“M-Mike? Ja-jadi tadi...,” ujar Elena kembali yang gugup.
“Pak, manajer! Lihat dia mengenalku kan? Jadi anda bisa membebaskan saya? Saya sudah bilang bahwa ini kesalahpahaman!” ucap Pria bermata biru dan berkulit putih pucat itu. Elena hanya bisa tersenyum paksa dengan rasa canggung dan pipinya yang memerah karna malu. Mike berbicara pada Elena bahwa ini adalah kesalahpahaman dan meminta Elena untuk berbicara pada sang manajer restoran agar melepaskannya.
“Hmm, maaf Pak manajer! Sebetulnya saya tak tau itu adalah Mike, pria yang saya tunggu. Karena ia memakai pakaian yang tertutup dan mencurigakan. Serta ia tadi mengajak untuk berbicara di luar restoran jadi saya pikir itu... orang lain,” ungkap Elena dengan suara pelan dan canggung.
Untung saja sang manajer melepaskan Mike begitu saja. Karena bila memang orang yang mencurigakan datang, mungkin ia telah melaporkannya pada pihak berwajib. Elena pun berterima kasih dan meminta maaf atas keributan yang terjadi tadi. Akhirnya Mike serta Elena pun pergi dari ruangan itu. Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, tak ada satu kata pun yang keluar dari keduanya. Masing-masing mereka terhanyut dengan pikirannya.
Hingga mereka pun tiba di tempat parkirkan . Mike mengajak Elena untuk berbicara di mobil dan ia alam mengantarkannya pulang. Elena tak mengangguk ia hanya berjalan masuk kedalam mobil berwarna hitam, dengan brand terkenal Bugatti. Elena terduduk di kursi depan sesaat setelah di bukakan pintunya, oleh Mike. Mereka pun pervi dari restoran itu menuju jalanan malam hari yang gelap dan hanya lampu-lampu jalanan yang meneranginya.
Elen mencoba mencairkan suasana dengan meminta maaf pada Mike, tetapi pria itu hanya berkata Ya dan mengangguk saja, seolah tak terjadi apa pun. Lantas, Mike mengalihkan pembicaraan. Ia menanyakan hal apa yang ingin di ucapkan, Elena mengenai perjodohan mereka. Elena terdiam. Ia berpikir dengan baik dan benar, tentang apa yang ini di utarakannya saat ini. Lantas, setelah beberapa menit berpikir. Mike yang serius menyetir kini menoleh kearah sampingnya di mana Elena berada dengan raut wajah bingung.
“Apa kau baik-baik saja? Apa kau tak enak badan?” tanya Mike dengan kembali menatap serius keluar jendela depan sambil mengemudi. Elena mulai berbicara bahwa ia memang tak ingin menikah. “Oh, apa kau tak ingin menikah karena perjodohan? Dan lalu kau mempunyai kekasih serta kau ingin menikah dengan kekasihmu?” tanya Mike dengan entengnya.
Elena menggeleng perlahan. Ia menelan ludah sambil berbicara dengan menunduk. “Tidak! Bukan itu alasannya!” ucap Elena lagi yang kemudian menekan layar ponsel yang ada di tangannya sedari tadi. Mike menoleh kearah Elena kembali tanpa bertanya. Lantas, Elena memberikan alasannya, “Aku seorang pria! Aku tak ingin menikah karena aku seorang pria, dengan melakukan operasi tubuh bagian atas,” ucap Elen bohong, yang kemudian menatap Mike dengan menunjukkan tubuh bagian dad’anya.
Ckkitt...
Suara rem mobil yang mendadak terhenti, membuat Elena terkejut dengan memegang kuat pada sabuk pengamannya. Mobil itu berhenti tepat di pinggir jalan. Mike menatap wajah Elena dengan kening yang mengerut dan tatapan wajah serius. Beberapa menit tak ada jawaban dari Mike. Mereka hanya saling bertatapan beberapa menit. Bahkan kini debaran jantung yang lebih cepat dari Elena kian menjadi.
Wanita dengan rambut keriting menggantung berwarna coklat keemasan, hidung yang mancung, dengan dagu dan rahang yang kecil. Bibirnya mirip bunga mawar merekah indah. Bahkan kesempurnaan wajah dan tubuhnya yang ramping, bak putri cantik dari negeri dongeng. Elena berusaha menahan pesona dari pria yang ada di hadapannya itu. Ternyata benar yang di bicarakan orang banyak. Bukan hanya genius dan tampan, bahkan hanya melihat sekilas sosoknya saja, orang yang melihatnya akan dibuat terpana dan ingin terus menatapnya.
