Amarah Bella 1

Rintik hujan mewarnai pemakaman nenek Marissa. Bella bersandar pada Anjani dengan mata sembab. Ia diam, hanya air mata yang menetes tanpa suara saat tubuh berbalut kain kafan nenek Marissa dimasukkan ke dalam liang lahat.

Anjani terus mengusap punggung Bella, seraya memanyungi dan membisikkan dukungan agar Bella tabah dan ikhlas. 

Tak menyangka, saat pertama kali pulang setelah sekian tahun, peristiwa dukalah yang menyambut kepulangan Bella.

Nenek Marissa memang punya penyakit bawaan dan itu semakin parah belakangan ini. Tadi malam, tetangga sebelah rumah menemukan nenek Marissa terbaring di depan pintu yang sedikit terbuka. 

Para tetangga curiga karena sudah malam tapi lampu rumah nenek Marissa tidak menyala. Pak RT yang ikut di dalamnya langsung membawa nenek Marissa ke klinik didepan gang. Sayangnya nyawanya sudah melayang jauh sebelum ditemukan.

*

*

*

Pandangan Bella masih kosong saat acara tahlilan. Anjani sudah pulang, wanita itu sudah menikah dan punya tanggung jawab lain.

Tetangganya yang tadi siang belum sempat memberi ucapan bela sungkawa menyalami dan memeluk Bella memberi semangat. 

"Bella kamu jangan terlalu sedih. Nenek kamu memang sering sakit. Allah lebih sayang padanya, penderitaannya sudah diangkat. Yang penting kamu doakan selalu nenekmu agar diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah," tutur Bik Susi, tetangga yang paling dekat dengan nenek Marissa. 

Hanya saja selama dua hari belakangan ia berada di tempat mertuanya, baru kembali sore ini.

Bella mengangguk pelan, hanya mengangguk dengan memeluk erat bingkai foto nenek Marissa.

"Susi, Bella belum makan dari tadi siang loh. Dibujuk makan juga nggak mau. Geleng terus," beritahu seorang ibu-ibu.

"Bella Bibi tahu kamu sangat sedih. Tapi pikirkan kesehatanmu juga. Nenekmu pasti akan sangat sedih jika kamu begini. Jangan lupa, kamu masih punya adikmu, Nesya."

Bella mengangkat pandangannya.

"Nesya?"gumam Bella menyebutkan nama adiknya.

"Di mana Nesya?!" Bella berteriak, menghentikan acara tahlilan. Semua saling tatap dengan wajah kasihan. Bisik-bisik yang terdengar membuat hati Bella semakin tak karuan.

Bella mencengkeram erat bahu Bik Susi.

"Apa Nesya tidak ada di sini?" Bik Susi mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Menggeleng. 

"Di mana Nesya! Di mana adikku!" Emosi Bella semakin tidak terkontrol. Melihat Bella yang emosi, salah seorang ibu mengangkat tangannya. Bella menatap ibu tersebut.

"Kemarin Ibu lihat Nesya pergi sama kawan-kawannya. Kalau nggak salah bawa tas besar kayak anak-anak gunung itu loh."

"Nesya pergi mendaki gunung saat nenek sakit?"

Bella bertanya dengan nada tidak percaya. Tatapannya ragu, menyelidik mencari kebenaran di ucapan itu. Setahu Bella, Nesya sangat menyayangi nenek. 

Setiap video call selalu berkata lembut dan membuat nenek tertawa. Apa Nesya setega itu?

Apa semua hanya sandiwara? Sebenarnya apa yang selama ini terjadi di rumah ini? Sebenarnya bagaimana hubungan adik dan neneknya? 

Jika itu benar? Bella benar-benar terluka!

Kepala Bella terasa sangat pusing. Kesadarannya mulai hilang dan matanya menggelap. Bella tak sadarkan diri.

"Bella!"

"Bella!"

"Bella kamu kenapa? Bangun Sayang!"

*

*

*

Bella membuka matanya, mengerjap mengusir pusing juga kantuknya. Matanya masih terlihat sembab, kantung matanya juga menghitam. 

Bella duduk, sebuah handuk kecil yang dilipat jatuh ke pangkuannya. Bella mengabaikan hal itu.

Ini kamarnya, ia ingat saat sebelum pingsan. Bella menaikkan pandangannya, tatapan dingin dengan tangan mengepal.

Adik kurang ajar!

Mata Bella berkilat marah. 

Ceklek.

