Tanya Ricchan pada mereka yang sedang mengadakan pertemuan itu.

"Sial ini adalah bencana, kita tak bisa tinggal diam," ucap Ricchan terlihat marah.

Seseorang dengan pakaian hitam memasuki ruangan.

"Pak ada laporan bahwa 12 bintang keadilan telah sampai di ibukota, dan mereka berhasil menemukan tempat artefak yang kita cari," ucapnya dengan penuh hormat.

Kabar yang cukup menggembirakan untuk jendral Ricchan saat itu. Ternyata ia menyampaikan laporan bahwa para 12 bintang keadilan telah kembali dari perjalanan nya.

"Apa? Mereka berhasil? Itu berita yang bagus, secepatnya sambut mereka dan sekaligus kita akan memberi tahu apa yang sedang terjadi saat ini pada mereka," ucap Ricchan.

Sementara itu di ibukota Vena. Masyarakat nampak menyambut meriah kedatangan 12 bintang keadilan. Mereka merasa gembira karena pahlawan pelindung mereka kembali dengan selamat.

12 bintang keadilan adalah 12 orang terkuat pemburu profesional yang berada ditingkat teratas, mereka adalah pemburu terkuat dan paling terkenal diseluruh dunia. Dan masing-masing memiliki kekuatan yang luar biasa.

Penduduk di sana terus menyoraki mereka dengan gembira.

"Sepertinya kepulangan kita sangat dinantikan," ucap Aries salah satu dari 12 bintang keadilan.

"Haha tentu saja, mereka pasti gembira menyambut kita," Capricorn menyeru.

Mereka terlihat sangat kuat dan gagah, mereka menuju kantor Asosiasi pemburu untuk melaporkan semua yang telah mereka alami.

Sementara itu di markas para Hybrid. Ada sekitar 15 Hybrid yang ada disana, mereka terlihat seperti manusia setengah binatang.

"Sepertinya para Zodiak telah kembali dari perjalanannya. Mungkin ini saatnya aku mencuri informasi dari mereka," ucap salah satu Hybrid yang berbentuk seperti kelelawar.

12 bintang keadilan juga sering disebut sebagai Zodiak, karena mereka memiliki nama samaran yang sama seperti nama pada Zodiak.

"Bagus sebentar lagi kita akan beraksi, persiapkan diri kalian," ucap salah satu dari mereka, nampaknya itu bos mereka.

Kembali ke tempat Adam berada. Adam nampak sedang berlatih.

"Sebaiknya untuk sementara waktu aku harus berlatih di sini dengan Brule, itu membuat ku aman untuk sementara waktu, dan kali ini aku akan mempelajari tekhnik tinju 5 penjuru, aku tidak yakin, tapi Brule menguasai tekhnik itu," ucap Adam.

Adam mulai berlatih dengan serius bersama Brule, sampai tubuhnya siap untuk mendapatkan 11 artefak.

Kembali lagi ke ibukota Vena. Para petinggi Asosiasi melakukan rapat dengan para Zodiak.

"Aku dengar terjadi penyerangan ketika kami tak ada di sini? Apa itu benar?" Tanya Aquarius.

"Ia memang benar, sepertinya musuh kita kali ini bukanlah monster biasa, karena mereka menghabisi para pemburu di rank grandmaster sendirian," ucap Ricchan.

"Apa? Apa kau becanda? Bagaimana bisa? Bukankah selama ini monster di hutan itu terlalu mudah ditaklukkan?" Ucap Aquarius seakan tak percaya.

"Hahaha menarik, sepertinya musuh bertambah kuat saja, aku tak sabar ingin mengalahkan mereka," Taurus memotong pembicaraan.

"Dasar kau ini, sangat gila bertarung ya," ucap Leon.

"Hahaha ayolah Leon, tak ada yang menyenangkan lagi selain bertarung kan hahaha," Taurus tertawa sangat lebar.

"Lalu apa yang akan kita rencanakan selanjutnya? Aku curiga, kenapa mereka muncul ketika kita telah menemukan lokasi artefak? Apa jangan-jangan mereka pun mengincar artefaknya?" Ucap Aquarius.

"Sepertinya tidak mungkin, karena monster itu tak memiliki pemikiran ke arah sana," ucap Ricchan.

"Apa kau yakin seperti itu?" Ucap Cancer.

"Ya aku sangat yakin, dari semua pengalamanku selama jadi pemburu, tak ada satupun monster yang memiliki akal, mereka hanya bisa membabi buta ketika bertarung, mereka hanya punya emosi tanpa memiliki akal," ucap Ricchan.

"Tapi bukankah makhluk itu berbeda dengan mereka? Aku yakin makhluk itu adalah monster kuat dan cerdas yang pernah ada," ucap Libra yang sedang melipat tangannya.

"Aku tak peduli, aku akan memenggal kepala monster itu satu persatu hahaha," ucap Taurus.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***