Temporary Wife

Temporary Wife

Anya POV 1

"Pernikahan kita tinggal 2 bulan lagi Radit !."

Aku membentaknya ,karna aku sudah tidak habis pikir dengan jalan pikirannya.

"Sayang.. kita akan tetap menikah ,aku akan pulang nanti dihari bahagia kita." Radit menggenggam tanganku erat terlihat meyakinkan.

"Lalu setelah menikah apa kita harus berjauhan?" Aku sangat sedih ,air mataku hampir menetes. Aku anak tunggal ,dirumah aku sudah merasa kesepian karna tak punya saudara ,hanya ada Bunda yang selalu menemani. Dan setelah menikah ,aku dan Radit akan menempati rumah baru yang sudah dibeli oleh Radit.

"Aku hanya berada di Singapore sayang ,jarak yang dekat bukan? Aku akan sering pulang dan kamu bisa liburan kesana ,semau kamu." Radit mencium tanganku ,kata-katanya sangat lembut.

Dia terlihat sangat mencintaiku ,aku pun sangat mencintainya. Sudah 3 tahun kami bersama dalam suka dan duka.

"Kenapa mendadak sekali kamu ingin melanjutkan study disana ?kenapa tidak dari dulu ,saat kita belum merencanakan pernikahan?." Aku melepaskan genggaman tanganku dengannya ,perlahan aku usap sudut mataku yang mulai basah.

"Aku ingin seperti Kak Reyhan ,dia sudah punya perusahaan sendiri. Aku iri dengannya ,dia pandai berbisnis ,dia selalu dibanggakan Mama dan Papa." Mata Radit terlihat memerah ,aku tidak sanggup melihat kesedihan yang amat terpancar. Aku tau sedikit tentang Kakaknya Radit yang bernama Reyhan, dia lelaki yang sudah sukses diusianya yang sekarang menginjak 30 tahun. Bukan isapan jempol semata ,karna dia sudah berbisnis mulai dari jaman dia kuliah dulu.

"Tapi kamu kan bisa belajar dari Kak Reyhan ,tidak perlu kamu study diluar negri." Aku membujuknya agar ia tidak berangkat ke Singapore.

Radit menggelengkan kepala.

"Bagaimana kalau kita tinggal di Singapore saja? Jadi kita tidak akan berjauhan setelah menikah."

"Aku tidak bisa Radit ,kau tau sendiri ,aku baru saja membuka bisnis butikku 2 bulan ini ,masih banyak yang harus aku urus."

"Baiklah ,kau memikirkan bisnis butikmu ,aku juga mau menggapai impianku untuk mempunyai perusahaan sendiri. Jadi tidak ada yang salah bukan? Kita masih memikirkan kepentingan kita masing-masing ,tidak ada yang mau mengalah."

"Kenapa kamu bicara seperti itu Radit ,iya ini juga impianku ingin memiliki butik , bukannya ini juga berkat bantuanmu juga? Aku tidak bisa meninggalkan bisnis butikku ,terlalu dini untuk aku mempercayakan bisnisku kepada bawahanku."

"Baiklah ,bagaimana kita tunda saja pernikahan kita untuk 1 tahun kedepan. Aku akan menyelesaikan studyku secepatnya."

Deg. Aku kaget dengan perkataan Radit ,dia ingin membatalkan pernikahan ini?

"Bagaimana bisa Radit ,kita sudah mengurus semuanya hampir 70% ,kau tidak bisa seenaknya memutuskan sepihak. Orang tuaku pasti akan kecewa dan juga Orang tuamu."

Radit tiba-tiba memelukku ,dan berkata.

"Aku sangat mencintaimu Anya ,aku ingin menjamin masa depanmu tidak kekurangan satu apapun ,aku tidak bisa bergantung dengan perusahaan Papa terus ,aku malu."

Dia melepaskan pelukannya dan mengusap pipiku lembut. Aku hanya bisa menatapnya dengan kebingungan.

"Sayang ,tolong mengerti. Aku memang ingin cepat menikahimu ,tapi melihat 1 bulan yang lalu Papa sangat membanggakan Kak Reyhan ,aku menjadi iri." Dia memelukku kembali dan aku hanya bisa diam.

**

Hari ini adalah hari yang seharusnya ditunggu-tunggu oleh semua perempuan manapun. Menikah adalah impian semua orang ,apalagi bisa menikah dengan orang yang dicintainya.

Namun ,itu hanya berpihak pada mereka yang beruntung. Ya ,aku tidak seberuntung mereka. Aku terpaksa harus menikah dengan lelaki yang sama sekali aku belum pernah mengenalnya. Ini aku lakukan untuk menjaga nama baik keluargaku. Tidak lucu bukan ,jika pernikahan anak semata wayang harus batal apalagi melihat umurku untuk seorang wanita sudahlah cukup matang.

