chapter 4

"nin besok lo nggak usah beli sarapan, besok nyokap masak banyak jadi katanya sekalian bawain buat lo. "

" Oke. bilangin sama ibu kalau nindy sayang banget sama dia. titip salam juga buat ayah dari gue. Memang hanya ibu dan ayah yang paling ngertiin keadaan anaknya yang sedang bokek ini."

"Teruuuusss maksud lo gue nggak pengertian gitu sama lo ." Kkkkkk

"ya lo pikir sendiri saja. "

"Oke kalau lo pikir gue nggak pengertian sama lo, baik sekarang kita putus. BYE..!!!"

tutututut

Hahahaha

seperti inilah persahabatanku dengan nayla, kadang berantem kadang baikan. sekarang berantem besok baikan. Baiklah abaikan, Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 pm, lebih baik sekarang tidur karena besok aku masih harus kerja lagi.

To: NayNay

Ok sayank. ❤❤❤❤

Sebelum tidur aku mematikan lampu dan mensetting Alarm pukul 04.30 a.m. agar aku bisa beres-beres rumah dahulu sebelum berangkat kerja.

****

Kriiiingg kriiingggg

klikk

Aku mematikan alarm ku,dan beranjak dari ranjang untuk merapihkan batal dan selimut. Setelah itu aku mandi dan melaksanakan sholat shubuh. Aku memakai kaos pendek dan celana kolor pendek untuk ku pakai beres-beres rumah.

Sudah menjadi kebiasaanku bangun pagi dan beres-beres rumah sedari aku masih kecil, Dulu ibu sering memberitahu kalau seorang perempuan harus bisa bangun pagi dan pandai mengurus rumah. Jadi itulah yang tertanam sampai sekarang, semua karena ajaran kedua orang tuaku. Aku bangga menjadi anak dari ayah dan ibuku. Semoga ayah dan ibu juga bisa tenang di sana melihat keadaanku sekarang.

Aku memasukkan baju dan celana yang kotor ke dalam mesin cuci dan membiarkan mesin yang mencucinya, aku beralih menyapu lantai rumah dan kemudian mengepelnya. selesai mengepel aku beralih lagi ke cucian bajuku, setelah di keringkan tadi aku langsung menjemurnya di halaman rumah supaya cepat kering. walaupun tidak terkena matahari langsung setidaknya nanti setelah pulang bisa langsung di lipat dan di masukan ke dalam lemari.

Selesai beres-beres rumah aku berjalan ke dapur mengambil air minum dan meminumnya langsung.

ahhh cepet banget sih..!!! tau tau udan jam 6 aja. gue naik ojek saja deh , sudah nggak kuat gue kalau harus jalan kaki ke depan. gue hubungi pak ramli dulu buat jemput gue sekarang di rumah.

Aku menghubungi tukang ojek langgananku buat menjemputku dirumah. aku kembali ke kamar dan bersiap siap untuk ganti baju dan memoles wajah memakai pelembab dan bedak bayi, terus menutupnya dengan mengoleskan liptint rasa cery di bibirku yang mungil ini.

Ok cukup

Tit tin

Setelah jemputanku datang, aku langsung mengecek rumah sebelum pergi dan memastikan komporku tidak menyala. setelah di rasa aman ,aku melangkahkan kakiku ke luar rumah dan mengunci pintu rumahku. Aku bergegas memakai kaos kaki dan sepatu dan menghampiri pak ramli di depan rumah.

"Silahkan neng helmnya di pakai dulu." Aku menerima helm dan memakainya di kepalaku. aku menaiki motor beat langgananku dan kang ojek bergegas mengantarkanku ke tempat tujuan.

"Ini pak helm dan uangnya. makasih."

"sami sami neng. Permisi kalau begitu." Aku melangkahkan kakiku mengahampiri kursi yang tersedia di halte, aku menunggu bus jemputan datang dengan yang lainnya.

Setelah 5 menit menunggu bus pun datang, Aku melihat bus yang memang selalu penuh kursinya ketika sampai di tempatku menunggu. Aku masuk ke dalam bus dan melihat ada kursi kosong di tengah, aku berjalan menghampirinya dan langsung duduk. Aku menyapa sebentar orang yang duduk di sebelahku, kami berbincang sebentar .

Seperti biasa setiap berangkat bekerja, macet tak bisa di hindari apalagi kami menggunakan transportasi umum jadi kami hanya bisa diam dan sabar.

Sampai di parkiran pabrik, bus pun berhenti dan aku langsung berdiri ikut mengantri turun dari bus. Aku masuk ke loker dan berganti baju dengan seragam. selesai berganti seragam aku melangkahkan kaki menuju hall sambil membawa botol air minum.

Aku memasukkan HP ke dalam saku celana dan aku baru teringat kalau kemarin pak bagas memberikan sesuatu kepadaku. Aku langsung mengeluarkan kertas kecil yang sudah kusut dan membaca isinya. Keningku berkerut melihat sebuah angka tertulis di dalamnya.

Aku membolak balikkan kertas itu, tapi tidakk ada tulisan lain selain angka itu.

No handphone siapa yang dia berikan...?? Apa iya ini no handphone pak bagas..?? terus maksudnya gue harus menghubungi nomor ini gitu..??

Aku mengetikkan nomor yang tertera ke HPku dan mencoba menghubunginya. Aku menempelkan HP ke telinga dan mencari nayla di antara banyaknya orang di hall.

tut tut t....

Assalamualaikum

Eehhh diangkat, suara cowok lagi

^^^^^^Wa'alaikumsalam.^^^^^^

Maaf dengan siapa ini...?

Sepertinya tidak asing dengan suara cowok ini.

