"Tolong......"
"La-lari......."
"Aaaa!!!!"
Seluruh kota tiba-tiba mengalami sebuah kekacauan, orang-orang sedang diserang oleh kawanan serigala dengan jumlah banyak, mereka semua lari berhamburan untuk menyelamatkan diri, para serigala tersebut membunuh orang-orang yang mencurigakan dengan tujuan untuk balas dendam kepada mereka yang telah menangkapnya.
"Itu tidak mungkin...."
"Me-mengapa kau bisa ada di sini?"
Seorang laki-laki botak dengan tubuh kekar bersandar di dekat dinding bangunan di sebuah lorong yang gelap, dengan tubuh gemetar ia menatap kearah seorang manusia serigala yang berdiri di hadapannya, di bawah kaki laki-laki itu terdapat beberapa mayat manusia yang masih segar, mereka berpenampilan seperti para bandit jalanan, kondisi mayat mereka sangat mengenaskan, seluruh wajahnya hancur dan terdapat beberapa bekas cakaran makhluk buas yang ada di sekujur tubuh mereka.
"Hooo, sepertinya kau masih mengingatku...."
"Aku datang untuk membunuhmu!!"
"A-apa maksudmu?"
Sang manusia serigala meregangkan jari-jarinya, seketika kuku-kuku jari itu tumbuh memanjang dan runcing, laki-laki itu langsung mencoba meloloskan diri darinya, namun dibalik punggungnya terdapat sebuah dinding besar yang menghalanginya, ia mencoba meraba-raba dinding itu namun tidak ada lagi jalan keluar baginya.
"Apa kau memiliki kata-kata terakhir?"
"Tu-tunggu, tolong hentikan....."
"Ampunilah aku!!!"
Sang manusia serigala mulai berjalan mendekati laki-laki botak itu sembari menggesekkan kukunya di dinding, bekas dari gesekan itu menciptakan goresan yang sangat panjang dan percikan api yang besar, laki-laki botak itu sangat gemetar ketakutan saat menghadapi kematiannya.
"Sudah terlambat!!!"
"Tidak, hentikan!!!"
"Huaaaaa......."
Sang manusia serigala dengan cepat mencengkram wajah laki-laki botak itu, laki-laki itu berteriak meminta ampunan, karena kuku sang manusia serigala sangat tajam membuat wajah laki-laki botak itu tergores, darah mulai mengalir dari bekas luka itu, semakin kuat cengkraman dari sang manusia serigala, semakin dalam pula luka yang dihasilkannya, dan rasa sakit yang diterima akan sangat besar, tapi sang manusia serigala tidak menghiraukan kata-kata laki-laki itu, ia semakin mencengkram kuat wajahnya dan membuat laki-laki itu merasa sangat menderita.
"Aaaaaaaa..... hentikan!!!!"
"Ada apa? Apa ini terasa sakit?"
"Kumohon ampuni aku......"
"Hahahaha...... teruslah memohon untuk hidupmu!!"
Meskipun laki-laki itu terus berusaha meminta pengampunan, namun sang manusia serigala tidak memperdulikannya, ia menikmati saat dimana laki-laki itu tersiksa.
"Kau telah menghancurkan kehidupan kami!!!"
"Kau tidak pantas untuk diampuni!!!"
"Tidak!!!!!!"
"Aagghh..."
Dengan sangat kuat, sang manusia serigala mencengkram wajah laki-laki itu hingga hancur, darah beserta isi otaknya berhamburan ke segala arah, kini laki-laki itu telah tewas di tangan sang manusia serigala, sang manusia serigala itu sangat gembira setelah berhasil membalaskan dendamnya.
"Auuuuuu......."
Manusia seriga itu pun mengaum dengan sangat keras untuk merayakan kemenangannya, kemudian ia pun kembali ke wujud serigalannya dan pergi menuju tempat lain.
Di depan gerbang kastil yang sangat megah, terdapat banyak sekali pasukan kesatria kerajaan yang dilengkapi oleh persenjataan lengkap, mereka semua berbaris menghadap kearah seorang pria berjubah hitam berkerudung yang hanya seorang diri dengan posisi siaga, mereka berkumpul menjadi 5 kelompok besar yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1000 orang secara keseluruhan, pasukan itu dipimpin oleh seorang kesatria muda yang mengenakan baju zirah perak.
"Siapa kau?!!"
"Dan apa tujuanmu kemari!!"
Kesatria itu mencoba mengajukan beberapa pertanyaan kepada pria yang mencurigakan itu untuk memastikan bahwa mungkin ia adalah seorang mata-mata dari kerajaan lain, namun pria berkerudung itu hanya diam metatapnya dengan ekspresi datar
"Ini adalah peringatan terakhir!!!"
