My Beloved One (Elio & Luna)
Pagi itu, apartemen milik Elio dan Luna dihebohkan dengan teriakan sang Mama yang menggema sampai langit ketujuh. Bukan tanpa alasan, lagi - lagi ada saja ulah Luna yang membuat orang tuanya meradang sampai nyaris jantungan.
Jika minggu sebelumnya mereka mendapat laporan Luna kabur karena bermain band mengisi suara di sebuah cafe malam hari, hari ini Luna menyusup ke kamar Elio dan tidur berpelukan bagai sepasang suami istri.
Oh ya… sebelum lupa. Perkenalkan si gadis tomboi itu bernama Athanya Luna Gemilang. Nama yang cantik untuk seorang gadis tomboi dengan hobi futsal, bermain band dan juga tour dengan club skuternya.
Luna, yang berarti bulan dalam bahasa romawi, adalah anak kandung satu-satunya Renata dan Gilang. Umurnya baru 19 tahun saat ini. Semester tiga salah satu universitas di Jakarta .
Meskipun kelakuan bar-barnya membuat Sang Mama mengelus dada, tapi ada hal yang bisa mereka banggakan. Pertama adalah kecerdasan yang menurun dari sang Papa, Gilang. Kedua yaitu wajah cantik dan suara merdu dari Renata, dan terakhir entah kelebihan atau kekurangan namanya, Luna menderita obsessive compulsive disorder (OCD). Sejenis gangguan mental yang membuatnya gila bersih-bersih dan super rapi. Kotor atau berantakan sedikit saja pekiknya bisa membuat gendang telinga pecah.
Luna juga pandai bergaul. Terbukti saat persta ulang tahunnya ke tujuh belas, dua tahun yang lalu, Gilang dan Renata dibuat kewalahan karena pesta ulang tahun itu harus menghadirkan seribu tamu undangan. Saking banyaknya teman-teman Luna yang harus diundang, mereka harus menyewa ballroom hotel ternama di Ibu Kota.
Jika semua itu dikatakan kelebihan, Luna punya satu kekurangan lain. Gadis itu menderita Astrafobia, alias takut petir, kilat dan sejenisnya. Hujan lebat sedikit saja bisa membuat nafasnya sesak. Jadi menurut cerita sang mama, Luna kecil suka bermain bola di lapangan komplek rumahnya. Tiba-tiba hujan badai datang, dan ia melihat petir menyambar pohon kelapa yang tidak jauh dari sana. Sejak saat itu Luna tidak mentolerir petir dan kilatan cahaya dalam hidupnya.
Jika sudah berkenalan dengan Luna, mari berkenalan dengan Elio. Nama lengkapnya Elio Ukasyah Akandra. Statusnya adalah kakak Luna jika berada di keluarga Gilang, tapi sebenarnya ia adalah anak sahabat Renata, yaitu almarhum Riyana.
Nama Elio hingga saat ini tidak masuk dalam kartu keluarga Gilang dan Renata, tapi sudah dua belas tahun hidup bersama Renata. Begini kisahnya.
Empat belas tahun yang lalu, kedua orang tua Elio meninggal dunia tanpa ia tahu penyebabnya. Elio yang kala itu baru berusia dua belas tahun akhirnya pindah dari satu rumah ke rumah lain milik tante dan omnya, baik dari keluarga ayah atau pun bundanya. Elio seperti piala bergilir bagi mereka. Apa lagi alasannya jika bukan harta. Bisnis hotel milik Akandra sangat menggiurkan. Satu-satunya cara agar mereka dapat menguasainya adalah dengan memperebutkan hak asuh Elio.
Hampir 7x24 jam dalam seminggu Elio harus mendengar perdebatan orang dewasa. Kakek dan Neneknya baik dari bunda atau ayahnya hanya pasrah melihat kelakuan para tante dan omnya yang berebut harta. Teriakan, cekcok dan kekerasan fisik yang diperlihatkan orang dewasa terus saja ia saksikan selama dua tahun lamanya. Hingga tanpa ia sadari Elio yang sudah berusia empat belas tahun mengalami depresi. Ia takut dengan semua orang dewasa, hingga akhirnya menutup diri.
Disinilah sosok Renata hadir. Latar belakangnya sebagai psikiater anak tentu mudah baginya memahami tekanan yang dialami Elio. Miris sekali rasanya anak sekecil itu harus mengalami hal pedih dalam hidupnya. Apalagi Elio adalah putra Riyana. Sahabat satu kost-nya saat menempuh pendidikan dokter di UGM Jogjakarta dulu.
“Tenang saja, kami tidak akan mengangkat Elio sebagai anak. Elio bisa masuk dalam daftar keluarga nenek dan kakeknya. Kalian silakan mengelola hotel itu sampai Elio besar.”
“Kami hanya mau merawat Elio. Kami hanya ingin menyembuhkannya. Beri kami waktu enam bulan sampai satu tahun kedepan. Elio akan kembali kesini dalam kondisi sehat.”
Akhirnya Elio pun ikut dengan Renata. Kenapa bisa bersedia ikut dengan Renata? nanti akan diceritakan selanjutnya.
