Dunia kampus Part 2

Dengan langkah cepat,Rosa berjalan ke Gedung IV,di mana kantor Rektor berada.Setelah sampai dan sebelum mengetuk pintu Rosa merapikan dulu penampilan nya dan setelah itu ia mulai mengetuk pintu.

Tok...tok...tok...

"Masuk..." jawab seseorang dari dalam.Rosa membuka pintu ruangan tersebut lalu masuk ke dalam.

"Permisi,Profesor memanggil Saya..?" tanya Rosa dengan sopan.

Pria paruh baya tersebut mendongak dan menatap Rosa." kamu Rosa..?mahasiswa semester 3 fakultas kedokteran dan juga wakil ketua BEM...?" tanya orang tersebut yang tak lain adalah Prof. Dr. Arman Gautama Sandres. Drs., M.Si.

"Iya Prof,saya Rosa." jawab Rosa dengan sopan.

"Silakan duduk." pinta Prof Arman.Rosa menganggukkan kepalanya lalu duduk di depan nya.

"Terima kasih ya sudah mau menemui saya.Padahal kamu sekarang pasti sedang sibuk untuk mengurus ospek besok." ucap Prof Arman.

"Tidak apa-apa Prof,kebetulan tadi saya dan teman-teman sudah rapat untuk persiapan besok." jawab Rosa.

"Lalu,apa semuanya sudah beres..?kalau ada kesulitan kamu bisa katakan pada saya."

"Terima kasih sebelumnya tetapi sejauh ini belum ada kendala Prof.Dan mudah-mudahan tidak ada kendala untuk di hari berikutnya."

"Ah baiklah.Semoga ospek kali ini sukses ya." ucap Prof Arman dan di angguki Rosa.

"Maaf Prof,di panggil ke sini untuk apa ya..?apa saya buat salah sebelumya..?" tanya Rosa memulai pembicaraan nya.

Profesor Arman tersenyum lalu menggelengkan kepalanya."Tidak ada,hanya saja sayang ingin meminta sedikit bantuan dari kamu." jawab Prof Arman.

Rosa menautkan kedua alisnya,sedikit bingung dengan jawaban Prof Arman.

"Maksud Profesor..?" tanya Rosa.

"Aduh,kalau lagi berdua bisa kamu panggil saya Om saja..?soalnya ini juga saya mau berbicara sama kamu ada hubungan nya dengan anak saya." jawab Profesor Arman.

"Haa..." Rosa bertambah bingung,tatapi ia juga menuruti permintaan Prof Arman.

"Baiklah.Apa yang bisa saya bantu O-Om." ucap Rosa sedikit kaku.

"Jadi begini.Anak saya besok akan mengikuti ospek,kebetulan dia mahasiswa baru juga di sini.Hanya saya ada sedikit ketakutan di hati saya.Saya takut besok dia membuat ulah di kampus.Kamu tau sendiri kan kampus kita ini kampus terbaik.Saya takut anak saya membuat ulah dan berdampak pada kampus kita." Om Arman menjelaskan semuanya pada Rosa.

"Maaf,anak Om Arman preman..?" tanya Rosa.Membuat Om Arman terkekeh.

"Bukan preman.Hanya saja anak saya sedikit arogan.Selain ke dua sahabatnya,dia tidak mau di sentuh oleh siapapun.Dulu di SMA dia sudah sangat sering membuat onar dengan mematahkan kaki ataupun tangan teman nya yang berani menantangnya untuk berkelahi." jawab Om Arman.Dan jawaban nya kali ini membuat Rosa melongo.Adakan orang yang seperti itu.

"Kenapa dia bisa lulus dari sekolah Om...?padahal kelakuan nya seperti itu ?"

"Ya,itulah kelebihan anak saya.Meskipun dia pembuat onar,arogan dan keras.Dia sangat pintar,Dari SMP sampai SMA,dia selalu menjadi juara umun di kelasnya bahkan di semua SMA yang ada di Malang." jawab Om Arman dan kali ini sedikit membuat Rosa kagum.

"Lalu,apa yang harus saya lakukan Om..?saya juga belum mengenal anak Om.Nanti kalau saya menyentuhnya takutnya leher saya yang di patahin." ucap Rosa dengan sedikit bercanda.

"Saya yakin dia tidak akan berani sama kamu karena kamu juga pemegang sabuk hitam di taekwondo kan.?" tebak Om Arman dan Rosa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Bisa saya lihat wajah anak Om..? Takut-takut salah orang." pinta Rosa.Om Arman memberikan foto anak nya.

"Namanya Endy Gautama Sandres,Dulu sebelum mama nya meninggal,dia adalah anak yang baik,penurut.Namun,setelah mamanya meninggal dan saya menikah lagi,dia menjadi anak yang arogan,keras suka membuat onar.Saya sampai bingung harus bagaimana lagi mengubahnya."

"Kenapa Om meminta bantuan saya..?" tanya Rosa.Ia sejujurnya bingung karena ia sendiri juga tak mengenal siapa itu Endy dan bagaimana dia.Apalagi Endy ini umurnya jauh di bawahnya.

"Saya sendiri juga tidak tau.Kemarin waktu saya rapat dengan dekan,saya sudah menceritakan anak saya.Dan pak Dekan memberi saya beberapa foto mengurus ospek.Dia meminta saya memilih siapa yang menurut saya pantas memantau Endy dan saya memilih kamu hanya dengan sekali lihat foto kamu." jawab Om Arman.

"Tapi saya gak yakin Om apa bisa saya membuatnya jadi seperti dulu lagi."

"Saya tidak meminta itu.Hanya saja saya minta kamu buat pantau dia saja,gak harus dua puluh empat jam penuh.Hanya saat kamu ketemu dan mungkin melihat dia membuat ulah,saya minta kamu tolong hentikan dia."

"Saya gak bisa janji Om.Tapi saya usahakan ya." ucap Rosa dan Om Arman menganggukkan kepalanya.Sedikit laga karena ada yang mau membantunya mengatasi Endy.

"Kalau begitu saya pergi ya Om.Emm...ini fotonya saya bawa,takut saya lupa dengan wajahnya dia." ucap Rosa dan di angguki Om Arman.

"Bawa saja.Dan terima kasih sebelumnya."

"Sama...sama..." jawab Rosa yang kemudian pergi dari ruangan Profesornya.

📨Rosa \=> Guys...di mana..?

📨Nia \=> Di kantin,sudah selesai urusan nya..?

📨Rosa \=> Sudah...Gua ke sana.Pesenin makanan dong,laper nih

📨Nia \=> Oke...

Setelah memasukkan ponselnya di dalam tas,Rosa langsung pergi menuju kantin di Fakultas nya yang berada gedung tiga lantai dasar.Berjalan dengan santai.

"Rosa..." panggil seseorang.Membuat Rosa menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Hai..." sapa seseorang yang bernama Kevin,mahasiswa yang terkenal bad boy di kampusnya.

"Hai,kenapa Vin..?" tanya Rosa.

"Mau kemana kamu..?" tanya Kevin.

"Mau ke kantin laper." jawab Rosa.

"Bareng yuk,aku juga laper nih " ucap Kevin dengan tersenyum.

"Sory,tapi ini aku udah di tungguin Nia sama Mili." kata Rosa menolak halus ajakan Kevin.

"Yaaah....kenapa sih kamu selalu nolak ajakan aku..?" tanya Kevin.

"Bukan menolak,tapi emang ini aku lagi di tungguin mereka kok.Sorry banget ya."

"Oke baiklah.Tapi lain kali harus mau ya aku ajakin keluar."

"Iya..nanti ya kalau aku lagi gak sibuk.Kalau gitu aku pergi dulu ya,Bye.." ucap Rosa yang kemudian pergi meninggalkan Kevin.Rosa menghela nafasnya lega karena terhindar dari Kevin.

.

.

.

Sedangkan di tempat lain. Endy,Damar dan Lucky sedang asik berpesta di apartemen sewaan Endy.Tak hanya pesta minuman.Damar dan Lucky sedang beradu ranjang dengan wanita bayaran yang tadi di sewa oleh Endy.

"Ah...ah...nikmatnya sayang...ayo lagi terus.." ucap dua wanita tersebut dengan terus mend3sah keenakan karena di gembur habis oleh Damar dan Lucky.

"En...ah...elu gak mau gabung ah..." tanya Damar dengan terus menggembur wanitanya.

"Ogah...lu aja sana cepat selesaikan." ucap Endy tanpa melihat Damar maupun Lucky karena ia sibuk dengan laptop nya.Setelah satu jam,keduanya pun menyelesaikan aktifitas ranjang mereka.Endy mengeluarkan segepok uang dan memberikan pada kedua wanita itu dan setelah berterima kasih wanita tersebut langsung pergi meninggalkan Endy,Damar dan Lucky.

"Tumben elu gak mau En..?" tanya Lucky setelah menyelesaikan mandinya.

"Lagi gak pingin.Bantu gua ngecek ini Ky,kayak ada yang janggal deh." pinta Endy.Lucky mendekat dan melihat layar laptop Endy.Memeriksa semua laporan yang ada di dalam laptop tersebut.

"Kenapa selisihnya jauh banget sama yang ini..?" tanya Lucky menunjuk sesuatu di sana.

"Bener kan..?tadi gua udah periksa berkali-kali Ky.Dan hasilnya beda banget." kaya Endy.

"Lu gak tanya Om Sadam.?" tanya Endy.

"Belum...Om Sadam lagi ke Jakarta." jawab Endy.

"Apa kita perlu ke Surabaya..?" tanya Lucky

"Kayaknya deh.Kalau di biarkan dia bisa berulah lagi Ky." jawab Endy.

"Oke...tapi kita gak bisa lama En.Besok kita sudah mulai masuk kuliah.Gua gak mau bolos di hari pertama ya."

"Iya.. Bawel.Gua juga gak mau kali." jawab Endy.Setelah Damar menyelesaikan mandinya.Endy dan Lucky langsung mengajaknya pergi ke Surabaya.Di mana sebenarnya Endy memiliki usaha Club di sana yang di kelola oleh Om Sadam.Sepupu dari mendiang mama nya.

"Lu gak pamit En sama nyokab..?" tanya Damar.

"Enggak.." jawab Endy.

"Pamit En.Seenggak setujunya elu sama pernikahan bokap lu tapi kan mama yang sekarang adik nya Alm mama elu.Dia juga sama sayangnya sama elu." kata Damar mencoba menasehati sahabatnya.Endy memang keras,bar-bar,nakal,sang casanova.Tetapi Endy juga sebenanrya penyayang keluarganya.Hanya saja mungkin ia masih belum menerima keluarga baru dari papa nya yang tak lain adalah adik dari mendiang mamanya.

Endy hanya diam tanpa mau menjawab omongan Damar.Tetapi ia juga menuruti perkataan sahabatnya ini.Endy mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada mama tirinya.Damar dan Lucky saling pandang lalu tersenyum.Mereka senang karena sahabatnya masih mau mendengarkan mereka berdua.Ya walau kelakuan mereka benar-benar tak patut untuk di contoh,tetapi mereka sebisa mungkin menjadi anak yang baik untuk orang tua mereka.

.

.

.

.

Happy reading

Terpopuler

Comments

Cindy

Cindy

lanjut kak

2024-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!