"Apakah kau adalah seorang mata-mata?!!!"
"Tolong jawab pertanyaanku!!!"
Kesatria itu menggertak sang pria dan memintanya untuk mengungkapkan identitasnya, namun lagi-lagi pria itu mengabaikannya, hal ini pun membuat sang kesatria menjadi sangat marah.
"Sepertinya tidak ada cara lain, kah......"
"Kau harus dihukum karena telah membuat kekacauan!!"
"Bersiaplah menemui ajalmu!!!"
Kesatria itu pun menyuruh 2 bawahannya untuk menyerang sang pria berkerudung, ia pikir mereka akan berhasil mengalahkannya hanya dengan mengerahkan dua kesatria itu tapi sepertinya mereka terlalu meremehkan pria itu, dengan sangat cepat kedua prajurit itu hendak menyerang secara bersamaan.
"Hiaaaaa......"
"Berakhir sudah hidupmu!!!"
Dengan percaya diri kedua kesatria itu menyerang dengan gerakan kombinasi, mereka berlari zig-zag untuk mengelabuhi pria itu dan dengan cepat mengayunkan pedang mereka kearah leher sang pria itu.
"Agghhhhh......"
Sebelum pedang mereka menyentuh kulit pra itu mereka lebih dulu jatuh tersungkur ke tanah, kepala mereka terpenggal dan melayang di udara.
"Apa?!!"
"Mustahil!!!"
Sang pemimpin kesatria pun terkejut melihat kedua prajuritnya mati begitu saja, bahkan pria itu tampak tidak melakukan gerakan apapun, semua itu terjadi dalam sekejap mata, sang pria berkerudung telah lebih dulu memenggal kepala para prajurit itu dengan kedua pedangnya sebelum serangan mereka mengenainya, tampak dengan jelas bekas darah segar menetes dari kedua bilah pedang merah itu.
"Ba-bagaimana itu terjadi....."
"Khhhh....."
Sang pemimpin kesatria pun merasa sangat terkejut, selama ia memperhatikan pria berkerudung itu matanya tidak pernah teralihkan sedikitpun, namun apa yang dilihatnya sekarang memanng nyata, bahwa kedua prajuritnya telah tewas secara mengenaskan.
"Se-semuanya serang!!!!"
"Hiaaaaa......"
Dengan tubuh gemetar, pemimpin kesatria itu memberanikan diri untuk mencabut pedang miliknya dari dalam sarungnya dan memulai serangan, seluruh prajurit yang ada di belakangnya pun berteriak dan mulai maju.
Mereka mengerahkan semua kekuatan yang dimilikinya hanya untuk menangkap satu orang saja, namun sebenarnya pria itu tidak sendirian, saat para prajurit mulai mendekat, seketika segerombolan serigala yang dipimpin oleh Alpha datang untuk membantu pria itu, dengan sangat cepat dan agresif, para serigala itu menyerang barisan kesatria yang mencoba menangkap pria berkerudung itu.
"Apa ini?!!!"
"Dari mana mereka berasal?!!!"
"Aaaghhhh......"
Meskipun serigala yang datang hanya berjumlah sekitar 30 ekor, namun itu sudah cukup untuk mengacaukan formasi serangan mereka, karena kelincahan dan keganasan mereka membuat para prajurit kewalahan untuk menahannya.
"Jangan takut hanya karena para binatang ini!!"
"Tetap pertahankan posisi kalian!!"
Sang pemimpin kesatria mencoba memerintahkan pasukannya untuk tetap mempertahankan posisi mereka, namun para kesatria yang panik tidak bisa mengatur posisi mereka dengan baik, sementara itu para serigala terus menyerang dengan membabi-buta.
Saat sang pemimpin kesatria ingin menyerang pria berkerudung, tiba-tiba ia dihadang oleh seekor serigala hitam, serigala itu adalah Alpha yang masih dalam wujud hewannya, sang kesatria pun merasa sangat kesal dengan hal itu, ia langsung mengayunkan pedangnya kearah Alpha dengan sekuat tenaga, namun Alpha dengan mudah menghindarinya, pertempuran yang sengit pun terjadi diantara mereka.
"Kau makhluk menjijikkan, berhentilah menghalangiku!!!"
"Agrrrr......"
Setelah mencoba melancarkan beberapa serangan kepada Alpha namun tidak berhasil melukainya, pemimpin kesatria itu pun memperbesar jarak mereka, meskipun Alpha bertarung dalam wujud binatangnya tapi kekuatan yang ia miliki cukup besar sehingga membuat sang pemimpin kesatria sangat kewalahan.
