Part_18

"Pokoknya abang gak mau kalo liat Adek deket-deket Fariz," ucap Azka pas udah nyampe kamar.

"Bang, Fariz adik kamu. Apa coba gak boleh deket, kita satu rumah loh, masa iya Mika kudu cuek," balas Mika gak abis pikir sama Azka.

"Tapi, dia suka sama kamu, abang gak suka dia kasih perhatian, pake nyanyi segala. Abang yakin itu lagu buat kamu,'' ketus Azka.

"Abang, ngintip kita?" pekik Mika.

"Iya, kenapa? Gak suka?" tanya Azka.

"Ih, ngapain ngintip mending gabung aja."

"Abang cuma pengen ngetes aja, Adek beneran udah lupain Fariz apa masih ngarep," lirih Azka.

"Ih ... kaya bocah tau gak. Emang Abang yang masih belum move on," ketus Mika.

"Abang udah move on, kalo gak? Gak mungkin di sini. Dari tadi Abang kerja gak konsen banget pengen balik terus," ujar Azka sambil duduk di samping Mika.

"Kok, bisa?"

"Yailah, kan pengen deket sama mama dan anak abang," ujar Azka sambil mengelus pipi Mika. Ada gelenyar aneh yang merasuki tubuh Mika.

"Mau, ya pacaran sekarang," ucap Azka. Mika bingung juga mau jawab apa, lagi si Azka ngeselin banget mbok, ya langsung hajar aja jangan nanya.

"Tumben, Azka jam segini udah pulang," ucap Mami Niar sambil menyeruput teh nya di ruang keluarga.

"Yaialah, namanya udah punya bini. Pengennya di rumah terus," ketus Oma.

"What, Mama please ... Azka gak mungkin jatuh cinta sama cewe udik."

"Apa yang membuat Azka bisa menolak Mika? Dia cantik, baik, muda dan yang pasti Mika lagi hamil anak dia," tegas Oma.

"Jadi, kamu jangan pernah usik Azka sama Sheryl lagi," imbuh Oma.

Mika keluar kamar di ikuti sama Azka. Oma dan Mami Niar kaget melihat leher Mika penuh dengan merah-merah.

"Mika, kamu alergi? itu kenapa leher kamu?" Mika langsung menutupi lehernya. Dia menenggelamkan wajahnya di dada Azka karena malu.

"Azka, Mika alergi apa?" ulang Oma.

"Mika gak alergi Oma, habis Azka kasih mood booster," jawab Azka sambil cekikikan.

"Maksud kamu?"

"Ah, Oma udah tua gak ngerti," jawab Azka yang berlalu ke dapur diikuti Mika yang masih ngumpet di pelukan Azka. Fariz yang gak sengaja berpapasan sedikit heran.

"Ada apa, sih?" tanya Fariz.

"Abangmu abis berantem sama Mika," ucap Oma.

"Abang, aniaya Mikhayla. Wah, Fariz gak terima," sungut Fariz.

"Hmmm ... mana ada orang teraniaya nempel terus kaya gitu," cletuk Mami Niar.

"Abang jahat, ih bikin malu Mika," ketus Mika merengut.

"Hey, itu stempel dari Abang, tanda kalo kamu milik Abang."

"Ih, aneh tau gak?" Mika bersedekap masih manyun. Azka membuat teh manis hangat dan menyodorkannya ke Mika.

"Minum dulu, biar enakan gak manyun mulu." Walaupun masih kesal Mika tetap menerima.

"Abang bantuin ini, gimana caranya bisa ilang," pinta Mika.

"Itu, mah ilang sendiri. Gak bisa di ilangin. Kalo ditambahin baru Abang bisa bantuin," ucap Azka genit. Mika sebel banget, dia mau beranjak dari dapur tetapi pinggangnya di cekal Azka.

"Mau kemana?"

"Kemana aja, asal jauh dari orang mesum," ketus Mika. Azka tertawa.

"Mesum? Hey, tadi kamu yang bilang terus ... terus ... makanya Abang bablas," bela Azka.

"Ngimpi!" ketus Mika sambil pergi.

Paginya Azka pamit berangkat kerja, hari ini dia mulai kerja di perusahaan Papinya.

'Siapa?' Sapa Mika lewat sambungan telepon.

