🌹🌹🌹
Hari itu Kapten membawa kapalnya berlabuh di desa Bamberg karena ingin menyetok bahan makanan.
"Kita istirahat dua hari setelah itu berlayar lagi," ucap Arse pada istrinya.
Bianca mengerucutkan bibirnya. "Seminggu ya? Aku rindu ingin kulineran sambil belanja!" rengek Bianca.
"Tapi Silver... "
"Aku tidak apa-apa Dad! Aku akan menghabiskan waktu di rumah kita! Daddy dan Mommy berkencan saja!" ucap Silver yang mendengar obrolan orangtuanya.
"Kau ikut kami saja kita sudah lama tidak shoping," bujuk Bianca.
Silver menggeleng. "Aku tidak mau! Ada cimot yang menemaniku!"
Cimot adalah ikan kerapu Silver yang selalu Silver bawa kemana-kemana.
"Bersenang-senanglah, Mom, Dad!" pamit Silver dengan berjalan menuju rumah mereka yang ada di Bamberg.
Silver berjalan dengan membawa ikan kerapunya yang dia taruh dalam tempat kaca berbentuk bulat sementara tangan lainnya sibuk memencet kipas angin mininya agar dirinya tidak mengeluarkan keringat mengingat jarak rumahnya lumayan jauh.
Di dalam perjalanan Silver melihat segerombolan gadis memakai baju seragam dan bercanda ria dengan teman-temannya. Silver hanya bisa menatap mereka dari kejauhan, kehidupan yang dia jalani selama ini hanya dalam persembunyian jangankan teman, dia pun tidak bersekolah. Dia hanya berinteraksi dengan keluarganya saja, bahkan para Abang Pandawanya berjanji tidak akan menikah sebelum Silver sembuh. Mereka tidak ingin bahagia diatas penderitaan adiknya.
"Apa aku hanya beban buat mereka, Cimot?" tanya Silver pada ikan kerapunya.
Sementara Arse dan Bianca bergandengan tangan menikmati waktu mereka.
"Sini sayang tasmu biar aku yang pegang, tanganmu yang lembut tidak boleh pegang yang berat," ucap Arse dengan merebut tas yang dipakai istrinya.
Bianca terkekeh melihat tingkah suaminya, dia merasa begitu dicintai sampai pikirannya kembali ke Silver lagi.
"Apa Silver akan bisa seperti kita? Dia begitu menutup dirinya, aku selalu merasa bersalah karena waktu itu tidak bisa menolak kau cabuli," ucap Bianca kemudian.
"Apa kau menyerah, Bee?"
"Sudah 15 tahun kita seperti ini tapi kita tidak bisa menemukan Lotus laut itu bahkan kita banyak mengalami rintangan, kau ingat kapal saat ada badai waktu itu kita terombang ambing di lautan?"
"Aku yakin perjuangan kita akan membuahkan hasil," ucap Arse dengan memperlihatkan petanya.
"Kita sudah separuh jalan, Bee. Sebentar lagi kita pasti akan menemukannya," jelas Arse yang menandai setiap lokasi yang sudah dia jelajahi.
Lalu Arse mengecek ponselnya yang terdapat ratusan notifikasi. "Aku akan mengecek pesan ini melalui komputer di kedai sana!"
Bianca mengangguk dan mengikuti suaminya di sebuah kedai yang menyewakan komputer.
Arse segera mengecek pesan-pesan yang masuk itu dengan seksama, ada laporan kiriman uang masuk ada panggilan dari Pandawa dan terakhir sebuah undangan pernikahan.
"Mich akan menikah, Bee! Kita diundang ke London," ucap Arse pada Bianca yang saat ini tengah memakan mie instan.
"Apa kita akan datang?" tanya Bianca.
"Mungkin kita harus membawa Silver melihat dunia luar sejenak, kita sudah lama tidak bersosialisasi dengan manusia," sahut Arse yang meratapi kehidupannya saat ini.
Bahkan dia sudah tidak pernah bermain lagi dengan dua sahabatnya dengan Sam dan Chris. Dia juga kasihan dengan istri dan anak perempuannya yang hanya melihat lautan setiap harinya.
"Tapi Bee... kau jangan sampai tergoda dengan Nick lagi! Ingat suamimu yang paling tampan!"
Bianca terkekeh geli. "Aku masih tidak menyangka menolaknya dulu! Aku hanya mengaguminya saja!" elak Bianca.
"Itu sama saja! Kita tidak usah ke London saja kalau begitu," ucap Arse kemudian.