Bentuk manusia pada ras serigala pada umumnya hanya bisa digunakan pada saat malam hari atau di tempat yang gelap, sinar matahari membuat para mereka hanya bisa menggunakan wujud binatangnya, namun ada beberapa serigala yang bisa mengubah wujud sesuka hati mereka tanpa terbatasi oleh waktu, mereka adalah Serigala Bulan Purnama.
Tapi bagi Alpha kekurangan itu tidak terlalu berdampak besar, karena sampai saat ini kekuatan mereka masih terbilang cukup seimbang.
Pria berkerudung itu hanya berdiri menyaksikan pertempuran mereka dari kejauhan, para serigala dengan sekuat tenaga mencoba menghalau pasukan kesatria agar tidak mendekati pria itu, namum jumlah mereka terlalu banyak sehinga pasukan kesatria perlahan berhasil memukul mundur para serigala itu.
"Hiaaaa......"
"Graaaa....."
Pertarungan antara Alpha dan sang pemimpin kesatria berlangsung sangat sengit, Alpha mengayunkan cakarnya kearah dada pemimpin kesatria itu dan berhasil menembus baju zirah cukup dalam dan menggores dadanya, sang pemimpin kesatria pun membalasnya dengan menggunakan teknik berpedangnya, namun dengan kelincahanya, Alpha berhasil menghindari semua serangan dari pemimpin kesatria itu dan tidak menerima luka sedikitpun.
"Grrrr...."
"Sialan!!"
"Sepertinya aku harus membinasakanmu sekarang juga!!!"
Sang pemimpin kesatria itu merasa sangat kesal, ia pun segera mengambil gerakan kuda-kuda dan mengangkat pedangnya keatas menggunakan kedua tangan, partikel-partikel cahaya putih mulai berkumpul di pedang itu, energi yang besar memancar keluar membuat tanah di sekitarnya bergetar, dan dengan cepat ia menghunuskan pedangnya kearah Alpha.
"Teknik pedang suci, tebasan cahaya!!"
"Matilah kau!!!"
"Hiaaaaaa....."
Alpha melompat kearah pemimpin kesatria itu mencoba ingin memangsanya, namun kilatan cahaya yang sangat cepat tiba-tiba muncul didepan wajahnya, itu adalah serangan dari pemimpin kesatria, sebelum Alpha berhasil menggigitnya, pedang itu telah terlebih dahulu menembus wajahnya, tubuh Alpha pun terbelah menjadi dua bagian, ia terjatuh ke atas tanah dengan setengah bagian tubuh yang koyak, seluruh organ miliknya sudah tidak lagi berfungsi dan akhirnya Alpha pun mati.
"Hahahaha..... Hahahaha....."
"Rasakan itu binatang menjijikkan!!"
Tawa yang keras keluar dari mulut sang pemimpin kesatria, akhirnya ia telah berhasil mengalahkan serigala yang mengganggu itu, pemimpin kesatria itu menusukkan pedangnya ke tubuh Alpha yang bersimbah darah beberapa kali sebagai bentuk penghinaan, kemudian pemimpin kesatria itu pun segera menoleh kearah pria berkerudung yang hanya diam menatapnya dengan eksprsi datar.
"Selanjutnya adalah kau!!"
"Bersiaplah!!"
Pemimpin kesatria itu mengarahkan pedangnya menuju pria misterius tersebut, para pasukan kesatria yang lain telah berhasil mengalahkan kelompok serigala dan membantai mereka semua, kini seluruh pasukan bersiap menyerang pria berkerudung itu.
"Semuanya, serang!!!!"
"Hiaaaa!!!!"
Gerombolan prajurit mendekat dan mencoba menyerangnya secara bersamaan, namun sebelum serangannya menjangkau sang pria berkerudung itu, tubuh mereka telah terpotong dan terhempas, sang pria berkerudung itu mengayunkan kedua pedangnya ke segala arah menembus barisan musuh, satu persatu kesatria tewas ditangan pria itu yang hanya seorang diri.
"Terima ini!!!"
"Teknik pedang suci, tusukan burung merpati!!!"
Sang pemimpin kesatria mencoba menyerang pria itu dengan teknik miliknya, sebuah tusukan yang sangat cepat mengarah ke dada pria itu menciptakan bayangan burung merpati yang sedang melesat, tapi dengan cepat serangan tersebut dapat ditangkis dengan salah satu pedang merah miliknya.
"Cih!!"
"Masih belum!!!"
