Xesa sudah memperhatikan seluruh kejadian itu dari pertemuan Edward Demons dengan Celion Demonstra sampai kekalahan Edward Demons ditangan Draking.
Xesa tidak percaya kalau Rajanya bisa dikalahkan dengan mudahnya oleh seseorang asing yang muncul bersamaan dengan cahaya terang tersebut. Dan lalu Orang asing itu bisa membuat Raja Iblis kewalahan menghadapinya.
Ketika Raja Iblis hampir dalam kekalahannya. Xesa tidak tinggal diam saja. Xesa langsung mengeluarkan tembakan sihirnya kearah Draking. Sihir Api Neraka : Sinar Api. Tembakan yang dikeluarkan olehnya sangat banyak.
Akan tetapi, serangan tembakan sihir itu sangat mudah dihindari oleh Draking. Dikarenakan Draking mempunyai insting kuat. Jadi Draking bisa menghindari setiap serangan yang datang kepadanya.
Xesa segera keluar dari tempat persembunyiannya. Lalu dia melindungi Edward Demons yang sedang terluka parah.
“Yang Mulia Raja Iblis, saya akan membantu anda. Walaupun saya sedikit terlambat.” -Xesa
Xesa langsung membuat sebuah perlindung sihir. Sihir Api Neraka : Tameng Api Neraka. Sebuah pelindung terbuat dari sihir api terkuat. Pelindung itu atau tamengnya Xesa dapat melenyapkan semua segala sihir yang datang.
“Wah, ada orang yang sudah keluar dari tempat persembunyiannya.” -Draking
Draking sudah mengetahui sejak pertama kali dia tiba. Walaupun dia tidak memperdulikan hal itu karena kekuatan Xesa dinilai tidak terlalu besar.
“Sekarang aku yang akan melawanmu, orang asing.” -Xesa
Xesa menantang Draking dengan mengarahkan tangan untuk berlawan dengannya.
“Menantangku, Sepertinya kamu tidak pernah belajar dari situasi ini.” -Draking
Draking menasehati untuk tidak melawannya.
Walaupun Xesa tidak mempunyai kekuatan melihat aura sihir. Tapi, Xesa dapat melihat warna dari jiwa seseorang. Ketika Xesa melihat warna jiwanya Draking, dia melihat warna kosong, seperti tidak mempunyai warna didalam jiwanya. Orang yang tidak mempunyai warna pada jiwanya akan menjadi ancaman besar baginya.
Xesa meminta Edward Demons untuk mundur dari tempat itu.
“Yang Mulia, saya ingin anda keluar dari tempat ini. Saya tahu kalau saya tidak akan bisa mengalahkannya, tetapi saya mempunyai rencana untuk mengulur waktu anda.” -Xesa
Xesa ingin Edward Demons untuk kabur dari tempat itu dan dia juga sudah mempunyai rencana untuk meloloskan diri dari tempat itu.
“Tidak, aku tidak tahu rencana apa yang kamu buat? Tapi, kamu adalah orang istimewa bagiku. Jadi aku harus juga melindungimu.” -Edward Demons
Edward Demons tidak ingin bawahan berharganya dikalahkan oleh seseorang asing.
“Tidak apa-apa, rencana tidak akan membunuh kita disini. Karena para pasukan kecil sudah bersedia menyerang mereka disana.” -Xesa
Xesa memberitahu rencananya kepada Edward Demons. Dia menggunakan pasukan yang setia kepadanya untuk melindungi mereka berdua disana.
Draking tiba-tiba memperhatikan beberapa bagian disekitar Aula Agung Raja Iblis. Draking mengetahui kalau ada beberapa orang yang bersembunyi dibalik tembok dan jendela. Celion Demonstra juga merasakan hal sama seperti Draking. Tetapi jumlah yang diketahui oleh Celion Demonstra lebih sedikit daripada Draking.
“Kalian tidak boleh menggunakan cara ini, tetapi boleh juga.” -Draking
Draking mengatakan hal diketahui olehnya.
“Kita harus bersiap menyerang.” -Celion Demonstra
Celion Demonstra langsung bersiap-siap menghadapi serangan yang akan datang.
Xesa tidak ingin berlama-lama, supaya dia dan Edward Demons dapat kabur dari pertarungan di tempat itu. Xesa langsung menyuruh para pasukan bawahannya menyerang Celion Demonstra dan Draking.
“Semua serang! Jangan ada sampai satupun dari mereka mengejar kami.” -Xesa
Xesa meminta para pasukan bawahannya mengulur waktu, supaya mereka berdua bisa kabur bukan melarikan diri.
“Baik, Nyonya Xesa!”
