Bab Duabelas

Thania berjalan cepat keluar kelas. Gita ikut keluar menyusul Thania sembari berlari. Karena Thania juga berlari.

"Than! Woi tungguin gua!" teriak Gita.

"Cepetan!" balas Thania tanpa menghentikan langkah larinya.

Gita membuang nafas kasar, lalu menambah laju larinya. Nafasnya terengah-engah begitu mereka sampai di kantin.

"Hah hah, lo kenapa hah lari segala si?!" kesal Gita sembari mengatur nafasnya.

Thania ikut mengatur nafasnya yang sedikit sesak akibat berlarian tadi.

"Kalo gua nggak cepet-cepet ke sini, entar keburu si Gevan dateng! Gua ogah sama tu cowok," balas Thania setelah nafasnya kembali normal.

Gita duduk menghadap Thania, "huh? Otak lo miring ya? Cewek di sini malah pengen dijemput ke kelas sama si Gevan, tapi nggak pernah keturutan. Lah elu yang nggak ada usaha apa-apa malah dengan gampangnya mau dijemput sama si Gevan, tapi elunya nggak mau? Otak masih waras?"

"Ck, itu kan mereka bukan gua," decak Thania.

"Udah lah cepetan pesenin gua makanan gih. Laper nih gua," suruh Thania memegang perutnya.

"Bentar elah, gua masih capek nih."

"Cepetan, Git! Gua laper..." rengek Thania.

"Ya udah iya bentar." Gita berdiri dari duduknya lalu bertanya pada Thania. "Lo mau pesen apa?"

"Seblak sama Jus Jeruk. Seblaknya yang pedes ya?"

"Sip!"

Gita berlalu dari sana untuk memesankan makanan Thania dan dirinya. Tidak butuh waktu lama Gita sudah kembali dengan membawa nampan berisi makanan mereka.

"Kok cepet?" kata Thania sambil mengambil nampan itu dari tangan Gita.

"Gua nerobos antrian. Bodo amat kalo mereka marah-marah. Gua udah laper banget," jawab Gita langsung memakan Baksonya.

Thania geleng-geleng mendengar ucapan Gita. Lalu ia menatap Mie seblaknya dengan tatapan berbinar.

Thania mulai mengambil sendok untuk menyeruput kuah pedasnya.

"Wih... Ni seblak mantul banget!" pekik Thania kembali menyeruput kuahnya.

Gita mendongak menatap Thania jengah, "ya iyalah enak. Ini kan sekolah elit, ya kali makanannya kagak enak."

Thania menyengir mendengar ucapan Gita yang terdengar jengah.

"Than," panggil Gita.

Thania hanya membalas dengan deheman. Dia fokus pada seblaknya.

"Lo lagi ngehindar dari Gevan kan?" tanya Gita.

Lagi-lagi Thania membalas dengan deheman.

"Emangnya lo nggak mikir apa, kalo usaha lo itu sia-sia."

Thania mengangkat wajahnya menatap bingung Gita. "Maksut lo?"

Gita berdecak sebal, "udah lah abaikan aja. Cepetan makan gih, keburu nyesel entar lo," kata Gita sambil memasukkan sesuap bakso ke dalam mulutnya dengan kesal.

Thania hanya mengedikan bahu acuh. Tidak terlalu mengerti maksud Gita, tapi tidak ada niatan untuk bertanya. Ia kembali makan dengan tenang.

Namun, ketenangannya tidak berlangsung lama ketika tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya dan menarik mangkuk seblak miliknya. Ingin memaki tapi terhenti ketika melihat tatapan dingin orang itu.

Meneguk ludah susah payah, "Ge- Gevan?" ucap Thania gugup.

Gevano menatap datar Thania. "Kenapa nggak nungguin? Tadi pagi aku udah bilang, tunggu di kelas! Jangan ke kantin tanpa aku. Lalu kenapa kamu nggak nurutin ucapan aku?" kata Gevano dengan menekan beberapa kata.

Mata Thania bergerak liar. Sial. Dia ingat kata Gita tadi, dan ia baru paham sekarang. Benar kata Gita, kalau usahanya akan sia-sia. Gevano bisa menyusulnya, tentu saja. Kantin adalah tempat yang pertama kali dikunjungi oleh para murid saat jam istirahat.