Dan ternyata itu Sheryl yang meminta Mika ketemu di cafe. Mika minta ijin sama Azka, tentu saja dia gak ngomong mau ketemu Sheryl. Ia hanya bilang pengen ke rumah Ibu.

Sheryl dan Mika sudah duduk berhadapan di sebuah cafe. Sheryl memperhatikan leher Mika yang penuh kiss mark oleh Azka. Dia berdecak sebal melihat progres hubungan mereka yang kian membaik.

"Ada apa?" tanya Mika.

"Gue gak bakal nyerah buat ngedapetin, Azka apapun bakal gue lakuin, gue harap lu nyerah aja, deh daripada ntar terluka karena di tinggalin Azka."

"****, pede banget lu, siapa lu ngatur gue. Gue juga bakal bikin benteng pertahanan yang kokoh biar pelakor kaya lu gak ada celah buat masuk ke dalam rumah tangga gue," tegas Mika.

"Kita lihat siapa yang menang," tantang Sheryl.

"Siapa takut," balas Mika.

Mika keluar dari cafe. Terlihat Sheryl menelpon seseorang.

"Iya yang baju ijo itu. Kasih pelajaran," ucap Sheryl.

Dan bener aja sebuah mobil hendak menyerempet Mika beruntung seseorang menarik Mika dalam pelukannya. Mika mendongak menatap orang itu yang ternyata Arya.

"Lu, gak apa-apa, Mik?" tanya Arya cemas.

"Gak, makasih, Bang Arya nolongin Mika, kalo sampai gak ada Bang Arya, Mika gak tau apa yang terjadi," jawab Mika yang masih terlihat shock.

"Kamu ngapain di sini? Azka mana?"

"Mika nemuin temen, Bang. Sendiri." Arya melihat ke dalam Cafe dan ada Sheryl yang menatap Mika kesal.

"Terus sekarang mau kemana? Abang anter ya."

"Gak usah, Mika mau ke toko Ibu. Gak apa-apa, kok sendiri," tolak Mika.

"Lu, gak boleh nolak. Ini aja lu hampir kecelakaan, gue bakal nyesel kalo ada apa-apa sama lu. Gimana gue mau ngomong sama Azka. Pokoknya gue anter," putus Arya sambil menarik tangan Mika.

"Mik, lu abis ketemu Sheryl?" tanya Arya saat mengantar Mika pakai mobilnya.

"Abang, tau dari mana?"

"Tau, lah."

"Tolong, jangan kasih tau Bang Azka, kalo Mika ketemu Sheryl, jujur Bang Azka gak tau. Mika bohong tadi."

"Hmm ... Sheryl itu bukan orang yang bisa lu anggap remeh,lu harus hati-hati. Lu gak tau 'kan tadi yang mo nabrak itu suruhan dia!" Mika terkejut masa, sih Sheryl seperti itu, berani celakai orang.

"Masa, Abang gak boleh fitnah kalo gak ada bukti."

"Dia kesel banget pas liat lu gak jadi ketabrak, gue yakin banget itu pasti dia." HP Mika bunyi muncul Chat dari Sheryl.

'Itu baru awal, beruntung ada Arya yang nolongin lu. Tunggu kejutan berikutnya'

Mika pucet, ternyata Sheryl beneran pelakunya.

"Bang, Sheryl baru chat. Dia bilang tunggu kejutan berikutnya." Arya menoleh dan memijit pelipisnya.

"Lu, tenang, ya. Selama lu bareng sama Azka, gak bakalan ada hal yang terjadi. Pokoknya jangan pernah pergi sendiri. Gue yakin lu di awasi. Em ... satu lagi, gue minta banget sama lu. Apapun ... apapun yang Sheryl nanti lakuin, lu harus tetep percaya sama Azka. Jangan pernah bikin celah buat Sheryl masuk apapun itu."

Nasehat dari Arya membuat Mika sedikit takut, Sheryl orang itu gak sepenuhnya salah. Gimana juga dia tersakiti atas semua yang terjadi, walaupun gak ada pembenaran karena dia melakukan kejahatan. Arya mengantarkan Mika ke toko kue milik ibunya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

stela

stela

mika hati² sm Serly.jgn sampe kena perangkapnya

2022-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!