Para pasukan bawahannya Xesa langsung mematuhi Xesa dan langsung keluar dari tempat persembunyiannya mereka, lalu langsung menyerang Celion Demonstra dan Draking.
Celion Demonstra telah bersiap menghadapi serangan dari para pasukan bawahannya Xesa. Sementara itu, Draking tidak menyiapkan dirinya untuk menghadapi serangan yang akan datang.
Xesa langsung membawa kabur Edward Demons dengan sihir penghilangnya.Sihir Api Neraka [Selimut Api]. Sihir Api itu menyelimuti sekitar Xesa dan Edward Demons, dan juga mengeluarkan aura panas sangat tinggi.
Sebelum melarikan diri, Edward Demons melontarkan beberapa kata.
“Hai, Pria aneh. Aku akan segera membalas dendam ku ini padamu. Berhati-hatilah, kau.” -Edward Demons
Edward Demons akan membalas dendam pada Draking suatu saat akan tiba.
“Hai, Bagaimana denganku.” -Celion Demonstra
Celion Demonstra tidak dianggap Edward Demons. Oleh sebab itu, Celion Demonstra kesal.
Xesa dan Edward Demons sudah melarikan diri dari tempat itu. Dan ucapan kekesalan Celion Demonstra tidak tercapai kepada Edward Demons. Celion Demonstra langsung marah, dan kesal.
Celion Demonstra menghadapi seluruh pasukan bawahannya Xesa. Saat Celion Demonstra ingin meminta bantuan kepada Draking. Tiba-tiba Draking tidak terlihat lagi.
“Hai, aku minta tolong.” -Celion Demonstra
Celion Demonstra meminta bantuan kepada Draking, tetapi Draking telah menghilangkan darinya.
“Dimana kamu? Aku tidak bisa melakukan semua ini sendiri!” -Celion Demonstra
Celion Demonstra kesal, karena Draking tidak membantunya. Dia malah menghilang.
Jadi hanya Celion Demonstra saja yang menahan dan melawan balik para pasukan bawahannya Xesa tanpa dibantu oleh siapapun. Sendirian melawan puluhan orang menahannya di Aula Agung Raja Iblis.
Walaupun stamina Celion Demonstra tidak ada, tetapi daya bertarungnya masih cukup banyak. Dengan itu, Celion Demonstra masih bisa melawan balik tanpa kelelahan.
Beberapa lama kemudian, Celion Demonstra sudah berhasil mengalahkan seluruh pasukan bawahannya Xesa tanpa membunuh satupun dari musuhnya tersebut. Dia tidak ingin membunuh orang walaupun orang itu adalah iblis. Karena dia mempunyai prinsip kekuatan sendiri.
“Akhirnya sudah berakhir. Kalian beruntung aku tidak ingin membunuh kalian karena prinsipku saja.” -Celion Demonstra
Celion Demonstra hampir kehilangan kesadarannya sambil memegang Pedang Rosalia yang berlumuran darah sehabis bertarung dengan pasukan bawahannya Xesa. Dia bertarung, tetapi tidak membunuh mereka semua.
Sekujur tubuhnya berkeringat. Dia mengelap keringatnya itu dengan tangannya. Lalu Celion Demonstra berbaring diatas tanah. Karena kecapekan dan kelelahan, dia ingin sekali tidur. Tapi, dia harus menunggu teman-temannya yang masih berada diluar.
Tiba-tiba pintu Aula Agung Raja terbuka sangat keras sampai suara pintu kebuka kedengaran seluruh bagian Aula Agung Raja Iblis.
“Celion! Apakah kamu tidak apa-apa?” -Recca Celestial
Recca Celestial berlari langsung menuju ketempat Celion Demonstra. Dia sangat bahagia dan senang sekali, karena Sahabatnya masih hidup. Walaupun Celion Demonstra terlihat kelelahan sekali.
“Celion, apakah kamu baik-baik saja? Tidak ada terluka kan.” -Recca Celestial
Recca Celestial sangat khawatir dengan kondisi dan keadaan Celion Demonstra.
“Aku tidak apa-apa.” -Celion Demonstra
Celion Demonstra tersenyum untuk menghilangkan rasa khawatir Recca Celestial.
Sepertinya teman-temannya Celion Demonstra sudah selesai bertarung dengan pasukan iblis. Mereka juga terlihat senang. Teman-temannya Celion Demonstra sudah seperti orang berharga bagi Celion Demonstra. Mereka termasuk Celion Demonstra dipanggil Grup Pahlawan dipimpin oleh Celion Demonstra sebagai Pahlawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
ANAA K
Lanjutt
2021-10-14
0