Kenapa Thania bisa sebego ini si! Harusnya dia tidak pergi ke kantin untuk menghindari Gevano!

"I- itu a- aku..." Thania mencoba mencari alasan yang pas untuk Gevano. Tapi tidak ada, otaknya kosong melompong di saat panik seperti ini.

Lalu matanya melirik ke arah seblaknya. "A- aku laper! Te- terus perut aku tadi sakit banget..." Thania memegang perutnya sendiri, lalu memasang ekspresi seolah sedang merasakan sakit.

Gevano mengangkat sebelah alisnya. Thania yang melihat itu segera melanjutkan ucapannya.

"Jadi aku ke sini buat beli makanan. Maunya nunggu kamu, tapi perutku keburu sakit... Iya kan, Git?" Thania melirik Gita dengan mata yang melotot agar mengiyakan ucapan dusta-nya ini.

Gita yang sedari tadi diam tersentak. Melihat mata Thania yang melotot mau tidak mau ia mengangguk dengan kaku.

Thania kembali melirik Gevano yang diam dengan tampang datar.

"Kalo perutnya sakit, harusnya makan makanan yang sehat. Bukan malah makan seblak pedas kayak gini. Jadi..." Gevano berdiri, mengambil mangkuk itu, lalu membuang seblak Thania ke tempat sampah terdekat.

Thania melototkan matanya melihat seblak yang masih tersisa banyak dibuang begitu saja oleh Gevano.

Dengan senyum manisnya Gevano kembali duduk di dekat Thania.

"Kok-- kok dibuang?" tanya Thania lemas.

Gevano menoleh dengan wajah tak berdosa. "Emang kenapa? Perut kamu kan sakit, jadi aku buang aja seblaknya. Nanti kalo kamu masih nekat makan makanan pedas, perut kamu makin sakit," jelas Gevano dengan senyum puas.

"Kamu nggak marah kan, Sayang?"

Thania ingin marah, tapi tidak bisa. Ia hanya menghela nafasnya kasar dan mengangguk pelan. Membuat senyum Gevano mengembang sempurna.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Makanya jgn suka asal mencari alesan 😜😜😂

2023-09-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

#Gesrek

2023-09-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Astaga Gita, Kenapa aku baca novel mu ini thor kesel2 ngakak gitu, gemas aku dgn kelakuan Vano juga Gita,Vano yg posesif gak ada obat, Gita yg gresek..😂😂😂😜😜

2023-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Duabelas
13 Bab Tigabelas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Tujuh
49 Bab Empat Puluh Delapan
50 Bab Empat Puluh Sembilan
51 Bab Lima Puluh
52 Bab Lima Puluh Satu
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Bab Enam Puluh Tujuh
69 Bab Enam Puluh Delapan
70 Bab Enam Puluh Sembilan
71 Bab Tujuh Puluh
72 Bab Tujuh Puluh Satu
73 Bab Tujuh Puluh Dua
74 Bab Tujuh Puluh Tiga
75 Bab Tujuh Puluh Empat
76 Bab Tujuh Puluh Lima
77 Bab Tujuh Puluh Enam
78 Bab Tujuh Puluh Tujuh
79 Bab Tujuh Puluh Delapan (Ending)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Duabelas
13
Bab Tigabelas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Tujuh
49
Bab Empat Puluh Delapan
50
Bab Empat Puluh Sembilan
51
Bab Lima Puluh
52
Bab Lima Puluh Satu
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Bab Enam Puluh Tujuh
69
Bab Enam Puluh Delapan
70
Bab Enam Puluh Sembilan
71
Bab Tujuh Puluh
72
Bab Tujuh Puluh Satu
73
Bab Tujuh Puluh Dua
74
Bab Tujuh Puluh Tiga
75
Bab Tujuh Puluh Empat
76
Bab Tujuh Puluh Lima
77
Bab Tujuh Puluh Enam
78
Bab Tujuh Puluh Tujuh
79
Bab Tujuh Puluh Delapan (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!