"Aku janji tidak akan dekat-dekat dengannya! Aku hanya akan melihatnya dari kejauhan!"
"Bee... "
🌹🌹🌹
Disisi lain, Kate dan calon menantunya Siena begitu sibuk mempersiapkan acara pernikahan. Mereka saat ini melakukan fitting baju di sebuah butik ternama.
"Bagaimana kak Sultan?" tanya pemilik butik pada Kate saat Siena mencoba gaun pengantinnya.
"Wah, kau sangat cantik Siena!" ucap Kate kagum.
Siena tersipu malu mendengarnya walaupun mama mertuanya kadang suka aneh tapi dia sangat baik padanya.
"Apa kau tidak ingin aku menyentuh kapala botak atau makan es krim?" tanya Kate penuh selidik.
Siena menggelengkan kepalanya bingung dengan pertanyaan mama mertuanya.
"Ah, lupakan! Aku ingat masa mudaku dulu! Aku rindu mama mertua Lusy," keluh Kate.
Lusy memang sekarang jarang berkunjung ke London karena lebih memilih menghabiskan waktu tuanya di New York apalagi ada Mich yang menemaninya.
Setelah selesai melakukan fitting baju mereka berdua berkunjung ke salah satu mall karena ingin melakukan perawatan di sebuah salon kecantikan ternama yang ada disana.
Kate adalah salah satu member VIP disana jadi dia mendapat pelayanan eksklusif setiap berkunjung.
"Kak Sultan lama tidak berkunjung," tegur salah satu terapis yang mengenal Kate.
"Iya aku sibuk mengurus suamiku diatas ranjang jadi baru sempat kemari! Aku membawa calon menantuku, aku ambil paket seperti biasa!" ucap Kate akrab.
Kate dan Siena berjalan menuju ruangan perawatan tapi mata Kate menangkap satu sosok yang sangat dikenalnya sedang duduk penuh gaya seperti biasa.
"Grey!" panggil Kate.
Grey menoleh dan melihat mommy-nya mendekatinya.
"Mom," Grey kaget. "Kenapa mommy ada disini?"
"Seharusnya mommy yang bertanya! Kau sepertinya menunggu seseorang," ucap Kate sambil matanya menoleh kanan kiri.
Grey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya dia ke salon itu sedang menunggu Jane karena mereka akan berkencan.
Bersamaan dengan itu, Jane keluar karena sudah selesai melakukan perawatan dengan memakai kacamata hitam serta topi agar tidak ada yang mengenalinya.
"Grey, aku sudah selesai," ucap Jane dengan merangkul lengan kekasihnya.
Kate yang melihat pemandangan itu kaget bukan main, akhirnya dia bisa bertemu dengan kekasih anaknya.
"Jane, perkenalkan itu mommyku!" ucap Grey kemudian yang sudah terlanjur ketahuan.
Jane langsung melepaskan rangkulannya lalu melepas kacamata hitamnya.
"Perkenalkan nama saya Jane," ucap Jane sopan.
Tapi diluar dugaan Kate langsung menarik tangan Grey dan membawanya menjauh.
"Grey, jadi kekasihmu Jane Holster artis terkenal itu?" tanya Kate dengan gusar.
"Iya Mom, kami sudah setahun berpacaran," jawab Grey.
"Oh my God! Kau harapan mommy satu-satunya! Lihatlah kakakmu Mich memilih calon istri yang pendiam begitu, mommy dari tadi berjalan dengan Siena seperti radio berjalan!"
"Maksud mommy apa sebenarnya?" tanya Grey keheranan.
"Kau harus menurunkan standar calon istrimu! Carilah calon istri wanita biasa seperti mommy supaya keluarga kita tidak datar saja!" jelas Kate.
"Mom...," protes Grey yang merasa perkataan mommynya tidak masuk akal.
"Kita harus membentuk club bisbol yang solid, jadi tinggalkan kekasihmu itu!"
"Mom, kita akhiri obrolan crazy ini," ucap Grey meninggalkan Kate begitu saja.
Sementara Kate masih mematung di tempatnya dengan banyak pikiran dikepalanya.
"Ini tidak boleh terjadi, demi kelangsungan club bisbolku. Aku harus membuat Grey berpisah dari kekasihnya," gumam Kate dalam hati.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
ollyooliver🍌🥒🍆
15 thn? si silver udah 20 thn dong🤔
2025-03-12
0
Ney Maniez
😲😲😲😲
2024-05-31
0
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
2023-05-24
1