"nin besok lo nggak usah beli sarapan, besok nyokap masak banyak jadi katanya sekalian bawain buat lo. "
" Oke. bilangin sama ibu kalau nindy sayang banget sama dia. titip salam juga buat ayah dari gue. Memang hanya ibu dan ayah yang paling ngertiin keadaan anaknya yang sedang bokek ini."
"Teruuuusss maksud lo gue nggak pengertian gitu sama lo ." Kkkkkk
"ya lo pikir sendiri saja. "
"Oke kalau lo pikir gue nggak pengertian sama lo, baik sekarang kita putus. BYE..!!!"
tutututut
Hahahaha
seperti inilah persahabatanku dengan nayla, kadang berantem kadang baikan. sekarang berantem besok baikan. Baiklah abaikan, Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 pm, lebih baik sekarang tidur karena besok aku masih harus kerja lagi.
To: NayNay
Ok sayank. ❤❤❤❤
Sebelum tidur aku mematikan lampu dan mensetting Alarm pukul 04.30 a.m. agar aku bisa beres-beres rumah dahulu sebelum berangkat kerja.
****
Kriiiingg kriiingggg
klikk
Aku mematikan alarm ku,dan beranjak dari ranjang untuk merapihkan batal dan selimut. Setelah itu aku mandi dan melaksanakan sholat shubuh. Aku memakai kaos pendek dan celana kolor pendek untuk ku pakai beres-beres rumah.
Sudah menjadi kebiasaanku bangun pagi dan beres-beres rumah sedari aku masih kecil, Dulu ibu sering memberitahu kalau seorang perempuan harus bisa bangun pagi dan pandai mengurus rumah. Jadi itulah yang tertanam sampai sekarang, semua karena ajaran kedua orang tuaku. Aku bangga menjadi anak dari ayah dan ibuku. Semoga ayah dan ibu juga bisa tenang di sana melihat keadaanku sekarang.
Aku memasukkan baju dan celana yang kotor ke dalam mesin cuci dan membiarkan mesin yang mencucinya, aku beralih menyapu lantai rumah dan kemudian mengepelnya. selesai mengepel aku beralih lagi ke cucian bajuku, setelah di keringkan tadi aku langsung menjemurnya di halaman rumah supaya cepat kering. walaupun tidak terkena matahari langsung setidaknya nanti setelah pulang bisa langsung di lipat dan di masukan ke dalam lemari.
Selesai beres-beres rumah aku berjalan ke dapur mengambil air minum dan meminumnya langsung.
ahhh cepet banget sih..!!! tau tau udan jam 6 aja. gue naik ojek saja deh , sudah nggak kuat gue kalau harus jalan kaki ke depan. gue hubungi pak ramli dulu buat jemput gue sekarang di rumah.
Aku menghubungi tukang ojek langgananku buat menjemputku dirumah. aku kembali ke kamar dan bersiap siap untuk ganti baju dan memoles wajah memakai pelembab dan bedak bayi, terus menutupnya dengan mengoleskan liptint rasa cery di bibirku yang mungil ini.
Ok cukup
Tit tin
Setelah jemputanku datang, aku langsung mengecek rumah sebelum pergi dan memastikan komporku tidak menyala. setelah di rasa aman ,aku melangkahkan kakiku ke luar rumah dan mengunci pintu rumahku. Aku bergegas memakai kaos kaki dan sepatu dan menghampiri pak ramli di depan rumah.
"Silahkan neng helmnya di pakai dulu." Aku menerima helm dan memakainya di kepalaku. aku menaiki motor beat langgananku dan kang ojek bergegas mengantarkanku ke tempat tujuan.
"Ini pak helm dan uangnya. makasih."
"sami sami neng. Permisi kalau begitu." Aku melangkahkan kakiku mengahampiri kursi yang tersedia di halte, aku menunggu bus jemputan datang dengan yang lainnya.
Setelah 5 menit menunggu bus pun datang, Aku melihat bus yang memang selalu penuh kursinya ketika sampai di tempatku menunggu. Aku masuk ke dalam bus dan melihat ada kursi kosong di tengah, aku berjalan menghampirinya dan langsung duduk. Aku menyapa sebentar orang yang duduk di sebelahku, kami berbincang sebentar .
Seperti biasa setiap berangkat bekerja, macet tak bisa di hindari apalagi kami menggunakan transportasi umum jadi kami hanya bisa diam dan sabar.
Sampai di parkiran pabrik, bus pun berhenti dan aku langsung berdiri ikut mengantri turun dari bus. Aku masuk ke loker dan berganti baju dengan seragam. selesai berganti seragam aku melangkahkan kaki menuju hall sambil membawa botol air minum.
Aku memasukkan HP ke dalam saku celana dan aku baru teringat kalau kemarin pak bagas memberikan sesuatu kepadaku. Aku langsung mengeluarkan kertas kecil yang sudah kusut dan membaca isinya. Keningku berkerut melihat sebuah angka tertulis di dalamnya.
Aku membolak balikkan kertas itu, tapi tidakk ada tulisan lain selain angka itu.
No handphone siapa yang dia berikan...?? Apa iya ini no handphone pak bagas..?? terus maksudnya gue harus menghubungi nomor ini gitu..??
Aku mengetikkan nomor yang tertera ke HPku dan mencoba menghubunginya. Aku menempelkan HP ke telinga dan mencari nayla di antara banyaknya orang di hall.
tut tut t....
Assalamualaikum
Eehhh diangkat, suara cowok lagi
^^^^^^Wa'alaikumsalam.^^^^^^
Maaf dengan siapa ini...?
