Nina Bobo

🌹🌹🌹

"Scott, cepat ambil barang-barang Silver dari mansion lalu antar ke apartemenku!" titah Grey pada asistennya.

"Bos, tapi ini sudah larut malam," protes Scott disana.

"Aku akan memberimu bonus bulan ini!" ucap Grey kemudian.

"Baik, Bos!" jawab Scott cepat.

"Dan belikan obat alergi juga!"

"Siap, Bos!"

Grey berdecak lalu masuk ke kamarnya untuk mengambil piyama tidurnya untuk dia berikan pada Silver. Dan dengan terpaksa dia juga mengambil ce*lana dalamnya yang baru agar gadis itu memakai pakaian dalam.

Mengingat apa yang dia lihat sebelumnya membuat tubuh Grey memanas ditambah aroma Silver yang memabukkan baginya.

"Jauhkan aku dari pikiran itu, Tuhan," gumam Grey dengan keluar dari kamarnya.

Sementara Silver dengan wajah merah padam duduk di sofa sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Dia benar-benar malu sekarang bukannya dia tidak mau pakai pakaian dalam tapi memang barang-barangnya belum sampai, dia tidak mungkin memakai pakaian dalamnya sebelumnya kan.

Melihat ada Grey yang mendekatinya, Silver semakin salah tingkah dia menoleh ke samping enggan menatap wajah tampan Grey.

"Ini pakai piyamaku lalu...," Grey berdehem. "Pakailah ce*lana dalamku dulu!"

Silver mengangguk dan menerima itu tanpa bicara satu patah katapun. Dia berjalan menuju kamarnya untuk mengganti kemejanya yang basah.

"Cepatlah kembali nanti keburu dingin spaghetinya!" teriak Grey yang melihat Silver menjauh.

Di dalam kamar Silver berusaha menetralkan degupan jantungnya. Lalu dia segera membuka kemeja basahnya tapi saat akan memakai ce*lana dalam Grey, Silver dibuat merona malu lagi.

Dia membuka lebar ce*lana dalam itu dengan menatap takjub.

"Woah, ce*lana dalam Grey begitu besar pasti....," Silver terkekeh geli. "Pasti anunya juga besar ya!"

"Lebih baik aku cepat memakainya," gumam Silver. Tapi baru juga dia pakai ce*lana dalam itu jatuh kebawah karena kebesaran. Dengan cepat Silver memakai celana piyama agar tidak terjatuh lagi.

"Beres!" gumam Silver yang sudah memakai satu set piyama dengan bahan satin. Walaupun kebesaran tidak apa-apa sambil menunggu barang-barangnya datang.

Dia kembali ke meja makan yang disana Grey masih setia menunggunya.

Grey yang melihat Silver mendekat segera bersikap santai seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

"Makanlah!" titahnya. "Sebentar lagi Scott datang mengantar barangmu dan juga memberimu obat alergi!"

"Aku permisi tidur duluan," pamit Grey yang sudah berdiri akan menuju kamarnya.

"Thanks Grey," ucap Silver yang melihat Grey menjauh.

Silver segera makan spagheti buatan Grey dengan lahap hingga beberapa menit kemudian bel apartemen berbunyi.

"Itu pasti Scott," gumam Silver.

Dia berdiri untuk membuka pintu apartemen itu tapi tanpa dia duga, Grey yang mendengar suara bel dari kamarnya langsung berlari untuk menahan Silver agar tidak membuka pintu.

"Stop!" teriaknya.

Silver yang sudah mengetik kata sandi menoleh kearah sumber suara.

"Biar aku yang buka!" ucap Grey lantang.

"Biar aku yang buka, kau tidur saja Grey!" sahut Silver yang mulai mengetik kata sandi lagi.

Grey menepis tangan Silver begitu saja. "Kembalilah ke meja makan!" ucapnya.

Silver tergagap karena jarak diantara mereka sangat dekat saat ini. "Kenapa Grey?" tanya Silver memberanikan diri.

"Turunkan pandanganmu ke bawah!" perintah Grey yang salah diartikan oleh Silver malah menurunkan pandangannya diantara dua paha Grey yang terlihat menonjol.

"Itu kenapa Grey?" tanyanya polos.

"Bukan itu Silver tapi dadamu! Kau tidak memakai BH dan puncak dadamu kelihatan dari tadi!" ucap Grey kesal karena Silver malah fokus melihat benda keramatnya yang sesak dibawah sana.

Buru-buru Silver menutup dadanya dengan kedua tangannya.

"Jangan sampai Scott melihatnya! Sekarang kembalilah ke meja makan!" ucap Grey lagi.

"Tapi itu kenapa, Grey?" tanya Silver yang masih penasaran melihat celana Grey yang menonjol.

Yang mana membuat Grey mendengus kesal. "Dia bangun dan aku ingin cepat menidurkannya!"

"Mau aku bantu menidurkannya?" tawar Silver dengan polosnya.

"Aku cukup bernyanyi Nina Bobo kan?"

🌹🌹🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***