Abel menghampiri
Laura.
“Laura.” Kata Abel.
“Iya, ada
apa?” Tanya Laura murah senyum.
“Kamu kan
yang mengunci pintu toilet dan mematikan lampu?” Tanya Abel.
“Kenapa
kamu tiba-tiba menuduhku seperti itu?” Tanya Laura.
“Siapa
lagi yang sengaja mengunciku kalau bukan kamu? Dari awal aku memang sudah
curiga denganmu karena tiba-tiba bersikap baik padaku. Apa sih sebenarnya
maumu? Apakah kamu bangga menjadi anak pembangkang dan berani pada orang yang
lebih tua darimu?” Bentak Abel.
“Memangnya
kamu siapa? Kamu tidak punya hak untuk memarahiku.” Bentak Laura.
“Aku
ibumu, jadi aku berhak untuk memarahimu. Papa kamu telah menyerahkan semua
tugas seorang ibu kepadaku.” Kata Abel.
“Sampai
kapanpun aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai ibuku.” Bentak Laura.
“Laura jaga ucapanmu kepada ibumu.” Kata Jio.
“Jadi
papa membela wanita ini?” Tanya Laura sangat marah.
“Mulai
hari ini dia yang akan bertanggung jawab penuh atasmu termasuk sekolahmu.” Kata
Jio.
“Apa? Aku
benar-benar sangat kesal dengan semua orang dirumah ini.” Kata Laura lalu
dia menutup pintu kamarnya.
“Kamu
baik-baik saja kan? Jika dia bersikap kasar lagi padamu, kamu berhak untuk
menasehatinya.” Kata Jio.
“Iya mas.”
Kata Abel.
**
“Saat ini
*Lauradan Celo ada dibawah kekuasaanku, dengan begitu aku bisa dengan
mudah mencari keberadaan ruang rahasiaJio*.” Kata Abel dalam hati.
Setelah itu
Abel mengajak Laura pergi berdua.
“Apakah
kamu benar-benar ingin diterima di SNU?” Tanya Abel.
“Tentu
saja.” Kata Laura.
“Aku bisa
membantumu diterima di SNU, aku tau kalau kamu selama ini tidak terlalu pandai
bahkan sebelum ujian akhir kamu selalu mendapatkan soal dari papa kamu.” Kata Abel.
“Apa sih
maumu sebenarnya?” Tanya Laura.
“Aku akan
menutup mulutku jadi jangan khawatir. Jadi itulah alasan papa kamu yang selalu
memaksamu untuk terus berlatih bernyanyi karena hanya itu bakatmu. Apakah kamu
benar-benar sangat ingin menjadi penyanyi atau karena terpaksa?” Kata Abel.
“Aku
melakukan itu semua karena perintah papa, aku tidak akan pernah bisa menolak
kemauan papaku. jika aku selalu menuruti semua kemauan papa, maka aku akan
mendapatkan apa yang aku inginkan.” Kata Laura.
“Karena
jika kamu menolak maka papa kamu akan menghukummu kan? Kamu bisa jujur kepadaku.”
Kata Abel.
“Aku
tidak bisa mempercayaimu, aku hanya percaya pada papaku. Bahkan papa melarangku
untuk mempercayai ibuku sendiri. Aku sangat kesal dengannya tapi setidaknya dia
selalu ada untukku dan selalu menuruti keinginanku.” Kata Laura sambil
meneteskan air mata. Lalu Abel pun memeluk Laura.
“Kamu
bisa mempercayaiku, tenang saja aku tidak akan memberitahu papamu. Aku tulus
menyayangimu dan begitu juga dengan adikmu.” Kata Abel.
“Sebenarnya
yang paling aku inginkan adalah sekolah di luar negeri jadi aku bisa tinggal
terpisah dengan papa.” Kata Laura.
“Kenapa
kamu tidak ingin tinggal dengan ibumu?” Tanya Abel.
“Dia
bukan ibu kandungku jadi untuk apa tinggal dengannya.” Kata Laura.
“Apa? Siapa
yang memberitahumu?” Tanya Abel.
“Papa,
aku sangat kecewa dengannya dan tentu saja sangat marah padanya. Aku benar-benar
kesal dengan semua orang dirumah.” Kata Laura.
“Lalu
siapa ibu kandungmu sebenarnya?” Tanya Abel.
“Dia
meninggal setelah melahirkanku, dan mama Lily yang membuatnya meninggal. Lily
kemudian merawatku dan menganggapku layaknya anak kandungnya.” Kata Laura.
“Apakah
itu yang dikatakan oleh papa kamu?” Tanya Abel.
“Iya.”
Kata Laura.
“*K*enapa dia mengatakan seperti itu pada putrinya.” Kata Abel dalam
hati.
“Aku
turut bersedih mendengarnya, lalu apakah kamu akan tetap menemui Lily yang
telah merawatmu selama ini?” Tanya Abel.
“Tentu
saja, karena aku memiliki 50% saham di perusahaan miliknya. Papa bilang aku
harus mewarisi semua miliknya untuk menebus kesalahannya padaku dan keluargaku.”
Kata Laura.
“Memangnya
kamu akan bahagia setelah mendapatkan apa yang kamu inginkan? Aku akan
membantumu untuk mewujudkan apa yang kamu inginkan saat ini.” Kata Abel.
“Tentu saja.” Kata Laura.
“Apakah
kamu tidak penasaran dengan ibu kandungmu? Apa kamu yakin dia sudah meninggal? Bagaimana
jika dia masih hidup?” Tanya Abel.
“Papa
pernah mengatakan kepadaku bahwa ibuku sangat mirip denganku dan papa juga bilang bahwa satu-satunya yang harus aku percaya hanyalah papaku saja.” Kata Laura.
“Jadi
kamu percaya dengan semua perkataan papa kamu.” Kata Abel.
“Tentu
saja, hanya dia yang aku punya.” Kata Laura.
“Kamu kan
punya Celo.” Kata Abel.
“Dia bukan
adik kandungku, dia adalah anaknya Lily.” Kata Laura.
“Tetap
saja dia adikmu jadi kamu sebagai seorang kakak harus menyayanginya. Oh iya
apakah papa kamu melukaimu sangat keras?” Tanya Abel.
“Apa
pedulimu? Lagipula selama aku dihukum oleh papa, tidak ada yang bisa
menghentikan papaku bahkan mama Lily sekalipun. Setiap aku dihukum dia tidak
pernah ada untukku, aku ragu sepertinya dia tidak tau sama sekali bagaimana
kondisiku selama ini.” Kata Laura.
“Aku akan
selalu dipihakmu.” Kata Abel.
“Jangan
munafik, yang kamu inginkan adalah JK Group kan? Makanya kamu berusaha
mengandung anak itu.” Kata Laura.
“Aku sama
sekali tidak menginginkan itu. Aku tulus denganmu, percayalah padaku.” Kata Abel.
“Bagaimana
aku bisa percaya denganmu?” Tanya Laura.
“Apa yang
kamu inginkan? Jika aku berhasil menuruti keinginanmu, aku akan mempercayaimu
tapi sebagai gantinya kamu harus memberitahuku sesuatu.” Kata Abel.
“Aku
ingin kamu menggugurkan bayi itu. Bisakah kamu melakukannya? Jika anak itu
lahir, tentu saja kamu tidak akan membantuku lagi bahkan akan membenciku dan
bisa jadi kamu akan menyingkirkanku.” Kata Laura.
“Aku
tidak bisa melakukannya, aku akan melahirkan anak ini. Anak ini tidak bersalah.”
Kata Abel.
“Lupakan,
aku juga tidak bisa membantumu apalagi memberitahumu sesuatu yang kamu
inginkan.” Kata Laura.
“Aku
mohon beritahu aku, meskipun anak ini lahir aku akan tetap menyayangimu dan
membelamu.” Kata Abel.
“Aku
tidak mempercayai siapapun, aku hanya percaya pada papaku.” Kata Laura.
“Astaga
*dia benar-benar tercuci otaknya oleh semua ucapan*Jio.” Kata Abel dalam
hati.
“Baiklah,
aku akan membuatmu diterima di SNU dan membuatmu berhenti bernyanyi. Bagaimana?”
Tanya Abel.
Namun Laura hanya terdiam.
“Kenapa
kamu tiba-tiba memohon kepadaku?” Tanya Laura.
“Sepertinya
hanya kamu yang tau.” Kata Abel.
“Apakah
kamu ingin menanyakan dimana ruang rahasia milik papaku?” Tanya Laura.
“Benar,
aku yakin pasti kamu mengetahuinya kan.” Kata Abel.
“Siapapun yang
masuk kesana tidak akan bisa lolos dari papaku termasuk aku sendiri. Jadi lupakan
tentang ruang rahasia itu dan jangan pernah berpikir mencarinya demi kebaikanmu
dan kebaikan anakmu. Kita sudah sampai, aku akan turun dulu.” Kata Laura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
berli anova
lanjut teruss ya thor semangat
2021-07-07
3
Wike warni
lanjut thor,tetap semangat
2021-07-07
3
novelice
jangan lupa like nya teman2 biar author makin semangat update nya, terima kasih 😊
2021-07-07
2