Thania dan Gita berjalan menuju ke kamar mandi sekolah, mereka ingin membasuh wajah agar tidak mengantuk lagi.
Setelah selesai Thania membenarkan rok dan seragamnya yang sedikit kusut. Lalu membenarkan tatanan rambut panjangnya.
"Git," panggil Thania pada Gita yang mencuci tangannya.
"Apa?" jawab Gita tanpa menoleh.
"Lo punya sisir nggak? Rambut gue sedikit berantakan." Thania berucap dengan jari jemari yang menyisir rambutnya.
"Lo ini ada-ada aja deh, Than. Gue ke sini kan untuk belajar. Bukan dandan! Ya gue cuma bawa buku sama alat tulis doang, ya kali gue bawa sisir juga? Emang buat apa bawa sisir ke sekolah?" sahut Gita panjang lebar.
Thania mendengus, "tinggal jawab nggak bawa aja susah bener, pakek segala ngomong belibet gitu," dengusnya.
Gita menyengir lugu.
"Ya udah yuk keluar," ujar Thania setelah melihat rambutnya sudah lumayan rapi. Walau pun tidak serapi tadi pagi.
Gita mengangguk dan berjalan mendahului Thania. Dia membuka pintu dan berjingkrak terkejut melihat tiga pemuda tampan yang berdiri di sisi pintu.
"Astagfirullah!!" Gita mengelus dadanya.
Thania yang ada di belakang Gita terkekeh geli melihat raut terkejut gadis itu. Kemudian matanya beralih pada ketiga pemuda tampan tersebut.
"Kalian ngapain di toilet cewek?" tanya Thania pada ketiganya. Vino, Rafael dan juga Gevano.
"Mau---" ucapan Vino terpotong oleh pekikan Thania.
"Ohh! Kalian mau ngintip ya?!!" pekik Thania mendelik. Telunjuknya menunjuk ke wajah ketiga pemuda tampan itu.
"Enak aja! Bukan!" elak Vino ikut mendelik.
Mana ada cowok tampan kayak mereka tukang ngintip? Ck, tidak mungkin. Mereka ini tidak perlu susah payah untuk mengintip, kalau mereka ingin pasti dengan sekali kedipan gadis-gadis cantik akan rela melepas baju dihadapan mereka.
"Terus, ngapain ada di toilet cewek?" celetuk Gita.
"Kita ngikuti lu, terus nunggu di depan pintu toilet sampai lo keluar," sahut Rafael yang mendapat tatapan tajam dari Vino dan Gevano.
"Ngikuti gue?! Wah, bener-bener ya kalian! Gue laporin ke guru nih kalo kalian ngikuti kita terus ngintip kita di toilet?!" ancam Thania.
Gevano memandang datar Thania yang mengancamnya. Tubuhnya bersandar pada dinding toilet, tangannya ia lipat di depan dada.
"Kamu mau fitnah kita?" kata Gevano dengan alis terangkat sebelah.
"Fitnah? Enggak! Gue nggak fitnah ya!" sinis Thania.
Gevano menarik tangan Thania untuk mendekat padanya.
"Udah mulai berani sama aku, hm?" bisiknya rendah.
"Lepas!!"
"Kamu udah buat enam kesalahan loh hari ini. Pertama, kamu bohong sama aku. Kedua, kamu ngomong kotor di depan aku. Ketiga, kamu bolos. Keempat, kamu ngomong lo-gue, bukan aku-kamu. Kelima, kamu mengancamku. Lalu sekarang, kamu memfitnahku?" ucap Gevano menyebutkan satu persatu kesalahan Thania.
"Apa kamu ingin aku hukum?" tambah Gevano menyeringai.
Vino, Rafael dan Gita menganga mendengar ucapan panjang Gevano. Baru kali ini pemuda itu berkata dengan kalimat panjang seperti itu. Bahkan Thania ikut menganga. Bukan karena kalimat panjang Gevano, tapi karena kesalahan yang disebutkan oleh pemuda itu.
