ALEEYA (Berawal Dari Talak 3)

ALEEYA (Berawal Dari Talak 3)

permintaan gila

“ Marcell, tunggu!! “ Pria bertubuh tegap itu pun kembali memalingkan wajahnya ke belakang. Menatap tajam pada sang kakak yang berusaha mencegah nya.

“ Kau memang gila, Marco. Aku tidak mau.”

“ jadi kamu tidak mau membantuku, Cell? Jangan harap aku akan membiayai kuliah S2 mu lagi.” Ancam pria yang mengaku kakaknya itu.

Marcell terdiam. Ia benar-benar bingung dengan jalan pikiran kakaknya itu. Ia pun akhirnya menjatuhkan tubuhnya yang lemas keatas sofa ruang tengah.

“ Kau mau kan melakukannya? “ Kini nada kakaknya setengah memelas. Dan membuat Marcell mengusap kasar wajahnya lalu menarik rambut gondrong nya ke belakang.

“ Dulu kau pergi dari rumah dan diam-diam menikah dengan wanita itu. Lalu sekarang kau pulang ke rumah ini dan meminta ku menikahi istrimu? benar-benar tidak waras.” ucap Marcel menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Sekarang Aleeya bukan istriku, tapi mantan istri. Aku ingin menikah kembali dengannya. Jadi ku mohon kau mau kan jadi suami kontrak nya? sebelumnya kami ada masalah, aku talak dia. Lalu kami rujuk lagi. Tapi ternyata rumahtangga ku dengannya kembali diuji, hingga aku hilaf dan kembali menalaknya. Aku benar-benar bodoh, terlalu mudah mengucap kata cerai. waktu itu aku sangat emosi hingga terucap cerai ke tiga kalinya. Jadi Aleeya tidak halal lagi bagiku, kecuali ia harus menikah dulu dengan orang lain. Maka Aleeya akan kembali halal jika ku nikahi.” ungkap Marco dengan raut muka penuh penyesalan.

“Seandainya mami dan papi masih ada, mereka akan sedih melihat kelakuan gila mu itu, Co. Karena jujur saja, Sejak mengenal perempuan brengsek itu kau berubah total, bahkan aku merasa tidak mengenalmu lagi.” kata Marcel seraya melipat kedua tangan di perutnya. 

"Stop bilang dia perempuan brengsek! Ayolah, kau hanya cukup bilang iya susah amat sih. hanya untuk status saja, cell. setelah itu kau bisa menceraikannya lagi."

"Kalau hanya untuk status kenapa harus aku? kau bisa bayar pria lain diluar sana yang mau diajak kawin kontrak dengan wanita mu itu kan?" ucap Marcell menatap tajam sang kakak yang sedari tadi terus memaksanya.

"Aku tidak mau Aleeya disentuh pria mana pun" jawab Marco.

"Apa bedanya dengan ku?" sahut Marcel tersenyum miring.

"Bedanya kau adikku. Aku rela kau menyentuh Aleeya untuk sementara" ujar Marco.

"Dasar gila!!"

Marcell mendorong tubuh Marco yang duduk disebelahnya. lalu ia beranjak pergi meninggalkan sang kakak yang masih sibuk bangkit dari posisinya akibat dorongan keras dari sang adik.

" Cell, mau kemana kau? kita belum selesai bicara" teriak Marco, namun Marcell tak menggubris nya. Ia berlalu menuju mobilnya yang terparkir dihalaman rumah, dan tak lama kemudian suara mesin mobilnya pun menderu. Marcell pun meluncur membelah jalanan dimalam hari tanpa tujuan yang jelas.

***

Aleeya masih berada dikantor menunggu Marco yang sudah dua Minggu ini mulai sering menjemputnya.

"Aleeya" suara Marco yang berdiri didepan pintu ruangannya yang tengah terbuka itu membuat Aleeya sedikit terkejut.

"Marco? sejak kapan kau berdiri disitu? ayo masuk!" perintah Aleeya seraya tersenyum manis pada mantan suaminya itu.

"Apa pekerjaan mu belum selesai? ini sudah jam delapan malam lho" Ucap Marco lalu menjatuhkan tubuhnya dikursi yang berhadapan dengan meja kerja Aleeya.

