Episode 10

Bu hanum dan Anita baru saja selesai memasak, mereka tersenyum puas usai melihat semua hidangan yang tersaji di atas meja makan tersebut.

Suara motor terdengar berhenti di halaman rumah mereka, ya Pak Arga sepertinya pulang. Tak lama kemudian terdengar suara ucapan salam.

"Asalamualaikum..." Ucap Pak Arga, saat memasuki rumah tersebut.

"Walaikum'salam." Jawab Istri dan anaknya itu. Mereka pun meraih tangan pak Arga.

"Wah, ada acara apa ini? Masaknya mewah banget." Tanya Pak Arga, matanya tertuju pada meja makan yang sudah di di penuhi dengan bermacam-macam hidangan makanan.

"Iya dong, kita-kan mau ngerayain hari terakhir pengangguran-nya Viola." Ucap Anita, dan diangguki oleh ibunya.

"Maksud kalian?"

"Iya pak, Viola sudah di terima kerja, eh masih interviu sih. Semoga aja di terima."

"Yang benar Bu?" Pak Arga menatap istrinya itu tak percaya.

"Iya."

"Alhamdulillah. Akhirnya." Pak Arga terlihat berbahagia.

"Ya sudah bapak bersih-bersih dulu sana." Pak Arga menganggukan kepalanya lalu ia pun beranjak.

"Kak kamu panggil adek kamu sana!" Titah Bu Hanum kepada Anita. Anita pun berjalan menuju kamar Viola adiknya.

"Vi....." Panggil Viola, sambil menggedor pintu kamar adiknya itu.

Viola yang sedang merebahkan tubuhnya itu pun bangun, dan berjalan kearah pintu.

"Ada apa kak?" Tanya Viola yang sudah membuka pintu kamarnya itu.

"Makan."

"Oke siap." Viola mengacungkan kedua ibu jarinya, sambil keluar berjalan ke meja makan, mendahului kakaknya itu.

"Ck, giliran makan aja. Sigap! Dasar bocah." Decak Anita pelan.

Mereka semua kini terlihat sudah berada di meja makan. Viola susah payah menelan ludahnya, melihat semua hidangan yang sudah tersaji di tas meja makan tersebut.

"Ya ampun, ini beneran menu makan malam ini?" Tanya Viola, seakan tak percaya.

"Iya Vi, ibu dan kakakmu sengaja masak-masakan kesukaan kamu, untuk merayakan hari detik-detik pengangguran kamu."

"Ya ampun aku jadi terhura-hura." Ucap Viola, dengan pura-pura menangis.

"Terharu kampret." ketus Anita.

"Iya maksudnya itu."

"Sudah-sudah, jangan lanjut nanti saja ngobrolnya, sekarang kita makan. Bapak sudah lapar ini." Ungkap pak Arga. Mereka pun menganggukan kepalanya, dan mulai dengan aktifitas makannya itu.

Viola terlihat makan sangat lahap, ya bagaimana tidak semua masakan yang di masak oleh ibunya itu, semuanya makanan favorit Viola, ada Ikan tongkol balado, Pete, sambel terasi, lalapan, dan satu lagi bakwan udang. Bakwan udah makanan terfavorit Viola.

"Vio, makannya pelan-pelan, kamu orang yang gak makan seminggu saja, dan itu porsi kamu. Ya ampun macam porsi kuli saja." Ujar Bu Hanum, yang melihat Viola makan dengan begitu lahapnya, dangan porsi besar, piring milik Viola terlihat di penuhi dengan nasi dan lauk-pauknya.

"Habis ini enak banget sih Bu." Jawab Viola, dengan mulut yang penuh dengan makanan. Bu Hanum, pak Arga dan Anita hanya mengelengkan kepala mereka. Memang itulah Viola, selain tukang rebahan, dia juga tukang makan.

Tak lama kemudian mereka terlihat sudah menghabiskan makanan mereka masing-masing. Ibu Hanum membersikan meja makan, dan membawa piring kotor ke dapur di bantu oleh Anita, pak Arga dan Viola masih duduk di kursi meja makan sana.

