BSMI 03

Hari itu Bibi Sum menemani Giany ke rumah sakit dengan menggunakan taksi. Desta tidak pernah tertarik dan tidak peduli dengan kondisi calon anaknya yang sedang tumbuh di rahim Giany. Baginya lebih baik pergi bekerja dari pada harus menemani Giany untuk memeriksakan kandungan.

Setibanya di poli kandungan, antrian cukup panjang. Giany berada di antrian akhir. Ia duduk di sebuah kursi panjang bersama Bibi Sum. Tatapannya tertuju pada seorang anak perempuan cantik yang sedang memainkan sebuah boneka Barbie. Giany melempar senyum tipis saat tatapan gadis kecil itu mengarah kepadanya. Akan tetapi, bukannya membalas senyum, gadis itu malah terlihat cukup kesal kepada Giany yang memandanginya.

"Mbak Giany mau minum, tidak? Antrian masih panjang. Nanti Mbak Giany lelah menunggu," tanya Bibi Sum.

"Tidak usah, Bibi. Aku mau jalan-jalan ke depan sebentr ya."

"Ya sudah, hati-hati."

Untuk mengusir kebosanan menunggu antrian, Giany memilih berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit. Ia melirik seorang wanita hamil yang sedang berjalan mengitari koridor rumah sakit. Sepertinya sedang berjalan sambil menunggu proses bukaan.

Sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian Giany. Akan tetapi, sosok laki-laki yang dengan setia menemani istrinya. Dalam benaknya bertanya, akankah suatu hari nanti Desta akan berbuat demikian untuknya, akankah hati Desta akan terketuk dan menemani nya seperti suami lainnya? Ah, jangan berharap terlalu banyak, sebab Desta sama sekali tidak menginginkan Giany, apalagi anak dalam kandungannya. Pernikahan yang mereka jalani adalah sebuah kesialan bagi Desta.

Menyadari itu, Giany hanya dapat mengusap air matanya.

"Maysha jangan, nanti kepalanya luka!" Teriak seorang wanita membuyarkan lamunan Giany.

Ia menoleh kepada sumber suara. Tampak seorang wanita tengah berusaha meredam aksi seorang bocah yang sedang membenturkan kepalanya di dinding. Alis Giany mengerut pertanda bingung. Ia masih ingat, seorang gadis kecil datar dan tampak pemarah yang tadi mengantri bersamanya.

Tak ingin terjadi hal buruk, Giany segera menghampiri gadis kecil itu. Memeluk dan berusaha menenangkan. Walaupun anak kecil bernama Maysha itu terus memberontak, memukul-mukul tubuh Giany dengan tangannya. Namun, Giany semakin mengeratkan pelukan.

"Sayang, kenapa kepala nya dibenturkan? Jangan ya ... Nanti kepalanya luka," ucapnya sambil mengusap lembut kepala gadis kecil itu.

Tak ada respon atau ucapan sebagai bentuk penolakan ketika Giany merebahkan kepala bocah itu di dadanya. Ia diam membisu, hanya tangannya yang memukul Giany dengan sisa tenaganya.

Beberapa menit berlalu, Maysha tampak lebih tenang. Tak lagi memberontak seperti tadi. Giany kemudian berjongkok, mengusap wajah polos Maysha.

"Adik cantik, kenapa? Namanya siapa, Sayang?"

Hening! Maysha tak menjawab. Hanya manik cokelatnya yang kini menatap sendu Giany. Tak seperti tadi ketika ia menatap dengan penuh kemarahan.

"Namanya Maysha, Kakak," jawab wanita paruh baya yang menemani bocah itu.

"Oh, Maysha. Namanya bagus. Kakak namanya Giany. Maysha, jangan benturkan kepalanya lagi, ya. Nanti kepala Maysha berdarah dan sakit."

Lagi-lagi Maysha tak menjawab. Wajahnya nyaris tanpa ekspresi. Membuat kerutan di dahi Giany semakin dalam. Entah mengapa bocah itu sangat sulit menjawab. Giany bahkan belum mendengar sepatah kata pun keluar dari mulut Maysha.

