Episode 18

Saat Viola sampai di depan rumahnya ia melihat ada sebuah mobil yang terpakir di halaman ruamahnya itu.

"Inikan mobil kak Adam? Lah tumben dia ke sini." Viola pun berjalan masuk ke dalam rumahnya itu.

"Asalamualaikum." Ucap Viola, sambil membuka pintu.

"Walaikum'salam." Ucap orang tua Viola, Anita serta Adam. Benar Adam ada di sana. Viola pun menyalami mereka.

"Wah si bontot akhirnya mengakhiri gelar pengangguran-nya!" Seru Adam, Viola hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Vio mandi dulu ya!" Lanjutnya, sambil berjalan menuju kamar. Viola pun mengambil handuk serta baju gantinya, lalu ia berjalan menuju kamar mandi.

Tak lam kemudian Viola terlihat sudah menyelesaikan ritual mandinya itu. Lalu Viola menghampiri orang tua dan kakak-kakaknya itu.

Viola menghempaskan tubuhnya duduk di sofa di samping kakak sulungnya itu.

"Gimana hari pertama bekerja?" Tanya Adam.

"Capek!" Jawab Viola, menampakan wajah lelahnya.

"Yang namanya kerja ya pasti capek keleus," Sahut Anita. "Oh iya jadi apa elo dek di tempat kerja elo?" Sambungnya.

"Sekertaris Presdir."

"Hah..." Teriak semua orang yang ada di sana, menatap Viola tidak percaya. Anita kemudian mendekat kearah adiknya itu, ia menempelkan tangannya di kening Viola.

"Apaain sih elo kak!" Viola menepis tangan Kakaknya itu.

"Elo beneran jadi sekertaris Presdir di YS grup." Anita masih menetap Viola tidak percaya, "gila itu Presdir cakepnya gak ketulungan!"

'Ck, cakep sih cakep, tapi kelakuannya? Menyebalkan.' Gumam Viola dalam hatinya.

"Narsis benget elo kak." Ledek Viola, sambil menatap malas sang kakak yang berada di hadapannya itu.

"Kamu beneran dek?" Tanya pak Arga.

"Iya pak, masa Vio bohong."

"Alhamdulillah." Ucap semua orang yang berada di sana.

"Ya sudah kalau begitu, ibu mau masak spesial buat malam ini,'' seru Bu Hanum.

"Iya tuh Bu, Adam juga kangen banget sama masakan ibu." Ucap Adam sambil tertawa pelan.

"Makanya sering-sering ke sini," sahut Anita. "aku mau bantuin ibu masak aja deh, Vio mau bantuin gak elo?" Sambung Anita.

"Aku bantuin-nya nanti saja. Bantuin ngabisin makanannya." Ucap Viola, sambil tertawa.

Anita memutar bola mata malas, sedangkan ibu dan bapak, serta kakak sulung Viola, hanya menggelengkan kepalanya. Anita dan Bu Hanum pun berjalan menuju dapur. Kini di ruangan itu hanya ada Viola, pak Arga dan Adam kakaknya.

"Selamat ya Vio, bapak bangga sama kamu!" Ucap Pak Arga tulus, wajah yang sudah mulai terlihat keriput itu pun menampakan wajah bahagianya. Viola tersenyum, lalu ia menganggukan kepalanya.

"Kamu emang hebat dek!" Puji Adam, "eh dek Presdir di YS grup itu anaknya pak Yudistira--kan?kalau gak salah namanya Krisna ya." Sambung Adam bertanya.

"Iya kak." Jawab Viola, seketika mendengar nama Krisna membuat hati Viola kesal kembali, mengingat kembali sikap bosnya yang arogan, dingin dan menyebalkan. Paket komplit kalau menurut Viola.

"Dam kamu malam ini nginep di sini-kan?" Tanya Pak Arga. Kepada putra sulungnya itu.

"Maunya nginep pak, tapi kayanya gak bisa deh. Soalnya perkerjaanku banyak banget pak."

"Ah kakak selalu saja beralasan,'' sahut Viola, menatap kesal kakaknya itu, "iyakan pak!" Sambungnya menoleh kepada pak Arga. Pak Arga hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Oh iya pak ada yang mau Adam bicarakan sama bapak." Ucap Adam, wajahnya terlihat serius.

"Bicara saja Dam!" Namun Adam nampak ragu akan berbicara kepada bapaknya itu, sudut matanya melihat kearah Viola. Pak Arga mengerti apa yang di sorotkan oleh putra sulungnya itu.