Bik Susi masuk, tersenyum lembut melihat Bella yang sudah sadar.

"Bagaimana keadaanmu? Masih pusing? Atau ada yang sakit?" Bertanya khawatir seraya menempelkan punggung tangan pada dahi Bella.

"Semalam kamu demam, tapi syukurlah sudah turun. Kamu kembalilah istirahat, Bibi akan membawa sarapan untukmu."

Bik Susi mengambil handuk dan baskom, bersiap untuk keluar.

"Tunggu Bik!"

Memanggil datar.

"Apa Nesya sudah pulang?" Bik Susi menggeleng.

"Aku ingin tahu hubungan nenek dan Nesya yang sebenarnya. Apa semua yang dilakukan saat video call itu benar atau palsu! Bibi adalah orang terdekat nenek setelah aku dan Nesya. Tolong beritahu aku dengan jelas tanpa ditutup-tutupi!" Bella menatap harap Bik Susi.

Tatapan Bella, Bik Susi tercengang sesaat. Bella, masih tetap sama dengan Bella yang ia kenal dulu sebelum Bella pergi keluar negeri. Anak yang tegas dan tidak plin-plan. 

"Jika Bibi tidak ingin memberitahuku, tidak masalah. Aku bisa mencari tahunya sendiri!"ucap Bella yang melihat Bik Susi masih diam.

Hah.

Menghela nafas kasar.

"Tunggulah sebentar. Bibi akan ambil sarapan untukmu dulu." Bik Susi melangkah keluar.

 Bella tersenyum dingin, menyiapkan hati agar tidak emosi jika ia mendengar sesuatu yang sangat ia tidak inginkan. Sebagai lulusan universitas ternama dan mantan GM perusahaan besar, Bella sudah bisa menerka apa yang terjadi, juga telah menyiapkan asumsi lain.

Ia lantas turun dari tempat tidur dan mengambil handuk serta pakaian ganti. Bella keluar dari kamar untuk membersihkan tubuh.

"Loh Bella kamu kok sudah keluar? Kalau mau mandi, tunggu sebentar biar Bibi rebuskan air dulu."

"Tidak perlu, Bik. Bella sudah baikkan. Maaf merepotkan Bibi." Bella menjawab dengan senyuman.

Tinggal seorang diri di luar negeri tanpa sanak saudara membuat Bella benar-benar menjadi wanita mandiri dan pekerja keras. Kesehatan adalah hal yang paling ia utamakan. Selama ini Bella sangat jarang sakit, jikapun sakit sebentar saja pasti sudah sembuh.

***

Selesai mandi dan sarapan Bik Susi menceritakan semua hal yang Bella ingin ketahui, selama masih dalam pengetahuannya.

"Jadi selama ini …."

Bella memejamkan matanya, mengepal menetralkan emosi yang membumbung tinggi.

"Sialan! Adik sialan! Tidak tahu malu! Kurang ajar!" 

Amarah tetap tidak bisa ditahan. Gelas di tangan pun menjadi korban. 

Pyar.

Bik Susi terperanjat kaget dengan gelas di genggaman Bella yang pecah. Bik Susi yang menutup mata, mengintip dari sela darinya.

Bella, mengapa rasanya ia sangat berbeda walau masih terasa sama? batin Bik Susi takut. 

"Hahaha! Aku tertipu! Aku tertipu oleh adikku sendiri! Kurang ajar! Beraninya dia! Nesya mengapa kamu jadi seperti ini?!"

Bella tertawa, tertawa pedih tak mempedulikan tangannya yang berdarah dan sisa pecahan gelas di telapak tangan. Melihat darah yang menetas, Bik Susi segera mencari obat untuk luka Bella.

Bella masih tertawa, tak bisa menutupi kesedihan di dalam hati. Bertahun-tahun, ia pikir hubungan nenek dan Nesya sangatlah baik. Ia pikir semua persis seperti yang ia bayangkan, nyatanya itu hanyalah harapan yang sia-sia.

Melawan, sering keluar hingga larut malam kadang tidak pulang, tak segan memaki ataupun memukul nenek jika keinginannya tidak terwujud. Adiknya tumbuh menjadi wanita liar yang sering melanggar norma dan aturan. Dan Bella baru tahu kalau Nesya di DO dari kampus. Kepala Bella serasa ingin meledak.

Lihat! Lihat caraku menghukummu, Nesya! Kau berhasil! Berhasil membuatku marah!

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

keterlaluan sekali sih ...

