Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,
Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄
kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉
[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇
---------------------------🌾-----------------------------
Mata Edwart beradu tajam dengan mata Billy, Maya memeluk lengan Elena untuk memberinya ketenangan.
"Jo .."
"Saya tuan muda.. "
"Jangan biarkan ada satu orangpun masuk kedalam rumah !!"
"Baik tuan .." serunya lalu berlari menuju gerbang rumah Edwart.
"Pah, tolong kembalikan pembunuh itu .." minta Edwart.
"Jaga ucapanmu !! Jika kamu tidak memiliki bukti apapun jangan pernah sekali-kali menuduh orang Ed, " ucap Billy geram.
"Aku lelah berdebat pah, kasihan Mimi sudah menunggu.." seru Edwart mulai tak sabar.
"Kita makamkan Mimi sekarang juga .." seru Billy tak mau kalah.
Edwart terlihat menarik nafas panjangnya, lalu membuangnya dengan kasar. Ditatapnya kembali papa, mama juga Elena yang ada dibelakang Billy.
"Papa yang maksa aku seperti ini.. " seru Edwart.
Lalu dengan sekali tarik Elena sudah berada bersamanya. Tanpa mau membuang waktu, Edwart segera menarik Elena masuk mengikutinya.
"Ed berhenti !!" Teriak Billy.
Edwart menghentikan langkahnya. Tanpa membalikkan badannya dan tanpa melepas cekalannya pada pergelangan tangan Elena, Edwart berkata "Jika papa sama mama masih mau disini maka nikahkan kami, tapi kalau tidak silahkan tunggu diluar.." .
Billy juga Maya begitu terkejut mendengar ucapan anaknya. Edwart sudah dibutakan oleh amarahnya, bahkan ia mengabaikan semua hal yang diketahuinya.
Billy tau siapa anakny dan gimana kerasanya anak tersebut. Dan tanpa ada pilihan pada akhirnya Billy lah yang menikahkan keduanya.
Kini kedua anak manusia itu sudah resmi dan sah menjadi pasangan suami istri, baik dimata agama maupun negara.
Edwart dengan wajah dinginnya menatap benci pada Elena yang kini sudah sah menjadi istrinya. Ditariknya tangan Elena dengan kasar hingga tak ada jarak yang memisahkan mereka.
"Selamat datang dinerakamu !!" Bisik Edwart tepat ditelinga Elena.
Elena begitu lemas hingga tak punya tenaga untuk melawan tuduhan Edwart padanya. Ia bahkan hanya bisa diam menerima kenyataan bahwa kini dirinya adalah seorang istri.
*
Langit seakan tau kesedihan Edwart, langit sore dan mendung menjadi satu sebagi bukti kerapuhan hati Edwat saat ini.
Kini tubuh Mimi sudah tertutup tanah merah dengan sempurna. Tubuh yang selalu dipeluk tiap malamnya kini sudah tiada bersama rasa bahagianya.
"Kita pulang Ed .." ajak Billy.
Elena hanya menatap Edwart yang tengah bersimpuh didepan makan istrinya. Maya menatap Elena, ia tahu bagaimana sakitnya kini menjadi seorang Elena.
"Nak, kita kemobil duluan ya .." seru Maya membuyarkan lamunan Elena.
Elena hanya diam menatap Maya yang kini tersenyum teduh padanya, mata itu kembali berkaca-kaca saat kembali sadar siapa kini dirinya.
"Aku mau pulang.." ucap lirih Elena didepan Maya.
Tanpa menunggu Billy ataupun Edwart, Maya segera menggandeng Elene ikut bersamanya. Namun belum sempat kaki melangkah, Edwart sudah mencekal pergelangam tangan Elena.
"Mau kemana ??" Tatapnya benci.
Elena hanya diam menatap balik Edwart yang menatapnya. Cengkraman Edwart begitu kuat hingga membuat Elena begitu kesakitan, terlebih kondisi tubuh Elena juga belum pulih pasca kecelakaan.
"Jangan keterlaluan kamu .." seru Maya melepaskan tangan anaknya. Ia kemudian menarik paksa Elena pergi meninggalkan Edwart serta Billy dimakam Mimi.
Dalam perjalanannya pulang, Elena yang kelelahan terlelap dalam pelukan Maya. Rasa iba menyelikuti Maya, bahkan rasanya ia begitu bersalah setiap kali menatap wajah Elena menantunya.
Mobil Edwart bersama Billy tiba terlebih dahulu dirumah, lalu diikuti kedatangan mobil Maya bersama Elena.
Edwart masuk kedalam kamarnya, ia terlihat tengah membereskan semua pakaiannya. Dengan begitu tergesa-gesa ia memasukan pakaian-pakaian itu kedalam koper miliknya.
"Istirahatlah dulu nak .. " seru Billy pada Elena.
Namun suara Edwart mengurungkan langkah Elena bersama Maya. Edwart turun bersama kopernya dan berhenti tepat didepan Elena.
"Ikut saya !!" Menarik Elena ikut bersamanya.
