Gevano bersiap mendorong tubuh mungil Thania, tapi Thania lebih dulu memeluk tubuh tegap Gevano. Gila! Jantungnya nyaris copot, padahal itu belum sepenuhnya di dorong loh!
"Lepasin!" kata Gevano datar.
Thania menggeleng kencang di dada bidang Gevano, ia terisak di sana.
"Gak mau! Entar kalau dilepas elo ngedorong gue! Pokoknya gue gak mau, hiks!" ucap Thania kencang.
"Itu salah lo sendiri, gue tadi kan udah bilang kalau mau selamat lo harus nurutin permintaan gue! Dan gue minta lo jadi pacar gue! Tapi lo gak mau, yaudah gue dorong aja lo dari sini sampai mati," balas Gevano panjang lebar.
"Gue mau! Gue mau jadi pacar lo kok!!" kata Thania.
"Yakin?" tanya Gevano dingin, padahal dalam hati sudah bersorak penuh kemenangan. Thania mengangguk cepat.
Gevano melepas pelukan keduanya, tapi Thania enggan melepas pelukan itu.
"Hei, lepasin dulu," ucap Gevano.
"Gak! Aku takut jatuh," lirih Thania.
"Gak akan, lepasin ya?" kata Gevano.
Thania tetap menggeleng membuat Gevano menghembuskan nafasnya.
"Ya udah, kamu dongak sini, gak usah dilepas pelukannya," ujar Gevano mengalah.
Thania mendongak menatap Gevano yang menunduk. Gevano tertawa gemas melihat wajah lucu kekasihnya ini.
Ibu jarinya terangkat menghapus sisa air mata di pipi Thania. Sedangkan gadis itu mengerjakan matanya beberapa kali, wajahnya terasa memanas karena mendapat perlakukan manis dari pemuda di depannya ini.
"Gitu aja nangis, cengeng banget," ejek Gevano.
Thania cemberut, "biarin!"
"Ya udah yuk ke kelas," ajak Gevano.
Thania mengangguk dan melepas pelukannya pada tubuh Gevano setelah mereka sudah berada di tengah rooftop.
"Yuk!" ujar Thania.
Gevano menautkan jemari miliknya dan Thania. Gadis itu melihat tangannya yang digenggam oleh Gevano.
"Jangan dilepas!" ucap Gevano saat Thania berusaha melepas genggaman tangannya.
"Tap---"
"Gak usah ngebantah!" Gevano menatap tajam Thania membuat gadis itu cemberut.
'Sabar, Thania sabar... Ini hanga sementara. Kalo bukan karena sayang nyawa, gua juga ogah kali jadi pacar ni cowok! Apalagi kalo diperintah-perintah! Dih, ogah.' pikir Thania jengkel.
Gevano menyeringai, jangan kira ia tidak tau apa yang dipikirkan oleh gadisnya. Ia sangat tau jika Thania menerimanya karena terpaksa. Tapi, it's okey. Itu bukan masalah bagi Gevano. Bagaimana pun caranya, gadis ini akan tetap menjadi miliknya! Selamanya.
***
Saat di koridor kedua pasangan baru itu menjadi pusat perhatian.
Thania risih ditatap seperti itu, ia melihat penampilannya kembali siapa tau ada yang salah. Tapi tidak tuh. Penampilannya masih sama. Lalu mengapa mereka menatapnya seperti itu? Apalagi para gadis yang menatap Thania kayak mau nendang dia ke laut.
Gevano yang peka bahwa kekasihnya itu risih mulai menatap mereka semua tajam. Ia menarik pinggang Thania, membuat gadis itu melotot kecil.
"Mau gue colok mata lo semua!" bentak Gevano.
"Pergi!!"
Semua siswa/i yang tadi ada di koridor langsung kocar kacir pergi dari sana. Mereka masih sayang sama tubuhnya! Ngelawan Gevano sama aja nyerahin diri buat jadi korban keganasan Gevano!
Thania melirik sekitar yang tiba-tiba sepi setelah Gevano membentak mereka.
"Mereka kok lari si?" tanya Thania polos.
"Udah biarin aja. Kita masuk ke kelas aja yuk." tangannya berpindah kembali menggenggam tangan mungil Thania.
Thania mengangguk saja, tidak mau ambil pusing soal tingkah siswa/i di sini yang begitu penurut sama omongan Gevano.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
linamaulina18
dasar cwo slalu aja mengklaim cwe jd miliknya pdhl br ktm
2023-04-24
2
Rhiyhanayha Clikers
secepat itu di cowok suka sama si cewek...instant
2022-12-11
0
Tae_ayy💜
vano prsis kya heaven pemaksa😂😂😂
2022-04-12
1