2021-08-21

2

Emak Femes

Emak Femes

hmmmm
terlaluuuuu

semangat Bella, ada mamak mendukungmu

2021-08-09

2

syafridawati

syafridawati

like dan fav mampir semangatt say

2021-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ingin Pulang
2 Harapan yang tak terwujud
3 Amarah Bella 1
4 Perhatian
5 Amarah Bella 2
6 Alasan
7 Suka atau Duka?
8 Pindah
9 Langkah Selanjutnya
10 Kekasih Nesya
11 Penyergapan
12 Mencari Kerja
13 Pertemuan Pertama
14 Sebuah Hutang
15 Yang Terlupakan
16 Interview
17 Interview 2
18 Anjani
19 Izin?
20 Membatalkan Niat
21 Sekali lagi
22 Pertimbangan
23 Meminta
24 Meminta (2)
25 Pertemuan (2)
26 Terbuka
27 Penolakan
28 Terpaksa Setuju
29 Pertemuan (3)
30 Pernikahan
31 Hati Yang Luka
32 Malam Pertama?
33 Balada Pagi
34 Ke Rumah Cia?
35 Rumah Cia
36 Ganti Hari?
37 Menjemput Bella
38 Kediaman Mahendra
39 Rindu Bagai Rasa Lapar
40 Mengambil Hak (1)
41 Mengambil Hak (2)
42 Anak dan Menantu Keluarga Mahendra
43 Belajar?
44 Rumah Anjani
45 Tak Rela
46 Kesal dan Cemburu
47 Tiket Nonton
48 Bertemu Gio
49 My Aru
50 Dilema Hati
51 Sugar Mommy?
52 Weekend Bareng
53 Setitik Titik Terang
54 Sidang Cerai Anjani
55 Melepas Rindu 1
56 Melepas Rindu 2
57 Jemput Suamimu!!
58 Nonton
59 Saling Melepas dan Melupakan?
60 Merasa bersalah
61 Bantuan El
62 I Love You too
63 Rencana Perjodohan Louis?
64 Asal Fobia
65 Teresa
66 Pembicaraan di Kala Senja
67 Menghindar
68 Kakak Kapan Menikah?
69 Aku Terima!
70 Quality Time
71 Congratulations!
72 Perbincangan Bella dan Brian
73 Selamat Bergabung!
74 Hari Pertama- El
75 Tenanglah
76 Rencana Bulan Madu?
77 Amnesia Disosiatif
78 Dylan
79 Harus Sabar dan Mengerti
80 Setengah Berbohong
81 Aku Pegang Janjimu!
82 Kecurigaan Leo
83 Getaran asing?
84 Cemburu karena Masa Lalu
85 Apa Itu Benar?
86 Bersabarlah!
87 Perbincangan Sesama Menantu
88 El dan Nizam
89 Seperti Pernah Kenal
90 Bali, We Coming!
91 Bali, We Coming 2
92 Aku Percaya Padamu
93 Aku Berjanji!
94 Memberi Aba-Aba
95 Perpisahan manis?
96 Disergap!
97 Golden Blood
98 Sesungguhnya
99 Bella Kabur, Lagi?!
100 Penyebabnya
101 Siapa Sebenarnya?
102 Harus Hati-Hati
103 Undangan Reuni
104 Aku Tidak Mungkin Melakukannya
105 Cerita Malam
106 Akan Aku Pertimbangkan
107 Gara-Gara Berita
108 Sudah Berdamai
109 Jadwal yang Padat
110 Reuni 1
111 Reuni 2
112 Sadar
113 Penjelasan Ken dan Bella 1
114 Penjelasan Ken dan Bella 2
115 Sudah Saatnya
116 Menjenguk Nesya
117 Kejujuran Nesya
118 Kau Ibu yang Baik
119 Rasa Bersalah Berkurang Sebahagian
120 Undangan Telah Datang
121 Sedikit Mencair
122 Terlambat!
123 Memberi Pengertian
124 Terkejut
125 Kencan Singkat
126 Dokter dari Jerman
127 Kado Pernikahan untuk Anggara
128 Calia
129 Pernikahan Anggara dan Azzura
130 Pernikahan Anggara dan Azzura 2
131 Hubungan Kita Sudah Berakhir
132 Gawat!
133 Cinta yang Gila!
134 Baikan
135 Teresa dan Louis part 1
136 Teresa dan Louis Part 2
137 Kembali ke Lapas?
138 Proyek telah Usai
139 Elvano
140 Rupanya
141 Proyek yang Dipilih
142 Terapi
143 Soal Pendidikan
144 Ada di Hati
145 Terapi 2
146 Merasa Heran
147 Kunjungan Anjani dan Arka
148 Belum Terlambat
149 Prewedding, Lagi?
150 She is Back
151 Tak Habis Pikir
152 Siapa Dalangnya?
153 Clear!
154 Menambah Besar Masalah
155 Tak Tergoyahkan
156 Finally
157 Sayonara
158 Selamat Jalan Clara, Cia
159 Kabar Bahagia yang Dipermasalahkan
160 Terdiam
161 Ada yang Salah
162 Kabar Louis dan Teresa
163 Obrolan dengan Keluarga Kalendra
164 Silvia Berhijab?!
165 Drama Pagi Lagi
166 Prediksi yang Benar?
167 Kembali Terguncang
168 Keheranan Silvia, Duka Twins A
169 Memulai Rencana
170 Siapa Ahli Warisnya?
171 Keputusan Azzura
172 Anugrah dan Musibah
173 Kegusaran Anggara
174 El, Anjani Comeback
175 Anjani, Will You Marry Me?
176 Yes, i will!
177 Masa Lalu dan Masa Depan
178 Sebentar Lagi Akan Bertemu
179 Jerman
180 Bella menjemput Teresa
181 Pernikahan Louis dan Teresa
182 Menuju Pertemuan
183 Pertemuan Ibu dan Anak
184 Calia Dijodohkan?
185 Calon Calia
186 Detik-Detik
187 Lamaran di Resepsi
188 Kabar Suka
189 Keraguan yang Tuntas
190 What This?
191 Ahli Waris
192 Hukuman (1)
193 Awal Mula
194 Meluruskan
195 Adik Silvia
196 Anggap Saja Tidak Terjadi
197 Tidak Akan Menariknya
198 Keluarga Yang Lengkap
199 Restu
200 Umi Hani dan Allen (1)
201 Umi Hani dan Allen (2)
202 Hukuman (2)
203 Calia dan Evan
204 Kau cantik, Lia
205 Penculikan ?
206 Ken dan Bella
207 Desya
208 Pulang
209 Rusia or Mongolia?
210 Rusia or Mongolia 2
211 Kediaman Desya
212 Who Is She?
213 Desya (2)
214 Tempat Mendarat
215 Ngidam?!
216 Negosiasi
217 Tak Bisa Berkata
218 Tidak Sah
219 Mundur
220 Pendekatan
221 Sarapan Bersama
222 Pulang
223 Diskusi
224 Harus Kuat!
225 Langkah
226 Yang Dimaksud
227 Tidak Sesuai Ekspetasi
228 Obrolan
229 Butuh Bukti
230 Malam Desya dan Evalia
231 Anjani Tahu
232 Buku Besar (1)
233 Datar
234 Tidak Menduga
235 Pengunduran dan Pengangkatan
236 Makan Siang Bersama Keluarga Volcov
237 The Kick
238 Andry
239 Mimpi adalah Sebuah Pertanda
240 Irene yang Berencana, Desya yang Terkena Bencana
241 Menggoda dan Berdiskusi
242 Ariel berencana, Perkara Tidur Desya dan Lucia
243 "Itu Pasti"
244 El Ke Jerman
245 Keputusan
246 Penawaran dan Tantangan
247 Taruhan dan Kemenangan
248 Balasan Bella Untuk Desya
249 Desya Mulai Belajar Agama?
250 Hubungan Yang Tidak Akan Putus
251 Perpisahan dan Sebuah Pesan
252 Pesan dan Kesepakatan
253 Evalia Hamil
254 She's Crazy!
255 Malam Tahun Baru
256 Plot Twins?
257 Membersihkan
258 Hubungan Batin
259 Memeluk Keyakinan
260 Akhirnya
261 Family
262 Perkenalan
263 Gagal
264 Hal Yang Dibicarakan
265 Kembali 1
266 Kembali 2
267 Mimpi Yang Menjadi Kenyataan
268 Kabar Bahagia
269 Hari Bahagia
270 Hari Bahagia 2
271 Bukan Berarti Berubah Menjadi Kelinci
272 Malam Kemenangan
273 Hari Kemenangan
274 Hari Resepsi
275 Dylan Nesya Sah, Bella Akan Melahirkan?
276 Baby Nayan dan Baby Nazira
277 Kebahagian Berlimpah
278 Bergiliran
279 Liburan Akhir Tahun 1
280 Liburan Tahun Baru 2
281 Ending
282 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 282 Episodes

