POV ALEEYA
Lemon hangat adalah minuman kesukaanku. dan ini sangat menyegarkan bila diminum saat tubuh kita merasa lelah.
setelah menghabiskan satu gelas lemon hangat didapur, aku pun kembali ke kamar dan membawakan segelas susu hangat untuk Marcell.
" ini susu hangat untukmu."
aku langsung menyodorkannya pada Marcell yang masih sibuk mengotak ngatik ponsel ditangannya.
" simpan saja diatas meja !"
perintahnya tanpa sedikitpun menoleh ke arahku.
" tapi nanti keburu dingin, Marcell."
" apa kamu tuli ? ku bilang simpan dimeja !! lagi pula siapa juga yang memintamu membuatkan susu."
haish... kenapa dia membentak ku ? apa tidak bisa menolaknya secara halus ? sungguh menyebalkan. kadang sikapnya lembut, kadang sikapnya bikin illfeel. Marcell itu sulit sekali ditebak.
tanpa banyak tanya aku pun mengalah. lalu ku simpan saja susunya itu diatas meja. aku tidak peduli lagi susunya akan dingin lalu dikerumuni semut.
tiba-tiba suara ketukan pintu kamar terdengar sambil berteriak memanggil ' den Marcell !!'
itu suara Bi Yola. aku segera beranjak untuk membuka pintu. sedangkan Marcell masih tak bergeming ditempatnya.
" ada apa Bi ?"
tanyaku.
" itu non, diluar ada Pak. Ronald ingin bertemu dengan Aden."
" Pak Ronald siapa bi ?"
tanyaku tiba-tiba penasaran.
" dia pengacara ku. kamu tidak akan mengenalnya."
sahut Marcell yang tiba-tiba sudah berada dibelakang ku menyahutinya. aku pun lebih memilih untuk diam saja.
" suruh tunggu sebentar, Bi. aku akan menyiapkan berkasnya dulu."
" iya den."
bi Yola pun bergegas kembali ke ruang depan. dan Marcell terlihat buru-buru ke ruang kerja yang tempatnya bersebelahan dengan kamar Marco.
berkas apa yang dia maksud ? kenapa rasanya aku ingin tau ya ? lalu ku beranikan diri untuk mengikuti Marcell keruangan itu. kulihat ia tengah membuka lemari kabinet dan mengambil satu map berwarna merah didalamnya.
" Marcell, kamu mencari apa ? mungkin aku bisa membantumu."
tanyaku basa basi.
Marcell lalu melirikku.
" tidak. aku sudah menemukannya."
jawabnya sambil menunjukan map itu kehadapan ku.
" memangnya apa itu ?"
sungguh aku benar-benar penasaran. entah kenapa aku punya firasat buruk. aku takut itu akan terjadi, hari dimana dia akan meninggalkan ku. entah kenapa dengan perasaan ku ini, aku merasa takut kehilangannya saja. apa aku telah jatuh cinta pada suamiku sendiri ?
" didalam map ini ada surat-surat tentang pernikahan kontrak kita. aku akan menyerahkan nya pada Ronald."
tuh kan, benar saja dengan firasatku itu. Marcell benar-benar akan mengakhiri semuanya.
" Marcell, setelah kurang lebih satu bulan kita bersama, apa kamu tidak punya perasaan sedikit pun padaku ?"
" hey apa maksudmu, Aleeya ?"
kulihat kedua mata Marcell melotot ke arahku. ia sepertinya marah sekali dengan ucapan ku barusan.
" aku tidak mau bercerai dari mu."
ucapku pelan. ya, aku harus mengatakan yang sebenarnya sebelum semuanya terlambat.
" apa ? apa telingaku tidak salah dengar ? kenapa kau tidak mau bercerai dariku ?"
ucap Marcell seolah sedang meledekku. aku tidak suka dengan tatapannya begitu. menautkan sebelah alisnya seraya menatap tajam seperti itu.
" jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta dengan suami kontrakmu ini ? hahaha...."
Marcell malah menertawakan ku. dan semakin membuatku merasa jengah.
" iya benar. aku mencintaimu, Marcell. jangan tanya sejak kapan, karena aku sendiri tidak tau."
sungguh aku tak sanggup lagi membendung air mata ini. aku sudah tidak tahan menyimpan rasa ini. awalnya memang aku tidak pernah mencintai pria dihadapanku ini. tapi seiring berjalannya waktu, aku bisa move on dari Marco.
bagiku tidak ada yang namanya kawin kontrak. meski awalnya aku lah yang menyetujui rencana gila Marco untuk memilikiku lagi. tapi kini aku dan Marcell sudah menikah sah secara hukum dan agama. bahkan mama dan papa pun sangat menyukai Marcell. Mereka berharap pernikahan ini bisa langgeng, karena mereka tidak pernah tau rencana awal dibalik janji suci ini.
persetan dengan kontrak antara Marcell dan Marco. aku bukan piala yang bisa digilir ke pemenang selanjutnya. sudah cukup, mungkin Marco memang bukan jodohku lagi. apa salah bila tiba-tiba aku mencintai suamiku sendiri ??
POV ALEEYA END
Marcell terdiam. ia masih mencerna kata-kata Aleeya barusan. dirinya masih tak percaya dengan ungkapan hati Aleeya.
" lelucon apa lagi ini ?"
ucap Marcell kemudian.
" lelucon kata mu ?"
tanya balik Aleeya untuk memastikan ucapan marcell.
" ya, ini lelucon kan ? tidak mungkin diantara kita ada cinta. disini aku hanya membantu kakakku untuk mendapatkan kembali cinta sejatinya."
Aleeya menggeleng-gelengkan kepalanya penuh kecewa. ia tak menyangka ungkapan hatinya akan dianggap sebuah lelucon bagi suaminya itu. akhirnya Aleeya memilih pergi dari sana, setengah berlari menuju ke kamar Marcell. dan tak sedikit air mata yang ikut tersapu oleh langkah cepatnya.
" tunggu Aleeya !!"
teriak Marcell hendak mencegahnya, namun sosok istrinya itu sudah berlalu dari hadapannya.
" shit !! kenapa jadi begini ???"
umpat Marcell gusar lalu mengusap kasar wajahnya. ia pun akhirnya memutuskan untuk menemui Ronald yang telah menunggunya diruang tamu.
*****
" apa ada berkasnya yang kurang ?"
tanya Marcell sambil memperhatikan Ronald sang pengacara itu, tengah membuka beberapa file didalam Map yang barusan Marcell berikan.
" sepertinya sudah cukup. tapi apa kau yakin akan melakukannya ?"
" memangnya menurutmu ada pilihan lain ?"
Marcell malah balik bertanya.
Ronald hanya menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal seraya memutar kedua bola matanya.
" tidak ada kan ? ya sudah, kau cukup membantuku mengurus semua ini."
tutur Marcell.
" baiklah jika itu memang sudah keputusan terakhir mu. aku akan segera mengurusnya."
" bagus. lebih cepat lebih baik. aku sudah muak dengan semua ini."
ucap Marcell.
" oke, Cell. kalau gitu aku langsung pamit. Sherley pasti menungguku dirumah. hari ini dia ulang tahun, dan dia tidak mau meniup lilinnya sebelum aku pulang."
" hari ini Sherley ulangtahun ? Ya Tuhan, aku melupakanya."
Marcell seketika menepuk jidatnya sendiri. Sherley adalah anak dari Ronald dan Theana yang merupakan teman SMA nya dulu. Marcell kenal dekat dengan Sherley, gadis cilik yang kini usianya tujuh tahun itu.
" tidak apa-apa, Cell. asalkan besok malam kau jangan melupakannya lagi."
" maksud mu?"
Marcell mengernyitkan dahinya.
" Sherley mengundangmu makan malam dirumah. dia selalu menanyakan mu kenapa akhir-akhir ini jarang menemuinya. sepertinya dia merindukanmu."
tutur Ronald sambil terkekeh.
Marcell pun tertawa.
" baiklah aku akan datang. tolong sampaikan padanya kado ulangtahun dariku menyusul."
ucapnya.
" oke, jangan lupa ajak istrimu juga."
Marcell pun mengangguk tanda mengiyakan. lalu Ronald berpamitan dan segera pergi dari kediaman Marcell.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Lina Castano Thekelijie
kok aq jadi gak rela ya Marcel cerai sama aleya
2022-02-03
0
RaraQRF
pasti nnti Aleya hamil n gk jdi cerai
2021-02-15
1
Ayu Lundong
g asik xlo cwek'y jtuh cinta duluan , kesan'y jd cewek yg nyatain jatuh cinta duluan sm cwok'y .
2021-01-11
8