Episode 3

"sudah sampai mbak" ucap kang ojol dan membuyarkan lamunan Asha yang sudah sampai ke mana mana

"eh iya nih uangnya ya mas" ucap Asha dan turun dari motor lalu memberikan uang itu ke kang ojol dan meninggalkan ojol itu

"mbak kembaliannya" teriak mas ojol yang masih berada di situ

"udah mas ambil aja kembaliannya" ucap Asha dan berjalan masuk ke kantor

"makasih mba" ucap ojol sambil tersenyum girang

"iya mas" balas Asha sambil tersenyum

"Alhamdulillah pagi pagi gini udah dapet bonus"

ucap kang ojol

"kalo sering kayak gini sih semangat banget nyari orderan nya" ucap kang ojol dan pergi meninggalkan kantor itu

"bismillahirrahmanirrahim" ucap Asha sambil memasuki kantor dengan tangan yang sedikit dingin

"ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya resepsionis karena melihat Asha kebingungan

"uumm mbak saya mau melamar kerja di sini ada lowongan ga" tanya asha terbata bata karena dia sangat gugup

"wah kami lagi gak buka lowongan kerja mba"

ucap resepsionis itu dan membuat Asha putus asa

"oh gitu ya mba" ucap Asha dengan putus asa

"tapi sebentar ya mba saya tanya lagi sama atasan saya dulu mba nya duduk dulu ya" ucap resepsionis dan berjalan menaiki anak tangga

"iya mba silahkan" ucap Asha dengan semangat dan tetap di posisi yang sama sampai resepsionis itu datang

"semoga aja lagi buka lowongan" ucap Asha dalam hati

tidak lama kemudian Varel pun datang memasuki kantor dengan gaya elegan nya

"masyallah ganteng banget hmm kalo cowo yang di jodohin papa ke aku kaya gitu mah ga bakal aku tolak" ucap Asha sambil senyum-senyum sendiri

"mba mba" panggil resepsionis itu dan membuyarkan lamunan Asha

"eh iya kenapa mba?" ucap Asha kaget karena sudah ada orang di hadapan nya

"mba namanya siapa?" tanya resepsionis kepada Asha

"nama saya Asha Putri" jawab Asha dengan penuh harapan bisa di terima kerja di sini

"oh kalau begitu mba tinggal naik aja ke atas ya ke ruang CEO untuk melakukan wawancara" perintah resepsionis

"saya langsung ke ruang CEO?" tanya asha bingung karena tidak perlu mengantri dengan para pelamar kerja yang lain

"iya mba nanti mba nya tinggal naik lift atau tangga juga bisa, terus mba tinggal naik ke lantai tiga ya nah di situ ada tulisan ruang CEO" jelas resepsionis dengan pelan

karena dia tau itu adalah calon istri nya pak Varel, dan dia juga di pesan dengan pak Tama agar tidak memberi tau karyawan lain

"oh makasih ya mba kalau gitu saya ke atas dulu ya mba" jawab Asha sambil tersenyum dan menuju ke lift

"iya mba" jawab resepsionis sambil tersenyum

'aduh kok jadi deg-degan gini ya, huftt oke sha kamu pasti bisa semangat' ucap Asha dalam hati

"ruang C-E-O, mana ya?" tanya asha pada dirinya sendiri dan terus berjalan

"nah tu dia, oke sha bismillahirrahmanirrahim" ucap Asha dan mendekati pintu itu

Tok...tok...tok

"masukk" ucap Varel yang sudah berada di dalam ruangan

Asha pun membuka pintunya pelan pelan karena takut mengganggu

"permisi pak" ucap Asha dengan suara pelan

"iya silahkan" jawab Varel dengan suara cueknya tanpa melihat Asha karena dia sedang fokus dengan laptopnya

'aduh sha CEO nya cuek bet dah mana ga ngeliat kamu balik lagi sha'

"kamu Asha Putri?" tanya Varel dan menutup laptopnya

Asha pun kaget bagaimana bisa dia tau namanya

"hey saya sedang bertanya jawab" ucap Varel ketus yang melihat Asha hanya terdiam saja

"eh iya pak nama saya Asha Putri" jawab Asha dengan gugup

Varel pun menghembuskan nafas dengan kasar

"oke kamu lulusan apa?" tanya Varel ketus

"SMA pak" jawab Asha dengan nada yang pelan

'astaga pa kamu memperkerjakan anak SMA di perusahaan kita? bagaimana cara dia berkerja?' ucap Varel dalam hati

"oke kamu di terima di perusahaan ini" ucap Varel dan membuka laptopnya

"hah saya di terima di perusahaan ini?" tanya Asha dengan senyuman bahagia

"iya kenapa ga mau?" tanya Varel ketus

"mau kok pak, oh iya saya kerja sebagai apa ya pak?" tanya Asha pelan

"sebagai sekertaris saya" ucap Varel tanpa melihat Asha

"saya bisa kerja mulai kapan pak" tanya Asha

"ya hari ini lah" ucap Varel ketus dan sedikit melirik Asha

"oh oke pak" jawab Asha

...'ya Allah ketus bet dah percuma ganteng klo kek gini mah ga jadi deh minta yang kek gini yang di jodohin sama aku amit amit dah ih ntar bisa bisa aku di cuekin terus' ucap Asha sambil bergidigan...

"heh kamu kenapa" tanya Varel ketus

"eh engga pak saya gapapa, oh iya ruangan saya di mana ya pak?" tanya Asha

"di dekat pintu masuk saya ada meja nah di situ kamu kerja" ucap Varel sambil menunjuk tempat itu

"oh makasih ya pak" ucap Asha sambil pergi meninggalkan ruangan Varel

Asha pun berdiri dan meninggalkan ruangan Varel, setelah Asha keluar, Varel pun ngomong sendirian

"dih apaan sih tu cewe kaga jabatan tangan sama sekali main pergi aja, kalo bukan karena papa ga bakal gua terima" gerutu Varel

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***