Billy begitu terkejut hingga tanpa sadar berlari menarik Elena kembali kesisinya.
"Mau kamu bawa kemana dia Ed ??" Tanya Billy.
"Maaf pah, tapi aku akan membawanya ikut tinggal bersamaku dirumah kami.. "
"Rumah ?? Ini rumah kalian, jadi disini tempat kalian tinggal.. "
"Tidak mah, aku punya rumahku sendiri.."
"Tapi papah tidak mengijinkan kamu membawa turut serta Elena bersamamu .." tegas Billy.
Edwart tersenyum sinis saat mendengar penuturan papanya. Dipandanginya tangan Billy yang masih memegang tangan istri barunya itu.
"Berani sekali kau menggoda papaku secara terang-terangan didepan mamaku. Dasar jalang tetaplah jalang .." sinis Edwart.
Elena begitu terkejut dengan ucapa Edwart barusan, matanya tak bisa lagi menahan air mata kepedihannya. Maya begitu geram dengan tingkah anaknya yanh sudah dibutakan dengan dendam.
Plakk .. !!
"Jangan pernah kamu rendahkan martabat istrimu sendiri Ed, " marah Maya menampar wajah anaknya.
"Aku hanya berusaha menyelamatkan pernihakan mama dengan papa dari jalang ini, tapi mama malah memberiku sebuah tamparan ???" Kesal Edwart.
"Pergilah dari sini jika itu maumu, tapi jangan pernah bawa Elena ikut bersamamu.."
"Mana bisa begitu pah, dia istriku dan aku kepala keluarganya. Jadi kemanapun aku pergi dia harus ikut bersamaku juga .."
"Tapi papa sama mama adalah orang tuanya juga, kami berhak mempertahankan keberadaannya.. " seru Billy tak mau kalah.
Billy tahu, jika ia membiarkan keduanya pergi maka Ed akan menjadi semena-seman dengan keberadaan Elena disisinya.
"Pah, bersikaplah selayaknya seorang menantu dengan mertuanya.." ketus Edwart.
"Apa maksudmu nak ?"
"Papa hanya mertuanya, sedang aku adalah suaminya. Jadi aku yang lebih berhak atas dia dan bukan papa.. " menunjuk Elena yang bersembunyi dibalik tubuh Billy.
Dengan kasarnya Edwart menarik Elena kesisinya.
"Papa sama mama tenang aja, kalian tidak akan melihat pemakaman lagi dalam waktu dekat ini.. " serunya sambil melangkah pergi bersama Elena kelur dari rumah.
"Apa maksudmu Ed .. " seru Maya khawatir.
Namun sata Maya akan mengikuti anaknya, Billy menahan tangan istrinya dan menggelengkan kepalanya. Ia tahu sekeras apa anaknya saat ini, dan jika ia kekeh dengan keinginannya menahan Elena maka itu bisa berbahaya untuk menantunya itu.
"Ed benar ma, kita hanya mertuanya. Dia yang berhak atas istrinya.. "
"Tapi pah, Elena bisa dalam bahaya jika berdua saja dengan Ed .."
"Apa yang bisa kita lakukan mah, dia suaminya. Kita hanya bisa memantau keduanya saja.."
Maya begitu terluka dengan sikap suaminya yang begitu saja melepaskan Elena bersama anaknya. Didekapnya tubuh Maya dalam pelukannya, sambil terus menenangkanya.
Sedang dirumahnya, Tania begitu murka saat tak bisa menemui Edwart hari ini. Tania yang berniat datang untuk melayat nyatanya tak bisa masuk kedalam rumah saat Jo menghadang mobil miliknya.
Jo berdalih jika tak ada satu orangpun didalam rumah sebab mereka sedang memakamkan Mimi. Namun Tania yang keras kepala tetap memaksa masuk, ia berkata jika akan menunggu mereka semua didalam rumah.
Namun Jo tetap melarangnya. Bahkan ia menyarankan Tania untuk tidak lagi mendatangi rumah majikannya itu.
"Brengsek .. !! Gagal sudah rencana untuk memikat Edwart kali ini.. "
"Semua gara-gara anak buah tak tahu diri itu.. "
"Lihat saja nanti ketika aku sudah menjadi istri Edwart, orang pertama yang aku singkirkan adalah laki-laki bodoh itu.." geramnya.
Tania begitu kecewa tak bisa menemui dan menghibur Edwart hari ini. Namun buka Tania jika ia menyarah hanya karena ini. Bahkan ia merasa lebih tertantang dengan penolakan Edwart ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
Jo kan tau kronolgi kejadian itu... kenapa diam saja😟 yaudah lah El, ini jalanmu ketemu jodohmu🤭
2021-11-05
1
Diah Cubi Cubi
selisih perbdaan usia donk.. edward sma elena.. brpa th...
2021-10-09
0
Nova Herlinda
edward gila kali ya... otaknya ude kena virus....virus apa ya kira kira... kali civud kan gak mungkin..... krn covid menyerang paru paru....tapu ini virus malah menyetang otak edward
2021-08-08
0