"Iya nih nanggung, Co. Berkas ini harus selesai secepatnya, karena besok pagi akan dipresentasikan didepan klien" sahut Aleeya seraya jemari tangannya menekan-nekan tombol alfabet dipapan keyboard komputer dengan lihainya.

"Ooh" Marco membulatkan mulutnya. dan Aleeya pun hanya tersenyum lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Lea," lirih Marco pelan.

"Ya, ada apa, Co?" sahut Aleeya tanpa mengindahkan pandangan pada layar laptop dihadapannya.

"Andai waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan menjatuhkan talak tiga padamu. Aku benar-benar bodoh, tidak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya," ucap Marco menjambak rambutnya penuh frustasi. dan membuat Aleeya sesaat menghentikan gerakan jari-jari tangan lentiknya.

Aleeya sejenak menghentikan jemarinya dari papan keyboard laptop tersebut, lalu menatap Marco yang duduk dihadapannya, "Untuk apa kamu menyesali yang sudah terjadi? sudahlah, Marco. Mungkin kita berjodoh hanya sampai waktu itu saja" ucap Aleeya terdengar pasrah.

"Tidak Aleeya, aku mau kita menikah lagi. kau juga masih mencintai ku kan?" Marco langsung meraih tangan Aleeya lalu menatap mata wanita yang telah membuatnya jatuh cinta untuk kedua kalinya itu.

"Segimana pun kamu pernah nyakitin aku berkali-kali, Aku heran kenapa aku masih sayang sama kamu. Bodoh memang kedengarannya," ujar Aleeya mengumpat dirinya sendiri.

Sepertinya cinta yang begitu dalam menutup semua kesalahan yang pernah Marco lakukan padanya. Aleeya beranggapan pengorbanan lelaki itu selama bersamanya dulu jauh lebih berkesan dibandingkan dengan sikap Marco yang kasar padanya. Cinta benar-benar gila.

"Aku tau aku salah besar terhadap kamu. Aku percaya begitu saja sama video murahan itu. Aku khilaf, cemburu sudah membutakan mata dan hati untuk nggak percaya penjelasan kamu waktu itu," kata Marco lirih.

"Ya, aku paham itu. Aku sudah memaafkan mu," ucap Aleeya meraih tangan Marco diatas meja.

Marco tersenyum, lalu menciumi kedua punggung tangan Aleeya penuh damba. "Ayo, kita bersama lagi," ajaknya.

"How?" lirih Aleeya. Ia memang belum paham betul dengan aturan agama yang dianutnya. Tapi yang ia tau jika suaminya sudah menalaknya untuk yang ke tiga kali, maka dirinya sudah tidak halal lagi untuk bisa kembali rujuk.

"Menikahlah dengan adikku, Aleeya."

"Apa?" Aleeya membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Dia tidak percaya atas apa yang barusan didengarnya.

Akhirnya Marco menjelaskan rencananya itu pada Aleeya. Aleeya pun terkejut dan tidak menyangka kalau Marco senekad itu mau melakukannya agar mereka bisa menikah kembali. Darimana Marco memiliki ide segila ini?

Aleeya terdiam, jujur saja perempuan itu tidak setuju dengan jalan pikiran Marco. Tapi di sisi lain hatinya tak bisa dipungkiri bahwa dirinya masih mencintai lelaki itu.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Prmpuan ko mau nya gitu mau nikah brpa si
prmpuan yg bodoh mau rujuk blik di suruh lki lain bru rujuk balik
trllu ribet

2022-11-14

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Ribet bngat si klo agama Katolik mau rujuk blik tinggl memprbharui pemberkatn bkn suruh prmpuan nikah dng lki lain bru rujuk
lki yg bodoh maunya gitu

2022-11-14

0

Lina Castano Thekelijie

Lina Castano Thekelijie

baru hadir 😁

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 permintaan gila
2 menerima tawaran
3 hari itu pun tiba
4 pov marco
5 perdebatan kecil
6 kembali ke rumah
7 membangunkan
8 salah mengira
9 cinta ada karena terbiasa
10 tak menolak
11 resepsi siapa ?
12 rencana Marcell
13 terima kasih
14 mulai baper
15 mengungkapkan
16 undangan Ronald
17 membingungkan
18 menandatangani
19 membawa pergi
20 mulai dari nol
21 tidak jadi bekerja
22 ingin dibujuk
23 pemberian Marco
24 apa yang terjadi?
25 keadaan Marcell
26 kehamilan Aleeya
27 kedatangan Sabrina
28 alasan Marco
29 kebenaran 1
30 kebenaran 2
31 Kondisi Marcell sebenarnya
32 Usaha Marco menjauhkan Aleeya
33 Kembalinya Marcell
34 Kata hati Aleeya
35 Keterkejutan Gita
36 Keingintahuan Marcell
37 Mengalah untuk pergi
38 Mengalah untuk pergi
39 Buat Marco jera
40 Berbesar hati untuk Alisha
41 Pertemuan tak terduga
42 Kecewanya Aleeya
43 Kegundahan hati Marcell
44 Ingin bersama lagi
45 Menggunjing
46 Ulangtahun Celia
47 Mengajukan pilihan
48 Sikap aneh Marcell
49 Alasan mood Marcell
50 Segera ke rumah sakit
51 Patah hati
52 Bersamamu
53 Mimpi buruk
54 Mimpi buruk 2
55 Mood booster Marcell
56 Perubahan sikap di kantor
57 Pecundang
58 Siapa Niko?
59 Menolak kerja sama
60 Menolak kerja sama 2
61 Mitha sakit
62 Dibawa Sani menginap
63 Bayangan mimpi
64 Bed rest
65 Bed rest II
66 Bertemu lagi
67 Selamat tinggal
68 Dia tetap kakakku
69 Permintaan maaf Marco
70 Pertemuannya kembali
71 Marco si pencuri
72 Cinta pertama Marco
73 Monster terkutuk
74 Tak menyangka
75 Keputusan Mitha
76 SS 2 - Tentang Mitha
77 SS 2 - Jika itu yang terbaik
78 SS 2 - Babak baru hidup Mitha
79 SS 2 - Membuatkan sarapan
80 SS 2 - Mulai ada rasa
81 SS 2 - Saat cinta itu ada
82 SS 2 - Aleeya is the best
83 SS 2 - Butuh penjelasan
84 SS 2 - Alasannya karena kamu
85 SS 2 - Bertemu kawan lama
86 SS 2 - Kenapa terasa berat?
87 SS 2 - Cerita dipenghujung tahun
88 SS 2 - Remember me
89 SS 2 - Tak ingin mengulang kisah lama
90 SS 2 - Perlahan-lahan saja
91 SS 2 - Pertanyaan Marco
92 SS 2 - Hilangnya rasa
