Viola yang sudah mandi dan berganti pakaian, kini ia tengah ya berbaring kembali di atas kasurnya tanganya asik memainkan ponselnya. Tiada hari tanpa rebahan bagi seorang Viola. Tiba-tiba terlihat pintu kamar Viola terbuka. Anita kakak-nya masuk ke dalam kamar adiknya itu.
"Lagi ngapain elo dek?" Tanya Anita, sambil berjalan mendekati Viola.
"Keliatannya lagi ngapain!" Jawab Viola, memalas tanpa menoleh kearah kakaknya.
"Ck, rebahan mulu, gak ada kerjaan." Ledeknya.
"Lah emang kagak ada kerjaan." Ucap Viola tak mau kalah. "Ngapain elo kesini?"
Anita menampakan deretan gigi putihnya, tersenyum kepada adiknya itu.
"Emm, gue tau. Pasti ada mau-nya kan?" Lanjut Viola, ia sudah tau gelagat kakaknya, kalau lagi ada butuhnya pasti baik-baik dia. Apa lagi kalau sudah menampakan senyuman sejuta arti kaya gitu.
"Elo gitu amat sih sama kakak sendiri." Ungkap Anita, dengan raut wajah yang di sedih-sedihkan.
Viola memutar bola matanya memalas, kakaknya sudah mulai kumat. Viola pun memposisikan tubuhnya bersandar di kepala ranjang.
"Ada apa?" Tanya Viola, lirih sambil menatap kearah kakaknya. Kemudian Anita terlihat tersenyum kembali.
"Pinjem duit dong dek."
Ck, benarkan. Pasti kakaknya itu ada butuhnya, baik-baikin dia.
"100 ribu aja deh." Lanjut Anita. Dan Viola terlihat membulatkan matanya. "Eh-eh gak-gak. 50 ribu aja."
"Buat apaan sih kak?"
"Buat beli Kouta, kuota gue habis. Tanggung mau kirim Email ini."
"Ya udah pake WiFi hp gue aja. Ribet banget dah."
"Gak hp elo lemot dek." Tolak Anita, gak ada halus-halusnya.
"Lagian duit 50 ribu mana cukup buat beli kuota kakak Anita yang cantik jelita seperti Spiderman."
"Cinderella kampret, ngapain jadi Spiderman? Ngaur." Pungkas Anita.
Viola menampakan cengiran tanpa dosa kepada kakaknya itu. "Eh iya salah."
"Ya udah mana duit-nya?" Viola menyodorkan tangannya kepada adiknya itu. "Cepet ih."
"Sabar apa!! Udah mau minjem maksa, gak sabaran lagi." Pekik Viola, tanganya mengambil dompet miliknya yang berada di laci samping tempat tidurnya.
"Nah tuh duit elo banyak." Ucap Anita, saat melihat Viola yang mengambil uang dari dompetnya.
"Bawel elo." Cibir Viola. Lalu Viola memberikan satu lembar uang 100 ribu pada kakaknya itu. "Nih..."
"Oke, makasih." Anita mengambil uang tersebut.
"Ganti ya nanti, awas aja kalau enggak."
"Iya-iya bawel banget sih elo, sama kakak sendiri aja itungan." Ucap Anita, sambil berajak keluar dari kamar adiknya itu.
"Itu kembaliannya nanti balikin ya, elo kan minjemnya cuman 50 ribu." Teriak Viola.
"Iya, kalau gue gak lupa." Jawab Anita, berteriak sambil terus berjalan keluar rumahnya.
"Gak ada lupa-lupa pokoknya balikin." Teriak Viola lagi.
"Iya...."
"Ck awas aja kalau gak di kembalikan tuh yang 50 ribu-nya lagi. Gue gak akan kasih pinjem lagi elo kak. Mohon-mohon juga gak bakalan gue kasih." Gerutu Viola.
"Lagian punya kakak aneh, minjem duit sama adiknya. Yang jelas-jelas tiap hari kerjaannya cuman rebahan. Lah padahal dia yang kerja. Tuhkan duit gue berkurang." Decak Viola, sambil melihat uang yang ada di dalam dompetnya itu.
"Sabar ya, semoga gue dapet Rezki yang tak terduga lagi dari tuhan, kalian baik-baik ya disini jangan keluar lagi, oke." Viola terlihat berbicara dengan uang-uang yang ada di dalam dompetnya itu.
Viola memang sangat pandai dalam mengelola keuangan-nya, buktinya ia tidak berkerja tapi masih punya pegangan uang. Viola memang cendrung lebih hemat dari pada Anita kakaknya. Setiap bulam mereka memang selalu dapat jatah bulanan, uang jajan dari kakak tertua mereka. Dan Viola selalu menyimpan uang tersebut. Berbeda dengan Anita kalau Anita pegang uang, auto laku dalam sekejap. Anita pengincar barang-barang yang trendy. Sedangkan Viola ia hanya membeli barang yang menurutnya penting saja.
