Viola memarkirkan motor kesayangannya itu di depan rumahnya, bu Hanum yang mendengar suara motor berhenti tepat di depan rumah itunya pun, bu Hanum keluar dari dalam rumah.
"Bagus, anak gadis kerjaanya keluyuran mulu ya!!" Kesal bu Hanum.
"Apa sih bu? Kebiasaan deh kalau aku baru pulang ibu selalu saja, memberikan siraman rohani." Jawab Viola, memutar bola matanya malas, Viola masuk kedalam rumah melewati ibunya, yang tengah berdecak pinggang, menatap anak gadisnya itu kesal.
"VIOLA...." Teriak bu Hanun, dengan suara khas cemprengnya itu, bu Hanun mengelus-elus dadanya. Mencoba menenangkan dirinya, sungguh tingkah anak gadisnya itu membuatnya merasa jengkel.
Viola terus berjalan masuk kedalam rumahnya itu, tanpa menghiraukan teriakan sang ibu yang memanggilnya. Viola masuk kedalam kamarnya, ia langsung menjatuhkan tubuhnya diatas kasur miliknya itu.
"Hahh, gini amat nasib gue!!" Keluh Viola, membuang nafas berat. Viola memejamkan matanya tubuhnya terasa lelah, mengendarai motor cukup membuat tubuhnya lelah. Beberapa menit kemudian gadis itu sudah masuk kedalam dunia mimpinya.
______________________________
"Bagaimana Kris? Apa sudah ada yang cocok?" Tanya Yudistira, kepada putranya itu.
Kris menggelengkan kepalanya. "Tidak ada pah, sepertinya gak usah cari sekretaris baru, sudah ada Diki yang membantu Kris." Jawab Kris,dengan wajah datarnya.
"Enggak, itu bukan pekerjaan Diki, kamu tetep harus mencari sekertaris baru!" Tegas Yudistira. "Apa kamu tidak kasihan sama dia, dia harus mengurus pekerjaanya dan juga kamu?"
Kris tak bergeming, kris membuang pandangnya dari sang papah.
"Oke, kalau begitu. Biar papah yang akan mencarinya dan papah tidak mau ada penolakan dari kamu." Lanjut Yudistira, lalu ia meninggalkan ruangan Kris.
Kris mendengus kesal, sambil menatap Yudistira papahnya yang berjalan keluar dari ruangannya itu. "Selalu saja begitu!" Pekik Kris,kesal.
Ya kini Kris tengah mencari sekertaris baru, karna sekertaris lama Kris mengundurkan diri, karna ia akan menikah.
Sudah banyak wanita-wanita cantik, alias goodloking dan tentu saja dengan skill mereka yang mendekati sempurna, yang melamar kekantor Kris menjadi sekertaris Kris, namun tidak di terima. Entah kreteria apa yang di inginkan oleh seorang Krisna Yudistirsitu. Dan hal itulah yang membuat Yudistira papahnya mendatangi kantor YS Grup tersebut. Yudistira merasa jengkel dengan putranya itu. Entah apa yang di inginkan oleh Kris.
Tak lama kemudian, pintu ruangan Kris terbuka kembali, Diki terlihat memasuki ruangannya.
"Papah King, ngapain kesini?" Tanya Diki kepada Kris yang tengah fokus menatap layar leptopnya. Papah King, adalah sebutan Diki kepada Yudistira papahnya Kris.
"Sok polos." Ketus Kris, matanya masih fokus menatap layar leptop yang ada dihadapannya.
"Ck, gue emang masih polos." Jawab Diki tak mau kalah.
"Jangan pura-pura bego bisa?"
"Emmm," Diki berpura-pura berpikir sejenak. "Enggak bisa, karna terkadang pura-pura bego itu di perlukan untuk menghadapi orang-orang sejenis elo."
"Ck," Kris mengalihkan pandanganya dari layar leptopnya, menatap tajam Diki yang sedang duduk dengan begitu santainya di sofa yang ada di ruangannya tersebut. "Ngapain elo ngadu ke papah?"