^^^^^^Ehmmm...apa benar ini nomor pak bagas..??^^^^^^

Aku mendengar suara ramai di sekitarnya, Aku melihat sekitar dan menemukan pak bagas yang sedang duduk terdiam sambil menempelkan HP di telinganya. Aku langsung tersenyum, berarti benar tebakanku kalau ini memang nomor HP pak bagas.

Padahal dia yang memberikan nomornya kepadaku, kenapa jadi dia yang kayak orang bingung. Apa saking banyaknya nomor tidak di kenal yang menghubunginya jadi dia bingung. Baiklah karena sekarang aku sudah lapar jadi aku malas untuk bermain petak umpek. Sambil berjalan ke arah nayla duduk aku masih menelfon pak bagas.

Hadeuuuuuhhhh sepertinya dia memang menganggap ini adalah telfon dari orang iseng.

^^^Oke lah kalau memang bukan Nomor pak bagas Aku akan mematikan telfon ini. Maaf kalau aku sudah mengganggu... ***a...^^^

Tunggu...tunggu sebentar. Kamu nindy kan...??

Baru sadar dia.

"Lo kalau jalan nggak usah sambil telfonan apa nin, nanti kalau HP lo di jambret baru tau rasa loe." Aku menurunkan HPku dan duduk di sebelah nayla. Dia membantu membukakan kotak bekal yang di bawakan dari nyokapnya.

"Wowww.....dalam rangka apa nih nyokap loe masak kaya gini. Mana enak banget lagi. Sayaaaaang bangeeeet sama kamu nay. emmuachh." Aku langsung mengambil sendok dan meletakkan HP di pangkuanku dan menyuapkan satu sendok penuh ke dalam mulutku.

"hmmmmm jinja neomu neomu mashitda. " ucapku setelah merasakan betapa lezatnya masakan nyokap nayla.

Plak

Auchhh

"Nggak usah lebay lo. udah buruan habisin nanti keburu masuk. kata nyokap lo harus ngabisin semua. Nggak boleh ada yang tersisa." Aku hanya mengelus punggungku yang terasa panas akibat pukulan nayla yang terlalu bersemangat.

"Kayaknya gue butuh visum ke dokter, badan gue biru biru semua gara gara lo pukulin tiap hari. Emang sehari tangan lo nggak mukul gue karatan apa..?" Aku meneruskan sarapanku dan sampai lupa kalau telfon belum kumatikan.

"Iya, tangan gue nggak bisa kalau nggak mukul lo"

"Alasan aja lo."

Aku menutup kotak bekal yang isinya sudah berpindah ke dalam perutku semua. Aku dan nayla berdiri dan berjalan meninggalkan hall sambil membawa kotak bekal kami masing masing. Saat aku sedang berjalan tiba tiba ada yang menyenggol lenganku dan membisikkan sesuatu yang membuatku langsung terdiam di tempat.

"Mau saya temani untuk visum ke dokter." Aku melihat punggung pak bagas yang sedang berjalan di depanku. Nayla yang sadar aku tertinggal cukup jauh langsung menghampiriku kembali.

"Lo tuh lagi ngapain sih nin, kok malah bengong kayak orang bego. Buruan..!!" Nayla menarik paksa diriku yang masih setengah sadar. Aku masih bisa melihat punggung pak bagas dari tempatku berada, dia masih menempelkan Hp di telinganya. Aku langsung mengangkat HPku dan melihat apa benar sedari tadi telfon masih berlangsung, dan aku langsung lemas melihatnya.

Aku menempelkan HP ke telinga dan melepaskan tangan nayla yang menyeretku. Aku mengisyaratkan dengan mata kalau aku akan menelfon kepada nayla. setelah melihat kepergian nayla aku menepi ke tempat yang rada sepi.

*Hallo ...

^^^Hmmmm..sudah selesai*..??^^^

*Maaf pak, anggap saja tadi suara radio rusak. saya benar benar tidak sengaja mengacuhkan bapak.

^^^Kkkkk.... saya sekarang jadi tahu kalau kamu juga suka dunia per K-pop pan.^^^

Saya hanya suka dramanya saja pak.

^^^Sekarang kamu dimana? saya tidak melihat kamu bersama dengan sahabat baikmu.^^^

Aku lagi di Lobby pak. nyari tempat yang sepi adanya disini.

^^^Loh kamu nggak masuk ke line.^^^

Saya masih pengin hidup tentram pak, cicilan rumah saya belum lunas...kekekeke

^^^Bisa saja kamu nin. Oh ya, maaf yah tadi nggak langsung ngenalin suara kamu. soalnya ......^^^

Iya saya mengerti pak. Makanya jadi orang jangan terlalu ganteng pak, resikonya ya kayak gini. banyak yang ngisengin bapak kan..?? hehehe

^^^Loh saya nggak bilang gitu yah. Berarti kamu mengakui kalau saya ganteng dong...??^^^

Bapak nih pasti lagi pura pura nggak tahu yah...??

^^^Maksudnya..???^^^

Hanya orang buta yang bilang kalau bapak jelek.

Tutututut*

Aku langsung mematikan telfon duluan dan memilih mengantongi HP ke celana seragamku. Aku masuk line lewat pintu tengah yang menghubungkan langsung dengan lobby samping. Saat aku berjalan masuk aku melihat pak bagas yang sedang berbicara dengan leaderku. Aku memilih mengacuhkannya dan berbaris bersama dengan yang lainnya.

TBc

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

semangat kak

2021-09-27

3

lihat semua
Episodes
1 chapter
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chepter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter END
84 EXTRA PART
85 EXTRA PART Bag. 2
86 Ekstra part bag 3
Episodes

Updated 86 Episodes

1
chapter
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chepter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter END
84
EXTRA PART
85
EXTRA PART Bag. 2
86
Ekstra part bag 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!