"Dek, di depan ada temen lo tuh," kata Nathaniel Kerlando Adhitama, kakak kandung Thania.
Thania menoleh ke arah sang kakak. "Siapa, Bang?" tanya Thania dengan dahi mengeryit.
"Cowok. Pacar lu ya?" Nathan menatap selidik sang Adik.
"Hah, pacar? Mana mungkin, Bang! Gua kan belum punya pa---" Mata Thania membulat ketika mengingat Gevano. Segera ia berlari keluar dari kamarnya tanpa menyelesaikan ucapannya.
Nathan yang melihat adiknya keluar kamar buru-buru pun ikut menyusul.
Thania membuka pintu dan melihat Gevano yang duduk anteng di atas motornya. Dia berjalan cepat menuju pemuda itu.
"Lo-- kamu ngapain ke sini?" tanya Thania yang hampir salah berucap. Untung saja Gevano tidak marah.
Gevano menoleh dan tersenyum lebar pada Thania. "Jemput kamu lah, apa lagi?" balas Gevano.
"Ngapain jemput aku? Aku bisa berangkat sendiri."
"Kita kan pacaran, mana mungkin aku ngebiarin pacar aku berangkat sendiri?"
"Tapi---"
"Jadi bener kalo pemuda ini pacar kamu?"
Suara Nathan mengejutkan Thania. Dia berbalik badan melihat tatapan dingin sang Kakak.
"Bang itu---"
"Lo pacarnya, Nia?" tanya Nathan menatap tajam Gevano.
Gevano yang melihat tatapan itu mengeryit, tapi masih membalas ucapan itu dengan anggukan kepala.
"Lo siapa?" Gevano bertanya dengan nada dingin.
"Gua abangnya Thania," balas Nathan tak kalah dingin.
Thania yang merasa atmosfer di sekitar menjadi dingin pun berdehem. Dia ada di tengah dua cowok yang sedang perang dingin.
Gevano menatap Thania, dia menarik pinggang gadis itu.
"Oh."
Hanya itu balasan dari Gevano, dia menyuruh Thania untuk naik. Tapi saat akan naik, Nathan menghentikannya.
"Mau lo bawa ke mana adek gua?!" sentak Nathan.
"Nongkrong!" balas Gevano tajam.
Dia menyentak tangan Nathan dari lengannya. Lalu menaiki motornya. Tapi Nathan tidak membiarkan Gevano pergi membawa adiknya begitu saja. Dia tidak percaya dengan laki-laki manapun! Dia hanya tidak ingin Thania kenapa-kenapa.
Thania adalah adik satu-satunya. Thania adalah keluarga yang masih ia punya. Jika terjadi sesuatu dengan Thania dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Makanya jangan heran jika ia over protective pada Thania.
"Enak aja!! Nggak, nggak! Gua nggak ngizinin lo bawa pergi adek gua! Apalagi buat nongkrong nggak jelas kayak gitu!" ucap Nathan mendelik tajam.
Gevano memutar bola matanya jengah. "Gua cuma becanda. Mana mungkin gua bawa Thania ke tempat tongkrongan yang isinya hampir laki semua?" jengah Gevano.
"Terus tadi itu apa?!"
"Ck, gua bilang itu cuma becanda! Gua mau sekolah sama Thania. Kita ini satu sekolah, dan Thania itu pacar gua. Lalu apa salahnya kalo gua berangkat bareng pacar sendiri?"
"Thania masih murid baru di sana, dan dia nggak mungkin secepat itu punya pacar! Dia juga nggak pernah pacaran. Jadi gua yakin, kalo lo sama Thania baru kenal. Dan gua belum percaya sama lo!"
"Buktinya gua sama dia udah pacaran." Gevano mengangkat dagunya.
Nathan geram dengan pemuda ini. Dia ini lebih tua dari bocah ingusan di depannya ini! Dan bocah ini tidak ada sopan-sopannya sama sekali padanya! Katanya pacar adiknya, harusnya dia bisa lebih sopan sama dia yang notabenya adalah Kakak kandung Thania!
Dengan sekali tarikan Nathan menarik tangan adiknya hingga Thania beralih ke pelukannya. Gevano menggeram jengkel melihat Nathan memeluk gadisnya.
"Lepasin tangan lo dari cewek gua!!" geram Gevano.
"Nggak! Emang lo siapa? Lo cuma pacarnya! Sedangkan gua abangnya! Jadi lo---"
Bugh!
"Bang Nathan!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩
lah si vano kagak jelas bener lo, suka sama adek ny abang lo ajak gelut
2022-03-22
0
Ell∆°~°
anjr.. kumat dah kumat👉😭👈
2022-03-14
0
Sanny
ganteng, kaya, pintar tapi ndk bsa menghargai org lain, ndk pnya sopan santun semuax percuma the,,
2021-11-22
0