"Gue gak ngadu, papah King yang bertanya, ya gue jawab aja kenyataannya." Jawab Diki, sambil menyandarkan tubuhnya di sofa. Tersenyum tanpa dosa kepada Kris.
Sudah Kris duga. "Apa elo udah bosen kerja disini?"
"Banget, apa lagi ngadapin spesialis langka, manusia setengah alien, eh bukan. Manusia setangah batu!"
"Oke, gue pecat elo."
"YAKIN? Emang bisa?" Ejek Diki.
"Yakin."
"Oke,gue akan telpon papah King kasih tau kalau gue di pecat." Diki mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Jangan." Cegah Kris. Diki tersenyum penuh kemenangan. Membuat Kris semakin kesal. kalau Diki sampai menelpon papahnya, bisa-bisa bukan Diki yang dipecat tapi Kris sendiri. Kris hanya bisa menggerutu dalam hatinya.
"Kenapa? Takutkan?"
"Enggak, gue gak takut. Cuman berubah pikiran saja. Karna gue kasian sama elo, kalau sampai elo beneran dipecat, cicilan elo--kan banyak." Sangrah Kris, tersenyum mengejek Diki.
"Masa?"
"Ya."
"Ck, alasan." Diki memutar bola matanya malas.
"Gimana elo udah putusin kerja sama kita dengan Alexsander grup?" Tanya Kris, mengalihkan pembicarannya.
Diki menggelengkan kepalanya. "Belum."
"Kenapa? Cepat lakukan." Titah Kris.
"Elo beneran? Mau mutusin kerja sama dengan Alexsander grup?"
"Iya."
"Ayolah Kris, ini cuman masalah sepele."
Kris menatap tajam kearah Diki, Diki membuang nafas beratnya. "Oke nanti gue hubungin pihak Alexsander grup." Pasrah Diki.
Kris terlihat menutup leptop-nya, usai mendengar ucapan dari Diki, Kris sangat puas dengan jawaban yang di berikan Diki tersebut. Lalu Kris berajak dari kursi kebesarannya.
"Mau kemana elo?" Tanya Diki.
"Pulang." Jawab Kris dengan wajah datarnya.
"Masihh sore juga, baru jam 4."
Kris tak menghiraukan Diki, ia berjalan keluar dari ruangannya itu.
"Nanti malam nongkrong tempat biasa, gue tunggu.." Teriak Diki. Kris mengacungkan ibu jarinya, tanpa menolehnya. Kis terus berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Diki hanya menatap kesal kepergian bos-nya itu, sambil mengelus-elus dadanya. Menghadapi sikap Kris yang kadang-kadang membuat tekanan darahnya naik, eh bukan kadang-kadang setiap waktu lebih tepatnya.
"Sabar Diki, sabar..." Lirihnya. Dan Diki pun keluar dari ruangan tersebut, ada satu hal yang belum selesai, dan harus di selesaikan sekarang, agar Diki tidak mendapat semprot dari bosnya itu. Diki harus menghubungi pihak Alexsander grup, memutuskan kerja sama dengan perusahaan tersebut. Sebenarnya Diki sangat menyangkan hal itu,karna selama ini kerja sama dengan perusahaan itu sangat berjalan lancar, ya tapi mau gimana lagi jika seorang Krisna Yudistira begitu, tidak bisa begini.
BERSAMBUNG...
MAAF YA UPDETENYA SLOW, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN.
LIKE, KOMEN DAN VOTENYA. APALAGI GIFT AKU GAK NOLAK KOK SUMPAH. HEHE
LIKE DAN KOMEN GRATIS YA GUYS...WKWKWK
OKE DEH, SEE U, BYE-BYE.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nur Hasanah
upnya jng lama2 Thor..
2021-08-06
0
Nur Inayah
aku lbih ska kalau cerita bgini thor
2021-08-06
0
Nur Inayah
lanjut dong thor
2021-08-06
0