"Teknik pedang suci, kilatan cahaya!!!"
Sang pemimpin prajurit kembali menyerang pria itu, kali ini adalah teknik serangan beruntun sehingga pedang milik pemimpin kesatria menciptakan kilatan-kilatan cahaya yang terang setiap kali diayunkan, namun serangan itu tidak berhasil melukai sang pria berkerudung, pedang merah miliknya menangkis setiap tebasan yang dilancarkan.
"Dasar kau monster!!!"
"Hiaaaaa....."
"Agghhhh...."
Sang pemimpin pasukan mencoba menekan pedangnya yang berbenturan dengan pedang milik pria itu, tapi seketika ia terhempas jauh ke belakang disebabkan dorongan yang sangat kuat dari pria berkerudung itu.
Setelah menghempaskan sang pemimpin kesatria, pria itu segera membalikkan badannya untuk melawan para prajurit yang mengepungnya, perlahan partikel cahaya merah berkumpul di kedua pedang itu, dan dengan cepat pria itu mengayunkan kedua pedangnya secara beruntun kearah pasukan kesatria, kilatan cahaya berwarna merah membentang ke segala arah disebabkan ayunan pedang yang tanpa henti.
"Aaaaaaaa......"
"Agghhhh....."
Jeritan-jeritan rasa sakit terdengar dari para kesatria yang sekarat, kini mereka hanya bisa menanti akhir dari hidup mereka dengan sangat tersiksa.
Serangan itu tidak dapat ditangkis oleh perisai yang sangat tebal sekalipun, tubuh kesatria itu telah terpotong menjadi beberapa bagian dan hancur, darah menyembur ke segala arah dengan sangat deras bagaikan mata air, kini tanah yang mereka pijak telah berubah menjadi lautan darah.
Seluruh pasukan kesatria telah berhasil dikalahkan dan hanya menyisakan sang pemimpin kesatria itu sendirian, pemimpin kesatria itu perlahan bangkit dengan bantuan pedangnya, saat ia menatap ke depan yang ia lihat hanyalah sekumpulan mayat dan darah, sang pemimpin kesatria itu pun menjadi sangat murka saat mengetahui seluruh pasukannya telah musnah.
"Beraninya kau melakukan ini!!!!"
"Aku adalah Robin Erviled, pemimpin kesatria kerajaan Erest!!!"
"Aku bersumpah akan membunuhmu!!!"
Sang pemimpin kesatria itu pun segera mengambil posisi kuda-kuda, perlahan partikel cahaya yang sangat banyak berkumpul pada pedang miliknya, hempasan energi yang sangat besar menyebar ke seluruh arah, sepertinya ia akan mengeluarkan teknik pamungkas miliknya.
"Teknik pedang suci, jurus pamungkas!!"
"Cahaya Senja!!!!"
Dengan cepat sang pemimpin kesatria itu menerjang kearah pria itu, ia mengayunkan pedangnya secara horizontal yang langsung mengarah ke leher pria itu, namun sepertinya pria berkerudung itu tidak melakukan tindakan apapun, ia hanya berdiri dengan pertahanan yang sangat terbuka, sang pemimpin kesatria pun langsung menebas leher pria itu dengan sekuat tenaga.
"Hiaaaaa.....!!!!"
"Matilah kau!!!"
Sebuah ledakan cahaya yang sangat dahsyat terjadi, langit seketika berubah menjadi senja, hal itu disebabkan oleh efek dari teknik pamungkas milik sang pemimpin kesatria tersebut, perlahan cahaya itu mulai hilang dan langit kembali ke warna biru seperti sebelumnya, tiba-tiba tampak dua buah bayangan yang menyerupai manusia di dalam kabut berdebu, bayangan itu perlahan mulai menunjukkan wujudnya.
"Khhhaaaa......"
Seorang pria mengenakan baju zirah berdiri berhadapan dengan seorang pria berkerudung, ternyata mereka adalah sang pemimpin kesatria dan pria misterius, sang pemimpin kesatria memegang sebuah pedang yang telah hancur, napasnya sangat terengah-engah dan ia tampak sangat kelelahan, sedangkan pria yang berdiri dihadapannya tidak terluka sedikitpun.
"Mu-mustahil!!!"
"Ini tidak mungkin!!!"
"Mengapa seranganku tidak berhasil??!!!"
Saat ledakan cahaya itu terjadi, pedang sang pemipin kesatria berhasil menyentuh leher pria itu, namun seketika pedangnya hancur berkeping keping karena daya benturan yang sangat dahsyat, bahkan serangan tersebut tidak melukai pria itu sedikitpun, sang pemimpin kesatria pun menjadi sangat putus asa, sudah tidak ada lagi tenaga yang tersisa darinya, bahkan kebanggaan dirinya sebagai seorang kesatria telah hancur oleh pria misterius tersebut.