Viola terlihat mengelus-elus perutnya, karna merasa kekenyangan.

"Selamat ya Vi, akhirnya anak bapak di terima kerja juga." Ucap Pak Arga, sambil tersenyum kearah Viola.

"Iya pak, Viola senang banget. Gak nyangka Viola bisa di terima kerja di perusahan ternama itu."

"Iya dong, anak bapak-kan pinter. Pasti di terima. Nilai kamukan bagus Vi."

"Ya sudah Vio mau ke kemar dulu ya pak, mau bobo takut besok kesiangan." Pamit Viola, pak Arga menganggukan kepalanya, dan Viola pun berajak dari kursi meja makan itu, berjalan menuju kamarnya.

Viola langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, sebelum itu, ia menyetel alarm di ponselnya. Karna Viola tak mau sampai besok ia kesiangan, lalu ia menarik selimut bermotif karakter Doraemonnya itu, Viola mulai memejamkan matanya, tak lupa ia memeluk boneka Doraemon kesayangan--nya juga. Dan tak lama kemudian gadis itu terlelap.

________________________________________

Suara Alarm terdengar berbunyi dari ponsel milik Viola, dengan mata yang masih terpejam Viola mematikan Alarm tersebut. Viola langsung membuka matanya sempurna, ia bersandar di kepala ranjang untuk mengumpulkan semua jiwanya, yang masih melalu-lalang dalam angan-angan.

Namun beberapa detik kemudian, Viola memejamkan matanya, sangat berat rasanya untuk bangun, matanya masih terasa mengantuk, hingga akhirnya gadis itu terlelap kembali dalam posisi bersandarnya itu.

Bu Hanum terlihat sedang menata sarapan di atas meja makan, pak Arga dan Anita pun sudah berada di sana mereka sudah bersiap untuk sarapan. Tapi tunggu mana Viola?

"Bu Viola belum bangun?" Tanya Pak Arga. Bu Hanum mengelengkan kepalanya.

"Tadi udah bangun pak, malah subuh bangunnya, tadi ibu berniat buat bangunin dia, eh ternyata dia udah bangun. Sipat kebo-nya mulai berkurang."

Ya tadi memang Bu Hanum, sempat berniat untuk membangunkan Viola, tapi pas ia membuka pintunya sedikit, Bu Hanum melihat Viola sudah terbangun dan bersandar di kasurnya.

"Tapi bapak gak liat dia ke kamar mandi Bu!!"

"Kak coba kamu lihat adik kamu, jangan-jangan dia ketiduran lagi." Lanjut Pak Arga, meminta Anita untuk melihat Viola.

"Baik pak." Anita pun berajak, ia berjalan menuju kamar Viola, membuka pintu kamar adiknya itu. Dan Anita terlihat membulatkan matanya, kepalanya menggeleng-geleng, saat melihat Viola masih tertidur dengan posisi bersandar di kepala ranjang.

"Ya ampun ini anak, bener-bener kebo ya." Anita berjalan mendekati Viola.

"VIOLA...." Teriak Anita, Anita sengaja berteriak di dekat telinga Viola.

Dan Viola terlihat langsung membuka matanya sempurna, Viola terkejut.

"Ya ampun kak, jam berapa ini?" Tanya Viola.

"Jam 7."

"Ah mati aku." Viola langsung berajak dari kasurnya itu, ia mengambil handuk kimononya, Viola berlari keluar dari kamarnya itu, ia langsung menuju kamar mandi.

Anita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu Anita keluar dari kamar Viola. Kembali menuju meja makan.

"Mana adik kamu?" Tanya Bu Hanum.

"Lah ibu gak liat barusan dia ngemprit ke kamar mandi."

"Jadi Viola masih tidur tadi kak?" Tanya Pak Arga.

"Iya pak."

"Ya ampun itu anak bener-bener ya." Gerutu Bu Hanum.

Viola sudah berada di kamar mandi, secepat kilat ia membersikan tubuhnya. Hanya sekitar 5 Menit, Viola terlihat sudah selesai. Ia langsung berlari menuju kamarnya lagi.

"Viola, kamu ini bener-bener ya." Teriak Bu Hanum, yang melihat Viola berlari, menuju kamarnya. Viola tak menghiraukan teriakan ibunya itu, ia langsung masuk ke kamarnya, Viola mencari baju di dalam lemarinya.

"Aduh pake baju apa ya? Mana gue gak punya baju yang sopan lagi? Masa ke kantor pake celana jeans sobek-sobek. Kaya preman dong." Lirihnya, tangannya masih mengacak-acak isi lemari bajunya itu.

"Ah pakai ini saja." Viola mengambil celana bahan/formal dan kemeja berwarna putih, Viola ingat ia pernah memaki baju itu, saat ia mengikuti acara kampusnya magang. Dengan cepat Viola pun memakai baju itu, syukurlah bajunya masih muat, walau agak sempit dikit. Lalu Viola menyisir rambutnya, ia menguncir kuda rambutnya.

Usai itu Viola langsung keluar kamarnya, tak lupa ia membawa tas dan ponselnya, sekilas Viola sudah melihat jam yang tertera pada layar ponselnya.

"Ck, sialan kak Anita ngibulin gue." Umpat Viola, ternyata ini baru jam setengah 7. Viola pun langsung berjalan menuju meja makan, dengan wajah yang suram.

Anita tersenyum penuh kebahagian melihat Viola yang menekuk wajahnya itu.

"Ayo cepat sarapan Vi, nanti kamu telat lagi."

"Sudah kak, jangan isengin adek kamu mulu." Lanjut Bu Hanum.

Mereka pun memulai memakan sarapannya itu, seperti biasa Nasi goreng, telor mata sapi, dan kerupuk itulah menu sarapan yang selalu menyambut mereka.

Tak lama kemudian mereka terlihat sudah menghabiskan sarapannya. Mereka pun satu persatu berpamitan untuk berangkat.

"Bu, aku pamit dulu ya." Pamit Anita.

"Kamu bareng bapak aja kak."

"Boleh pak."

Anita dan pak Arga pun beranjak dari tempat duduknya.

"Eh kak tunggu! Gue pinjem blazer elo dong. Gak enak gue pake kemeja ketat gini."

"Iya, ambil aja sana, di lemari."

"Oke thanks kakak Anita yang cantik jelita."

"Ck, ada mau-nya aja elo, puji-puji gue." Decak Anita.

"Sudah ayo kak, kita berangkat." Ajak Pak Arga, dan Anita menganggukan kepalanya. Lalu mereka pun keluar dari rumah tersebut.

Viola pun beranjak dari tempat duduknya itu, ia berjalan ke kamar kakaknya, untuk mengambil blazer.

Viola pun memakai blazer sang kakak itu. Viola memilih blazer yang senada dengan warna celananya, yaitu warna hitam.

Kemudian Viola berpamitan kepada ibunya.

"Bu, Vio berangkat dulu ya." Pamit Viola, sambil meraih tangan ibunya, menyalaminya.

"Iya hati-hati."

"Iya Bu, asalamualaikum."

"Walaikum'salam."

Dan Viola pun meninggalkan rumahnya itu, mengerdarai motor lagensdaris-nya itu, untuk menuju kantor barunya.

"Bismilah, semoga hari ini menjadi hari yang terbaik untukku." Ucap Viola, sebelum melajukan motornya itu.

Bersambung....

Jangan lupa like, komen dan Votenya.

Makasih.

Sambil nungguin up lagi, yuk mampir ke novel aku yang lainya. Yang suka sama novel penuh dengan bawang, cus mampir...

Rekomend banget deh.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

aduh Vio terhura Hura bikin ngakak 🤦🤣🤣
di bantu do'a Vio semoga lancar ya di tempat kerja barumu ...👌

2023-08-12

0

Ahmat Hapids

Ahmat Hapids

busyet judulnya kakakku maduku tu kakak ga tau diri ya adek sendiri dibikin sengsara

2021-12-03

2

Ryan Ryan

Ryan Ryan

up lagi dong thor

2021-08-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!