Satu tahun berlalu, Elio sudah bisa sembuh. Tapi tetap saja ia lebih banyak diam dan hanya ramah pada orang-orang tertentu yang membuatnya nyaman. Saat Renata ingin mengembalikan Elio pada keluarga aslinya, untuk pertama kalinya Elio meraung, ia tidak mau pulang. Elio hanya mau tinggal dengan Renata. Akhirnya setelah memberikan pemahaman pada keluarga besar Elio, Elio bisa tinggal dengan Renata dan Gilang sampai saat ini. Tentu saja tanpa merubah statusnya di catatan sipil.
Elio, dalam bahasa spanyol berarti matahari.
Tapi Luna bilang, kakaknya seperti gundukan batu es bernafas. Terlalu dingin, perlu dididihkan baru bisa cair. Siapa kompornya? Pasti Luna. Hanya dengan Luna ia bisa tertawa terbahak-bahak. Entah urusan remot televisi, entah urusan tangan jahil mengacaukan dapur membuat jiwa OCD Luna memberontak dan banyak urusan receh lainnya. Pokonya mereka akan kompak jika urusan perut dan bersih-bersih.
Bicara kelebihan, cukup banyak yang bisa dibanggakan dari Elio, pintar sudah pasti, tampan jangan ditanya, bentuk tubuh nya cukup atletis terlebih Elio adalah atlet taekwondo sabuk hitam. Ada lagi, yang membuat kaum hawa meleleh, pria itu ahli memasak. Jika membuat fettuccine dan spaghetti saja ia akan melakukan plating dengan memutar pasta dengan garpu agar telihat cantik. Masyaallah. Kurang apa coba?
Di antara semua kelebihan itu, hanya Luna dan keluaragnya yang tahu Elio mempunyai kekurangan, pria itu cukup jorok alias malas bersih-bersih. Jika kamarnya bersih sudah pasti mahakarya tangan Luna yang gatal melihat kamar yang seperti kandang kuda. Selain itu, Elio tidak pintar begaul. Semua temannya adalah pria, jika ada wanita pun paling satu-satu dan belum tentu ia ingat namanya.
Ya begitulah, bagai bulan dan matahari Elio dan Luna seperti siang dan malam. Jika matahari identik dengan kehangatan, maka Elio yang ini adalah gundukan batu es yang dingin. Jika bulan identik dengan kesunyian, maka Luna adalah kebisingan yang memusingkan.
Lalu bagaimana Luna dan Elio bisa hidup berdampingan? Entah bagaimana, mungkin mereka saling membutuhkan. Lalu hidup seperti keluarga sunguhan. Adik dan Kakak maksudnya. Saling melengkapi. Luna lapar, elio masak. Elio malas bersih-bersih, Luna bertransformasi menjadi cleaning service di kamarnya. Simbiosis mutualisme tepatnya.
Mereka tumbuh bersama hingga saat ini Elio sudah berusia 26 tahun. Meskipun sempat terpisah enam tahun, karena Elio dibawa Gilang kuliah S1 dan S2nya di Aussie. Tapi hampir setiap bulan mereka bisa bertemu. Entah Elio pulang ke Indonesia, atau Luna yang mengunjungi Sang Papa di sana.
Selanjutnya mari berkenalan dengan Renata dan Gilang. Renata dan Gilang bukan keluarga kaya raya. Biasa-biasa saja sebenarnya. Renata adalah dokter psikiater praktik ditiga rumah sakit di Jakarta, dan sang suami, Gilang adalah seorang diplomat yang di tugaskan di Australia dari beberapa tahun silam. Sejak awal menikah, mereka menjalani hubungan jarak jauh dan bertemu sebulan sekali atau bisa lebih jika sangat rindu.
Tapi akhir akhir ini, tepatnya setelah Elio lulus S2 dua tahun yang lalu, Renata merasa lelah dengan pernikahan jarak jauh. Jika boleh jujur karena ia sudah pusing mengurus Luna sendirian. Anak gadisnya akhir-akhir ini sangat menguji kesabaran. Luna berubah jadi sangat bandel setelah Elio dibawa Gilang ke Aussie. Entah apa sebabnya. yang pasti dia punya banyak teman-teman yang belum tentu semuanya memiliki pengaruh yang baik untuknya.
Alhasil Renata berencana pindah ke Aussie dan memboyong Luna kesana. Tapi anaknya itu memang berkepala batu alias keras kepala. Luna tidak mau. Alasannya cukup mengelus dada. Coba dengar ini.
“Luna nggak mau Mam. Luna nggak mau pisah sama temen-temen Luna. Kalau Mama, Papa dan Kak El disana, ya udah Luna sendiri di Indonesia.” Menyebalkan bukan?
Tapi Elio memang malaikat untuk Luna. Disaat suasana tegang seperti ini. Si gundukan batu es itubersuara.
“Udah Ma.. Biar El yang jaga Luna disini. Lagi pula El sekarang harus fokus mengurus hotel dan bisnis restoran disni.”