"Hidupmu akan berakhir di sini!!!"
"Tidak!!!!"
"Arrggghhhh....."
Tiba-tiba pria berkerudung itu menusukkan tangannya ke arah sang pemimpin kesatria hingga menembus dadanya, sang pemimpin kesatria pun menjerit dengan keras karena dadanya tertembus oleh tangan pria itu.
"Hentikan!!!"
"Huuuaaa....."
"Uhuk...."
Pria itu meraih jantung milik sang pemimpin kesatria dan meremasnya dengan sangat kuat, seketika darah pun menyembur keluar dari mulut pemimpin kesatria itu karena seluruh sistem pembuluh darahnya telah hancur, perlahan kesadarannya mulai hilang sebelum akhirnya ia benar-benar mati.
Pria berkerudung itu mencabut jantung sang pemimpin kesatria dan mendorong mayatnya hingga terjatuh, pria itu menyerap seluruh darah yang membanjiri medan perang dengan pedang miliknya hingga tidak tersisa satu tetespun.
Kemudian pria itu berjalan menuju tubuh Alpha yang telah mati, ia pun menaruh jantung yang telah diambilnya di atas tanah dan menusuknya menggunakan pedang merah.
"Immortality, or Death!!"
"Bangkitlah wahai bawahanku yang setia!!"
Dari bilah pedang itu perlahan mengalir darah segar, kemudian darah itu menyebar menuju mayat-mayat manusia serigala termasuk Alpha melalui jantung yang telah tertusuk pedang itu, darah-darah tersebut menghubungkan mayat-mayat serigala dan pedang merah seperti sebuah benang, dan perlahan darah itu meregenerasi tubuh mereka.
Bagian-bagian tubuh yang terpisah kembali menempel dan menjadi utuh seperti semula, bahkan tubuh Alpha yang telah menjadi dua perlahan mulai menyambung kembali, mayat-mayat itu perlahan bangkit dengan semua ingatan yang masih utuh sepenuhnya.
"Kami menanggapi panggilan anda tuan!!"
Seluruh manusia serigala telah bangkit dan berlutut dihadapan tuan mereka, luka-luka yang mereka alami telah sepenuhnya sembuh, dahulu kala ada seseorang yang bisa membangkitkan orang mati dengan menggunakan darah miliknya, dan orang itu adalah Sang Dewa Naga sendiri, selama jiwa orang tersebut belum hilang, Sang Dewa Naga bisa membangkitkannya terus-menerus.
"Pergilah dan habisi semua pasukan itu!!!"
"Dengan senang hati, tuan...."
Para manusia serigala pun pergi menyusup ke dalam kastil, mereka menuruti perintah pria itu tanpa berat hati sedikitpun, setelah gerbang istana hancur, tampak banyak sekali prajurit yang berkumpul dengan siaga, mereka semua telah bersiap untuk pertempuran besar.
"Fiiiuuuiiit~"
Pria berkerudung itu bersiul dengan sangat keras seakan sedang memanggil seseorang, tiba-tiba sebuah bayangan hitam yang sangat besar melayang di atas langit, bayangan itu perlahan mendekat hingga menutupi sinar matahari membuat langit menjadi gelap gulita, semua orang menoleh keatas menyaksikan fenomena itu, mata mereka terbelalak seakan jiwa mereka telah keluar dari raganya.
Perlahan bayangan itu mendarat di tempat pria itu berdiri, tampak dua sayap yang membentang luas dan sembilan kepala yang besar, semua orang pun menjadi sangat ketakutan melihat makhluk yang mengerikan itu, Hydra menggerang mencoba mengintimidasi para pasukan kesatria yang tampak seperti serangga itu.
"Lakukanlah!!!"
"Grrraaaaa...."
Pria itu memberi perintah kepada Hydra, dengan cepat Hydra pun menyemburkan cairan berwarna merah yang sangat beracun dari sembilan kepalanya, cairan itu pun membanjiri pasukan kesatria dengan sangat cepat, semua makhluk hidup yang terkena larutan tersebut akan meleleh dan hancur seketika, Hydra terus menerus menyerang mereka dengan membabi- buta, hal itu menyebabkan sebagian gerbang kastil hancur berkeping-keping, para prajurit bahkan tidak bisa menyerang sekalipun, mereka hanya bisa diam menyaksikan kematian mereka yang datang dengam sekejap mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments