

Haruskah Kembali?

 

4

Tidak ada yg lebih menyenangkan ketika melihat mata mu yg ketakutan saat menatap ku.

Ketakutan itu akan menjadi ketergantungan mu padaku.

Nathaniel Jarvis

"Bagaimana, Rom? Apakah Sarah mau datang ?" Tanya El dengan antusias.

" Ibu Sarah bersedia hadir Pak. Ehmm.. maaf ada hubungan apa sebenarnya bapak dengan..."

Belum sempat Romi menyelesaikan ucapannya sudah di potong El.

" Dia wanita ku, Rom. Dan akan selalu begitu, sudah jangan banyak tanya ikuti saja apa perintahku".

" Baik Pak".

Jawab Romi dengan cepat.

Waktu cepat berlalu, tiba tiba saja sudah pukul 5 sore.

Para karyawan Catering Sarah sudah pulang 30mnt yg lalu. Hanya tinggal Sarah yg masih merekap laporan keuangan karena sebentar lagi gajian.

" Ahh, sudah jam 5 lebih baik aku bersiap, karena tempat nya lumayan jauh". Ujar Sarah

Kini Sarah sudah siap dengan mengenakan Blazer Hitam, rok bahan hitam sedikit di bawah lutut dan blouse krem yg sangat pas nan cantik di tubuh ramping nan berisi di tempat2 tertentu hehee..

" Sudah cukup cantik hehehe.. tinggal lipstick nude nya ... Aaahh sempurna.. hahahahah aku terlalu percaya diri".

" Aku juga sudah kasih kabar sama Mas Nendra, sekarang tinggal berangkat". Sambil mengetik pesan untuk suami nya dan Klik pesan terkirim

Mengabarkan bila Sarah pulang terlambat.

Menempuh perjalanan 20mnt menggunakan city car kesayangan Sarah yg berwarna kuning tsb, kini pukul 5.50 sore Sarah sudah sampai Pandan Resto.

" Permisi, saya sudah ada janji dengan PT GMC, bisa saya tahu dimana meja nya ?".

" Oow iya atas nama ibu siapa ?"

" Saya Sarah Kamila dari Catering SaNen"

" Baik, mari saya antar ke ruang VIP, permisi silahakan Lewat sini .."

Setalah bertanya kepada pelayan resto, kini saya berjalan mengikuti ke arah ruang pertemuannya.

" Silahkan masuk ibu".

" Terima kasih ya ".

Kreeekk....

Sarah pun masuk ke dalam ruang tsb, di sana sudah ada sekretaris Romi, dan beberapa orang dari vendor yg berpartisipasi di acara kemarin.

Sarah menyalami orang2 tsb yg jumlahnya hanya sekitar 8-9 orang saja.

Kini saatnya makan malam tepat pukul 6.15 sore menjelang malam.

Dengan menu western para undangan termasuk Sarah sangat menikmati di sela2 makan malam, tiba2 pintu ruangan terbuka...

" Maaf, saya terlambat ".

Orang tsb masuk dengan gagah dan duduk tepat di hadapan Sarah.

Pov Sarah

Deg..

Apalagi ini perasan ku langsung tidak enak.

Kenapa dia datang, aaahhh brengsek

" Tidak apa2 Bapak Nathaniel, kami malah senang dan bangga bisa makan malam dengan owner PT GMC yg sedang trending topik di bidang alat2 berat".

Ucap salah satu undangan yg merupakan marketing salah satu leasing alat berat.

" Bapak terlalu memuji, kami masih tahap merintis, karena semua harus sesuai dengan standard saya, jadi masih perlu berjuang lagi, aah baiklah silahkan di lanjutkan makannya, saya ada telepon sebentar". Jawab Pria yg tak lain adalah El

" Waah, masih muda, pintar, kaya, dan sangat cemerlang prestasi nya". Bisik2 para undangan.

Berbeda dengan Sarah yg hanya diam, diam dalam kegelisahan. Dia tidak melanjutkan makannya, dan berdiri bersiap untuk pergi.

" Pak Romi, saya pamit undur diri dahulu. Ada kepentingan mendadak. Tolong sampaikan maaf pada Bapak Nathaniel. Permisi".

Belum Romi menjawab Sarah sudah sedikit berlari keluar dari ruangan itu.

Sarah berjalan cepat, ingin segera keluar dari Resto itu. Namun....

"Aakkhhh.... Apa2 an ini"...

" Mau kemana hemm? Apa kau tak merindukan ku Sayang ?"

" Tolong, jangan seperti ini kita.. kiitaa. Sudah tidak ada hubungan lagi El".

" Siapa yg bilang ? Kamu itu pertama untuk ku dan aku pertama untuk mu, kita akan selalu terikat di situasi dan kondisi apapun Sayang".

" Aku sudah bersuami, tolong pergilah jauh jangan ganggu hidup ku, aku sudah bahagia dengan suami ku".

" Hahahahahhahahahha,,,, apa yg kau katakan ? Aku ini yg berhak atas mu, kau ingat ?".

" Bapak Nathaniel Jarvis, tolong kita sudah tidak ada hubungan apa2, kita sudah selesai semenjak anda pergi begitu saja tanpa kabar, cinta sayang dan kenangan sudah lama aku kubur. Kau tidak berhak atas aku, Permisi".

Greepp...

El memeluk Sarah dari belakang dengan erat.

" Aku punya penjelasan, sayang. Dan maaf terlalu lama meninggalkan kamu tanpa kabar. Aku minta maaf'.

" Hiikk hiikks ... Untuk apa kau kembali El ? Di saat aku sudah melupakan mu?. Tangis Sarah akhirnya pecah.

" Lihat aku sayang, ( El membalikan tubuh Sarah untuk menghadapnya )."

" Aku tahu kamu masih mencintai ku, dan akan selalu begitu".

Tanpa menunggu jawaban, El langsung mencium Bibir saya yg saat itu terbuka hendak menjawab El.

Dengan sangat lembut El mencium bibir Sarah.

Sarah yg kaget terhenyak, tidak bisa berbuat apapun.

Tanpa di sadari Sarah memejamkan mata begitu ia terhanyut menikmati sentuhan bibir El.

Sarah sedikit mendesah, membuat El tersenyum simpul.

" Apa ini, aku harus pulang. "

Sarah yg tersadar langsung berlari menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil sambil menutup mulutnya.

" Ehmm.. aku tahu sayang. Aku tidak akan hilang dri hati mu. Kau masih sama, begitu menggiurkan. Aku akan mendapatkan mu. Aahh... Manis sekali bibir mu ". Monolog El sambil melihat kepergian Sarah.

Pov Sarah

Tuhan, apa ini?. Aku kembali ke massa dimana aku sangat mencintainya. Aku malah menikmati sentuhannya. Aku telah berkhianat dari suami ku

Aku tidak bisa seperti ini.

Aku harus apa Tuhan !!

Aku tak ingin mengecewakan mas Nendra.

Hiikkss .. aku benci diri ku. Kenapa tidak bisa melawan nya. Hiikks... Hiikkss ..

Sesampainya di rumah, ternyata Nendra belum pulang. Sarah yg pikirannya kalut langsung masuk rumah, dan segera masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan pikirannya.

Di saat Sarah sedang menenangkan pikirannya,

Nendra yg berada di kantor karena dia sedang dalam test untuk naik jabatan..

Dan yang terjadi...

hii perkenalkan ini karya pertama ku,

ini kisah nyata yg aku tulis ulang sehingga lebih menarik dengan persetujuan narasumber yg sangat luar biasa.

semoga kalian suka ya,

maaf mungkin ada typo dimana mana

mohon di maklumi.

selamat membaca..

enjoy it ...

Be healthy ...😍😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***