93 SS 2 - The past is over
94 SS 2 - Tujuan Ani
95 SS 2 - Kesembuhan Marco (hadiah untuk siapa?)
96 SS 2 - Kesembuhan Marco (untuk Mitha)
97 SS 2 - Merasa tak bisa melupakan
98 SS 2 - Minta kepastian
99 SS 2 - Satu kesempatan
100 SS 2 - Kembali bekerja
101 SS 2 - Tak sengaja bertemu
102 SS 2 - Keinginan move on itu ada
103 SS 2 - Tak diangkat I
104 SS 2- Tak diangkat II
105 SS 2 - Mengingat semuanya (diam)
106 SS 2 - Mengawasinya
107 SS 2 - Semua gara-gara Ani
108 SS 2 - Kartu As Marco
109 SS 2 - Mencoba memahami
110 SS 2 - Kesibukan Baru Mitha
111 SS 2 - Neill anak siapa?
112 SS 2 - Menemuinya
113 SS 2 - Kemana Marco?
114 SS 2 - Mengusir Ani
115 SS 2 - Fool!
116 SS 2 - Menunda untuk jujur
117 SS 2 - Terluka dan kecewa
118 SS 2 - Belenggu masa lalu
119 SS 2 - Penyesalan
120 SS 2 - Kabar tentang Mitha
121 SS 2 - Wejangan sang Kakek
122 SS 2 - Dibuat bingung si Abah
123 SS 2 - Butuh waktu
124 SS 2 - Satu kesempatan lagi
125 SS 2 - Liburan setitik part I
126 SS 2 - Liburan setitik part II
127 SS 2 - Liburan setitik part III
128 SS 2 - Liburan setitik part IV
129 SS 2 - Kembali karena Neill
130 SS 2 - Peran Mitha yang baru
131 SS 2 - Perubahan mood Mitha
132 SS 2 - Semakin harmonis
133 SS 2 - Siapa dia?
134 SS 2 - Tentang cucu pertama Abah
135 SS 2 - Aku punya seorang kakak?
136 SS 2 - Kasih sayang Mitha
137 SS 2 - Mengunjungi makam Ibu
138 SS 2 - Antara mimpi dan kenyataan
139 SS 2 - Cemburu yang berlebihan
140 SS 2 - Bilang saja mau
141 SS 2 - Masa lalu yang belum tuntas
142 SS 2 - Masalah baru
143 SS 2 - Warisan
144 SS 2 - Pergi tanpa ijin
145 SS 2 - Karena Nino
146 SS 2 - Menahan marah
147 SS 2 - Menahan marah dan memaafkan
148 SS 2 - You belong to me
149 SS 2 - Tidak sabar menanti
150 SS 2 - Bahagiaku adalah kamu
151 SS 2 - Mau kamu
152 SS 2 - Tertangkap
153 SS 2 - Pulau komodo
154 SS 2 - Babymoon
155 SS 2 - Indahnya sunset
156 SS 2 - Keinginan Aleeya
157 SS 2 - Tidak boleh ini tidak boleh itu
158 SS 2 - Perjalanan pulang
159 SS 2 - Tak perlu khawatir lagi
160 SS 2 - Kecemasan Mitha
161 SS 2 - Bak disambar petir
162 SS 2 - Sadar
163 SS 2 - Welcome home
164 SS 2 - K I T A
Episodes