Sepertinya tidak asing dengan suara cowok ini.
^^^^^^Ehmmm...apa benar ini nomor pak bagas..??^^^^^^
Aku mendengar suara ramai di sekitarnya, Aku melihat sekitar dan menemukan pak bagas yang sedang duduk terdiam sambil menempelkan HP di telinganya. Aku langsung tersenyum, berarti benar tebakanku kalau ini memang nomor HP pak bagas.
Padahal dia yang memberikan nomornya kepadaku, kenapa jadi dia yang kayak orang bingung. Apa saking banyaknya nomor tidak di kenal yang menghubunginya jadi dia bingung. Baiklah karena sekarang aku sudah lapar jadi aku malas untuk bermain petak umpek. Sambil berjalan ke arah nayla duduk aku masih menelfon pak bagas.
Hadeuuuuuhhhh sepertinya dia memang menganggap ini adalah telfon dari orang iseng.
^^^Oke lah kalau memang bukan Nomor pak bagas Aku akan mematikan telfon ini. Maaf kalau aku sudah mengganggu... ***a...^^^
Tunggu...tunggu sebentar. Kamu nindy kan...??
Baru sadar dia.
"Lo kalau jalan nggak usah sambil telfonan apa nin, nanti kalau HP lo di jambret baru tau rasa loe." Aku menurunkan HPku dan duduk di sebelah nayla. Dia membantu membukakan kotak bekal yang di bawakan dari nyokapnya.
"Wowww.....dalam rangka apa nih nyokap loe masak kaya gini. Mana enak banget lagi. Sayaaaaang bangeeeet sama kamu nay. emmuachh." Aku langsung mengambil sendok dan meletakkan HP di pangkuanku dan menyuapkan satu sendok penuh ke dalam mulutku.
"hmmmmm jinja neomu neomu mashitda. " ucapku setelah merasakan betapa lezatnya masakan nyokap nayla.
Plak
Auchhh
"Nggak usah lebay lo. udah buruan habisin nanti keburu masuk. kata nyokap lo harus ngabisin semua. Nggak boleh ada yang tersisa." Aku hanya mengelus punggungku yang terasa panas akibat pukulan nayla yang terlalu bersemangat.
"Kayaknya gue butuh visum ke dokter, badan gue biru biru semua gara gara lo pukulin tiap hari. Emang sehari tangan lo nggak mukul gue karatan apa..?" Aku meneruskan sarapanku dan sampai lupa kalau telfon belum kumatikan.
"Iya, tangan gue nggak bisa kalau nggak mukul lo"
"Alasan aja lo."
Aku menutup kotak bekal yang isinya sudah berpindah ke dalam perutku semua. Aku dan nayla berdiri dan berjalan meninggalkan hall sambil membawa kotak bekal kami masing masing. Saat aku sedang berjalan tiba tiba ada yang menyenggol lenganku dan membisikkan sesuatu yang membuatku langsung terdiam di tempat.
"Mau saya temani untuk visum ke dokter." Aku melihat punggung pak bagas yang sedang berjalan di depanku. Nayla yang sadar aku tertinggal cukup jauh langsung menghampiriku kembali.
"Lo tuh lagi ngapain sih nin, kok malah bengong kayak orang bego. Buruan..!!" Nayla menarik paksa diriku yang masih setengah sadar. Aku masih bisa melihat punggung pak bagas dari tempatku berada, dia masih menempelkan Hp di telinganya. Aku langsung mengangkat HPku dan melihat apa benar sedari tadi telfon masih berlangsung, dan aku langsung lemas melihatnya.
Aku menempelkan HP ke telinga dan melepaskan tangan nayla yang menyeretku. Aku mengisyaratkan dengan mata kalau aku akan menelfon kepada nayla. setelah melihat kepergian nayla aku menepi ke tempat yang rada sepi.
*Hallo ...
^^^Hmmmm..sudah selesai*..??^^^
*Maaf pak, anggap saja tadi suara radio rusak. saya benar benar tidak sengaja mengacuhkan bapak.
^^^Kkkkk.... saya sekarang jadi tahu kalau kamu juga suka dunia per K-pop pan.^^^
Saya hanya suka dramanya saja pak.
^^^Sekarang kamu dimana? saya tidak melihat kamu bersama dengan sahabat baikmu.^^^
Aku lagi di Lobby pak. nyari tempat yang sepi adanya disini.
^^^Loh kamu nggak masuk ke line.^^^
Saya masih pengin hidup tentram pak, cicilan rumah saya belum lunas...kekekeke
^^^Bisa saja kamu nin. Oh ya, maaf yah tadi nggak langsung ngenalin suara kamu. soalnya ......^^^
Iya saya mengerti pak. Makanya jadi orang jangan terlalu ganteng pak, resikonya ya kayak gini. banyak yang ngisengin bapak kan..?? hehehe
^^^Loh saya nggak bilang gitu yah. Berarti kamu mengakui kalau saya ganteng dong...??^^^
Bapak nih pasti lagi pura pura nggak tahu yah...??
^^^Maksudnya..???^^^
Hanya orang buta yang bilang kalau bapak jelek.
Tutututut*
Aku langsung mematikan telfon duluan dan memilih mengantongi HP ke celana seragamku. Aku masuk line lewat pintu tengah yang menghubungkan langsung dengan lobby samping. Saat aku berjalan masuk aku melihat pak bagas yang sedang berbicara dengan leaderku. Aku memilih mengacuhkannya dan berbaris bersama dengan yang lainnya.
TBc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Quora_youtixs🖋️
semangat kak
2021-09-27
3