Tepukan mendarat lembut di bahu Giany. Seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat ramah itu tersenyum. "Ini cucu saya. Akhir-akhir ini dia jadi sering mengalami tantrum."

"Tantrum itu apa, Bu?"

"Sebuah kondisi di mana terjadi ledakan emosi. Kalau Maysha sedang marah atau sedih dan tidak bisa mengekspresikan-nya, dia akan berteriak dan menangis. Kadang melukai dirinya sendiri. Maysha juga belum bisa mengucapkan sepatah kata pun."

Giany menatap gadis mungil nan cantik berusia lima tahun yang kini tengah memeluknya erat. Ada rasa iba melihat kondisinya.

"Saya ikut sedih, Bu."

"Hari ini Maysha kemari untuk menjalani psikoterapi."

Giany kemudian berjongkok di hadapan Maysha. Dengan penuh kelembutan mengusap wajah gadis kecil itu. Ia dapat melihat kesedihan di matanya. "Maysha Sayang ... Jangan sedih lagi ya. Mau peluk kakak?"

Maysha diam, tetapi tubuhnya dengan cepat merespon. Ia memeluk Giany dengan erat, seakan tidak ingin melepaskan.

"Mbak Giany, sebentar lagi gilirannya. Ayo cepat masuk," panggil Bibi Sum yang berdiri di ujung sana.

"Iya, Bi," jawabnya. Kemudian kembali menatap Maysha. "Kakak masuk dulu ya. Nanti kapan-kapan kita ketemu lagi ya." Giany berdiri dari posisi berjongkoknya, kemudian menatap Bu Dini. "Mari, Bu ... Saya duluan ..."

"Silakan ..." jawab wanita itu sambil tersenyum ramah.

Giany beranjak meninggalkan Maysha yang masih membeku, ia hanya menatap punggung Giany yang perlahan menjauh, seakan tidak rela berpisah dengan Giany.

"Maysha, ayo tunggu ayah di mobil saja. Sebentar lagi, ayah juga keluar," ucap sang oma.

🌻

🌻

"Permisi, Dokter ..." ucap Giany saat memasuki ruangan dokter.

"Silakan masuk," jawab seorang dokter pria dengan ramah.

Dokter Allan Hadikusuma, seorang dokter kandungan berusia 32tahun. Wajahnya tampan rupawan dengan senyum ramah yang selalu menghiasi wajahnya.

Ia mempersilakan Giany untuk duduk. Menanyakan beberapa hal seperti nama, usia dan alamat. Kemudian mulai memeriksa tekanan darah dan lain-lain. Sebisa mungkin, Giany bersikap santai, walau sebenarnya ia risih jika harus diperiksa seorang dokter pria.

"Ibu ada keluhan selama kehamilan?" tanyanya.

"Hanya lemas dan mual, Dok. Tadi pagi perut agak sakit," jawab Giany membuat Dokter Allan mengangguk.

Sesekali, laki-laki itu tampak mencuri pandang saat Giany menunduk. Dokter Allan terfokus kepada lebam di sekitar wajah Giany.

"Silakan berbaring, Bu. Kita USG dulu, ya..." pintanya. "Sus, tolong dibantu."

Dengan dibantu seorang perawat, Giany naik ke pembaringan.

Perawat itu memakaikan selimut tipis berwarna putih, kemudian menyibak pakaian yang dikenakan Giany hingga bawah dada, lalu mengoles gel dingin. Dokter Allan hendak meletakkan alat di atas perut Giany.

Sementara Giany yang merasa malu jika bagian tubuhnya disentuh dan dilihat oleh lelaki lain, reflek menarik selimut tipis yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Membuat Dokter Allan menatapnya.

"Kenapa ditutup?"

*****

Terpopuler

Comments

Simon Tambun

Simon Tambun

Giany gadis yang pemalu

2024-03-27

0

Rhmad Flash

Rhmad Flash

aduh saya SK sama suaminya seorang dokter

2024-03-06

1

Izda Nuryati

Izda Nuryati

awal pertemuan Giany dan Allan ternyata dokter ya

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BSMI 02
3 BSMI 03
4 BSMI 04
5 BSMI 5
6 BSMI 6
7 BSMI 7
8 BSMI 8
9 BSMI 9
10 BSMI 10
11 BSMI 11
12 BSMI 12
13 BSMI 13
14 BSMI 14
15 BSMI 15
16 BSMI 16
17 BSMI 17
18 BSMI 18
19 BSMI 19
20 BSMI 20
21 BSMI 21
22 BSMI 22
23 BSMI 23
24 Merebut Istri dan Menantu Orang
25 Jauh Di atas kamu!
26 Dimana Istri Saya?
27 Membawa Giany Pulang???
28 Mas Allan????
29 Babylicious!
30 Babylicious Itu Siapanya Jellycious?
31 Kenapa Dokter Allan Cerai Dari Bu Ayra?
32 Kenapa Aku Merasa Sedih Ya?
33 Ikut Pulang!
34 Ancaman Mematikan!
35 Lebih Baik Saya Pergi Saja!
36 Kamu Cemburu, Kan?
37 Kok Giany Tidak Teriak?
38 Makanya Jangan di belakang, tapi di samping!
39 Modus Gagal
40 Ancaman Bagi Dokter!
41 Membongkar Kebusukan Alan?
42 Sabar, Alan!!
43 Kamu tidak lebih dari ...
44 Rasakan Kamu!!!!
45 BSMI 45
46 BSMI 46
47 BSMI 47
48 BSMI 48
49 BSMI 49
50 BSMI 50
51 BSMI 51
52 BSMI 52
53 BSMI 53
54 BSMI 54
55 BSMI 55
56 BSMI 56
57 BSMI 57
58 BSMI 58
59 BSMI 59
60 BSMI 60
61 BSMI 61
62 BSMI 62
63 BSMI 63
64 BSMI 64
65 BSMI 65
66 BSMI 66
67 BSMI 67
68 BSMI 68
69 BSMI 69
70 BSMI 70
71 BSMI 71
72 BSMI 72
73 BSMI 73
74 BSMI 74
75 BSMI 75
76 BSMI 76
77 BSMI 77
78 BSMI 78
79 BSMI 79
80 BSMI 80
81 BSMI 81
82 BSMI 82
83 BSMI 83
84 BSMI 84
85 BSMI 85
86 BSMI 86
87 BSMI 87
88 BSMI 88
89 BSMI 89
90 BSMI 90
91 BSMI 91
92 BSMI 92
93 BSMI 93
94 BSMI 94
95 BSMI 95
96 BSMI 96
97 BSMI 97
98 BSMI 98
99 BSMI 99
100 BSMI 100
101 BSMI 101
102 BSMI 102
103 BSMI 103
104 BSMI 104
105 BSMI 105
106 BSMI 106
107 BSMI 107
108 BSMI 108
109 BSMI 109
110 BSMI 110
111 BSMI 111
112 BSMI 112
113 BSMI 113
114 BSMI 114
115 BSMI 115
116 BSMI 116
117 BSMI 117
118 BSMI 118
119 BSMI 119
120 BSMI 120
121 BSMI 121
122 BSMI 122
123 BSMI 123
124 BSMI 124
125 BSMI 125- DESTA
126 BSMI 126
127 BSMI 127
128 BSMI 128
129 BSMI 129
130 BSMI 130
131 BSMI 131
132 BSMI 132
133 BSMI 133
134 BSMI 134
135 BSMI 135
136 BSMI 136
137 BSMI 137
138 BSMI 138
139 BSMI 139
140 BSMI 140
141 BSMI 141
142 BSMI 142
143 BSMI 143
144 BSMI 144
145 BSMI 145
146 BSMI 146
147 BSMI 147
148 BSMI 148
149 BSMI 149
150 BSMI 150
151 BSMI 151
152 BSMI 152 -- FINAL EPISODE
153 HIDDEN WIFE
154 PELANGI BERSELIMUT AWAN