Ya… Semenjak Elio lulus S2, entah keberanian dari mana ia langsung mengambil alih jabatan tertinggi di hotel milik almarhum ayahnya. Melawan keserakahan om dan tantenya satu per satu. Selain itu, karena hobinya memasak, dia membuka resto kecil-kecilan di dekat kampus Luna.
“Kamu yakin nggak mau lanjut S3, El?” Tanya Gilang
“S2 sudah cukup Pa. Sekarang tinggal aktualisasi ilmu saja.” Ucapnya tenang.
Luna begitu girang mendengarkan penawaran Elio. Seketika ia membayangkan sang kakak berubah wujud menjadi ironman lengkap dengan topengnya. Iya begitulah Elio akan selalu menjadi malaikat pelindung untuk Luna.
Cup…!
Satu kecupan mendarat di pipi kanan Elio. Siapa lagi tersangkanya jika bukan adik laknat yang cantik nan juga juga bar-bar itu.
“Kakak baik deh sama aku. I Love you.”
“Lunaaaaa…!” Pekik Renata. Jangan tanya Luna dimana sekarang. Dia sudah kabur masuk ke dalam kamar sebelum Renata kembali menjewer telinganya.
Akhirnya sejak keputusan itu di ambil, Luna dan Elio pindah ke apartemen dengan dua kamar. Rumah sebelumnya mereka jual, karena untuk apa punya rumah besar jika hanya ditempati Elio dan Luna saja. Sedangkan Renata pindah ke Aussie ikut Gilang sang suami.
Baru tujuh hari Renata di Aussie tapi ia sudah merengek minta pulang pada Gilang. Semua tidak seindah dalam bayangannya. Tidak ada suara bising Luna membuat dunianya hampa. Ya layaknya ibu pada umumnya, Renata benar-benar rindu pada cicitan marmut kecilnya. Apa boleh buat, akhirnya Gilang menuruti kemauan istrinya. Mereka berencana pulang besok pagi.
Dan ini lah yang terjadi pagi itu. Baru saja Renata masuk ke dalam unit apartemen yang sudah ia hafal password-nya, tiba-tiba Renata langsung dibuat shock saat melihat pemandangan Luna dan Elio tidur sangat nyenyak sambil berpelukan. Astagfirullah….
Ibu mana tidak shock melihat pemandangan itu. Jika boleh membunuh mungkin ia sudah membunuh salah satu atau bahkan keduanya. Ah tapi tidak, Renata terlalu sayang pada kedua anak itu. Sebagai gantinya ia berteriak sekencang-kencangnya. Menumpahkan kekesalannya sampai menangis tersedu-sedu. Entah siapa yang salah sekarang.
“Ya Allah…. Ya Robbi… Dosa apa aku sampai kedua anakku berbuat zinaaaah seperti ini…”
Pekik Renata melengking hingga langit ketujuh. Gilang yang baru saja menyeret koper mereka masuk ke dalam unit apartement, langsung berlari ke kamar Elio. Tangannya sudah mengepal ingin marah. Tapi tunggu, jangan buru-buru…
“Ada apa sih Ma? Masih pagi sudah teriak-teriak.” Luna menggeliat keluar dari selimut. Baju mereka utuh. Iya mereka hanya saling berpelukan saja.
Jika Luna bisa bersikap santai, maka tidak dengan Elio. Dia merasa bersalah. Bahkan saking bersalahnya, pria itu sampai berlutut di kaki Renata dan Gilang.
“Mama Papa… Maafin El. Semalam hujan lebat dan petir-petir. Luna takut tidur sendiri. bla… bla..” Sampai disini Renata dan Gilang sudah paham dan tidak ingin menyalahkan kedua anaknya lagi. Luna memang seperti itu. Kalau dulu saat Renata ada di Indonesia, pasti Luna langsung memeluk Renata, tapi sekarang siapa lagi kalau bukan Elio. Tapi, lagi-lagi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus seperti ini.
“Luna…” Panggil Renata. dengan suara tegas.
“Ya Mam…” Jawabnya santai sambil asik menonton televisi besiaran kartun kuning berbentuk sponge itu. Bahkan dia masih sempat-sempatnya cekikikan.
“Sekarang pilih. Ikut Mama dan Papa ke Aussie atau Menikah dengan El.”
“WHAAAT…?”
...😂-[Bersambung]-😂...
Selamat datang di karya baruku ya.
Semoga bisa dapat kekuatan novel ini sampai selesai. Yeah jangan lupa selipkan like dan commentnya votenya. Semoga novel ini bisa member warna baru di NT/MT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Wida Rubianti
baru mampir
karna baru tau
tau ny dari komen novel mom shera
2022-06-13
0
Nyla D'violet
episode awal ud asik bgt.... mudah2an sampai selesai gak membosankan ya
2022-01-09
0
MaiRa Rai Matsui 💖
😍😍 knp aku baru menemukan cerita sekeren dan sebagus ini.... awalnya sdh bikin aku jatuh cinta....
gaya penulisan dan penyampaian cerita ini baguuusss bangeeett yakin deh kak author jam terbang nya sdh tinggi di dunia pernovelan 😍😍😍
2021-11-13
2