Rosa naik unit apartemen nya setelah tadi Tama menurunkan nya di basement.Dengan sangat mengantuk,Rosa naik ke lantai tujuh.Di mana unit apartemen nya berada.
"Mbak Rosa..." sapa seseorang,membuat Rosa menoleh.
"Eh...Pak Ahmad ya..?" tanya Rosa dan di angguki Pak Ahmad.
"Bapak ngapain ke sini..mau jual apartemen lagi..?" tanya Rosa.Ia tahu Ahmad ini adalah makelar apartemen di wilayah ini dan ia juga membeli apartemen nya dari pak Ahmad.
"Mau ngecek apartemen sebelah,soalnya ada yang mau beli." jawab Pak Ahmad.
"Oh ya..?waah syukur deh pak kalau ada yang beli.Jadi Rosa punya tetangga deh." kata Rosa dengan ekspresi senang.
"Iya mbak,mudah-mudahan cocok,soalnya yang beli masih anak-anak." jawab pak Ahmad.
"Hah...?"
"Kayak masih lulusan SMA mbak." kata pak Ahmad memperjelas.
"Owh...ya gapapa lah pak.Saya dulu juga beli unit ini juga lulus SMA pak."
"Iya juga ya mbak...Ya sudah,saya mau ngurus surat-suratnya dulu ya mbak." ucap Pak ahmad berpamitan.
"Oke pak Ahmad.Selamat menjalankan tugas." jawab Rosa yang kemudian masuk ke dalam apartemen nya.
.
.
.
Surabaya 20:00
Endy,Damar dan Lucky sudah berada di One Club.Lebih tepatnya di ruang pribadinya.Ia sedang menyidang seseorang yang di rasa sudah membuat Club nya ini rugi karena tindakan korupsi.
"Jadi...kamu mau jujur saja atau kita buka semua bukti-bukti yang sudah kita punya..?" tanya Lucky dengan tegas.
"Ma-maafkan sa-saya Tu-tuan...Sa-saya mel-melaku-kan i-ini ka-karena i-ibu sa-saya se-sed-dang sakit." jawab nya terbata karena gugup.Ia takut sekali dengan ke tiga orang di depan nya ini.
"Sakit apa ibu kamu.?" tanya Damar dengan terus menatap gadis cantik yang menjadi waiters di Club tersebut.
"Kanker Tuan." jawab nya gugup.Endy menatap Damar.Ia tahu sahabatnya ini pasti sudah sangat bernafsu dengan gadis di depan nya ini.
"Luck..kita keluar!dia biar jadi urusan Damar." titah Endy,ia tahu apa yang akan di lakukan Damar ketika sudah di suguhi hal seperti ini.Lucky yang juga mengerti pun hanya menurut saja.
"Bagian lu Dam.Gua gak ada minat." ucap Lucky yang kemudian pergi menyusul Endy.Sedangka Damar,dia tersenyum penuh kesenangan karena kedua sahabatnya yang sangat mengerti dirinya.
"Siapa nama kamu..?" tanya Damar
"Fela Tuan." jawab nya dengan menundukkan kepalanya.
"Panggil saya Kak.Saya tidak setua itu sehingga harus di panggil Tuan." perintah Damar.
"Maaf tuah..eh..Kak.Sekali lagi maafkan saya."
"Saya dan teman-teman saya akan memaafkan kamu,asal kamu mau mejadi teman ranjang saya." ucap Damar santai namun membuat Fela langsung melototkan matanya seiring ia menatap pada Damar.
"Maksud kakak..?" tanya Fela harap-harap cemas.Ia bukan lah gadis polos sehingga tak tahu maksud atasan nya ini.Hanya saja ia ingin memperjelasnya.
"Umur berapa kamu..?" tanya Damar dingin.
"19 tahun kak." jawab Fela.Damar menganggukkan kepalanya.
"Saya akan membayar pengobatan ibu kamu sampai sembuh,asal kamu kamu menjadi teman ranjang saya dan teman saya ketika kita datang ke sini,bagaimana..?"
"Maaf,tapi saya bukan wanita murahan kak." ucap Fela dengan matanya yang berkaca-kaca.Sungguh,ia sangat menyesali perbuatan nya.Ia tak tahu jika bos nya ini sangat lah kejam dan mesum.
