Begitulah bagaimana latihan neraka Aqua bertambah parah. Aqua beberapa kali terluka parah hingga hampir mati, sejujurnya bahkan orang dewasa tak bisa melakukan latihan seberat ini. Karena itu, Ashlan bangga muridnya berhasil menyerap semua ilmu yang diberikannya.
Disatu sisi Ashlan senang dengan perkembangan cepat Aqua. Namun disisi lain dia sedih karena perpisahannya dengan Aqua tinggal beberapa bulan lagi. Selama waktu itu, Ashlan memuaskan diri bermanja-manja dengan Aqua sambil melatihnya. Dia tidak pernah punya murid sebelumnya, jadi dia berusaha menikmatinya sebanyak mungkin.
Dalam waktu singkat itu, Aqua menjadi lebih dewasa. Rambut silvernya memanjang hingga harus dipotong Ashlan agar tak mengganggu. Aqua juga sudah terbiasa membaca kemampuan lawan tanpa menggunakan matanya. Saat ini, sudah tak ada monster di hutan sihir yang sebanding dengan dirinya.
Untuk meningkatkan kekuatannya, Aqua harus melawan Ashlan sebagai ganti monster-monster di hutan sihir. Awalnya Aqua merasa bahwa dirinya cukup kuat, namun melawan Ashlan membuatnya menyadari bahwa didunia ini banyak orang yang jauh lebih kuat darinya.
Dalam satu tahun, tidak… dalam tiga setengah tahun hidup bersama Ashlan, tak satu kali pun Aqua berhasil menang melawan Masternya.
"Kamu sudah cukup kuat untuk melindungi dirimu sendiri sekarang," kata Ashlan sambil memandang Aqua yang terbaring kelelahan di bawahnya.
"Terima… kasih, Master. Tapi aku… sama sekali belum cukup kuat," sanggah Aqua terengah-engah.
"Haha, jangan merendah. Kamu itu kuat, yakinlah. Berhasil menggoresku adalah buktinya. Kalau kamu begitu karena tak berhasil mengalahkanku maka jangan khawatir. Karena jika aku dikalahkan semudah itu, artinya dunia sedang tidak baik-baik saja," balas Ashlan sombong.
"Master… dari dulu aku sudah bertanya, kurasa ini sudah saatnya master menjawab. Sebenarnya master itu siapa?" tanya Aqua yang mulai bangun.
"Hmm… benar juga. Ini sudah saatnya ya. Baiklah, aku akan membuka segel mata kirimu. Lihat saja dengan matamu sendiri."
Ashlan menyentuh kening muridnya, sebuah lingkaran sihir mendadak keluar dari kening Aqua. Setelah beberapa kali mengutak-atik lingkaran itu, lingkaran itu pecah dan segel Dragon's Eye Aqua terbuka.
Begitu itu terbuka, Aqua terkejut bukan main melihat status masternya. Status gila yang tak pernah Aqua bayangkan muncul didepannya.
"A… apa-apaan ini?" kaget Aqua tak percaya.
Aqua terdiam melihatnya, dia tak tau harus berkata apa melihat status luar biasa Masternya.
"Kukira statusku itu curang, tapi status Master lebih curang lagi. Tidak, apa itu karena master sudah hidup lama???!!"
"Pemilik Menara sihir? Murid Penyihir agung? Pemilik Akademi sihir? Semua tittle nya luar biasa!!!! Jadi selama ini aku murid dari orang seperti itu??!!!!"
"Dan apa-apaan levelnya itu??? 783??!!!!!!!!"
Ashlan tersenyum sombong melihat ekspresi kaget Aqua.
"Akhirnya setelah sekian lama aku bisa menyombongkan diri di depan muridku."
"Bagaimana? Gurumu hebat kan?"
Nada sombong yang dikeluarkan Ashlan entah kenapa membuat Aqua kesal. Dia sedikit tidak terima, guru ceroboh dan manjanya ternyata orang sehebat itu, walau disisi lain juga bangga karenanya.
".... Ternyata master sudah nenek-nenek ya," ejek Aqua.
"💢"
Bukannya pujian atau sanjungan, yang keluar dari mulut manis Aqua justru ejekan. Bukannya Aqua tidak bangga dan senang ke Ashlan, dia hanya tidak bisa mengucapkan pujian secara langsung begitu saja.
Ashlan yang kesal mengebor kepala Aqua dengan kedua tangannya di samping kiri dan kanan.
"Aduh! Sakit Master!! Maaf, maaf! Hahahaha."
Aqua tertawa dan mengeluh sakit bersamaan, dia merasa tak peduli sehebat apa masternya, master yang Aqua kenal adalah yang seperti ini.
"Baik, baik… Master luar biasa! Master hebat! Aku bangga jadi murid master!"
Di telinga Ashlan, pujian Aqua tak terdengar tulus karena diucapkan dengan nada terpaksa. Tapi Aqua memang berpikir seperti itu dalam hatinya.
"Ck, asal kau tau bocah. Yang mau jadi muridku itu banyak. Tapi mereka semua kutolak, jadi berterimakasihlah karena kamu kupilih langsung menjadi muridku."
Ashlan melepas kepala Aqua dan berdecak kesal. Aqua hanya cengar-cengir mendengarnya.
