The Dragon'S Blue Gem
Langkah kaki terdengar di lorong gelap yang kumuh. Tikus berlarian tanpa tujuan, orang-orang yang terlihat kotor duduk di sepanjang jalan. Anak-anak kelaparan sudah menjadi pemandangan yang biasa disana.
(Sauce: Twitter @Meru )
Seorang pria berpakaian serba hitam dan matanya tertutup sebelah menarik perhatian orang-orang. Selain rambut silver yang berkilau itu, tak ada warna lain yang menghiasi penampilannya. Dia berjalan tanpa mempedulikan pandangan orang lain hingga sampai ke sebuah pintu yang hampir rusak.
Pria itu mengetuk pintu 4 kali. Seorang wanita menatap pria itu dari balik lubang pintu.
"... Password-nya?" Tanya wanita itu.
"Tak ada yang bisa lari dari tangan naga," jawabnya.
Wanita tersebut mengkerutkan keningnya dan menghembuskan napas panjang. Dia membuka pintu, membiarkan pria serba hitam itu masuk. Wanita itu menuntun sang pria ke dalam, menemui majikan sang wanita.
Sepanjang perjalanan, hanya pemandangan tak senonoh yang terlihat. Dari depan tempat itu adalah sebuah tempat judi dan pelacuran seperti biasa di daerah kumuh. Namun bukan itu tujuan pria ini. Setelah menaiki tangga, mereka memasuki sebuah ruangan yang didalamnya berisi gudang buku.
Wanita tersebut menggeser salah satu buku dan secara mendadak sebuah lorong rahasia muncul. Wanita itu hanya bisa mengantarkan sampai disana, selanjutnya hanya sang pria sendirilah yang bisa melanjutkannya.
Sang pria memasuki lorong yang terhubung ke sebuah ruangan yang cukup mewah. Disana ada seorang pria berambut merah yang menunggunya dengan seperangkat perlengkapan teh di meja. Tanpa mempedulikan pria berambut merah itu, pria berambut silver duduk di sofa depan pria lain.
"Kali ini informasi apa yang kamu inginkan?" Tanya pria berambut merah.
"Fox, beri aku semua data yang kau tau tentang keluarga kekaisaran," kata pria berambut putih.
"He… jadi akhirnya kami berniat mengambil alih tahta ya, Valler."
"Ya."
"Kau taukan kalau bukan karena kita sesama anggota Raven maka ini tidak akan murah sama sekali."
"Jangan khawatir. Aku akan memberimu imbalan nanti."
"Aku tidak perlu itu. Cukup katakan satu hal saja. Kenapa mendadak? Kamu selalu berusaha menyembunyikan dirimu dari keluarga kekaisaran."
"Baj*ngan itu!!! Dia menyentuh apa yang seharusnya tak dia sentuh," marah pria bernama Valler itu.
"Ah… maksudmu si Putra Mahkota? Berarti ini ada hubungannya dengan gadis itu ya," senyum Fox licik.
"... Benar. Aku tidak akan memaafkan siapapun yang berani menyakitinya," jawab Veller kesal.
"Baiklah, aku akan membantumu semampuku. Lagipula aku berhutang budi padamu. Serahkan saja masalah informasi padaku."
"Aku mengandalkanmu, pemimpin guild informasi."
Pria berambut silver yang dipanggil Valler oleh pria didepannya beranjak keluar dari ruangan itu. Dia keluar dari gedung dan pemungkiman kumuh dengan cepat dan berjalan ke arah Guild tentara bayaran.
Begitu pria itu memasuki guild, keributan yang terdengar sampai luar mendadak hening. Semua mata tertuju padanya. Ada yang menatapnya dengan takut dan ada yang menatapnya dengan tatapan kagum. Namun pria itu sama sekali tidak peduli dengan semua itu dan hanya berfokus pada resepsionis di depan.
"Ah… Tuan Valler! Apa yang anda inginkan dari guild sekarang? Saat ini belum ada misi rank S, tuan," ucap resepsionis ramah.
"Tidak. Aku bukan datang untuk mengambil misi. Aku ingin bertemu dengan guild master," jawab Valler dingin.
"Master ada di lantai 2, silahkan naik saja tuan," balas wanita itu ramah.
Valler mengangguk dan langsung naik ke lantai dua. Dia memasuki ruangan bertuliskan 'Gulid Master' di pintunya. Seorang pria tua dengan wajah seram menyambut matanya.
"Apa yang kau mau, bocah?"
