Gevano menunggu Thania di depan kelas gadis itu. Tubuhnya ia sandarkan di sebelah dinding sebelah pintu. Tangannya memegang coklat berukuran sedang.
Dia berniat memberikan coklat ini pada Thania. Gevano tau bahwa gadisnya itu pasti tengah merajuk padanya. Meski baru kenal beberapa hari, tapi Gevano sudah lebih dari cukup untuk mengetahui kepribadian Thania.
Kelas sudah mulai bubar, guru pengajar juga sudah keluar. Tinggal menunggu gadisnya saja. Beberapa saat kemudian Thania keluar dengan Gita di sampingnya.
Langkah gadis itu terlihat lesu dan tidak bersemangat. Saat sampai di depannya, Thania tersentak kecil.
"Nga- ngapain di sini?" tanya Thania.
"Nungguin kamu," balas Gevano menghampiri Thania yang masih berdiri di depan pintu. Ia menarik tangan gadis itu agar tidak menghalangi jalan.
"Nunggu aku?"
"Iya. Kan tadi aku udah bilang kalo mau jemput kamu ke kelas," balas Gevano.
"Kenapa nggak pulang duluan aja? Biar gak repot nungguin aku," ucap Thania.
"Kamu berangkatnya sama aku. Jadi pulangnya juga harus sama aku."
Kepala Thania mengangguk-angguk paham. Ia berjalan duluan, tapi baru beberapa langkah lengannya langsung ditarik oleh Gevano.
"Mau ke mana kamu?" tanya Gevano dingin.
Kening Thania berkerut, "pulang lah. Ya kali kita nginep di sini," balasnya dengan wajah polos.
Gevano menghela nafasnya. Lalu menggenggam tangan mungil gadisnya. ''Jangan asal tinggal aja. Aku tadi udah nunggu kamu lama, terus kamu mau main ninggalin aku aja, gitu?''
Thania memutar bola matanya jengah, dia kira kenapa. ''Ya udah maaf,'' ucap Thania.
"Hmm."
Gevano menarik tangan Thania. ''Oh ya, aku punya coklat buat kamu. Mau nggak?'' tanya Gevano menoleh ke arah Thania.
Thania menoleh antusias. "Mau! Mau! Mana?'' ujar Thania menengadah kan tangannya ke depan wajah Gevano.
"Ada syaratnya," ucap Gevano.
"Kalo nggak bilang! Nggak usah pake syarat-syarat segala!" sinis Thania.
Gevano tertawa, "bercanda. Nih." Gevano menyerahkan sebatang coklat ke Thania yang disambut dengan senang hati oleh gadis itu.
"Suka?" tanya Gevano menepuk kepala Thania.
"Suka!" senang Thania berhenti karena mereka sudah sampai di parkiran.
"Tapi lebih suka lagi kalau kamu beliin aku makanan kesukaan aku," tambah Thania menyengir.
"Seblak maksut kamu?"
"Iya!" angguk Thania antusias.
"Seblak itu nggak baik buat perut, Keyla. Jangan keseringan makan kayak gitu, nanti perut kamu sakit terus," nasihat Gevano.
"Iya, aku tau. Tapi kan aku suka seblak, gimana dong?''
''Ya kamu harus berhenti makan seblak lah.''
''Ih! Mana bisa begitu!'' kesal Thania.
''Bisalah. Udah jangan debat terus, ayo pulang," lerai Gevano memasangkan helm ke kepala Thania.
Setelah itu dia naik ke atas motornya. Thania ikut naik dengan bantuan pundak Gevano sebagai pegangan.
"Udah?" tanya Gevano.
"Udah."
"Ya udah turun," ujar Gevano.
"Gevan!" teriak Thania kesal.
"Hahahah. Maaf, maaf."
"Cepetan jalan!"
"Siap laksanakan, Tuan Putri!"
"Dasar gila!" Thania memukul pundak Gevano, tidak keras tapi lumayan sakit bagi Gevano. Tenaga cewek bar-bar seperti Thania ini memang beda.
"Aku gila karena kamu," goda Gevano.
"Aku turun nih!" ancam Thania.
"Iya-iya ini aku jalan. Pegangan biar nggak jatuh."
"Hmmm." Thania memegang pundak Gevano.
Gevano melajukan motornya keluar dari halaman parkiran sekolahan. Dia melaju dengan sedikit kencang agar Thania memeluk pinggangnya, tapi bukannya memeluknya. Thania malah mencengkram pundaknya kelewat erat.
"PELAN-PELAN DONG BAWA MOTORNYA! ENTAR KALO AKU JATUH GIMANA?!!" teriak Thania keras agar Gevano mendengarnya.
"EMANG KENAPA?? KAMU TAKUT YA??" balas Gevano ikut berteriak.
Tapi bukannya mendengar teriakan Gevano, Thania malah berkata, "HAH??!"
Gevano mendengus, "LUPAKAN! PELUK PINGGANGKU AGAR KAMU NGGAK JATUH!"
"HAH?? PINGGANG KAMU ENCOK?!!"
"BUKAN!!!" Gevano berteriak jengkel. Dia langsung menarik kedua tangan Thania agar melingkar di pinggangnya. Dia sangat kesal karena gadis ini.
Semua orang yang ada di jalan memandang kedua manusia itu aneh. Mereka berteriak seakan-akan di sini tidak ada orang selain mereka. Biarlah mereka bertingkah sesuka hati. Anggap saja di jalan raya ini tak ada orang selain diri mereka sendiri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Chintya NCTZEN
serasa dunia milik berdua 🤣😭
2022-04-07
2
ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩
inget lagi sma bonceng si dia pulang sekolah😚
2022-03-22
0
Ell∆°~°
capek... lawak mulu
2022-03-14
1