Alfi sedang lelap tertidur di ayunan tengah rumah. Pekerjaan rumah juga sudah selesai. Mey melihat keluar masih sangat pagi. Sinar matahari terhalang tembok tinggi pagar rumah, kembang mawar putih memunculkan kelopak yang akan mekar siang nanti. Selain itu tidak ada yang menarik untuk dilihat. Mey, perempuan delapan belas tahun itu berdiri sejenak menghirup udara pagi yang masih basah dan merasakan sejuknya udara di balik daster yang ia kenakan. Hal itu sedikit bisa membuat suasananya sedikit membaik apalagi jika ada semilir yang menyapu rambutnya yang panjang itu.
Mey memang perempuan yang tidak peduli dengan penampilan. Bukan karena apa, tapi baginya ia sangat malu merubah gaya. Ia perempuan desa yang tidak pernah berkenalan dengan pakaian indah dan alat make up. Bagian wajah mungkin natural tapi bagaimana dengan daster yang tidak pernah bertukar gaya. Semua dasternya sama yaitu daster dalam yang ia beli di pasar loak waktu hamil Alfi. Jika Mey keluar malam hari dengan pakain begitu pasti orang- orang pada lari ketakutan mengiranya adalah kuntilanak.
Setelah beberapa menit Mey kembali masuk kedalam rumah dan mengambil remot tivi dan menyanggul rambut panjangnya.
Baru saja televisi itu menyala sudah menampilkan wajah Hugo bersama seorang perempuan dua puluh tahun berambut pendek memakai pakaian yang sangat ketat berwarna merah jambu dan terbuka bagian bahu.
Mey juga memeriksa bahunya, juga terbuka karena leher bajunya yang kelebaran, sama seperti perempuan di televisi itu.
Hugo berada di cafe sedang makan malam bersama Perempuan yang cantik yang bernama Kimy itu. Kimy adalah artis pendatang baru yang sedang naik daun lewat sebuah aplikasi yang sedang trend saat ini.
Hugo menyuapi Kimy dengan mata lekat hingga akhirnya mereka di sorot kamera wartawan seleb.
Mey melihat hal itu sudah menetes air matanya. Hugo tidak pernah melihatnya selekat itu.
'Hugo si cowok play boy kali ini mendekati Kimy artis pendatang baru, mereka romantis sekali ....bikin nitizen iri .....kita lihat apakah Kimy akhir dari pencarian hugo?' seorang wartawan seleb mendekati Hugo dan Kimy dengan pertanyaan menggoda. Kimy tampak malu-malu melihat ke Hugo.
"Sudah berapa lama kalian dekat? boleh dong cerita-cerita agar kita gak penasaran" wartawan perempuan itu bertanya pada Hugo.
"Belum lama sih?' jawab Hugo cool.
"Kalian pacaran?"
"Kita hanya dekat saja, karena aku tidak mau menyakiti hati perempuan lagi" jawab Hugo.
"Woww! apa itu artinya kamu sudah berhenti mencari pasangan yang sempurna?"
"Tidak ada pasangan yang sempurna di dunia ini tapi aku harap dialah yang pertama dan yang terakhir" Hugo melihat ke kamera dengan tatapan dalam seolah berkata pada seseorang yang sudah sangat jauh darinya.
Kimy yang berada di depan Hugo menjadi makin salah tingkah wajahnya merah merona. Kimy memeluk Hugo erat.
Mey kesal melihat adegan itu dan segera mematikan televisi lalu ruangan kembali menjadi sunyi. Ia beralih ke ponsel dan lagi-lagi suaminya menjadi trending topick seleb yang sedang hangat di perbincangkan bersama Kimy.
Hatinya sebagai istri sudah tidak karu-karuan , tidak ada lagi rasanya tali jantungnya karena setiap hari mengkonsumsi berita Hugo bersama perempuan lain. Ia tau tidak ada cinta di hati Hugo untuknya. Mereka menikah karena tragedi bukan secara romantis yang pernah di idam-idamkan olehnya.
Pintu rumah terbuka kasar dengan cepat Mey berlari kepintu lalu mendekatkan telunjuk ke bibir "ssst, Alfi sedang tidur! mas jangan buka pintu kayak gitu"
Hugo menyeringai, rambutnya kusut dan pakaiannya tidak tertata rapi bahkan kancing bajunya di kenakan asal. ingin rasanya Mey memulai perang dunia ketiga saat ini juga namun nasehat emak terngiang di telinganya.
'Jadilah istri yang menyenangkan hati suami, saat pulang sambutlah dengan senyuman , karena kita tidak tau apa yang dia hadapi saat mencari nafkah diluar sana'
Segera Mey mengambil tangan Hugo dan membawa ke keningnya "mas mau minum apa?"
Hugo melihat netra Mey tajam, separuh hati pria itu senang mendengar dan melihat tingkah Mey padanya namun separuh lagi sudut hatinya terluka. Perempuan itu pasti melihat apa yang terjadi padanya lewat media. Tapi kenapa Mey masih manis padanya? harusnya Mey marah dan memukulnya. Ia akan senang dengan hal itu. Biar Mey melampiaskan kemarahan padanya. Karena ia sadar tidak cinta di antara mereka.
Ia bersama Mey separuh hati dan perempuan itu hanya melayani sebatas suami bukan karena cinta. Inilah yang membuat Hugo kadang malas untuk pulang, jika ia pulang hasratnya sudak tidak terbendung. Ia tidak tau entah sejak kapan Mey menjadi candu baginya atau mungkin karena perempuan itu tidak pernah menolak.
Perempuan itu memang sangat takut dengan dosa asal rajin mengingatkan.
Namun Hugo belum mengakui kalau ia cinta Mey, ia pulang karena ia adalah suami perempuan itu. Ini memang terdengar egois apalagi sudah ada anak di antara mereka. Tapi itulah kenyataannya cinta itu sangat sulit timbul apalagi masih di bayangi dengan luka masa lalu.
Ia menghargai Mey karena ia adalah Ibu dari anaknya. Anak yang di anggap malapetaka itu selalu membawa rindu makin hari makin menggunung dan sulit untuk dibendung. Di sela jadwalnya yang padat ia menyempatkan diri untuk melihat keduanya. Seperti pagi ini ia baru saja selesai syuting dengan tubuh yang sangat lelah bahkan belum tidur sekejappun dari semalam.
Hugo menolak minuman yang akan dibuatkan Mey dan melewati perempuan itu untuk pergi kekamarnya setiba disana Hugo langsung menjatuhkan diri. Tidak lama terdengar suara tangisan Alfi. Hugo bangkit dan mengambil Alfi dalam ayunan. Putranya itu tak kunjung berhenti menangis sebelum Mey datang membujuknya.
"Dia tidak mau sama mas karena tidak terbiasa" ujar Mey "mungkin itu lebih baik mas jika mas menikah lagi dia tidak akan terbebani"
"Iya, kamu sabar saja gak usah dibilangin"
"Mas boleh menikah lagi tapi bebaskan aku dan Alfi"
Coba saja Mey berkata melarang Hugo untuk dekat perempuan lain bukan malah sebaliknya. Maka dari itu Hugo membalas dengan perkataan nyelekit pula.
"Aku dan Alfi bisa pulang kembali kedesa mas"
Hugo benci kata itu ia tidak akan membiarkan Mey membawa Alfi pergi darinya.
"Pergi saja kalau kamu mau dosa, ingat ya aku gak bakal maafin kamu biar tiap detik malaikat melaknat kamu"
Mey paling ngeri kalau mendengar kata laknat melaknat. Ia akan bergidik seketika.
"Tapi mas juga pacaran"
"Udah di putusin"
"Ntar ngulangin lagi"
"Gak, janji sih"
"Tadi Mey juga liat ada mas di tivi"
Hugo diam itu pasti tentang nya dan Kimy.
"Dianya manis bicaranya juga sangat lembut, coba saja kamu kayak gitu" Hugo sebenarnya menggoda agar Mey menurut dan gak jutek lagi padanya namun hal itu hanya harapannya saja. Perempuan itu malah makin marah dan bilang,
"Gak di senyumin aja udah ada Alfi apalagi Mey senyumin, mas gak ingat waktu di desa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Yanti Anin
smg aj hugo nyesel y thor oergi aj mey biar tau rasa dia
2021-09-24
1
Marlein Sulistyo Maukar
lanjuuut
2021-08-11
0
LiDyra
Janji Palsu Tuan Muda
Tuan muda yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis penuh luka akibat disiksa oleh papanya. Disisi lain tuan muda terkena penyakit jantung yang parah. Bisakah mereka bersatu?
Mampir sebentar ke novelku yuk💞
2021-08-09
0