"Guild master, aku akan melakukan itu."
"Ha~ah!!! Jadi begitu. Baiklah… aku akan meliburkanmu sementara, Vall."
"Terimakasih."
"Tapi ingat! Kamu adalah tentara bayaran rank S guild ini. Kehilanganmu akan menjadi kerugian besar untuk guild. Jangan sampai mati!"
"Baik!"
Valler keluar ruangan dan menuruni tangga lalu keluar dari guild dengan wajah datarnya. Para wanita yang dia lewati menatapnya dengan wajah merona. Tak heran, Valler merupakan salah satu pria tertampan di Kekaisaran. Meski banyak wanita yang menyukainya dan melamarnya. Tak seorang pun dari mereka ditatap olehnya.
Alasannya sederhana, Valler sudah memiliki seorang gadis di hatinya. Dia sangat mencintai kekasihnya, bahkan walaupun seluruh dunia menentangnya. Dia akan melawan mereka agar bisa bersama dengan kekasihnya.
"Semua persiapan sudah selesai. Tunggu saja... Aku pasti akan memastikan tak ada yang bisa membuatmu menderita!"
"Aku tidak boleh gagal lagi. Karena ini adalah... kesempatan terakhirku."
PIIPPPPPPP
"Sudah cukup!!!!!! Kalian pikir sekarang jam berapa?!! Besok kamu sudah mulai sekolah kan, Tiara?!" marah seorang ibu.
"Ahh… padahal sedikit lagi," rengek gadis remaja didepan televisi.
Gadis itu mematikan gamenya dan menggandengku masuk kamarnya. Dia tersenyum senang, itu membuatku ikut senang juga.
(Sauce: EB+ on Pixiv)
"Kakak! Rute Pangeran Aqua akhirnya bisa dibuka… itu rute yang paling bagus menurutku…" ucap adik perempuanku riang. Aku hanya tersenyum, sejujurnya aku tak begitu paham tentang game semacam ini.
"Iya, Tiara."
"Hehe… padahal aku mau main bareng kakak setelah sekian lama kakak baru pulang. Besok setelah aku pulang sekolah, kita lanjutin ya!!!"
"Tentu. Kenapa tidak?"
"Janji?!"
"Aku janji."
Kami saling mengaitkan jari kelingking dan tersenyum bersama. Ini sudah tengah malam pukul 1, tentu ibu akan marah karena adikku belum tidur. Tapi apa boleh buat, dia terlalu senang sendiri karena akhirnya aku dapat libur dari pekerjaan.
Setelah dia berangkat sekolah, yang kulakukan dirumah hanya membantu ibu dan bermalas-malasan sambil menunggunya pulang. Sampai berjanji seperti anak kecil… dia anak yang manis.
Aku sangat ingin menepati janji itu, namun sayang… ada panggilan tugas mendadak yang datang dari markas. Mau tidak mau aku harus pergi.
Akan kucoba selesaikan secepat mungkin.
Itulah yang kupikirkan. Tapi…
"Zwein!!! Kode name Zwein!!! Jawab panggilan jika kamu mendengarnya!!!!"
Suara dari earphone terdengar panik. Kapten? Apa informasinya sudah masuk? Huh? Suaraku tidak mau keluar. Suaranya terdengar panik... kapten... padahal dia sedang hamil... kamu tidak boleh seperti itu...
"Zwein!!!!!!"
Darah mengalir dari tubuhku. Rasanya dingin… apa aku akan mati? Tidak… aku belum mau mati. Aku belum menepati janjiku dengan adikku satu-satunya.
"Oy!!! bzztt bzzttt Zwein!!! Jawab bzzt pang... bzztt. Sial!!!!!"
Tangisan keluar dari mataku. Saat ini, aku bahkan tak bisa mengeluarkan suara untuk menjawab markas. Peluru telah mendarat tepat di jantungku. Aku sudah tau… dengan keadaan begini, pulang hidup-hidup itu mustahil.
Tapi tetap saja…
Dewa… jika kamu memang ada… tolong biarkan aku hidup sedikit lebih lama lagi. Kali ini aku janji akan hidup dengan baik tanpa membiarkan orang yang kusayang mengkhawatirkanku lagi.
"Apa kamu masih ingin hidup?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Sung Taehoon
sebenarnya ini dia itu matinya karena apa
2023-12-24
1
TheKings
Tewas napa dh gk paham w
2023-04-12
0
Rendy
...
2022-08-03
0