"Cantik banget sih anak Bunda yang satu ini." Bunda mengagetkan aku disaat aku sedang melamun, ditepuklah pundakku dari arah belakang.

"Ih Bunda ngagetin Anya aja ,ya iya lah anak Bunda yang satu ini memang cantik, emang siapa lagi anak Bunda yang cantik?." Kataku cemberut.

"Hmm..gak ada."

Aku dan Bunda pun tertawa bersama.

Namun tiba-tiba Bunda menghentikan tawanya seketika lalu menatapku seakan ada sesuatu yang ingin dikatakan.

"Anya.. apa kamu bahagia, Nak?"

Bunda menanyakan apa yang tidak seharusnya ditanyakan ,bukankah seorang Ibu akan paham bagaimana perasaan anaknya. Ikatan batin seorang Ibu dan Anak kan kuat.

Aku terdiam dan teringat akan hari itu ,dimana Radit yang sangat aku cintai ,yang akan menjadi suamiku hari ini malah memilih pergi meninggalkan aku. Dia lebih memilih melanjutkan study di negri orang dan dia berkata akan memulai bisnis disana. Padahal waktu itu dia sempat mengalah dan memilih untuk tetap tinggal di Indonesia setelah perdebatan 2 bulan yang lalu.

"Radit... tunggu Radit...."

30 menit yang lalu aku menerima pesan dari Radit bahwa dia akan terbang ke Singapore pagi ini. Padahal seminggu lagi kita akan menikah.

Aku langsung melajukan mobilku untuk segera menuju ke Bandara. Dari kejauhan aku melihat penampilan seorang pria yang sangat mirip dengan Radit ,memakai celana jeans biru dengan kemeja biru mudanya dan topi hitam. Aku sekeras mungkin memanggilnya.

Pria itu menoleh ke arah belakang ,tepat dugaanku ,dia memang Radit. Rasanya aku ingin memakinya ,ingin memukulnya ,namun sungguh saat menatap matanya aku dibuat diam seribu bahasa.

"Sayang ,kenapa kau kesini?"

Radit memelukku ,erat sangat erat.

Aku menangis dipelukannya ,Radit yang menyadari langsung melepaskan pelukannya dan menatapku.

"Sayang.. jangan menangis ,aku mohon ,mengertilah."

Dengan suara yang lirih aku memohon "Jangan pergi..."

Namun kenyataannya ,dia tetap memilih pergi mengejar impiannya.

"Mamih.... Mamih cantik banget." suara anak kecil yang menggemaskan membuat hatiku terhibur sedikit. Dia Qila ,anak angkat dari Reyhan. Aku tidak tahu persis alasan dibalik Kakaknya Radit itu mengadopsi anak ,namun yang sedikit aku tau, bahwa Qila anak yatim piatu. Orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan.

"Qila juga cantik banget sih ,yang dandanin siapa sayang?." tanyaku gemas sambil mencubit pipinya. Aku sangat suka dengan anak kecil apalagi aku gak pernah ngrasain punya adik ,memiliki anak sebelum hamil bisa juga buat latihan menjadi seorang Ibu.

"Omah yang dandanin Qila ,Mih."

Entah kenapa anak ini sudah sangat akrab denganku ,padahal kita baru bertemu beberapa hari yang lalu saat pertemuan kedua belah keluarga yang membahas pernikahan aku dengan Reyhan.

SAHHHHH.....

Begitu teriakan dari orang-orang yang menghadiri acara pernikahan aku dan Reyhan. Mulai hari ini aku sudah menjadi istri Reyhan. Kalau dilihat-lihat ,sebenarnya Reyhan ini lebih tampan dari Radit. Badannya yang tinggi ,kekar dan wajahnya yang terlihat dewasa namun sangat rupawan. Aku masih heran ,kenapa Reyhan mau menikahiku.

Mama ,Papa Reyhan dan juga Ayah Bundaku memberi ucapan selamat kepada kita berdua. Aku melihat senyuman yang mengembang diwajah Mama dan Papa namun tidak melihat senyuman yang sama dikedua wajah Ayah dan Bunda ,aku tahu bahwa mereka sangat mencemaskan keadaanku.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dream Girl

Dream Girl

menarik thor😍👍🏻

2022-04-27

0

Fitri Agustina

Fitri Agustina

mampir...

2022-02-17

0

Windy Veriyanti

Windy Veriyanti

menyimak 😊
dan jadi pingin tau lagi gimana kelanjutannya 😄

2021-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!