1
Ingin Pulang
2
Harapan yang tak terwujud
3
Amarah Bella 1
4
Perhatian
5
Amarah Bella 2
6
Alasan
7
Suka atau Duka?
8
Pindah
9
Langkah Selanjutnya
10
Kekasih Nesya
11
Penyergapan
12
Mencari Kerja
13
Pertemuan Pertama
14
Sebuah Hutang
15
Yang Terlupakan
16
Interview
17
Interview 2
18
Anjani
19
Izin?
20
Membatalkan Niat
21
Sekali lagi
22
Pertimbangan
23
Meminta
24
Meminta (2)
25
Pertemuan (2)
26
Terbuka
27
Penolakan
28
Terpaksa Setuju
29
Pertemuan (3)
30
Pernikahan
31
Hati Yang Luka
32
Malam Pertama?
33
Balada Pagi
34
Ke Rumah Cia?
35
Rumah Cia
36
Ganti Hari?
37
Menjemput Bella
38
Kediaman Mahendra
39
Rindu Bagai Rasa Lapar
40
Mengambil Hak (1)
41
Mengambil Hak (2)
42
Anak dan Menantu Keluarga Mahendra
43
Belajar?
44
Rumah Anjani
45
Tak Rela
46
Kesal dan Cemburu
47
Tiket Nonton
48
Bertemu Gio
49
My Aru
50
Dilema Hati
51
Sugar Mommy?
52
Weekend Bareng
53
Setitik Titik Terang
54
Sidang Cerai Anjani
55
Melepas Rindu 1
56
Melepas Rindu 2
57
Jemput Suamimu!!
58
Nonton
59
Saling Melepas dan Melupakan?
60
Merasa bersalah
61
Bantuan El
62
I Love You too
63
Rencana Perjodohan Louis?
64
Asal Fobia
65
Teresa
66
Pembicaraan di Kala Senja
67
Menghindar
68
Kakak Kapan Menikah?
69
Aku Terima!
70
Quality Time
71
Congratulations!
72
Perbincangan Bella dan Brian
73
Selamat Bergabung!
74
Hari Pertama- El
75
Tenanglah
76
Rencana Bulan Madu?
77
Amnesia Disosiatif
78
Dylan
79
Harus Sabar dan Mengerti
80
Setengah Berbohong
81
Aku Pegang Janjimu!
82
Kecurigaan Leo
83
Getaran asing?
84
Cemburu karena Masa Lalu
85
Apa Itu Benar?
86
Bersabarlah!
87
Perbincangan Sesama Menantu
88
El dan Nizam
89
Seperti Pernah Kenal
90
Bali, We Coming!
91
Bali, We Coming 2
92
Aku Percaya Padamu
93
Aku Berjanji!
94
Memberi Aba-Aba
95
Perpisahan manis?
96
Disergap!
97
Golden Blood
98
Sesungguhnya
99
Bella Kabur, Lagi?!
100
Penyebabnya
101
Siapa Sebenarnya?
102
Harus Hati-Hati
103
Undangan Reuni
104
Aku Tidak Mungkin Melakukannya
105
Cerita Malam
106
Akan Aku Pertimbangkan
107
Gara-Gara Berita
108
Sudah Berdamai
109
Jadwal yang Padat
110
Reuni 1
111
Reuni 2
112
Sadar
113
Penjelasan Ken dan Bella 1
114
Penjelasan Ken dan Bella 2
115
Sudah Saatnya
116
Menjenguk Nesya
117
Kejujuran Nesya
118
Kau Ibu yang Baik
119
Rasa Bersalah Berkurang Sebahagian
120
Undangan Telah Datang
121
Sedikit Mencair
122
Terlambat!
123
Memberi Pengertian
124
Terkejut
125
Kencan Singkat
126
Dokter dari Jerman
127
Kado Pernikahan untuk Anggara
128
Calia
129
Pernikahan Anggara dan Azzura
130
Pernikahan Anggara dan Azzura 2
131
Hubungan Kita Sudah Berakhir
132
Gawat!
133
Cinta yang Gila!
134
Baikan
135
Teresa dan Louis part 1
136
Teresa dan Louis Part 2
137
Kembali ke Lapas?
138
Proyek telah Usai
139
Elvano
140
Rupanya
141
Proyek yang Dipilih
142
Terapi
143
Soal Pendidikan
144
Ada di Hati
145
Terapi 2
146
Merasa Heran
147
Kunjungan Anjani dan Arka
148
Belum Terlambat
149
Prewedding, Lagi?