"Ya itu terserah kamu.Pilihan kamu hanya tiga.Mau menjadi teman ranjang kita atau kamu mau membayar semua kerugian Club,dan satu lagi kamu mau masuk penjara dan membiarkan ibu kamu mati perlahan."kata Damar dengan begitu santai nya.Ia memang tak main-main dengan pernyataan nya tadi.Tapi Damar juga tidak main-main dengan ia mau membayar pengobatan ibu Fella.
"Waktu kamu hanya sampai jam sepuluh malam karena saya dan ke dua teman saya akan kembali ke Malang.Jadi,kamu pikir dulu tawaran saya dan mana yang akan kamu pilih." Kata nya lagi yang kemudian pergi meninggalkan Fella di ruangan itu sendirian.
.
.
.
"Gimana..?berhasil..?" tanya Lucky.
"Ya gua jamin berhasil lah.Pilihan nya sulit soalnya." jawab Damar terkekeh.Lucky hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.Sedangkan Endy hanya tersenyum smirk.Sungguh kedua sahabatnya ini benar-benar maniak se* sekali.
"Yakin lu mau biayai pengobatan ibunya cewek itu...?" tanya Endy.
"Ya asal dia mau jadi teman ranjang gua lah." jawab Damar.
"Kalau di lihat-lihat di masih perawan loh Mar.Yakin lu tega..?" tanya Lucky.
"Ya di tega-tegain aja." jawab Damar santai.
"Mau join gak lu..?" tanya Damar dengan menaikkan alisnya.
"Gak deh kalau pw gua takut gak bisa lepas.Secara gua kan mau bebas dulu." jawab Lucky karena sejauh ini ia memang sering melakukan dengan para pel4cuR bayaran saja.
"Ndy,terus gimana dengan kerugian club yang sudah ia buat..?" tanya Damar.
"Masih bisa gua atasi.Asal dia gak lu lepas saja." jawab Endy.
"Ya enggaklah.Daun muda mau di lepas,sayang lah." jawab Damar di iringi kekehanya.Endy mengambil ponselnya dan membuka pesan chat yang sedari tadi masuk di hp nya.
📨Pak tua \=> Endy kamu di mana nak..?
📨Endy \=> Surabaya...
📨Pak tua \=> Apa club mu ada masalah..?mau papa bantu..?
📨Endy \=> Gak perlu.
📨Pak tua \=> Jangan lupa pulang,besok kamu harus mengikuti ospek di kampus.
📨Endy \=> Ya...
"Bokap Ndy...?" tebak Lucky dan di angguki kepala oleh Endy.
"Ngapain..?" tanya Damar.
"Nyuruh pulang,besok ospek." jawab Endy.
"Owh...ya tunggu.Gua nunggu keputusan tuh cewek dua jam." ucap Damar.
"Dua jam...?"
"Iya,biar dia mikir dengan sebenar-benarnya."
"Gila,kalau di gak mau jadi teman ranjang elu gimana..?"
"Ya tinggal minta balik kerugian kita lah.Atau laporin polisi.Beres deh." jawab Damar dengan santainya.Endy dan Lucky hanya bisa geleng-geleng kepala saja.Memang Damar pandai sekali membuat siasat agar lawan nya bisa kalah telak.Di saat ke duanya sedang asik menikmati minuman mereka,Fella tiba-tiba datang mendekat.
"Permisi kak..." ucap nya seraya menundukkan kepalanya.Damar,Lucky dan Endy langsung mendongak.
"Ada apa..?" tanya Damar.
"Saya sudah menentukan pilihan saya." jawab Fella.Endy dan Lucky saling pandang lalu kemudian menatap Damar.
"Satu jam cukup gak sih buat Pw in dia..?" tanya Damar sambil berbisik.
"Cih...dasar,nafsuan banget elu Mar.Dia juga belum kasih jawaban elu udah kepedean banget." cibir Lucky sambil geleng-geleng kepala.
"Ndy,gua pinjam ruangan pribadi elu ya." pinta Damar dan Endy menganggukkan kepalanya.
.
.
.
.
FELLA DANIA PUTRI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments