Viola menghentikan laju motornya di sebuah taman kota, matahari sudah mulai membakar kulitnya, karna waktu sudah siang. Usai menepikan motornya, Viola duduk di bangku taman yang tak jauh dari letak motornya. Lalu Viola memesan es teh kepada penjual kaki lima di sana.
"Es teh satu ya bang!" Pesan Viola, kepada si Abang kaki lima tersebut.
"Siap neng..." Si Abang terlihat langsung membuatkan pesanan Viola. Tak lama kemudian es teh pesanan Viola pun jadi, si abang memberikan es teh tersebut kepada Viola yang tengah duduk tak jauh dari sana.
"Ini neng."
"Makasih bang, berapa?"
"Biasa neng, 5 ribu."
Viola langsung membayar es teh tersebut, lalu si Abang pun berlalu dari hadapannya.
"Ah adem banget di sini..," ujar Viola, sambil menikmati es teh tersebut, dengan angin sepoy-sepoy mendominasi suasana di taman itu.
Viola mengambangkan senyumanya, ia teringat kembali wajah laki-laki yang ia temui tadi di lampu merah, sungguh baru kali ini Viola melihat laki-laki setampan itu. Kini benak Viola di penuhi dengan bayang-bayang laki-laki itu.
"Astaga, ngapain gue mikirin dia." Gunam Viola tersadar dari lamunannya.
Tiba-tiba terlihat seseorang menghampiri Viola, wanita cantik dengan pakaian yang modis, memakai rok diatas lutut, serta kemeja ketat yang menonjolkan bentuk tubuhnya.
"Viola..." Teriak wanita tersebut, memanggil Viola, dan berjalan menghampirinya.
Viola menoleh kearah wanita tersebut, sepertinya suara itu tidak asing di telinganya, tapi dari penampilannya? Viola merasa asing.
"Vi, gue kangen banget sama lo," ucap wanita tersebut, sambil menghambur memeluk Viola.
Viola hanya terdiam, sambil terus mengingat siapa wanita ini? Apa dia mengenalnya? Dari suaranya Viola merasa tidak asing.
Wanita itu pun melepaskan pelukannya, lalu menatap Viola, "lo masih ingatkan sama gue?" Tanya wanita tersebut.
Viola terdiam sejenak, ia memerhatikan wanita yang duduk di sampingnya itu. Beberapa detik kemudian Viola tersadar, Viola terlihat membulatkan matanya.
"Astaga, Lulu?" Teriak Viola, sambil menatap Lulu tak percaya.
"Iya ini gue Lulu."
Viola menghambur memeluk wanita itu, Viola ingat wanita yang ada di hadapannya itu adalah Lulu, sahabat lamanya, sahabat waktu ia masih sekolah SMA. Lulu yang dulu sangat culun, kini berubah menjadi Cinderella. Sungguh Viola merasa tak percaya sahabatnya itu berubah 180 derajat. Sangat berbeda, Lulu sangat cantik, modis dan Viola sangat pangling terhadapnya. Lulu membalas pelukan Viola, mereka saling berpelukan.
"Gila Lu, beda banget lo.'' Puji Viola, "sumpah pangling gue, sama sekali gak ngenalin lo."
"Apaan sih, lebay banget deh." Lulu terlihat tersipu malu. "Oh iya, gimana kabar lo?"
Viola masih mengeleng-gelengkan kepalanya, masih tak percaya jika ini Lulu di cupu.
"Kabar gue baik Lu! Lo gimana?"
"Baik, oh iya ngapain lo di sini?"
"Cari angin, sumpek di rumah terus!" Jawab Viola, sambil meminum es teh-nya.
Lulu mengangguk-anggukan kepalanya, sambil tersenyum kearah Viola.
"Lo sendiri ngapain?" Tanya Viola.
"Gue, tadi habis makan siang, mau balik ke kantor, dan gue lihat lo, jadi gue nyamperin lo deh!" Jelas Lulu.
"Oh, udah kerja lo? Kerja dimana?"
"Tuh di sana," Lulu menunjuk salah satu gedung pencankar langit yang ada di sebrang taman tersebut. Di sana juga terpang-pang jelas, nama perusahan tersebut.
"YS grup? Gila hebat banget lo," puji Viola.
Lulu tersenyum, "kalau lo kerja dimana?"
"Boro-boro, gue belum dapet kerjaan Lu, susah banget sekarang cari kerja!" Keluh Viola, menekuk wajahnya.
"Masa sih? Lo 'kan pinter Vi, masa lo belum dapat kerjaan sih?"
"Beneran Lu, kalau gue udah kerja ngapain gue nongkrong gak jelas di sini!"
"Iya juga ya, hehe!" Lulu memberikan cengiran kuda.