155 Suami Bohongan
156 MY SEXY LITTLE WIFE
157 Pengkhianatan Di Malam Pertama
158 Kisah Maysha Rilis
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Prolog
2
BSMI 02
3
BSMI 03
4
BSMI 04
5
BSMI 5
6
BSMI 6
7
BSMI 7
8
BSMI 8
9
BSMI 9
10
BSMI 10
11
BSMI 11
12
BSMI 12
13
BSMI 13
14
BSMI 14
15
BSMI 15
16
BSMI 16
17
BSMI 17
18
BSMI 18
19
BSMI 19
20
BSMI 20
21
BSMI 21
22
BSMI 22
23
BSMI 23
24
Merebut Istri dan Menantu Orang
25
Jauh Di atas kamu!
26
Dimana Istri Saya?
27
Membawa Giany Pulang???
28
Mas Allan????
29
Babylicious!
30
Babylicious Itu Siapanya Jellycious?
31
Kenapa Dokter Allan Cerai Dari Bu Ayra?
32
Kenapa Aku Merasa Sedih Ya?
33
Ikut Pulang!
34
Ancaman Mematikan!
35
Lebih Baik Saya Pergi Saja!
36
Kamu Cemburu, Kan?
37
Kok Giany Tidak Teriak?
38
Makanya Jangan di belakang, tapi di samping!
39
Modus Gagal
40
Ancaman Bagi Dokter!
41
Membongkar Kebusukan Alan?
42
Sabar, Alan!!
43
Kamu tidak lebih dari ...
44
Rasakan Kamu!!!!
45
BSMI 45
46
BSMI 46
47
BSMI 47
48
BSMI 48
49
BSMI 49
50
BSMI 50
51
BSMI 51
52
BSMI 52
53
BSMI 53
54
BSMI 54
55
BSMI 55
56
BSMI 56
57
BSMI 57
58
BSMI 58
59
BSMI 59
60
BSMI 60
61
BSMI 61
62
BSMI 62
63
BSMI 63
64
BSMI 64
65
BSMI 65
66
BSMI 66
67
BSMI 67
68
BSMI 68
69
BSMI 69
70
BSMI 70
71
BSMI 71
72
BSMI 72
73
BSMI 73
74
BSMI 74
75
BSMI 75
76
BSMI 76
77
BSMI 77
78
BSMI 78
79
BSMI 79
80
BSMI 80
81
BSMI 81
82
BSMI 82
83
BSMI 83
84
BSMI 84
85
BSMI 85
86
BSMI 86
87
BSMI 87
88
BSMI 88
89
BSMI 89
90
BSMI 90
91
BSMI 91
92
BSMI 92
93
BSMI 93
94
BSMI 94
95
BSMI 95
96
BSMI 96
97
BSMI 97
98
BSMI 98
99
BSMI 99
100
BSMI 100
101
BSMI 101
102
BSMI 102
103
BSMI 103
104
BSMI 104
105
BSMI 105
106
BSMI 106
107
BSMI 107
108
BSMI 108
109
BSMI 109
110
BSMI 110
111
BSMI 111
112
BSMI 112
113
BSMI 113
114
BSMI 114
115
BSMI 115
116
BSMI 116
117
BSMI 117
118
BSMI 118
119
BSMI 119
120
BSMI 120
121
BSMI 121
122
BSMI 122
123
BSMI 123
124
BSMI 124
125
BSMI 125- DESTA
126
BSMI 126
127
BSMI 127
128
BSMI 128
129
BSMI 129
130
BSMI 130
131
BSMI 131
132
BSMI 132
133
BSMI 133
134
BSMI 134
135
BSMI 135
136
BSMI 136
137
BSMI 137
138
BSMI 138
139
BSMI 139
140
BSMI 140
141
BSMI 141
142
BSMI 142
143
BSMI 143
144
BSMI 144
145
BSMI 145
146
BSMI 146
147
BSMI 147
148
BSMI 148
149
BSMI 149
150
BSMI 150
151
BSMI 151
152
BSMI 152 -- FINAL EPISODE
153
HIDDEN WIFE
154
PELANGI BERSELIMUT AWAN
155
Suami Bohongan
156
MY SEXY LITTLE WIFE
157
Pengkhianatan Di Malam Pertama
158
Kisah Maysha Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!