150
She is Back
151
Tak Habis Pikir
152
Siapa Dalangnya?
153
Clear!
154
Menambah Besar Masalah
155
Tak Tergoyahkan
156
Finally
157
Sayonara
158
Selamat Jalan Clara, Cia
159
Kabar Bahagia yang Dipermasalahkan
160
Terdiam
161
Ada yang Salah
162
Kabar Louis dan Teresa
163
Obrolan dengan Keluarga Kalendra
164
Silvia Berhijab?!
165
Drama Pagi Lagi
166
Prediksi yang Benar?
167
Kembali Terguncang
168
Keheranan Silvia, Duka Twins A
169
Memulai Rencana
170
Siapa Ahli Warisnya?
171
Keputusan Azzura
172
Anugrah dan Musibah
173
Kegusaran Anggara
174
El, Anjani Comeback
175
Anjani, Will You Marry Me?
176
Yes, i will!
177
Masa Lalu dan Masa Depan
178
Sebentar Lagi Akan Bertemu
179
Jerman
180
Bella menjemput Teresa
181
Pernikahan Louis dan Teresa
182
Menuju Pertemuan
183
Pertemuan Ibu dan Anak
184
Calia Dijodohkan?
185
Calon Calia
186
Detik-Detik
187
Lamaran di Resepsi
188
Kabar Suka
189
Keraguan yang Tuntas
190
What This?
191
Ahli Waris
192
Hukuman (1)
193
Awal Mula
194
Meluruskan
195
Adik Silvia
196
Anggap Saja Tidak Terjadi
197
Tidak Akan Menariknya
198
Keluarga Yang Lengkap
199
Restu
200
Umi Hani dan Allen (1)
201
Umi Hani dan Allen (2)
202
Hukuman (2)
203
Calia dan Evan
204
Kau cantik, Lia
205
Penculikan ?
206
Ken dan Bella
207
Desya
208
Pulang
209
Rusia or Mongolia?
210
Rusia or Mongolia 2
211
Kediaman Desya
212
Who Is She?
213
Desya (2)
214
Tempat Mendarat
215
Ngidam?!
216
Negosiasi
217
Tak Bisa Berkata
218
Tidak Sah
219
Mundur
220
Pendekatan
221
Sarapan Bersama
222
Pulang
223
Diskusi
224
Harus Kuat!
225
Langkah
226
Yang Dimaksud
227
Tidak Sesuai Ekspetasi
228
Obrolan
229
Butuh Bukti
230
Malam Desya dan Evalia
231
Anjani Tahu
232
Buku Besar (1)
233
Datar
234
Tidak Menduga
235
Pengunduran dan Pengangkatan
236
Makan Siang Bersama Keluarga Volcov
237
The Kick
238
Andry
239
Mimpi adalah Sebuah Pertanda
240
Irene yang Berencana, Desya yang Terkena Bencana
241
Menggoda dan Berdiskusi
242
Ariel berencana, Perkara Tidur Desya dan Lucia
243
"Itu Pasti"
244
El Ke Jerman
245
Keputusan
246
Penawaran dan Tantangan
247
Taruhan dan Kemenangan
248
Balasan Bella Untuk Desya
249
Desya Mulai Belajar Agama?
250
Hubungan Yang Tidak Akan Putus
251
Perpisahan dan Sebuah Pesan
252
Pesan dan Kesepakatan
253
Evalia Hamil
254
She's Crazy!
255
Malam Tahun Baru
256
Plot Twins?
257
Membersihkan
258
Hubungan Batin
259
Memeluk Keyakinan
260
Akhirnya
261
Family
262
Perkenalan
263
Gagal
264
Hal Yang Dibicarakan
265
Kembali 1
266
Kembali 2
267
Mimpi Yang Menjadi Kenyataan
268
Kabar Bahagia
269
Hari Bahagia
270
Hari Bahagia 2
271
Bukan Berarti Berubah Menjadi Kelinci
272
Malam Kemenangan
273
Hari Kemenangan
274
Hari Resepsi
275
Dylan Nesya Sah, Bella Akan Melahirkan?
276
Baby Nayan dan Baby Nazira
277
Kebahagian Berlimpah
278
Bergiliran
279
Liburan Akhir Tahun 1
280
Liburan Tahun Baru 2
281
Ending
282
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!