"BTW Lu, kok bisa lo masuk ke kantor YS grup? Kasih gw tips dong, pengen juga gue kerja di sana kaya lo, capek gue jadi beban keluarga!"
"Tips?" Lulu terlihat memperhatikan penampilan sahabat lamanya itu dari atas sampai kebawah.
"Lu kok lo, malah liatin gue kaya gitu sih?" Ketus Viola.
"Lo mau tau tips-nya apa?"
"Iya, apa-apa?" Viola terlihat begitu bersemangat.
"Emm, gimana ya ngomongnya?" Lulu terlihat bingung. "Maaf ya Vi, sebelumnya!" Lulu nampak ragu-ragu.
"Iya-iya, apa?" Ucap Viola tak sabaran.
"Emm... lo tau sendirikan jaman sekarang? Kalau mau kerja kantoran itu tidak hanya skill saja, tapi penampilan juga harus menarik Vi.'' Jelas Viola.
"Contohnya aja gue ni ya! Jujur gue juga masih baru kerja di YS grup, kemarin-kamarin juga gue sama kaya lo, susah dapat kerja. Udah ngelamar kesana kemari, tapi hasilnya nihil. Dan gue dikasih saran sama temen gue, buat ngerubah penampilan gue. Da hasilnya ya seperti sekarang ini!" Lanjutnya.
Viola mengangguk-anggukan kepalanya, sebenarnya Viola sudah menebak apa yang akan dikatakan oleh sahabatnya itu, ya penampilan. Sudah pasti. Apa memang harus seperti itu? Viola nampak ragu. Jika ia merubah penampilannya seperti itu. Ah Viola membayangkannya saja sudah merasa geli.
"Itu sih pengalaman gue Vi.''
"Iya-iya nanti gue coba!" Ucap Viola, ia tak mau memperpanjang percakapannya itu, apa lagi mengenai penampilan, merubah penampilan seorang Viola si gadis purba, oh no... Tidak semudah itu Esmeralda!!
"Ya sudah, gue pamit dulu ya Vi, jam istrihat gue hampir habis ni." Pamit Lulu, sambil melihat kearah jam tangan yang terlilit dipergelangan-nya.
Viola menganggukkan kepalanya. Lulu pun beranjak dari bangku tersebut. "Oh iya Vi, di kantor YS grup lagi buka lowongan pekerjaan, kali aja lo minat buat ngelamar kerja disana!" Ucap Lulu, sebelum ia berjalan menuju kantornya kembali.
"Serius lo?" Mata Viola terlihat berbinar.
"Ya, serius. Tapi syaratnya yang tadi Vi. Harus berpenampilan menarik."
Viola terlihat memutar bola matanya memalas, sedangkan Lulu, wanita itu terkekeh. Lulu tau seperti apa seorang Viola. Mustahil jika seorang Viola merubah penampilannya. Lulu sangat mengenal Viola mereka berteman cukup lama.
"Nanti gue hubungin lo, nomer lo masih yang lamakan Vi?''
''Iya..." Ketus Viola.
"Ya udah, bye.. gue duluan ya!" Pamit Lulu lagi, sambil berjalan dari hadapan Viola.
Viola berdecak kesal, gak ibu, gak kakak, gak sahabatnya, pasti saja membahas soal penampilannya. Apa harus segitunya?
"Apa harus gue berpenampilan kaya Lulu, atau kaya kak Anita?" Viola membayangkan hal tersebut. Beberapa detik kemudian Viola terlihat menggubiriskan bahunya. Sungguh Viola meras geli, ngeri.
"Gak-gak, itu gak akan terjadi. Gue nyaman dengan penampilan seperti ini!" Bangga Viola. "Gak usah repot-repot ngerubah penampilan, gue udah cantik kok!" Angkuh Viola, dengan percaya dirinya.
"Emm, oke besok gue coba buat ngelamar ke YS grup deh. Optimise Viola, nyoba aja dulu ia kan!" Ucap Viola bermonolog dengan dirinya sendiri. Dan Viola pun beranjak dari taman tersebut, ia memutuskan untuk pulang kembali ke rumah, karna mata hari semakin meninggi. Viola pun melajukan motor kesayangannya itu menuju arah rumahnya.
BERSAMBUNG...
SLOW UP YA...HEHE
TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA DAN NGIKUTI VIOLA, PETUALANGAN VIOLA BARU AKAN DI MULAI YA.. STAY TERUS YA TEMEN-TEMEN.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTENYA.
GIPS BOLEH JUGA, KASIH BUNGA ATAU KOPI BUAT NEMENIN AUTHOR GADANG... WKWKWK
SEE U GUYS.
BYE-BYE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Siti Puji Mul Yani
hadir Thor, nyimak dulu ya
2022-09-24
0
Sristamirin
tara........
2021-12-13
0
فطمة ارشد
jgn lama up ny thor
2021-07-29
1