Viola membuang nafas sedikit kasar, meratapi nasib uangnya yang di pinjam oleh sang kakak tadi. Namun tiba-tiba terdengar suara deringan ponsel miliknya. Terlihat satu panggilan masuk ke ponsel milik Viola itu. Viola mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon? Nomer tak di kenal terlihat di layar ponsel miliknya.
Viola menaruh kembali ponselnya itu, dengan malas. Karna nomer yang menelponya itu nomer tidak di kenal. Viola paling malas mengangakat telpon kalau dari nomer yang tak di kenal. Terakhir ia mengangkat telpon dari nomer yang tak di kenal itu, dan nomer tersebut adalah nomer depkoletor sebuah aplikasi pinjaman uang online, Liku-Liku yang menagih pembayaran kepada Anita, dan mencantumkan nomer Viola sebagai nomer daruratnya. Gak ada akhlak emang itu kakaknya.
Viola membiarkan ponselnya terus berbunyi, sudah dua panggilan masuk dengan nomer yang sama.
"Ya ampun, ini pasti kerjaan kak Anita, dia pasti pinjem uang lagi nih sama tuh aplikasi." Ucap Viola. Lalu ia mengambil ponselnya itu, dan menolak panggilan telpon dari nomer tak di kenal itu. Namun beberapa saat kemudian ponselnya berbunyi kembali dan nomer yang tak dikenal itu menelpon-nya kembali.
"Ya ampun, bener-bener nih ya orang." Kesal Viola, lalu mengangkat telpon tersebut.
"Hallo...."
"Hallo selamat malam, apa benar ini dengan saudari Viola?"
Viola terdiam tak menjawab, Viola yakin kalau yang nelpon ini depkoletor. Dari cara ia berbicara sama seperti waktu itu.
"Saya dari perusahan YS grup, besok pagi jam 8 kami tunggu anda di kantor, untuk melakukan interviu."
Viola langsung membulatkan matanya tak terkejut.
"Iya pak, baik saya akan datang besok." Ucap Viola dengan penuh semangat.
"Baik, kami tunggu. Terima kasih."
Dan Tut..
Panggilan itu terputus. Viola langsung berdiri melompat-lompat di atas kasurnya itu, seperti anak kecil yang sedang kegirangan. Viola masih tak percaya bahwa barusan pihak dari perusahan YS grup yang menghubunginya, kini perasaan Viola bercampur aduk antara senang dan gugup, serta takut.
Untuk pertama kalinya ia dapat panggilan untuk interviu dan itu dari perusahan yang sangat ternama. Astaga mimpi apa semalam Viola?! Tap tunggu! Nanti Viola diterima sebagai apa? Ah terserah nanti saja yang penting ia dapat pekerjaan dan menyudahi gelar penganggurannya itu.
"Dek elo kenapa?" Tanya Anita yang baru saja kembali.
Anita terlihat keheranan melihat tingkah adiknya, yang tengah melompat-lompat macam layangan putus.
"Kak gue lagi seneng kak seneng banget!!!" Teriak Viola.
"Seneng?"
"Iya, akhirnya kak akhirnya!!" Teriak Viola kegirangan.
"Akhirnya apa? Nobita naik kelas?" Viola mengelengkan kepalanya.
"Doraemon nikah sama Dora?'' Viola menggelengkan kembali kepalanya.
Anita terlihat kesal, "terus apa suara ibu ilang?"
"Gak seru kalau suara ibu ilang kak!" Jawab Viola, lalu mereka tertawa.
"Terus apa?"
"Akhirnya aku diterima kerja kak!" Teriak Viola, dengan senangnya.
"Apa? Demi susu sapi bergambar beruang, dan iklannya naga, serius kamu di terima kerja?" Ucap Anita, sambil membulatkan matanya.
"Iya kak beneran, serius!"
"Yeee...." Teriak Anita, Anita ikut berdiri di atas kasur Viola, mereka berpelukan. Dan melompat-lompat bersama.
"Astagfirullah, Viola.. Anita...!!! Kalian ini apa-apaan hah? Nanti roboh kasurnya!" Teriak Bu Hanum, yang berdiri diambang pintu kamar Viola.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen dan Votenya.
Lanjut gak nih up-nya??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Aidah Djafar
bikin ngakak 🤣🤣🤣
lucu kosa kata kakkny Viola c Anita 🤣🤣🤣
senengnya punya saudara akur 😁😂😍
2023-08-12
0
Kenzi Kenzi
bener2 akak adik...wadadidaw
2022-12-11
0
Airin Moo
ngakak🤣🤣🤣
2022-07-04
0