Dunia kampus part 3

Sampai di kantin,Rosa langsung bergabung dengan ke dua sahabatnya.Nia adalah sahabat Rosa dari mereka masih menjalani masa ospek.Sedangkan Mili,mereka bersahabat di tahun ke dua dan saat itu Mili menjadi mahasiswa baru di kampusnya.

"Huh...." Rosa merebahkan kepalanya di atas meja dengan bantalan ke dua tangan nya.Hari ini rasanya sungguh sangat melelahkan untuk dirinya.

"Napa lu...?" tanya Mili.

"Capek gua..." jawab Rosa,pesanan minuman nya datang dan dengan segera ia meminum es jeruknya hingga setengah gelas.

"Aus bu Haji.?" ledek Nia yang kemudian terkekeh

"Ngapain tadi di panggil Rektor...?" tanya Mili. Rosa mengambil dompetnya dan mengeluarkan sesuatu.Menunjukkan nya pada ke dua sahabatnya.

"Siapa cuk,ganteng banget..?" tanya Nia.

"Anaknya Rektor." jawab Rosa.

"Ganteng sih,tapi wajahnya agak serem deh." kata Mili.

"Napa elu punya foto anak nya Prof Arman,Ros..?" dan Rosa pun mulai menjelaskan semuanya pada ke dua sahabatnya.

"Gimana menurut kalian...?" tanya Rosa.

"Ya gak ada salahnya sih.Siapa tau emang elu bisa nanganin anak nya Prof Arman.Filling orang tua biasanya gak salah Ros." kata Mili dan di angguki Nia tanda setuju.

"Umur berapa sih dia..?" tanya Mili.

"19 tahun." jawab Rosa.

"What!!dia pernah gak naik kelas..?" tanya Mili lagi.

"Kata Profesor dia sempet berhenti sekolah selama setahun setelah mamanya meninggal.Jadi ya seharusnya di sudah semester dua kalau kuliah,tapi ini dia masih mau jadi mahasiswa baru." jawab Rosa dan lagi-lagi Mili dan Nia hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ya sudah,nanti kita bantuin kamu kalau seandainya dia susah di atur." ucap Mili.

"Makasih ya...." jawab Rosa.

.

.

Setelah selsai makan di kantin.Rosa dan kedua sahabatnya memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.Rosa pulang ke apartemen nya karena memang dirinya yang tinggal sendiri di apartemen.

"Huh..." Rosa menghempas tubuhnya di atas kasur dan menatap ke langit-langit kamarnya.

"Gimana coba gua bisa ngatur anak nya Prof Arman.Kenal saja tidak.Dan juga emang dia mau di sentuh.Kalau tiba-tiba tangan gua di patahin sama dia gimana..?" tanya Rosa bermonolog sendiri.Baru kali ini ia di terlibat langsung dengan salah satu mahasiswa bahkan masih calon mahasiswa di kampusnya.Selain Tama dan Beni,Rosa memang tak begitu mengenal dekat dengan teman kampusnya.Hanya kenal sebatas karena dia ikut organisasi di kampusnya.

Ting ...

Satu pesan masuk

📨Tama \=> Ros..lagi apa..?

📨Rosa \=> Lagi santai aja Kenapa..?

📨Tama \=> Anterin gua dong.Mau beli kado buat Mili.

📨Rosa \=> Eh buset,gua hampir lupa kalau Mili mau ulang tahun Tam.

📨Tama \=> Jadi gimana..?mau gak anterin gua.Tapi elu jangan bilang dia ya.

📨Rosa \=> Okelah,kapan..?sekarang...?

📨Tama \=> Gak sibuk lu kalau sekarang..?

📨Rosa \=> Gak sih,cuma gua baru pulang.

📨Tama \=> Ya sudah,jan tiga gua jemput deh.Sekarang lu istirahat aja bentar.

📨Rosa \=> Okelah.Gua tidur bentaran ya Tam.

📨Tama \=> Okay..

.

.

.

"Lu mau beli apaan emang Tam...?" tanya Rosa yang saat ini sudah berada di dalam mobil milik Tama

"Gak tau gua.Lu tau gak,kira-kira apa yang di inginkan Mili..?" Tama balik tanya.

"Emmm..." Rosa nampak berfikir. "minggu lalu kita bertiga ngincar tas keluaran terbaru sih,di store langganan kita." ucap Rosa yang sudah mengingat apa yang di inginkan Mili.

"Ya sudah,beli itu aja kali ya,sama ngambil cincin pesanan gua ya" kata Tama.

"Elu mau bikin surprise dia..?" tanya Rosa.

"Iya...gua udah ada rencana sama orang tuanya dia juga." jawab Tama.

"Elu mau ngelamar Mili,Tam..?" tanya Rosa dan Tama kembali menganggukkan kepalanya.Rosa tersenyum bahagia karena sebentar lagi teman nya ada yang sold out.

"Btw...tadi lu ngapain di panggil sama Rektor..?" tanya Tama.

"Gua di suruh mantau anak nya Prof Arman yang mau jadi mahasiswa di kampus kita." jawab Rosa.

"Mantau..?maksud nya..?" tanya Tama tak paham.

"Kata Profesor Arman,anak nya itu tukang bikin ulah.Suka berantem.Beliau takut besok acara kita berantakan karena anak nya itu."

"Masih saja dia seperti itu." celetuk Tama sambil terkekeh.

Rosa menoleh ke samping dan melihat Tama yang terkekeh."Lu kenal sama dia Tam.?" tanya Rosa.

"Dia adik kelas gua dulu waktu SMA.Sebelum akhirnya dia berenti sekolah." jawab Tama.

"Lu kenal dekat dong sama dia..?" tanya Tama lagi.

"Gak dekat juga,tapi gua tau.Dia terkenal di semua sekolahan SMA se Malang Ros.Gua akui dia emang barbar banget,arogan,dingin dan emosinya ketika marah emang gak ada tanding nya.Tapi di samping itu semua,dia selalu jadi juara umum Se Malang raya dan satu sekolah.Dan itu gak di ragukan lagi lah." jawab Tama menjelaskan.Dan yang di jelaskan Tama sama persis dengan yang di jelaskan oleh Prof Arman.

"Prof Arman juga bilang begitu tadi sama gua." ucap Rosa.

"Cuma gua bingung Tam.Gua kan gak kenal dia,terus gimana gua mantau dia...?" tanya Rosa.

"Besok pasti ada ulah di kampus.Dan elu bakal tau apa yang harus elu lakuin." kata Tama.

"Dih....jangan gitu dong Tam.Kalau bisa dia jangan ulah deh di kampus."

"Elu tau kan kalau dia anti di sentuh..?" tanya Tama dan Rosa menganggukkan kepalanya.

"Dia tampan,bodynya ideal,pasti besok akan banyak betina yang deketin dia dan ngajakin kenalan,dan di situ nanti emosinya Endy bakal di uji.Dan lu bisa lihat sendiri nanti bagaimana dia" ucap Tama.

Sampai di Mall,Keduanya langsung pergi ke store langganan Rosa,Mili dan Nia saat akan membeli tas.

"Lu gak beli juga Ros..?" tanya Tama.

"Gak deh.Sebulan lali gua baru beli tas." jawab Rosa dan Tama hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

"Setelah ini mau kemana..?" tanya Tama.

"Makan yuk,laper gua." ucap Rosa.

"Tapi setelah ambil cincin ya." jawab Tama dan kini berganti Rosa yang menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai membayar Tas dan mengambil cincin pesanan,keduanya langsung pergi menuju restoran untuk mengisi perut masing-masing sebelum Tama mengantar Rosa pulang.

Keduanya berjala beriringan menuju tempat makan dan di sepanjang jalan,Rosa merasa ada yang mengikuti ke duanya.Rosa tak ambil pusing,ia akan membicarakan ini dengan Tama saat sudah di restoran nanti.

Kini,keduanya sudah sampai di dalam dan sedang menunggu pesanan mereka dan Rosa,matanya menatap ke seluruh ruangan yang ada di restoran dan menemukan sesuatu.Rosa sangat peka dengan apa yang ada di sekitarnya maka dari itu ia jarang sekali membuat kesalahan.

"Tam...sepertinya ada yang memata-matai kita." ucap Rosa.Tama mendongak dan menatap Rosa dengan serius.

"Serius....?" tanya Tama dan Rosa menganggukkan kepalanya

"Tapi lu jangan nengok,ntar ketahuan.Kita pura-pura gak tau aja.Kalau benar dia mata-mata,besok di kampus pasti heboh." jawab Rosa.

"Heboh..?" Tama membeo.

"Hmmm....apapun yang terjadi besok,lu jangan sampai bocor sama Mili kalau habis beli tas dan ambil cincin ya.Biarkan saja terjadi sampai acara kalian di gelar." pinta Rosa.

"Tapi kalau mata-mata itu nyebar gosip yang enggak-enggak gimana Ros..?" tanya Tama.

"Gapapa,Justru itu lebih baik." jawab Rosa.

"Gila lu.Nanti Mili benci sama elu Rosa."

"Gapapa,sampai acara kalian terlaksana,setelah itu dia juga pasti minta maaf sama gua."

"Kalau gak gimana..?" tanya Tama khawatir.

"Ya gapapa juga.Gua gak gila persahabatan juga.Kalau pada akhirnya dia gak mau sahabatan lagi sama gua ya biarin aja." jawab Rosa dengan santainya.

"Serius gapapa..?"

"Iya,tenang saja." jawab Rosa dan akhirnya Tama pun menyetujuinya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

lanjut

2024-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!