Dua hari Mikha di rawat di rumah sakit, akhirnya dibolehkan pulang. Hari ini, Mikha sudah berdiri di depan sebuah cafe bernama 'We O We Cafe' milik Azka.
"Lu yakin, Mik?" tanya Celi mastiin.
"Yakin! Demi anak gue," ucap Mikha mantap sambil mengusap perutnya.
Mikha dan Celi masuk ke dalam cafe, tak lama pelayan datang menghampiri meja Celi dan Mikha.
"Mau pesen apa, Mba?" sapa pelayan ramah.
"Mba, boleh nanya, Azka ada nggak, ya?" tanya Mika.
"Oh, pak Azka sedang keluar bersama ibu Sheryl," jawab pelayan masih ramah.
Mikha tau Sheryl adalah nama pacar Azka. Mikha menghela napas kasar.
"Pesen makanan dulu kali, ya, Mik, sambil nunggu," pinta Celi. Miyka hanya mengangguk. Celi memesan beberapa makanan dan minuman.
Tiga jam Mikha dan Celi nunggu Azka, tetapi Azka masih belum menunjukkan batang hidungnya. Mika udah tak sabar.
"Kita pulang aja apa gimana?" tanya Mikha.
"Yakin lu? Bentar lagi tanggung setengah jam lagi, ya," ujar Celi.
Setengah jam waktu tambahan yang Mikha luangkan, untuk menunggu Azka. Sepertinya sia-sia. Azka tak kunjung datang.
"Udah, ah, balik aja, yuk!" ajak Mikha putus asa.
Namun, saat Mikha balik badan hendak pulang, dia melihat Azka masuk ke cafe sendiri tanpa Sheryl. Tanpa menunggu lama Mikha langsung menghampiri Azka.
"Abang ...!" panggil Mikha.
"Hey, lu di sini, Dek? Sejak kapan?" tanya Azka yang kaget ada Mikha di sana.
"Dari jam sebelas, Bang."
"Wah, lama juga, ya? Apa ada yang penting?" tanya Azka.
"Penting banget," jawab Mika.
"Ya udah, ke ruangan Abang, yuk. Abang kangen sama kamu, Dek, di tungguin malah baru ke sini," ucap Azka ramah sambil mengajak Mikha dan Celi ke ruangannya.
Celi mencolek Mikha.
"Ganteng, Mik," ucap Celi yang di balas sikutan oleh Mikha. Jiwa keganjenanya tetep mode on walaupun dalam suasana genting.
"Duduk, Dek!" titah Azka. Sebenernya Mika risih di panggil 'Dek'sama Azka, tetapi bodo amatlah yang penting bayi ini.
"Bang, ada yang Mikha mau sampein," kata Mikha serius setelah duduk.
''Apa? Lu butuh kerjaan?" tanya Azka.
Mikha menggeleng.
"Terus?"
"Mikha hamil, Bang?" ucap Mika setelah menarik napas panjang. Celi menggenggam tangan Mikha menguatkan.
Azka langsung menutup mulutnya. Matanya melotot, Azka menggeleng tak percaya.
"Lu yang bener, Dek, bukanya itu gak sengaja? Itu juga cuma sekali, gimana mungkin langsung jadi," ujar Azka tak percaya. Azka frustasi dengan kasar menarik-narik rambutnya.
"Serius, Bang, Mikha nggak bohong. Mikha juga nggak nyangka. Kalo semua ini bakal terjadi," lirih Mikha.
"Terus gue harus gimana? Lu 'kan tau, Dek, gue punya cewe," ucap Azka bimbang.
"Gue ngerti tapi gimana sama bayi ini. Ini anak Abang juga,'' Mika terisak.
Azka bingung.
"Gimana kalo ...."
Ucapan Azka di potong Celi.
"Jangan nyuruh Mikha gugurin kandungan, ya! Gue laporin polisi lu!" ancam Celi.
"Gue belum bisa ngasih keputusan ini. Ini mendadak banget," ucap Azka.
"Lu mau lari dari tanggung jawab dan ngebiarin Mikha menderita sendiri, gimana juga ini anak lu brengsek!" triak Celi kalap.
"Apaaaa? Anak!" ucap seorang nenek dari arah pintu.
"Oma," lirih Azka yang langsung pucet.
"Azka! Ceritakan semua yang terjadi, siapa mereka?" tanya Oma.
Azka menceritakan kejadian yang di Bali dan kenapa semua bisa kaya gini.
"Mikha, Oma akan segera mengajak papi dan mami Azka untuk ke rumah kamu. Kamu tenang aja Azka pasti bakal bertanggung jawab," ucap Oma.
"Oma nggak bisa gitu, bagaimana dengan Sheryl," tolak Azka.
"No! Kamu sama Sheryl udah terlalu lama pacaran dan nggak kunjung nikah, dan sekarang ada yang lebih penting di selamatkan dari cinta buta kamu dan Sheryl yaitu cicit oma, oma selalu bilang Sheryl nggak baik buat kamu!" tegas oma Diana.
"Tapi, Azka nggak bisa, Azka gak cinta sama Mikha. Semua itu juga nggak bakal terjadi kalo Mikha nggak ceroboh," tuding Azka.
Mikha yang geram menapar pipi Azka.
"Tega lu, ya. Lu pikir gue bakal ke sini nemuin lu kalo bukan karena gue hamil, gue setengah mati buat lupain semua. Keperawanan gue ilang dalam satu malem bukan karena ingin gue. Lu pikir gue gak ancur, mencoba menerima, pasrah buat semuanya dan ngertiin lu buat lupain dan anggap gak ada yang terjadi. Brengsek lu ya!" geram Mikha sambil menangis.
"Sabar Mikha, oma yang bakal urus semua. Kamu pulang dulu, ya, istirahat. Jagain cicit oma," ucap Oma menenangkan.
"Oma bener, Mik, kita pulang aja dulu. Biar Oma nasehatin Ferguso," kata Celi setuju.
Mikha dan Celi meninggalkan Azka. Sebelumnya Oma meminta nomor HP dan alamat Mikha.
"Oma, Azka nggak bisa nikah sama Mikha. Azka nggak cinta sama dia," ujar Azka sambil menunduk.
"Dia lagi mengandung anak kamu, coba kamu pikir kalo anak kamu udah gede dan tau punya bapak pengecut kaya kamu dia bakalan kaya gimana. Azka Oma yakin Mikha nggak bohong. Itu pasti anak kamu!" Oma menasehati Azka.
"Bisa aja 'kan dia hamil anak pacarnya. Terus bilangnya anak Azka."
"Bukanya kamu yang buka segel dia? Kamu tau 'kan dia terjaga dan baik-baik. Jangan asal nuduh orang lain tanpa bukti. Oma berani tes DNA yakin seratus persen itu anak kamu. Inget, ya, Azka ada anak gadis orang yang kamu hancurin masa depannya. Dan oma nggak bakal diem aja liat cucu oma jadi pengecut," ucap oma mantap.
Azka masih menunduk, dia bingung apa yang harus dia lakukan.
"Kalo kamu masih nggak mau tanggung jawab. Oma bakal tarik semua fasilitas kamu. Dan tentu saja oma bakal deportasi kamu ke pedalaman rumah eyang kamu," ancam oma Diana nggak maen-maen.
Eyang, atau orang tua mami Niar, memang tinggal di tempat yang sangat jauh dari kota, mereka biasa hidup dengan sederhana. Bertani dan berkebun adalah kehidupannya. Anak jaman now model Azka nggak bakalan kuat hidup seperti itu.
"Oma, nggak ngancem juga kali," gerutu Azka.
"Makanya nikahin Mikha. Atau kamu mau jadi gembel dan semua jatah warisan kamu oma kasih sama anak kamu dan Mikha," ancem oma lebih sadis sambil meninggalkan Azka.
Azka memijat pelipisnya, pusing apa yang harus dia lakukan. Di sisi lain dia nggak mungkin ninggalin Sheryl tetapi, dia juga nggak mungkin ngebiarin Mikha menderita sendiri. Mikha nggak bakal mau disuap pakai uang, jelas dia pengen tanggung jawab dari Azka sebagai ayah bayinya. Hati kecilnya juga yakin kalo Mikha mengandung anaknya. Arya masuk ke ruangan Azka, bingung melihat Azka yang kusut.
"Kenapa, Bro, kusut banget," tanya Arya membuyarkan lamunan Azka.
"Pusing gue Mikha hamil, gue kudu tanggung jawab. Tapi, gimana dengan Sheryl, gue nggak mungkin ninggalin dia," ucap Azka.
"Mikha? Siapa dia? Lu diem-diem selingkuh di belakang Sheryl, nyampe hamil lagi, wah parah lu," ujar Arya nggak percaya sahabatnya ternyata seperti itu.
"Sialan lu, gue bukan playboy kaya lu. Gue setia, ini sebuah kecelakaan pas gue di Bali. Gara-gara sabun colek sialan," ketus Azka.
"Maksudnya gimana Bro?"
Azka menceritakan semua kejadian yang di Bali.
"Wah ... gimana rasanya ngedapetin perawan, Bro?'' ledek Arya.
"Brisik lu, gue beneran pusing ini. Cariin gue solusi," sungut Azka.
"Menurut gue gak adil kalo lu, lari dari tanggung jawab. Gimana juga lu yakin itu anak lu, jangan sampai lu nyesel akhirnya. Mikha juga pasti terluka atas kejadian ini, dia lebih pusing, sakit, bingung dan putus asa dari lu. Gue harap lu dewasa dalam mengambil keputusan. Mikha dan anak lu, atau Sheryl dan cinta buta lu. Jujur gue dukung Mikha," kata Arya panjang lebar.
"Semudah itu padahal lu belum pernah ketemu orangnya."
"Dengan dia ngilang dari lu, gak ngusik lu selama dua bulan ini setelah kejadian itu, buat gue yakin dia gadis yang baik. Kalo gue jadi Mikha gue peres duit lu sampai miskin, secara lu udah ngambil keperawanan gue," ujar Arya sambil tertawa ngeledek.
Azka ngangguk-ngangguk.
"Ini juga jawaban dari doa orang-orang yang sayang lu, Bro, mereka pengen lu putus dari Sheryl dan Tuhan kirim Mikha dan sepaket lagi sama anak lu," ujar Arya.
"Apaan sih, Sheryl itu gak seburuk yang kalian pikir, dia baik," bela Azka.
"Terserah lu dah, gue cabut, ya. Gue harap lu bakal tetep tanggung jawab. Gue nggak mau punya temen pengecut."
Setelah ke pergian Arya. Azka jadi berpikir haruskah dia tanggung jawab dan meninggalkan Sheryl.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yanti Damayanti
gentel lah bang kasian mika udah hamil 😗😗😗
2020-05-06
0