Nara pun pergi mendekati Aren yang sedang asyik bermain bola, tampak dari raut wajah Aren yang sangat senang bermain dengan Nara. Pemandangan ini seperti ibu dan anak, tapi sayang, Nara masih berumur jauh lebih muda dari Sean. Maria takut di kemudian hari rencananya gagal untuk mendekatkan Nara dengan Sean. Entah mengapa dirinya tertarik pada Nara, bahkan mereka baru kenal beberapa jam lalu.
Beberapa jam kemudian.
Malam telah tiba, Nara sudah menyiapkan keperluan Aren untuk pergi bersama Nyonya besar alias orangtua Sean. Tampaknya Sean belum pulang sudah jam delapan dirinya tampak gesar, anak yang ingin di jodohkan dengan orang lain belum kelihatan batang hidungnya.
Maria tampak was-was takut putranya itu tidak kunjung tiba di rumah tepat waktu dan rencana untuk menjodohkan dengan wanita pilihannya batal. Tapi, tidak Masalah baginya kalau pun batal perjanjian makan malam dengan Rachel, anak dari sahabatnya itu. Maria masih punya Nara untuk masa depan Sean. Ide gila itu muncul tiba-tiba di pikirannya.
Nara sudah tiba di lantai bawah sambil menggendong Aren untuk siap berangkat ke sebuah restoran mewah. Rachel juga sudah menghubungi Maria bahwa dirinya sudah tiba di restoran anggrek.
"Nara, tampaknya Sean sedang sibuk, dia tidak mengangkat telephone-nya sejak tadi sore," ujar Maria gesar.
"Iya, Nyonya. Tapi sebentar lagi pasti Tuan akan segera pulang," ucapnya menenangkan Maria.
Di tempat lain Club' malam.
Sean minum banyak, dia tidak mau memikirkan perjodohannya dengan wanita lain sehingga ia menghabiskan waktunya di Club. Teman Sean yang bernama Axsel mengantar Sean ke rumahnya karena dia mabuk berat. Jam sepuluh malam Sean baru keluar dari club' itu sehingga Maria sedikit kecewa dan marah.
Seorang pelayan memberitahu Maria juga Nara bahwa Sean di antar seseorang karena mabuk berat. Maria pun bergegas keluar rumah untuk menjemput putranya yang tidak sadarkan diri.
"Anak ini mengacau lagi," gerutu Maria. Nara pun ikut untuk membantu Tuannya. Untung saja Aren sudah tidur dan sedikit kecewa karena makam malam di luar tidak jadi alias batal.
Axsel yang melihat Nara terkesima sehingga dirinya tidak sadar telah memandang penuh arti pada Nara.
"Wanita ini cantik sekali, kenapa dia ada di sini! Siapa dia, Sean tidak pernah cerita ada wanita cantik di rumahnya," batin Axsel.
Sean berhasil di bawa ke ruang tengah dengan bantuan Axsel juga satpam rumah. Maria sangat kesal akan tingkah laku putranya yang sangat menyebalkan itu. Jauh-jauh dia ke rumah putranya hanya untuk mengenalkan-nya kepada putri sahabatnya.
Walaupun tau Sean akan menolak tapi dia sudah terlanjur janji kepada Rachel.
"Saya permisi dulu Tante," ucap Axsel berlalu pergi dan berhasil mencuri pandang Nara.
"Kita bawa dia ke kamarnya Nara," saran Maria. Mereka pun bekerja sama untuk membopong Sean ke kamarnya.
Setelah banyak insiden yang terjadi saat menaiki anak tangga membawa Sean yang mabuk berat, mereka berhasil menidurkan Sean di tempat tidurnya. Nara segera membuka sepatunya, Sean tampaknya belum sadar dia masih memejamkan matanya.
"Sayang," ucap Sean menarik tangan Nara. Maria yang baru saja datang mengambil air hangat sedikit kaget karena Sean menarik tangan Nara sampai terjatuh ke atas tubuh kekar putranya. Nara berusaha melepaskan dekapan Sean, tapi sia-sia saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Yuni MamaRizky
duhhhhh gimna selanjutnya nihhhh
2022-04-27
1
Eti
lanjuuut
2022-01-01
0
dhapz H
sean ingat istri
2021-09-14
0