Pemuda di depannya ini memang benar-benar ya! Bagaimana mungkin pemuda itu menyebutkan kesalahannya? Oh, apakah itu patut disebut sebuah kesalahan?!
"Lo---"
"Nggak mau minta maaf?" potong Gevano.
Thania mendelik sinis, minta maaf?! Apa salahnya?!
"Minta maaf untuk apa?! Gue nggak buat kesalahan apapun!" ketus Thania.
Gevano menatap dingin Thania. "Kamu bener-bener mau ku hukum ya? Oke. Mau hukuman apa kamu?"
Thania menggeleng kencang. "Nggak!"
"Ya udah minta maaf. Aku kasih kamu pilihan, minta maaf atau aku hukum kamu."
Thania menghela nafas kasar, lalu dengan setengah terpaksa dia meminta maaf pada Gevano.
"Maaf," katanya singkat.
"Yang iklas, Sayang," ucap Gevano.
"Itu udah iklas!" kesal Thania.
"Ulangi lagi dong. Bilang gini, aku minta maaf, aku nggak akan mengulangi kesalahanku lagi. Gitu. Oh, jangan lupa senyumnya," titah Gevano menyeringai jahil.
Thania menghembuskan nafasnya berat. Lalu ia tersenyum lebar, terlihat sekali bahwa ia memaksakan senyumnya.
"Aku minta maaf, aku nggak akan mengulangi kesalahanku lagi."
"Good girl," puji Gevano mengusak rambut Thania.
Thania mendatarkan wajahnya, dan menepis pelan tangan Gevano. "Rambutku jadi kusut lagi, kan!" kesalnya.
Thania mencebik pelan, sementara Gevano terkekeh.
"Kenapa tertawa?! Aku ini kesal tau! Rambutku panjang, akan sangat susah kalau aku menyisirnya dengan tangan!"
"Apa kamu ingin menggunakan sisir?" tanya Gevano sembari menyelipkan beberapa helai rambut Thania.
"Kamu punya?" ucap Thania bertanya balik.
"Tentu," jawab Gevano mengambil sisir di saku dan menberikannya pada Thania. "Ini."
Thania mengambil sisir itu. Dan hendak menyisir rambutnya, tapi dihentikan oleh Gevano.
"Biar aku saja, sini." Gevano mengambil sisir itu kembali dan menyuruh Thania balik badan, Thania menurut, dia membalikan badannya.
Gevano mulai menyisir rambut coklat panjang itu dengan penuh kehati-hatian. Setelah selesai dia membalikan badan Thania dan tersenyum puas.
"Nah, kalo gini kan makin cantik," pujur Gevano mencubit pipi kiri Thania.
Thania merona malu mendengar ucapan Gevano. Apalagi perlakuan pemuda itu begitu manis padanya. Gadis mana yang tidak akan luluh diperlakukan seperti itu oleh pemuda tampan seperti Gevano?
"Ekhem... Ini masih di toilet btw, nanti dulu kalo mau mesra-mesraan," celetuk Vino tiba-tiba sembari mengipasi wajahnya.
"Apalah dayaku yang men-jomblo..." sahut Rafael dramatis.
"Jomblo ndasmu! Terus yang 99 cewek itu apa?! Setan?" kesal Vino.
"Bukan siapa-siapa," jawab Rafael.
"Anjing lu ya, El? Dasar buaya darat!"
"Bodoamat!"
Gevano menatap dingin sahabatnya. "Ganggu aja lo berdua," katanya datar.
Kemudian dia menarik tangan Thania untuk pergi dari sana. Gita juga ikut menyusul, ogah banget dia deket sama dua pemuda stres tadi.
"Kebiasaan ya lu main tinggal-tinggal aja!!" teriak Rafael berlari menyusul Gevano, Thania dan Gita.
Vino ikut menyusul kedua sahabatnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
T o R a 21
agak gimana ya..abis djambakin ko pasrah aja ya🤦
2024-08-29
0
lalisa
maklum kita jomblo ya vin
2022-05-11
0
✧tukang gosting✧
mantep Rafael banyak bet ceweknyaaa
2022-03-24
0