".... Master. Karena selama ini aku hidup di hutan sihir begitu bisa memakai Appraisals, aku gak tau kekuatan orang lain sehebat apa. Bagaimana penilaian level orang di dunia ini?"
"Penilaian? Hmm… itu sulit juga."
Ashlan berpikir sejenak.
"Anggap saja begini…"
".... Sesuatu seperti itu!" jawab Ashlan.
"Ngomong-ngomong… Sejauh ini, hanya ada 1 manusia yang berhasil mencapai level diatas 500 loh. Dia adalah guruku, sang penyihir agung. Selain dia, para manusia hanya berlevel kurang dari 300… ah, tapi anggota party ku dulu bisa lebih."
"Hmm? Tunggu dulu?"
Aqua yang menyimak dengan teliti merasa ada yang janggal dengan penjelasan gurunya.
"Master… level master itu 700 lebih kan? Jadi master…"
"Yap, aku ini demigod loh," jawab Ashlan dengan santainya.
"Ehh!!!!!!!!"
Sejauh yang Aqua tau, yang namanya demigod adalah makhluk yang hampir menyerupai dewa dengan kemampuan luar biasa. Dia tak pernah terpikirkan kalau Ashlan seorang demigod.
"Ada 7 Demigod di dunia ini, walau hanya aku yang tinggal di benua ini sih."
Ashlan tersenyum dan menepuk lembut kepala Aqua.
"Aku sudah sering bilang, jangan merasa dirimu itu sudah kuat. Bahkan makhluk terkuat di benua ini akan menjadi yang terlemah jika ke benua lain," ucapnya hangat.
Aqua mengangguk dan membalas senyuman Ashlan. Dia tau itu dengan baik, merasa bahwa dirinya adalah yang paling kuat akan membahayakan dan membuat diri kurang waspada.
"Aqua… Sekarang lihatlah statusku sendiri. Mari kita lihat apakah kamu sudah cukup kuat."
Dengan skill Appraisals, Aqua bukan hanya bisa melihat status orang lain. Dia juga bisa memperlihatkan status ke orang yang dia mau. Aqua merentangkan tangan kedepan, mendadak papan status yang hanya bisa dilihat di guild dan kuil terpampang di depan Ashlan. Tentu saja, Aqua menyembunyikan tittle reinkarnator dan orang dari dunia lain dari Ashlan
Itu status yang cukup hebat. Jadi alasan kecepatan belajarmu karena 'Fast Learning' dan 'Double Experience'!! Ditambah skill Sharing Experience milikku, kamu jadi bisa naik level dengan cepat."
Ashlan merasa puas melihat status Aqua. Kalau begini dia bisa meninggalkan Aqua tanpa perlu khawatir lagi.
"Aku naik level sebanyak ini dalam 3 tahun? Luar biasa!!!! Ini semua berkat Master!"
Aqua terkejut dan kesenangan sendiri melihat statusnya.
"Master!!! Terimakasih untuk semua yang master lakukan!!!!"
Ucapan Aqua yang tiba-tiba mengejutkan Ashlan, dia memerah mendengar pernyataan itu.
"I-itu sih sudah pasti. Lagian kamu murid dari orang sehebat aku. Kalau kamu tidak hebat, kamu tak pantas jadi muridku sejak awal," balas Ashlan malu-malu.
"Tapi master… padahal levelku masih dibawah 200. Apa tidak masalah mempelajari sihir tingkat Epic?"
"Tentu saja, lagipula kamu juga hanya bisa mengeluarkan sihir tingkat Epic sehari sekali karena keterbatasan mana."
"Benar juga."
Ashlan diam. Dia tidak tau bagaimana mengatakan ke Aqua kalau waktu mereka bersama tinggal sedikit lagi. Namun Ashlan melupakan kalau Aqua adalah anak dengan kepekaan yang luar biasa.
"Master… dia pasti sibuk setelah ini. Alasan master terburu-buru melatihku, aku bisa menebaknya."
Aqua menatap Ashlan sedih, dia ingin bersama masternya sedikit lebih lama. Tapi hanya karena keegoisannya, dia tidak ingin menahan masternya dari tanggung jawab masternya.
"Master… sekarang aku sudah tidak apa-apa. Aku tau master harus pergi setelah ini."
Tatapan sendu Aqua menusuk hati Ashlan. Dia tidak tau harus berekspresi seperti apa mendengarnya.
Ashlan langsung memeluk tubuh ramping Aqua dan menangis tak rela. Sekuat apapun Aqua berusaha menahan air matanya, Aqua tetap tak bisa menghindar. Dia memeluk masternya dan sedikit menangis.
Hari itu, mereka habiskan dengan penuh kebersamaan. Mereka mengobrol banyak dan saling menceritakan pengalaman yang tak terlupakan. Ashlan juga memberikan sebuah kalung dengan permata Aquamarine untuk Aqua. Kalung itu sudah dialiri sihir yang bisa membantu Aqua suatu saat nanti.
Aqua tersentuh dan sangat berterima kasih pada Masternya. Baginya, selain cincin safir dari ibunya, kalung itu adalah benda paling berharga untuknya.
.
.
.
.
.
.
Ilustrasi Tokoh Aqua (13 Tahun)
(Sauce: Twitter @fufefefe)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
AXURE
good
2022-11-24
1
Luthfiar
💬✧◝(⁰▿⁰)◜✧
2021-11-15
1
Alf
gud
2021-09-20
2