Lantas, pria yang di cintai dengan nama keturunan dari bangsawan Lourren itu, mulai membuka mulutnya seraya berbicara. “Aku tak mengerti? Mengapa kau berbicara hal privasimu padaku? Karena kau memang telah memberitahukan bahwa kau tak menyetujui perjodohan ini? Lagian, saya tak ingin mengetahui tentang kehidupan pribadimu,” ungkap Mike dengan berbicara enteng dan biasa saja, seolah ia biasa dengan hal aneh di sekitarnya.
“Hah? Bukan begitu maksudku! Aku bukannya menganggap kita sudah dekat, tapi... Ka-kau harus mengetahui yang sebenarnya!” jelas Elena dengan gugup.
“Oh, baiklah! Aku pun tak ingin perjodohan ini terjadi, tapi...” ungkap Mike yang ucapannya terhenti ketika ia sedang mengemudi.
“Tapi? Tapi apa?” tanya Elena dengan penasaran.
“Tapi, aku harus melakukannya demi nenekku yang sedang sakit!” jawab Mike yang menghentikan mobilnya.
Elena tak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut pria yang dikenal sebagai diktator itu. “Hei, mengapa kau menghentikan mobilnya?” tanya Elena yang melihat ke arah luar jendela yang ada di sampingnya. “Apa kau tak ingin pulang? Jadi kau ingin pergi ke rumah ku?” tanya Mike dengan entengnya.
“Astaga! Ternyata, pangeran sang genius pun pandai merayu? Bahkan pada wanita, setengah pria sepertiku?” tanya Elena dengan ucapan menyindir.
“Hah? Hahaha... mengapa semua hal yang kau pikirkan itu selalu salah paham?” celetuk Mike dengan tertawa terbahak-bahak.
“Hei! Aku serius sekarang! Aku tak ingin menikah dan terikat oleh kerajaan!” ucap Elen dengan membuka sabuk pengaman dan segera ia membuka pintu mobil, karena ia telah tiba di rumahnya.
Tiba-tiba Mike menarik lengan Elena. Ia kembali terhempas dan jatuh keatas jok mobil. Mike berkata bahwa mereka belum selesai dengan pembicaraan yang serius itu. “Hei! Apa kau selalu kasar? Kau menarik lenganku begitu keras! Astaga! Kau bahkan membuat lenganku memerah! Ckckckck,” ucap Elena kesal yang menarik lengannya kembali dari genggaman Mike.
“Maaf, saya tak bermaksud untuk menyakitimu. Tolong, tutup pintunya terlebih dahulu!” ujar Mike dengan mengambil sebuah barang, dari kursi belakang.
Elena segera menutup pintu mobil, sambil mengusap dan meniup pergelangan tangannya yang merah. Mike membuka sebuah tas koper kecil. Ia mengeluarkan sebuah folder dengan kertas didalamnya. “Ini! Kita buat perjanjiannya saja! Mungkin hanya sekitar satu tahun! Kita menikah hanya untuk satu tahun, dan bercerai! Bagaimana?” tanya Mike dengan menyodorkan sebuah kertas dan bolpoin pada Elena.
Elena terdiam. Ia tak lantas menandatangani kertas bertuliskan tinta hitam tersebut. Tetapi, Elena membacanya dengan teliti. “Aku hanya mencari orang yang tak menyukaiku! Tapi bukan berarti orang itu, tak menyukai seperti haters yang selalu menganggapku buruk. Tapi lebih ke pada, ke tidak tertarikkan satu sama lain! Dan orang yang tepat adalah kau,” ungkanya dengan bicara enteng seperti biasanya.
Elena kemudian mengalihkan pandangan dari berkas itu. Ia menatap Mike dengan serius. “Satu tahun terlalu lama untuk ku! Aku tak mau!” ungkap Elena dengan memberikan kembali berkas itu pada Mike. “Lalu, bagimana dengan, hmm.. 10 bulan?” tanya Mike dengan menyodorkan kembali befkas itu. Elena tetap memggelengkan tangannya, karena ia tak suka hidup di istana yang banyak sekali peraturannya dan membuatnya tak bebas.
“Baiklah! Bagaimana dengan 6 bulan dan kita tanpa harus tinggal di istana? Kita hanya tinggal dirumah yang sama, dan jika ada pesta kerajaan dan pertemuan yang melibatkanmu, kau harus datang! Lagian saya setiap hari tak akan ada di rumah karena panggilan tugas saya,” jelasnya yang menawarkan perjanjian itu. Elena terdiam. Ia tetap tak ingin menikah dan tak ingin orang mengetahui tentang identitas Seksu*aal, aslinya.
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
miknik👾r*b*t
bikin pasaran
2021-09-29
0
violeta arnes
ok mike
2021-08-26
0
burd
otor berbakat ini
2021-08-26
0