"Dek kamu ke kamar dulu gih, bapak mau bicara dulu sama kakak kamu!" Pinta Pak Arga.

Viola menghelai nafas panjangnya, lalu ia bangkit dari sofa tersebut. "Awas aja kalau ngomongin aku!" Kata Viola, sambil berjalan menuju kamarnya.

Adam memandangi punggung adiknya itu, memastikan bahwa Viola sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa Dam, sepertinya serius sekali." Tanya Pak Arga.

"Jadi begini pak..."

Adam dan pak Arga terlihat berbicara serius, entah apa.yang di katakan Adam. Hanya Adam dan pak Arga serta author yang tau.

Sedangkan Viola, gadis itu memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur. Matanya menatap langit-langit kamarnya itu. Viola larut dalam lamunannya.

Jujur saja tadi Viola sempat berpikir akan memundurkan diri jadi sekertaris Kris. Bukan Viola takut sama Kris. Hanya tidak suka, dengan sikap bosnya itu. Cuman Viola berpikir baru saja ia berkerja satu hari di sana. Berbagai masalah harus menimpah-nya. Badannya sakit semua, motornya rusak. Tapi kalau ia memundurkan diri...

Viola teringat kembali senyuman orang-orang terdekatnya tadi. Mereka terlihat bangga dan bahagia kepada Viola, Viola tak maua mengecewakan mereka, terus kalau dia memundurkan diri dari YS grup Viola berkerja dimana? Dan Gajih di YS grup itu besar juga, bahkan pak Yudistira akan membayar dua kali lipat gajihnya.

Viola membuang nafas berat. "Ya Tuhan beri hamba kesabaran yang exstra."

"Kalau gak butuh, sumpah aku gak betah." Lanjutnya.

"Eh-eh tunggu! Aku baru ingat belum kasih tau bapak masalah motorku." Viola mengerutkan bibirnya. "Gimana aku bilangnya ya?" Viola terlihat sedang berpikir. "Tapi kayanya bapak belum sadar deh kalau aku pulang gak bawa motor tadi. Ah kayanya aku gak usah bilang aja deh, nunggu bapak nanyain aja." Ucap Viola, sambil terkekeh.

Tak lama kemudian, Bu hanum dan Anita terlihat sudah beres memasak, mereka berkutat sekitar satu jam di dapur sana. Kini mereka tengah menatap makanan di atas meja makan.

"Kak kamu lanjutin ya! Ibu mau panggil bapak sama yang lainnya." Pinta Ibu Hanum, diangguki oleh Anita.

"Bapak, Adam. Ayo kita makan." Ajak Bu Hanum. Adam dan Pak Arga menganggukkan kepala mereka. Dan berajak dari tempat duduknya. "Oh iya Viola mana?" Sambung Bu Hanum bertanya.

"Di kamarnya Bu!" Jawab Adam.

"Ya sudah ibu mau panggil Viola, kalian duluan saja ke meja makan." Ucap Bu Hanum, sambil berjalan kearah pintu kamar Viola.

Tok Tok Tok

"Vio ayo makan." Panggil Bu Hanum.

"Asiiaaapp Bu..." Teriak Viola dari dalam kamarnya, lalu terlihat gadis itu membuka pintu kamarnya itu.

"Udah jadi emang makanannya?" Tanya Viola yang sudah berdiri diambang pintu kamarnya itu.

"Belum." Ketus Bu Hanum, "ya udahlah, kalau belum ibu gak akan panggil kamu untuk makan." Sambungnya. Viola hanya memberikan cengiran kuda kepada ibunya itu. Membuat Bu Hanum menggelengkan kepalanya. Lalu Bu Hanum pun berjalan menuju meja makan, Viola berjalan mengekor di belakang ibunya itu.

'Stt, sama aja gak ada bedanya, mau gue udah kerja mau belum ibu tetap aja cerewet dan mengesalkan.' Gerutu Viola.

Bersambung..

Maaf baru sempat up.

Yuk like dan komen serta Votenya.

Aku selalu baca komen kalian, walau pun jarang balas.

Hehe

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

kira2 apa yg di bicarakan Adam ke bapaknya ya🤔penasaran🤦😁😂

2023-08-13

0

Imas Jannah

Imas Jannah

lanjut thor

2021-08-21

0

Siti Cholifah

Siti Cholifah

lanjuutt thor

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!