Updated 164 Episodes

1
permintaan gila
2
menerima tawaran
3
hari itu pun tiba
4
pov marco
5
perdebatan kecil
6
kembali ke rumah
7
membangunkan
8
salah mengira
9
cinta ada karena terbiasa
10
tak menolak
11
resepsi siapa ?
12
rencana Marcell
13
terima kasih
14
mulai baper
15
mengungkapkan
16
undangan Ronald
17
membingungkan
18
menandatangani
19
membawa pergi
20
mulai dari nol
21
tidak jadi bekerja
22
ingin dibujuk
23
pemberian Marco
24
apa yang terjadi?
25
keadaan Marcell
26
kehamilan Aleeya
27
kedatangan Sabrina
28
alasan Marco
29
kebenaran 1
30
kebenaran 2
31
Kondisi Marcell sebenarnya
32
Usaha Marco menjauhkan Aleeya
33
Kembalinya Marcell
34
Kata hati Aleeya
35
Keterkejutan Gita
36
Keingintahuan Marcell
37
Mengalah untuk pergi
38
Mengalah untuk pergi
39
Buat Marco jera
40
Berbesar hati untuk Alisha
41
Pertemuan tak terduga
42
Kecewanya Aleeya
43
Kegundahan hati Marcell
44
Ingin bersama lagi
45
Menggunjing
46
Ulangtahun Celia
47
Mengajukan pilihan
48
Sikap aneh Marcell
49
Alasan mood Marcell
50
Segera ke rumah sakit
51
Patah hati
52
Bersamamu
53
Mimpi buruk
54
Mimpi buruk 2
55
Mood booster Marcell
56
Perubahan sikap di kantor
57
Pecundang
58
Siapa Niko?
59
Menolak kerja sama
60
Menolak kerja sama 2
61
Mitha sakit
62
Dibawa Sani menginap
63
Bayangan mimpi
64
Bed rest
65
Bed rest II
66
Bertemu lagi
67
Selamat tinggal
68
Dia tetap kakakku
69
Permintaan maaf Marco
70
Pertemuannya kembali
71
Marco si pencuri
72
Cinta pertama Marco
73
Monster terkutuk
74
Tak menyangka
75
Keputusan Mitha
76
SS 2 - Tentang Mitha
77
SS 2 - Jika itu yang terbaik
78
SS 2 - Babak baru hidup Mitha
79
SS 2 - Membuatkan sarapan
80
SS 2 - Mulai ada rasa
81
SS 2 - Saat cinta itu ada
82
SS 2 - Aleeya is the best
83
SS 2 - Butuh penjelasan
84
SS 2 - Alasannya karena kamu
85
SS 2 - Bertemu kawan lama
86
SS 2 - Kenapa terasa berat?
87
SS 2 - Cerita dipenghujung tahun
88
SS 2 - Remember me
89
SS 2 - Tak ingin mengulang kisah lama
90
SS 2 - Perlahan-lahan saja
91
SS 2 - Pertanyaan Marco
92
SS 2 - Hilangnya rasa
93
SS 2 - The past is over
94
SS 2 - Tujuan Ani
95
SS 2 - Kesembuhan Marco (hadiah untuk siapa?)
96
SS 2 - Kesembuhan Marco (untuk Mitha)
97
SS 2 - Merasa tak bisa melupakan
98
SS 2 - Minta kepastian
99
SS 2 - Satu kesempatan
100
SS 2 - Kembali bekerja
101
SS 2 - Tak sengaja bertemu
102
SS 2 - Keinginan move on itu ada
103
SS 2 - Tak diangkat I
104
SS 2- Tak diangkat II
105
SS 2 - Mengingat semuanya (diam)
106
SS 2 - Mengawasinya
107
SS 2 - Semua gara-gara Ani
108
SS 2 - Kartu As Marco
109
SS 2 - Mencoba memahami
110
SS 2 - Kesibukan Baru Mitha
111
SS 2 - Neill anak siapa?
112
SS 2 - Menemuinya
113
SS 2 - Kemana Marco?
114
SS 2 - Mengusir Ani
115
SS 2 - Fool!
116
SS 2 - Menunda untuk jujur
117
SS 2 - Terluka dan kecewa
118
SS 2 - Belenggu masa lalu
119
SS 2 - Penyesalan
120
SS 2 - Kabar tentang Mitha
121
SS 2 - Wejangan sang Kakek
122
SS 2 - Dibuat bingung si Abah
123
SS 2 - Butuh waktu
124
SS 2 - Satu kesempatan lagi
125
SS 2 - Liburan setitik part I
126
SS 2 - Liburan setitik part II
127
SS 2 - Liburan setitik part III
128
SS 2 - Liburan setitik part IV
129
SS 2 - Kembali karena Neill
130
SS 2 - Peran Mitha yang baru
131
SS 2 - Perubahan mood Mitha
132
SS 2 - Semakin harmonis
133
SS 2 - Siapa dia?
134
SS 2 - Tentang cucu pertama Abah
135
SS 2 - Aku punya seorang kakak?
136
SS 2 - Kasih sayang Mitha
137
SS 2 - Mengunjungi makam Ibu
138
SS 2 - Antara mimpi dan kenyataan
139
SS 2 - Cemburu yang berlebihan
140
SS 2 - Bilang saja mau
141
SS 2 - Masa lalu yang belum tuntas
142
SS 2 - Masalah baru
143
SS 2 - Warisan
144
SS 2 - Pergi tanpa ijin
145
SS 2 - Karena Nino
146
SS 2 - Menahan marah
147
SS 2 - Menahan marah dan memaafkan
148
SS 2 - You belong to me
149
SS 2 - Tidak sabar menanti
150
SS 2 - Bahagiaku adalah kamu
151
SS 2 - Mau kamu
152
SS 2 - Tertangkap
153
SS 2 - Pulau komodo
154
SS 2 - Babymoon
155
SS 2 - Indahnya sunset
156
SS 2 - Keinginan Aleeya
157
SS 2 - Tidak boleh ini tidak boleh itu
158
SS 2 - Perjalanan pulang
159
SS 2 - Tak perlu khawatir lagi
160
SS 2 - Kecemasan Mitha
161
SS 2 - Bak disambar petir
162
SS 2 - Sadar
163
SS 2 - Welcome home
164
SS 2 - K I T A

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!